fbpx

Alat Pacu Jantung (Pacemaker): Fungsi, Jenis, Cara Kerja

Alat pacu jantung konvensional untuk mengobati bradikardia

Salah satu cara mengatasi jenis aritmia, yakni bradikardia (detak jantung terlalu lambat) adalah dengan pemasangan alat pacu jantung (pacemaker), tepatnya di bawah kulit dekat tulang selangka, melalui prosedur bedah. Nantinya, alat ini akan membantu menstabilkan irama jantung agar kembali normal.

Fungsi alat pacu jantung

Alat pacu jantung atau pacemaker adalah sebuah alat yang dilengkapi dengan baterai untuk mengatasi gangguan irama jantung, khususnya bradikardia (detak jantung lambat). Alat ini bekerja dengan cara  menstabilkan kembali irama jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan.

Orang yang mengalami aritmia memiliki masalah pada sistem kelistrikan di jantungnya. Normalnya, impuls listrik di jantung akan memerintahkan jantung kapan harus berdetak. Namun, adanya gangguan pada sistem kelistrikan ini membuat detak jantung jadi tidak normal.

Saat pacu jantung buatan dipasang, maka abnormalitas pada detak jantung bisa terekam. Selanjutnya, alat ini akan mengirimkan sinyal listrik ke jantung untuk mengatur ulang irama  jantung saat detaknya tidak teratur. 

Lihat Juga: Mengenal Pengobatan Aritmia Jantung Tipe Bradikardia

Jenis alat pacu jantung

Berdasarkan waktu pemasangannya, jenis alat pacu jantung dibagi menjadi 2, yaitu temporer dan permanen. 

Temporary pacemaker biasanya digunakan dalam keadaan darurat untuk pasien dengan bradikardia berat. Alat ini dipasang di luar tubuh dengan kateter yang terhubung ke jantung lewat pembuluh darah vena dan dapat dilepas saat kondisi sudah normal.

Sementara, alat pacu jantung permanen dipasang di dalam tubuh, tepatnya di dada atau di jantung itu sendiri.

Kedua kelompok jenis tersebut bisa dibagi lagi menjadi berdasarkan spesifikasi masing-masing alat, seperti: 

1. Leadless pacemaker

Leadless pacemaker atau alat pacu jantung permanen tanpa kabel ukurannya sangat kecil, sebesar kapsul suplemen, tepatnya berukuran 2,59 x 6,7 mm. 

Alat ini dimasukkan ke tubuh menggunakan prosedur kateter dan akan ditempatkan di dinding dalam jantung. Leadless pacemaker termasuk teknologi terbaru dalam pengobatan aritmia.

2. Single chamber pacemaker

Alat pacu jantung konvensional yang menggunakan kabel yang terhubung dengan salah satu ruang jantung Anda.

3. Dual-chamber pacemaker

Pada jenis ini digunakan dua kabel yang terhubung dengan dua ruang jantung.

4. Biventricular pacemaker

Pada biventricular pacemaker terdapat tiga kabel, di mana dua kabel terhubung ke ruang jantung bagian bawah (ventrikel/bilik), dan satu kabel yang terhubung ke ruang jantung atas bagian kanan (serambi/atrium kanan).

Biventricular pacemaker dikenal juga dengan cardiac resynchronization therapy (CRT).

Siapa saja yang membutuhkan alat pacu jantung?

Beberapa kondisi yang membutuhkan pemasangan alat ini, antara lain:

  • Bradikardia (detak jantung di bawah 60 kali/menit)
  • Blok jantung (masalah pada sistem kelistrikan di jantung)
  • Gagal jantung
  • Pernah mengalami serangan jantung

Prosedur pemasangan alat pacu jantung

Prosedur pemasangan alat pacu jantung akan tergantung dari jenis yang digunakan. Anda bisa melalui prosedur operasi dengan membuat sayatan atau lewat kateterisasi.

Tahapan pemasangan alat pacu jantung konvensional adalah:

  • Dokter akan membuat sayatan di dekat tulang selangka untuk mengakses pembuluh darah vena di dekatnya.
  • Dengan bantuan fluoroskopi, (sejenis sinar X) dokter akan memasukkan kabel menuju jantung.
  • Saat kabel sudah berada pada tempat yang ditargetkan, ujung kabel lainnya dihubungkan ke bagian generator alat pacu jantung (yang mengirimkan sinyal listrik).
  • Generator ini akan ditempatkan di bawah kulit dekat tulang selangka.

Sementara itu, untuk pemasangan alat pacu jantung tanpa kabel (leadless pacemaker), Anda akan melalui proses kateterisasi karena alatnya yang lebih kecil dan tidak memiliki kabel. Berikut tahapannya:

  • Dokter akan memasukkan selang kateter ke pembuluh darah yang berada dekat selangkangan.
  • Leadless pacemaker akan dimasukkan ke selang kateter dan ditempatkan di bagian jantung yang ditargetkan.

Semua alat pacu jantung memiliki baterai sebagai daya listriknya. Umumnya, baterai tersebut akan bertahan selama 5-15 tahun. Anda akan membutuhkan operasi atau menjalani prosedur kateterisasi lagi saat baterainya habis, tapi prosesnya biasanya lebih singkat.

Sekalipun baterai dapat bertahan lama, Anda dianjurkan untuk tetap melakukan kontrol ke dokter untuk memantau kondisi alat. Dokter mungkin menganjurkan pemeriksaan sekitar 3-6 bulan sekali.

Baca juga: Penyebab Jantung Berdebar Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Perawatan aritmia jantung di Mandaya Royal Hospital Puri dilakukan secara menyeluruh. Dipunggawai oleh dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP(K) FIHA, dokter spesialis jantung konsultan aritmia yang langka di Indonesia, pusat layanan aritmia di rumah sakit ini memiliki layanan alat pacu jantung yang lengkap, mulai dari pemasangan, penggantian, hingga pemrograman ulang alat yang rusak di tengah masa pemakaian. Pemrograman ulang juga diperlukan apabila kondisi jantung berubah seiring waktu. 

Tersedia juga semua merk alat pacu jantung yang ada di dunia, mulai dari Medtronic, Biotronik, Boston Scientific, hingga St. Jude Medical. Ini membuat pasien-pasien yang sebelumnya menjalani pemasangan alat pacu jantung di luar negeri, bisa tetap melakukan kontrol hingga penggantian di rumah sakit ini.

Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Leave a Reply

Please rate*

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes