fbpx

Arthritis

Arthritis adalah kondisi radang pada persendian dengan gejala utama berupa pembengkakan dan nyeri. Radang sendi biasanya menyerang orang berusia 50 tahun atau lebih tua, namun beberapa faktor seperti gaya hidup, cedera, dan riwayat penyakit tertentu, bisa membuat risiko terjadinya radang sendi pada usia muda meningkat

Arthritis bukan hanya merujuk pada satu jenis penyakit tertentu saja. Setidaknya ada lebih dari 100 jenis penyakit radang sendi yang menyerang area persendian, jaringan di sekitar sendi serta jaringan ikat lainnya.

Apa itu arthritis?

Arthritis adalah radang pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan hingga sendi terasa kaku dan sulit digerakkan. Ada banyak jenis arthritis yang bisa terjadi, namun jenis yang paling sering di antaranya adalah osteoarthritis (pengapuran sendi), rheumatoid arthritis (rematik) dan gout. 

  • Osteoarthritis

Osteoarthritis atau pengapuran sendi adalah penyakit degeneratif yang umumnya terjadi akibat tulang rawan (kartilago) pada persendian mengalami aus dan penipisan akibat pemakaian dalam jangka waktu lama.. Penyakit ini juga membuat ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi yang disebut sinovium, rusak. Akibatnya, sendi akan terasa nyeri, bengkak, dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

  • Rheumatoid arthritis (RA)

Rematik adalah penyakit autoimun dimana sistem imun mengalami gangguan sehingga menyerang lapisan sinovium. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak. Jika tidak segera diatasi, rematik dapat merusak berbagai jaringan sendi.

  • Gout 

Lebih umum dikenal dengan asam urat, penyakit gout adalah radang sendi yang bisa menyebabkan rasa sakit yang kuat. Kadar asam urat yang tinggi dapat mengendap di persendian sehingga menyebabkan sendi bengkak dan terasa sangat nyeri. Seringkali penyakit ini dimulai dengan menyerang sendi ibu jari kaki.

Penyebab arthritis

Penyebab utama radang sendi bervariasi tergantung pada jenis arthritis yang dialami.

  • Osteoarthritis

Pengapuran sendi umumnya terjadi akibat penipisan tulang rawan secara alami seiring bertambahnya usia. Peradangan juga merusak lapisan sendi dan membuat kondisi tulang persendian dan jaringan ikat memburuk. Selain karena faktor usia, cedera dan kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis. 

  • Rheumathoid arthritis

Rematik disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh atau autoimun yang menyebabkan tubuh justru menyerang jaringan persendian. 

  • Gout

Saat kadar asam urat terlalu tinggi, maka zat ini akan menumpuk di area sendi dan memicu peradangan yang ditandai dengan bengkak serta rasa nyeri yang kuat. Penumpukan asam urat bisa terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin yang berlebihan.

Arthritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, cedera pada area persendian, peradangan jaringan ikat, dan pertumbuhan tulang berlebih.

Lihat Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Radang Sendi (Arthritis) bersama dr. Ardi Setiawan, Sp.OT(K)

Gejala arthritis

Gejala arthritis yang dirasakan bisa berbeda-beda tergantung jenis penyakit radang sendi yang menyerang.

Secara umum gejala radang sendi termasuk:

  • Rasa nyeri di area persendian
  • Sendi terasa kaku
  • Pembengkakan
  • Tampak kemerahan di area sendi
  • Rentang gerak semakin terbatas

Lokasi gejala dan jenis keluhan yang dirasakan tergantung jenis kondisi arthritis yang dialami.

1. Osteoarthritis

Gejala pengapuran sendi dapat berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Radang sendi akibat osteoarthritis ditandai dengan:

  • Sendi terasa nyeri saat digerakkan atau setelahnya.
  • Sendi terasa kaku saat bangun tidur atau setelah lama tidak digerakkan.
  • Sendi bengkak
  • Nyeri saat ditekan
  • Sendi berbunyi saat digerakkan.
  • Terbentuk taji tulang (tulang ekstra) yang terasa seperti benjolan keras di sekitar sendi.

2. Rheumatoid arthritis

Gejala rematik sangat bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Kemunculannya juga tidak selalu konstan, dapat hilang timbul atau kambuhan. Biasanya gejala rematik dimulai dari sendi yang paling kecil, seperti sendi jari, sebelum kemudian menyerang persendian lain yang lebih besar.

Penderita rematik mungkin juga merasakan gejala lain di luar gangguan sendi, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Gangguan kesehatan pada mata, kulit, paru-paru, jantung, dan organ lainnya.

3. Gout

Gejala gout dapat muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat sakit. Berikut beberapa kondisi yang bisa dirasakan oleh pengidap radang sendi jenis ini:

  • Seringkali kambuh di malam hari.
  • Rasa nyeri sangat kuat khususnya pada 1 hingga 12 jam pertama.
  • Setelah nyeri berkurang, nyeri bisa tetap bertahan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
  • Serangan gout selanjutnya dapat bertahan lebih lama dan menyerang lebih banyak persendian.

Diagnosis arthritis

Agar dapat diberikan pengobatan yang tepat, dokter akan mendiagnosis jenis arthritis yang diderita dengan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes pencitraan dengan rontgen, MRI, CT Scan dan USG
  • Tes darah
  • Tes urin
  • Analisis cairan sendi

Pengobatan arthritis

Arthritis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan radang sendi ditujukan untuk membantu meredakan gejala seperti nyeri dan bengkak sehingga Anda bisa bergerak lebih leluasa.

1. Pemberian obat-obatan

Untuk meredakan rasa nyeri pada radang sendi, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat berupa:

  • Antinyeri
  • Antiradang non steroid
  • Pereda iritasi
  • Steroid

Dokter juga akan memberikan obat-obatan sesuai penyebab jenis arthritis yang dialami. Misalnya pada pasien gout, dokter akan memberikan obat penurun asam urat. Sedangkan penderita rematik akan diberikan obat antirematik.

2. Fisioterapi

Beberapa jenis arthritis bisa memperoleh manfaat dari fisioterapi. Rutin berolahraga dapat mengurangi kekakuan dan memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Gerakan fisik juga memicu tubuh untuk menghasilkan pereda nyeri alami yang disebut dengan endorphin.

3. Operasi

Jika kondisi radang sendi tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk setelah diberi obat dan menjalani fisioterapi, maka dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan operasi. Jenis operasi arthritis yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Perbaikan sendi

Pada operasi perbaikan sendi, dokter dapat menghaluskan permukaan tulang sendi dan memperbaiki posisinya, sehingga gesekan antara tulang di sendi tidak lagi memicu rasa nyeri dan meningkatkan fungsi sendi. Untuk melakukan operasi ini, dokter dapat menggunakan metode arthroscopy, dimana hanya dibutuhkan sayatan kecil pada sendi.

  • Penggantian sendi (arthroplasty)

Operasi penggantian sendi menjadi pilihan jika telah terjadi kerusakan sendi parah atau nyeri kronis yang tidak kunjung membaik. Dokter akan mengangkat sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan. Jenis operasi ini biasanya dilakukan di lutut atau pinggul.

  • Penggabungan sendi (arthrodesis)

Jenis operasi ini biasanya dipilih untuk pengobatan sendi berukuran kecil, seperti di pergelangan tangan dan kaki serta jari. Dokter akan mengambil ujung-ujung tulang pada sendi tersebut dan menyatukan keduanya hingga akhirnya bisa menyatu menjadi satu tulang yang kaku. 

Baca Juga: Seputar Total Knee Replacement atau Operasi Penggantian Lutut Total

Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala rasa nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada area sendi manapun di tubuh Anda. Kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yaitu di atas 100 detak per menit. Ini adalah salah satu jenis aritmia, alias gangguan irama jantung.

Detak jantung normal orang dewasa berada di rentang 60-100 detak per menit. Detak jantung di atas 100 tidak selalu jadi tanda adanya masalah kesehatan. Olahraga dan stres juga bisa menyebabkan seseorang mengalami takikardia.

Namun, jika kondisi ini terjadi bahkan saat sedang beristirahat, Anda sebaiknya waspada.

Jenis-jenis takikardia

Takikardia adalah gangguan irama jantung yang membuatnya berdetak sangat cepat. Ada beberapa jenis takikardia yang dibedakan berdasarkan area jantung yang terdampak.

Berikut ini adalah beberapa jenis takikardia:

1. Sinus takikardia

Sinus takikardia adalah kondisi takikardi yang disebabkan oleh respons tubuh usai olahraga atau karena stres. 

Kondisi ini jarang membutuhkan penanganan khusus sebab detak jantung akan kembali normal saat penyebabnya hilang atau Anda beristirahat.

2. Supraventrikular takikardia

Supraventrikular takikardia (SVT) adalah jenis takikardi yang terjadi di ruang atas jantung (atrium/serambi) akibat gangguan impuls listrik. Kondisi ini menyebabkan dada berdebar yang hilang dan timbul tiba-tiba.

Ada beberapa jenis supraventrikular takikardia, yaitu:

  • Atrial fibrilasi. Merupakan jenis paling umum dari takikardia. Impuls listrik yang tidak teratur dimulai dari atrium (ruang atas jantung) dan membuat jantung berdetak cepat. Dalam beberapa kasus mungkin tidak diperlukan pengobatan, walau dalam kasus lainnya kondisi ini tidak akan hilang kecuali diobati.
  • Atrial flutter. Kondisi ini mirip dengan atrial fibrilasi, akan tetapi impuls listrik yang dihasilkan lebih teratur. Orang yang memiliki atrial flutter umumnya juga memiliki atrial fibrilasi.
  • Paroxysmal atrial tachycardia (PAT). Kondisi ini menyebabkan atrium jantung mengirimkan sinyal listrik secara berlebihan sehingga jantung berdetak terlalu cepat.
  • Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Merupakan jenis takikardia yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat tapi dengan irama yang teratur. Kondisi ini membuat Anda tiba-tiba merasakan jantung berdebar kencang tapi kembali normal secara mendadak pula.

3. Ventrikular takikardia

Ventrikular takikardia adalah aritmia yang terjadi di ruang jantung bagian bawah (ventrikel). Kondisi ini menyebabkan ventrikel tidak terisi sepenuhnya sehingga tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis ventrikular takikardia:

  • Ventrikular takikardia adalah kondisi saat detak jantung terlalu cepat, di atas 100 kali per menit.
  • Ventrikular fibrilasi adalah kondisi saat ventrikel jantung bergetar (akibat berdetak sangat cepat, di atas 300 kali per menit), alih-alih memompa dengan teratur. Kondisi ini bisa berdampak fatal apabila detak jantung tidak segera kembali normal. 

Penyebab takikardia

Takikardia adalah meningkatnya detak jantung di atas normal (100 detak per menit) akibat beberapa hal. Olahraga atau stres bisa menyebabkan detak jantung seseorang meningkat dan ini adalah hal yang normal.

Biasanya detak jantung akan kembali normal saat beristirahat atau menenangkan diri.

Takikardia juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan impuls listrik yang memerintah jantung untuk berdetak. Beberapa hal yang menyebabkan gangguan impuls listrik pada jantung, antara lain:

  • Stres
  • Demam
  • Konsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan
  • Anemia
  • Hipertiroid
  • Kurangnya aliran darah pada arteri koroner
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh
  • Obat-obatan tertentu
  • Memiliki penyakit jantung, seperti kardiomiopati dan penyakit jantung koroner
  • Pernah mengalami serangan jantung

Faktor risiko

Takikardia bisa dialami oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Meski begitu, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami takikardia:

  • Penuaan
  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami takikardia
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Obesitas

Gejala takikardia

Takikardia menyebabkan detak jantung terlalu cepat. Kondisi ini dapat memunculkan gejala berupa jantung yang berdegup kencang.

Selain itu, beberapa gejala takikardia yang umum terjadi meliputi:

  • Jantung berdebar kencang (palpitasi jantung)
  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Denyut nadi yang cepat

Baca juga: Penangan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Efektif dengan Zero Fluoroscopy

Diagnosis takikardia

Untuk mendiagnosis takikardia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan serangkaian pemeriksaan atau prosedur medis.

Beberapa prosedur yang mungkin Anda jalani untuk mengetahui diagnosis, antara lain:

1. Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram adalah pemeriksaan untuk merekam detak jantung. Anda akan dipasangkan elektroda di dada, kadang di lengan atau kaki. Nantinya, elektroda ini akan mencatat seberapa cepat atau lambat jantung Anda berdetak.

2. Holter monitoring

Terkadang, gangguan irama jantung tidak terdeteksi lewat EKG. Maka itu, holter monitoring akan dilakukan. 

Ini adalah prosedur pemeriksaan berupa alat EKG portabel yang dipakai selama satu hari atau lebih untuk mencatat kelainan detak jantung saat beraktivitas yang mungkin terlewat saat EKG.

3. Event monitor

Serupa dengan holter monitoring, akan tetapi alat ini hanya memantau detak jantung Anda selama beberapa menit pada waktu-waktu tertentu.  Seringnya, alat ini dipakai selama 30 hari untuk mencatat detak jantung Anda.

4. Echocardiogram (USG jantung)

Echocardiogram atau echo jantung, atau USG jantung, adalah pemeriksaan untuk melihat gambaran jantung saat berdetak. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat melihat aliran darah di dalam jantung dan kondisi katup jantung.

Selain lewat USG dokter juga mungkin melihat gambaran jantung lewat rontgen dada, MRI jantung, ataupun CT scan jantung.

5. Stress test

Stress test atau treadmill test adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat detak jantung Anda saat melakukan aktivitas berat. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis di rumah sakit atau laboratorium.

6. Angiografi koroner

Angiografi koroner adalah pemeriksaan untuk melihat kondisi pembuluh darah di jantung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cairan kontras dan alat rontgen khusus untuk dapat menunjukkan pembuluh arteri koroner.

Pemeriksaan ini berguna untuk melihat ada tidaknya penyempitan ataupun penyumbatan di pembuluh darah jantung, sekaligus melihat suplai darah di jantung.

7. Elektrofisiologi

Elektrofisiologi dilakukan untuk menemukan area jantung mana yang mengalami gangguan impuls listrik.

Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan selang tipis ke pembuluh darah yang ada di selangkangan untuk melihat area jantung. Sensor di ujung selang tersebut nantinya akan mencatat sinyal listrik yang dikirim ke hati.

8. Tilt table test

Tilt table test atau tes meja miring adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah pingsan yang dialami disebabkan oleh takikardia. Pemeriksaan ini meminta Anda untuk tiduran di atas bidang rata yang akan diubah kemiringannya.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana jantung dan sistem saraf Anda merespons perubahan posisi.

Pengobatan takikardia

Tujuan pengobatan takikardia adalah mengembalikan detak jantung menjadi normal kembali dan mencegah detak jantung terlalu cepat di waktu yang akan datang.

Pengobatannya biasanya akan sangat bergantung dari jenis takikardia yang Anda alami.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan takikardia yang mungkin dilakukan:

1. Manuver vagal

Manuver vagal adalah teknik sederhana untuk menurunkan detak jantung. Manuver vagal bisa dilakukan dengan sengaja batuk, mengejan seperti sedang buang air besar, atau meletakkan kantong es di wajah.

Cara ini dilakukan untuk merangsang saraf vagus yang berfungsi mengatur detak jantung.

2. Obat-obatan

Jika manuver vagal tidak berhasil, dokter akan meresepkan obat-obatan antiaritmia untuk membantu menormalkan kembali detak jantung.

3. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan cara menempatkan elektroda di dada untuk memberikan kejut listrik pada jantung dan mengatur ulang irama jantung. Prosedur ini dilakukan dalam keadaan darurat atau saat kedua cara di atas tidak bekerja.

4. Ablasi jantung

Untuk memperbaiki irama jantung, dokter juga mungkin melakukan ablasi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kateter ke pembuluh darah (biasanya lewat selangkangan).

Nantinya, sensor di ujung kateter akan mengalirkan energi dingin atau panas untuk membuat luka kecil pada jantung. Luka ini akan menghalangi sinyal listrik yang tidak teratur pada jantung sehingga detak jantung normal kembali.

5. Pemasangan alat pacu jantung 

Pemasangan pacu jantung dilakukan dengan memasang sebuah alat kecil di bawah kulit di area dada. Alat ini dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan akan mengirimkan sinyal listrik untuk memperbaiki irama jantung.

6. Implantable cardioverter-defibrillator (ICD)

Salah satu cara mengobati takikardia adalah dengan pemasangan implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Alat ini diletakkan di bawah kulit dekat tulang selangka.

ICD akan mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan mengirimkan kejut listrik tekanan tinggi atau rendah untuk mengembalikan detak jantung. Ini adalah metode pengobatan yang direkomendasikan untuk ventrikular takikardia atau ventrikular fibrilasi.

7. Operasi

Terkadang prosedur operasi jantung terbuka diperlukan untuk mengatasi takikardia. Operasi ini dilakukan untuk menghancurkan jalur listrik yang menyebabkan takikardia. Prosedur ini dilakukan jika cara lain tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Gunakan Rotablator untuk Atasi Sumbatan Kronis Pada Pembuluh Darah Jantung

Pencegahan takikardia

Cara mencegah takikardia adalah dengan menjauhi pemicunya, seperti alkohol, merokok, dan konsumsi kafein. Anda juga bisa menurunkan risikonya dengan cara:

  • Mengendalikan tekanan darah
  • Makan gizi seimbang
  • Memiliki berat badan ideal
  • Mengendalikan stres

Konsultasikan pada dokter jika Anda memiliki masalah jantung dalam keluarga, khususnya aritmia. Dokter kami di pusat jantung RS Mandaya Hospital akan siap membantu Anda menjaga kesehatan jantung.

Booking dokter dengan mudah lewat Chat Whatsapp atau halaman Book Appointment. Anda juga bisa melakukannya lewat aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Aritmia

Aritmia adalah kelainan pada irama jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.

Aritmia bisa cukup berat ataupun ringan sampai beberapa orang mungkin tidak menyadari gejalanya.

Namun, kondisi ini mungkin saja menyebabkan masalah kesehatan fatal lainnya, seperti stroke hingga henti jantung. Itu sebabnya, memahami gejala dan penanganannya sangat penting dilakukan.

Apa itu aritmia?

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung penderitanya terlalu lambat, terlalu cepat, ataupun tidak beraturan.

Normalnya, jantung orang dewasa berdetak sebanyak 60-100 detak per menit. Di luar rentang ini, seseorang bisa dibilang mengalami aritmia.

Meski demikian, dalam beberapa kondisi, sangat normal untuk memiliki detak jantung yang terlalu cepat, misalkan habis berolahraga berat. Bahkan, detak jantung yang terlewat sesekali juga masih dianggap normal.

Anda perlu waspada jika gangguan detak jantung ini terjadi secara berulang bahkan saat beristirahat. Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.

Secara umum, terdapat dua jenis aritmia yang dibedakan berdasarkan cepat lambatnya jantung berdetak, yaitu takikardia dan bradikardia.

  • Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yakni di atas 100 detak per menit. Beberapa jenis takikardia, antara lain:

    • Atrial fibrilasi (AFib)
    • Atrial flutter
    • Takikardia supraventrikular
    • Ventrikular fibrilasi (VFib)
    • Takikardia ventrikular
  • Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi saat detak jantung berdetak terlalu lambat, yakni di bawah 60 detak per menit. Beberapa jenis bradikardia, antara lain:

    • Sick sinus syndrome
    • Conduction block

Gejala aritmia

Aritmia tidak selalu menimbulkan gejala. Anda mungkin baru tahu memiliki aritmia secara tidak sengaja saat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan untuk keperluan lain.

Gejala aritmia meliputi:

  • Dada berdebar atau berdegup kencang
  • Detak jantung terasa kencang
  • Detak jantung terasa lambat
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Pingsan
  • Keringat berlebih
  • Kelelahan yang tidak biasa

Baca juga: Screening jantung cegah penyakit jantung koroner?

Penyebab aritmia

Aritmia disebabkan oleh aktivitas sinyal listrik di dalam jantung yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, detak jantung jadi tidak teratur.

Selain itu, masalah pada pembuluh darah dan katup jantung juga dapat menyebabkan aritmia.

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan aritmia:

  • Penyakit arteri koroner
  • Kerusakan jaringan jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Otot jantung melemah (kardiomiopati)
  • Masalah katup jantung
  • Diabetes
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Pernah mengalami serangan jantung sebelumnya
  • Sedang dalam pemulihan usai operasi jantung
  • Sleep apnea
  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Diagnosis

Ada beberapa prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi aritmia, antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa aktivitas listrik di jantung
  • Holter monitor. Alat EKG portabel yang dipakai seharian atau lebih untuk melihat detak jantung saat beraktivitas.
  • Ekokardiogram (Echo/USG jantung) untuk melihat gambaran jantung dengan gelombang suara.
  • Stress test atau tes treadmill untuk memeriksa apakah aritmia terjadi akibat olahraga atau bukan
  • Tilt table test (tes meja miring) untuk melihat respons jantung dan sistem saraf terhadap perubahan posisi.
  • Kateterisasi jantung untuk melihat kondisi pembuluh darah jantung.

Baca juga: Harga Paket Check Up Jantung di Mandaya Royal Hospital Puri

Pengobatan

Pengobatan aritmia tergantung dari jenisnya, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat. 

Biasanya, dokter akan menganjurkan beberapa pilihan pengobatan hanya jika aritmia menyebabkan gejala tertentu atau membuat Anda berisiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius lainnya.

Pada awalnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian obat-obatan. Apabila pengobatan tidak membuahkan hasil, dokter dapat menganjurkan beberapa prosedur medis.

Berikut ini adalah beberapa prosedur pengobatan aritmia:

1. Ablasi kateter

Apabila aritmia yang Anda alami mengancam kondisi kesehatan, dokter mungkin menganjurkan untuk melakukan ablasi kateter.

Ablasi kateter adalah prosedur memasukkan satu atau beberapa kateter (selang tipis) ke dalam pembuluh darah di jantung. Sensor yang berada di ujung kateter akan menggunakan energi panas ataupun dingin untuk membuat jaringan parut.

Jaringan parut inilah yang akan menghalangi sinyal listrik yang menyebabkan detaknya tidak beraturan dan mengembalikan detak jantung.

2. Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)

Apabila detak jantung lambat (bradikardia) tidak dapat diobati dengan berbagai pengobatan lainnya, dokter spesialis jantung akan merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung.

Alat pacu jantung (pacemaker) adalah alat kecil yang diletakkan di jantung untuk mengontrol detak jantung.

Alat ini akan mengirimkan impuls listrik ke otot jantung untuk mencegah detak jantung terlalu lambat.

3. Terapi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

Alat ini diletakkan di bawah kulit di dekat tulang selangka. ICD nantinya akan mengecek detak jantung Anda secara berkelanjutan, kemudian mengirimkan kejut listrik dengan intensitas rendah atau tinggi untuk mengembalikan detak jantung.

Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan ini jika Anda berisiko tinggi atau mengalami gangguan detak jantung di ruang bawah jantung, seperti takikardia ventrikular atau ventrikular fibrilasi.

4. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan menempatkan elektroda ke dada untuk memberikan kejut listrik dan mengembalikan detak jantung.

Biasanya, prosedur ini dilakukan apabila obat-obatan dan manuver vagal tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Orang yang mengalami aritmia jenis atrial fibrilasi biasanya lebih direkomendasikan melakukan prosedur ini.

5. Operasi bypass jantung

Apabila penyakit arteri koroner adalah penyebab Anda mengalami aritmia, dokter mungkin saja merekomendasikan operasi bypass jantung.

Operasi bypass jantung dilakukan dengan membuat saluran baru di dekat pembuluh darah jantung yang tersumbat agar aliran darah kembali lancar.

Selain beberapa pengobatan di atas, dokter juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup. Hal ini untuk mencegah aritmia kembali lagi setelah prosedur tertentu dilakukan.

Aritmia dalam beberapa kasus tidak membutuhkan pengobatan khusus. Dokter hanya akan memantau kondisi Anda agar tidak memburuk.

Sementara, jika kondisinya cukup berat dokter mungkin akan merekomendasikan menjalankan pengobatan khusus. Maka itu, untuk mengetahui jenis perawatan yang tepat untuk kondisi Anda, cobalah berkonsultasi ke dokter spesialis jantung.

Anda bisa mengunjungi pusat aritmia jantung RS Mandaya Royal untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik. Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Osteoarthritis

Osteoarthritis atau dikenal juga dengan pengapuran tulang adalah salah satu penyakit sendi degeneratif yang dapat menyerang jaringan sendi mana pun, tetapi lebih sering sendi di lutut, pinggul, leher, punggung bawah, dan tangan.  Dibandingkan jenis radang sendi lainnya, osteoarthritis termasuk yang paling sering terjadi.

Apa itu osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah peradangan pada  sendi akibat pengikisan atau kerusakan pada tulang rawan (kartilago) yang melapisi ujung-ujung tulang di persendian. Penyakit ini juga membuat ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi yang disebut sinovium, rusak. Akibatnya, sendi akan terasa nyeri, bengkak, dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, pada orang yang punya riwayat cedera sendi, obesitas, dan kelainan otot serta tulang, risiko terjadinya osteoarthritis di usia muda akan lebih besar.

Pergesekan tulang sendi menyebabkan perubahan bentuk sendi serta timbulnya peradangan. Sebagai 

Penyebab osteoarthritis

Umumnya, osteoarthritis berkembang perlahan seiring bertambahnya usia karena persendian yang digunakan secara terus-menerus mulai mengalami aus sehingga tulang rawan menjadi rusak.

Pada orang yang berusia lebih muda, radang sendi bisa terjadi karena: 

  • Cedera olahraga
  • Jatuh 
  • Kecelakaan
  • Kondisi kesehatan tertentu seperti sindrom Ehlers-Danlos atau sindrom hipermobilitas sendi 

Gejala osteoarthritis

Gejala yang bisa dirasakan oleh pengidap osteoarthritis antara lain: 

  • Nyeri atau pegal pada persendian, terutama saat bergerak atau setelah beraktivitas dalam durasi yang panjang. 
  • Sendi terasa kaku saat bangun di pagi hari atau setelah persendian lama tidak digerakkan.
  • Rentang gerak semakin terbatas.
  • Pembengkakan di area sekitar sendi.
  • Sendi berbunyi saat ditekuk.
  • Otot di sekitar sendi semakin lemah. 
  • Sendi terasa tidak stabil atau tidak sekuat biasanya. 
  • Terjadi perubahan bentuk sendi (deformitas sendi)

Lihat Juga: Penanganan Osteoarthritis (OA) atau Pengapuran Sendi oleh dr. Jecky Chandra, Sp.OT, M.Kes

Pengobatan osteoarthritis

Agar pengapuran tulang bisa ditangani dengan tepat, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan tes pencitraan seperti rontgen, MRI, atau CT Scan. 

Tes darah atau cairan sendi mungkin juga diperlukan untuk memastikan peradangan terjadi bukan karena penyakit lain yang memiliki gejala serupa dengan pengapuran sendi.

Saat ini osteoarthritis belum bisa disembuhkan secara total. Namun perawatan yang tepat dapat membantu meredakan gejala seperti nyeri dan bengkak sehingga rentang gerak bisa meningkat. .

Pengobatan pengapuran sendi dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, terapi fisik dan operasi.

Pemberian obat-obatan. 

Obat osteoarthritis diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi yang mengalami peradangan. Jenis obat-obatan untuk pengapuran sendi antara lain adalah:

  • Acetaminophen. Dikenal juga sebagai paracetamol, ini adalah obat penghilang rasa sakit yang dapat membantu meredakan nyeri ringan hingga sedang. Namun, obat ini tidak dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi. 
  • NSAIDs. Obat antiradang nonsteroid yang dapat meredakan nyeri sekaligus mengurangi peradangan. Jenis obat yang masuk dalam golongan NSAIDs antara lain ibuprofen dan naproxen. Obat osteoarthritis NSAID juga tersedia dalam bentuk gel yang dapat dioleskan langsung pada permukaan sendi yang mengalami pengapuran.
  • Kortikosteroid. Fungsi obat kortikosteroid sama dengan golongan NSAIDs, yaitu meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk obat minum maupun untuk disuntikkan langsung ke sendi yang meradang. 

Fisioterapi

Rutin menjalani terapi fisik bisa membantu mengurangi kekakuan, memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan fleksibilitas, serta mengurangi rasa sakit.

Operasi

Jika kondisi osteoarthritis tidak membaik dengan metode perawatan lain atau bahkan semakin parah, dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi.

  • Osteotomi. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat atau menambahkan jaringan tulang pada sendi dengan tujuan untuk mengurangi beban yang harus ditanggung oleh area sendi yang mengalami pengapuran, sehingga kerusakan tidak semakin parah dan gejala bisa berkurang. 
  • Penggantian sendi. Dokter bedah akan mengangkat bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan. Penggantian sendi bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya.

Perubahan gaya hidup

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi peradangan akibat tekanan yang berlebihan pada persendian. Selain mengurangi rasa sakit, berat badan lebih ringan juga dapat memperlambat kerusakan sendi.

Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala rasa nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada area sendi manapun di tubuh Anda. Kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Hernia

Hernia sering juga disebut sebagai turun berok. Saat terjadi, akan muncul benjolan di area sekitar perut yang nyeri, terutama ketika tertekan. Pengobatannya bisa dilakukan dengan operasi terbuka maupun laparoskopi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa berkembang menjadi komplikasi berbahaya yang disebut inkarserasi.

Apa Itu Hernia?

Hernia adalah kondisi ketika organ dalam tubuh menonjol ke luar akibat adanya otot atau jaringan yang melemah. Benjolannya biasanya muncul di perut dan sekitarnya seperti area pangkal paha, bagian tengah perut, dada bagian bawah, ataupun area bekas operasi di perut. 

Jenis-jenis Hernia

Jenis-jenis kondisi ini bisa dibedakan berdasarkan lokasi munculnya benjolan, seperti:

1. Hernia inguinal

Hernia inguinal adalah jenis yang paling umum terjadi. Disebut inguinal karena benjolannya muncul di area perut bawah atau pangkal paha yang disebut kanal inguinal.  

2. Hernia femoral

Hernia femoral terjadi saat jaringan lemak di saluran cerna menonjol keluar di paha bagian atas. Kondisi ini berhubungan dengan penuaan dan tekanan berulang di area perut.

3. Hernia hiatus

Jenis ini ditandai dengan munculnya benjolan akibat keluarnya sebagian lambung lewat dinding perut bagian atas yang lemah. Kondisi ini hampir pasti menyebabkan GERD.

4. Hernia umbilikalis

Ini adalah jenis hernia yang dialami oleh anak dan bayi. Tanda munculnya kondisi ini adalah benjolan di bagian perut dekat pusar atau yang sering juga disebut sebagai pusar bodong. 

5. Hernia insisional

Kondisi ini terjadi di area bekas sayatan operasi (insisi). Pasalnya, setelah operasi, jaringan bisa melemah, sehingga organ mungkin menonjol ke luar ketika ada tekanan berlebih. 

6. Hernia ventral

Hernia ventral terjadi saat jaringan keluar lewat bukaan otot di area perut. Pada jenis ini, ukuran benjolan akan mengecil ketika tubuh sedang terlentang. Orang yang obesitas, ibu hamil, dan sering melakukan aktivitas fisik yang berat lebih berisiko mengalami hernia ventral 

Penyebab 

Seseorang bisa mengalami turun berok karena tekanan berlebihan yang diterima tubuh, dikombinasikan dengan otot yang melemah atau terjadi pembukaan jaringan. Ini yang membuat organ bisa terlihat menonjol di bawah kulit. 

Kondisi ini bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti:

  • Mengangkat beban yang terlalu berat
  • Diare atau konstipasi
  • Batuk yang tidak kunjung sembuh
  • Bersin yang terlalu keras

Risiko terjadinya hernia semakin tinggi pada orang yang obesitas, konsumsi nutrisinya buruk, dan perokok.

Gejala 

Gejala hernia bisa berbeda-beda, tergantung jenisnya. Beberapa gejala yang umum muncul antara lain:

  • Muncul benjolan lunak di bawah kulit perut atau pangkal paha yang bisa hilang saat berbaring.
  • Perut terasa berat disertai sulit buang air besar atau buang air besar berdarah
  • Nyeri saat mengangkat sesuatu atau menekuk tubuh
  • Nyeri ulu hati
  • Susah menelan
  • Mual dan muntah 

Segera periksakan diri ke dokter jika ada gejala-gejala berikut ini:

  • Benjolan semakin memerah atau bahkan berubah warna menjadi ungu
  • Nyeri semakin hebat
  • Mual
  • Muntah
  • Demam
  • Tidak bisa buang angin atau buang air 

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan bila perlu akan melakukan pemeriksaan tambahan menggunakan USG. Pemeriksaan USG dilakukan untuk melihat tingkat keparahan hernia.

Setelah pemeriksaan, dokter dapat menentukan jenis, isi dari benjolan, serta gejala yang berhubungan untuk membuat rencana perawatan yang paling tepat.

Pengobatan 

Berikut beberapa pengobatan yang bisa dilakukan.

Operasi

Ada dua jenis operasi hernia yang bisa dilakukan, yaitu operasi terbuka dan laparoskopi.

  • Operasi terbuka

    Sesuai namanya, dokter akan membuka jaringan saat operasi untuk menutup otot yang jebol agar organ yang menonjol bisa kembali ke tempat semula. 

  • Operasi laparoskopi

    Operasi laparoskopi dilakukan dengan sayatan yang sangat kecil untuk memasukkan alat khusus ke area yang menonjol. Alat tersebut yang akan membantu untuk memasukkan kembali organ ke tempat semula.

Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam pemilihan prosedur operasi antara lain lokasi, ukuran, dan tipe hernia, serta gaya hidup, kondisi kesehatan secara umum, dan usia pasien.

Tanpa Operasi

Selain operasi, dokter juga bisa merekomendasikan pasien untuk menggunakan korset atau sabuk khusus hernia. Gunanya adalah untuk menjaga benjolan tetap berada di tempatnya, sehingga rasa nyeri bisa berkurang. Biasanya alat-alat ini digunakan pada pasien yang tidak bisa dioperasi atau sementara waktu sebelum operasi dilakukan.

Komplikasi 

Komplikasi biasanya baru terjadi apabila kondisi hernia tidak kunjung diobati. Pasalnya, kondisi ini bisa membuat hernia terus tumbuh dan memicu gejala-gejala yang lebih parah. Selain itu, jika benjolan yang muncul makin besar, organ di sekitarnya juga akan semakin terdampak hingga bengkak dan nyeri. 

Hernia yang tidak segera dirawat juga bisa memicu inkarserasi, kondisi ketika sebagian dari usus terjepit di dinding perut. Saat hal ini terjadi, pasien akan merasakan nyeri yang hebat, mual, dan konstipasi. 

Jika tidak segera ditangani, maka bagian usus yang terjepit bisa kekurangan suplai darah dan pada akhirnya mengalami kematian sel. Ini adalah kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani karena bisa membahayakan nyawa. 

Pencegahan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari turun berok, seperti:

  • Tidak terlalu sering mengangkat beban berat
  • Konsumsi makanan kaya serat untuk mencegah konstipasi yang membuat sulit buang air besar dan harus mengejan keras
  • Segera periksa ke dokter saat sedang batuk
  • Rutin olahraga yang tidak memberikan beban terlalu banyak pada badan, seperti yoga, lari, dan bersepeda

Hernia atau turun berok tidak sebaiknya dibiarkan begitu saja, karena jika tidak segera dirawat, komplikasi seperti nyeri hebat bisa terjadi. Apabila Anda sudah merasakan gejala yang mengganggu seperti benjolan di area perut dan nyeri, segera periksakan diri ke dokter. Kunjungi dokter bedah di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal, operasi, hingga pemulihan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment melalui website, atau buat perjanjian melalui aplikasi Care Dokter untuk mempermudah kunjungan Anda dan mendapatkan informasi lengkap lainnya, termasuk jadwal dokter dan waktu kunjungan yang dapat dipilih.

Kanker Nasofaring

Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang jaringan nasofaring yang berada tepat di belakang hidung dan di atas tenggorokan bagian belakang. Menurut data Global Cancer Observatory tahun 2022, kejadian kanker nasofaring adalah yang paling banyak ke-enam di Indonesia. 

Umumnya, pasien yang mengalami penyakit ini baru terdeteksi saat kondisinya sudah masuk stadium lanjut. Pasalnya, di awal, gejala yang muncul mirip dengan penyakit-penyakit di area sekitar saluran pernapasan, sehingga jarang disadari.

Pengobatan kanker nasofaring biasanya meliputi kemoterapi, radioterapi, operasi atau kombinasi. Kabar baiknya, kemungkinan sembuh jenis kanker ini umumnya lebih tinggi dibandingkan kanker lainnya.

Penyebab kanker nasofaring

Sama seperti kanker lainnya, sampai saat ini tidak diketahui secara pasti penyebab spesifik tumbuhnya sel kanker.

Namun beberapa penelitian menunjukkan ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ini, seperti:

1. Pola makan

Mengonsumsi makanan seperti ikan asin secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring

2. Genetik

Faktor keturunan atau riwayat keluarga dapat menjadi penyebab seseorang lebih rentan terhadap kanker nasofaring. Jika ada riwayat keluarga dengan kanker ini, risiko terkena penyakit ini bisa meningkat.

3. Virus Epstein-Barr

Virus ini ditemukan dalam 90% kasus kanker nasofaring di berbagai negara. Infeksi virus ini dapat merusak DNA sel-sel nasofaring dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker. Menurut dr. Handoko Nugroho Yossarsongko, Sp.THT-KL, MKes, virus Epstein-Barr ini dapat menjadi sel kanker nasofaring jika didukung dengan adanya faktor keturunan.

4. Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Menurut para dokter dan peneliti, kedua kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.

Selain itu ada beberapa faktor yang dapat memperkuat munculnya kanker ini ini, yaitu usia tua dan juga adanya anggota keluarga yang pernah mengalaminya.

Lihat Juga: Seputar Pengobatan Kanker Nasofaring oleh dr. Handoko Nugroho Yossarsongko, Sp.THT-KL, MKes

Gejala kanker nasofaring

Seringkali kanker nasofaring tidak dapat dideteksi hanya lewat gejalanya saja. Pasalnya, gejala awal yang ditimbulkan sering kali mirip dengan penyakit lain. Namun ketika stadium kanker sudah cukup tinggi, barulah terlihat gejala yang jelas. Berikut ini gejala kanker nasofaring:

  • Bercak darah pada ludah
  • Mimisan
  • Sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh
  • Gangguan pendengaran 
  • Sakit kepala
  • Suara berdenging di telinga
  • Ada benjolan di bagian leher
  • Telinga sering infeksi

Diagnosis kanker

Cara yang paling ampuh mendiagnosis kanker adalah dengan melakukan tes kesehatan.Saat memeriksa keluhan-keluhan di atas, dokter bisa saja mencurigai penyebab gejala tersebut adalah kanker. Maka dokter akan melakukan konfirmasi dengan melakukan tes, seperti:

  • Tes fisik dan memeriksa riwayat kesehatan
  • Tes HPV
  • Tes EBV
  • Tes kimia darah
  • Tes pencitraan atau radiologi seperti CT scan, MRI, ultrasound, rontgen dada, dan PET Scan
  • Tes saraf
  • Laringoskopi
  • Biopsi

Dokter bisa melakukan satu atau beberapa tes berikut untuk memastikan penyakit kanker.

Pengobatan

Pengobatan bisa berbeda-beda untuk tiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh usia, stadium kanker, dan tingkat kesehatan pasien.

Saat ini ada tiga jenis pengobatan kanker nasofaring yang umum, yaitu kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Tergantung dari stadium kanker, dokter bisa menggunakan salah satu atau gabungan dari metode tersebut.

  • Stadium 1: penggunaan radioterapi untuk mengecilkan ukuran kanker
  • Stadium 2: kombinasi radioterapi dan kemoterapi
  • Stadium 3: dokter akan menggunakan kemoterapi di awal dan dilanjutkan dengan kemoradioterapi. Dokter bisa menyarankan untuk melanjutkan tahap operasi.
  • Stadium 4: pengobatan kanker nasofaring stadium 4 diawali dengan kemoterapi, kemudian kemoradioterapi, diikuti dengan imunoterapi atau terapi target. Setelah ukuran kanker mengecil bisa dilanjutkan dengan operasi pengangkatan.

Kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai. Kabar baiknya, harapan hidup dari penyakit ini cukup tinggi.  Agar terhindar dari penyakit ini, pastikan untuk melakukan pola hidup sehat setiap hari. Pastikan juga untuk melakukan pemeriksaan berkala, terutama jika sudah merasakan gejala-gejala yang mencurigakan. Kunjungi pusat spesialis THT di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Gagal Jantung

Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya, apa itu penyakit gagal jantung? Penyakit ini perlu diwaspadai karena bisa berkembang menjadi komplikasi yang parah. Berikut penjelasan lebih lengkapnya.

Apa Itu Penyakit Gagal Jantung?

Penyakit gagal jantung adalah kondisi yang terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Pada kondisi ini, terjadi penurunan aliran darah ke organ vital seperti ginjal dan kelebihan cairan di organ vital lain seperti di paru dan hati. Kondisi ini dibagi menjadi dua jenis, akut dan kronik.

Pada gagal jantung akut, manifestasi gagal jantung muncul dengan cepat dan mendadak dan membutuhkan perawatan rumah sakit. Sedangkan pada gagal jantung kronik, manifestasi gagal jantung muncul secara perlahan dan melalui perjalanan waktu yang lebih panjang. Umumnya pasien dengan gagal jantung kronik dapat menjalani pengobatan rawat jalan, akan tetapi tetap ada kemungkinan mengalami episode perburukan akut yang membutuhkan perawatan.

Fraksi ejeksi menggambarkan kapasitas darah yang dapat dipompakan oleh ventrikel kiri dibandingkan dengan isi ventrikel kiri pada tiap denyut jantung. Berdasarkan mekanisme dasar penyakit, gagal jantung juga dapat dibagi berdasarkan fraksi ejeksi:

  • Pada gagal jantung dengan penurunan fraksi ejeksi, fungsi pompa jantung menurun karena kelemahan dari otot jantung dalam memompa.
  • Pada gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang terjaga, otot jantung berkurang kelenturannya sehingga tidak bisa terisi darah dengan baik.

Gejala

Spektrum gejala gagal jantung beragam, mulai dari gejala ringan yang hanya timbul dengan aktivitas fisik berat hingga gejala yang bahkan sudah muncul saat istirahat.

Gejala yang paling umum adalah:

  1. Sesak napas, umumnya dipicu oleh aktivitas fisik, berbaring, atau saat tidur
  2. Mudah kelelahan
  3. Bengkak di kaki atau perut

Gejala lainnya adalah:

  1. Batuk
  2. Merasa pusing atau sering pingsan
  3. Kehilangan napsu makan
  4. Penurunan berat badan (pada gagal jantung lanjut)
  5. Berdebar
  6. Mual dan begah

Penyebab 

Gagal jantung paling sering dipicu oleh tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit katup jantung, dan diabetes. Namun, penyakit lain seperti kelainan otot jantung (kardiomiopati), penyakit jantung bawaan, peradangan otot jantung (miokarditis) serta gangguan irama jantung (aritmia) juga dapat memicu penyakit ini.

Konsumsi obat-obatan dan bahan kimia yang dapat merusak otot jantung misalnya alkohol berlebih, kokain dan beberapa jenis kemoterapi dapat memicu jantung gagal berfungsi. Selain itu, kokndisi non kardiak seperti anemia berat, penyakit tiroid, penyakit autoimun, dan kekurangan berat nutrisi tertentu seperti tiamin juga bisa menyebabkan gagal jantung.

Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat gejala pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Selain menegakkan diagnosis, dokter juga akan berupaya mencari penyebab pasti kondisi ini bisa terjadi.

Pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG): EKG merekam aktivitas listrik jantung dan dapat memberikan gambaran awal kondisi ruang-ruang jantung dan mengarahkan kecurigaan awal penyebab gagal jantung
  • Foto toraks: memberikan gambaran awal mengenai bentuk dan ukuran jantung serta pembuluh darah besar di rongga dada, serta melihat penumpukan cairan di paru yang dapat terjadi pada pasien gagal jantung
  • Pemeriksaan darah umum
  • Brain natriuretic peptide (BNP) atau N-terminal pro BNP (NT-proBNP): hormon yang mengalami peningkatan akibat peregangan ruang jantung pada kondisi gagal jantung
  • Echocardiography: menggunakan gelombang ultrasound untuk evaluasi ukuran dan fungsi ruang-ruang jantung serta menilai struktur dan fungsi katup jantung

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai kondisi masing-masing pasien. Pemeriksaan lanjutan tersebut antara lain kateterisasi jantung, uji latih beban fisik, CT scan jantung, MRI jantung, hingga scan nuklir jantung.

Pengobatan Gagal Jantung

Pada sebagian besar kasus, gagal jantung adalah kondisi jangka panjang (kronik). Pengobatan gagal jantung dapat membantu mengurangi gejala dan memperlambat perjalanan penyakit gagal jantung, namun umumnya pasien-pasien gagal jantung membutuhkan pengobatan seumur hidup. Pengobatan melibatkan kombinasi dari perubahan gaya hidup, obat-obatan, dan pada kasus-kasus lanjut dapat memperlukan terapi alat-alat yang lebih lanjut.

Pada pasien-pasien gagal jantung dengan penyebab dasar yang diketahui maka penyebab dasar tersebut juga harus diobati. Contohnya, pada pasien gagal jantung yang disebabkan oleh hipertensi  maka tekanan darah juga harus diobati dan terkendali. Konsultasi dengan dokter ahli jantung dan pembuluh darah diperlukan untuk merumuskan strategi tatalaksana terbaik sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Prospek perjalanan penyakit (prognosis) ditentukan oleh kondisi masing-masing pasien saat terdiagnosis gagal jantung, derajat berat gejala, penyebab dasar gagal jantung, respons terhadap strategi pengobatan, dan berbagai faktor lain. Karena itu, pastikan untuk memeriksakan diri Anda ke dokter spesialis jantung untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Jika Anda mengalami gejala yang dicurigai sebagai gagal jantung, kunjungi pusat jantung terpadu di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp atau Book Appointment melalui website untuk mempermudah kunjungan Anda dan mendapatkan informasi lengkap lainnya, termasuk jadwal dokter dan waktu kunjungan yang dapat dipilih. 

Kanker Prostat

Kanker prostat adalah jenis kanker yang dialami pria ketika ada sel kanker tumbuh di organ prostat, salah satu bagian dari sistem reproduksi. Menurut data Global Cancer Observatory tahun 2022, terdapat 1.466.728 pengidap kanker prostat di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlahnya mencapai 13.130 orang.

Apa Itu Kanker Prostat?

Prostat adalah kelenjar yang terletak di bawah saluran kemih, di depan rektum. Organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan semen.

Umumnya, sel kanker yang tumbuh di kelenjar prostat tumbuh secara perlahan dan tidak memicu gejala hingga berkembang ke arah yang lebih agresif. Jika dideteksi sejak dini, tingkat kesembuhan kanker ini tergolong baik. 

Kanker prostat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

  • Adenokarsinoma
  • Small cell carcinoma
  • Large cell carcinoma
  • Transitional cell carcinoma
  • Sarkoma

Stadium Kanker Prostat

Berikut adalah tingkat keparahan yang bisa terjadi:

  • Stadium I dan II. Pada stadium I dan II, sel kanker belum menyebar ke luar prostat, sehingga disebut juga sebagai tahap awal. 
  • Stadium III. Sel kanker sudah menyebar ke jaringan lain yang berada di dekat prostat.
  • Stadium IV. Sel kanker sudah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh dari prostat, seperti kelenjar getah bening, tulang, hati, atau bahkan paru-paru. 

Penyebab kanker prostat

Hingga saat ini, penyebab kanker prostat belum diketahui pasti. Namun para ahli telah mengetahui bahwa kemunculan sel kanker dimulai ketika ada terjadi perubahan di salah satu bagian DNA yang berfungsi untuk menginstruksikan sel tersebut untuk bekerja. Karena perubahan abnormal ini, instruksi yang diberikan justru membuat sel terus tumbuh dan membelah melebihi dari yang normal. Mekanisme ini membuat sel abnormal terus tumbuh, sel yang normal mati, dan pada akhirnya muncul benjolan di area prostat. 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker prostat, yaitu:

1. Usia

Pria berusia di atas 50 tahun berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Jika terjadi di usia lansia, sel kanker biasanya akan berkembang lebih lambat. Sementara itu, pada kanker yang terjadi di usia muda, pertumbuhan sel biasanya akan lebih agresif. 

2. Obesitas

Pria yang mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas juga berisiko lebih besar terkena kanker prostat. Selain itu, jenis kanker yang dialami juga berpotensi lebih agresif dan lebih mungkin kembali tumbuh setelah perawatan selesai dilakukan. 

3. Genetik

Jika orang tua atau saudara kandung pernah didiagnosis mengalami kanker di area prostat, maka risiko Anda terkena penyakit ini akan lebih besar.

4. Infeksi

Infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, dan sifilis bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker di bagian prostat. 

Gejala Kanker Prostat

Sebagian besar pria yang mengalami kanker prostat tidak mengalami gejala berarti dan baru diketahui mengalami kanker ketika menjalani pemeriksaan kesehatan rutin. Meski begitu, sebagian lagi ada yang merasakan gejala-gejala mengganggu yang pada akhirnya diketahui disebabkan oleh kanker.

Gejala kanker prostat yang perlu diwasapadai adalah:

  • Sulit buang air kecil
  • Aliran urine lemah
  • Sangat sering buang air kecil, terutama saat malam hari
  • Saat buang air kecil terasa tidak tuntas
  • Terasa sakit atau panas saat buang air kecil
  • Ada darah atau cairan semen pada urine
  • Nyeri di punggung, pinggang, dan pinggul yang tidak kunjung sembuh
  • Terasa nyeri saat ejakulasi

Diagnosis Kanker Prostat

Proses diagnosis kanker prostat dilakukan dalam beberapa tahap, mulai dari skrining, pemeriksaan utama, dan pemeriksaan tingkat keparahan. 

1. Skrining 

Ada dua pemeriksaan yang biasanya dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat, yaitu:

  • Tes PSA (Prostate Specific Antigen)

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kadar PSA dalam darah. PSA adalah zat yang dibuat oleh prostat. Kadar PSA yang tinggi dalam darah bisa menandakan adanya kanker. Namun, pemeriksaan ini tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya penentu, karena kadar PSA juga bisa naik karena kondisi lain yang menyerang prostat.

    Menurut dr. Hendy Mirza, Sp.U(K), dokter spesialis urologi konsultan dari Mandaya Royal Hospital Puri, pemeriksaan atau skrining PSA dianjurkan untuk laki-laki berusia di atas 50 tahun. Namun, jika ada keluarga dekat seperti ayah kandung dan kakek kandung yang pernah didiagnosis mengalami kanker prostat, maka pemeriksaan PSA dapat dilakukan lebih cepat, misalnya ketika berusia di atas 40 tahun.

  • Pemeriksaan colok dubur

    Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan jari ke area rektum atau dubur untuk memeriksa prostat secara langsung dan mengetahui apabila ada benjolan atau kondisi abnormal lainnya.

2. Diagnosis 

Jika pada proses skrining ditemukan kecurigaan kanker, maka dokter akan menginstruksikan pemeriksaan lanjutan. Jenis pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker prostat adalah:

  • Ultrasound

    Ultrasound atau USG yang digunakan adalah metode transrektal. Artinya, alat khusus berukuran sebesar cerutu akan dimasukkan melalui rektum atau dubur. Hasil pemeriksaan ini akan memberikan gambaran kelenjar prostat secara jelas.

  • MRI

    Pada beberapa kasus, dokter juga akan merekomendasikan pemeriksaan MRI untuk mendapatkan gambaran prostat yang lebih rinci. Pemeriksaan ini juga akan membantu dokter untuk merencanakan prosedur jaringan sampel untuk pemeriksaan lanjutan.

  • Biopsi

    Pemeriksaan diagnosis juga biasanya disertai dengan biopsi jaringan prostat untuk memastikan bahwa sel tersebut benar merupakan sel kanker. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan menggunakan jarum. Sampel tersebut selanjutnya akan diperiksa di laboratorium untuk memilah sel-sel yang terdapat di dalamnya.

3. Pemeriksaan stadium 

Setelah dipastikan bahwa benar ada sel kanker pada prostat, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui tingkat keparahan atau stadium kanker tersebut. Teknik yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah:

  • Gleason score

    Gleason score adalah metode yang digunakan dokter untuk menentukan tingkat keparahan kanker. Semakin tidak abnormal sel pada jaringan prostat, maka Gleason score-nya akan semakin tinggi.

    Umumnya, Gleason score yang digunakan untuk memeriksa sampe biopsi prostat berkisar antara 6-10. Skor 6 menandakan bahwa kanker prostat yang dialami adalah tingkatan rendah, skor 7 tingkatan sedang, dan skor 8-10 tingkatan tinggi.

  • Tes genomik

    Tes genomik dilakukan untuk menganalisis sel kanker sehingga diketahui jenis mutasi gen yang terjadi pada sel tersebut. Pemeriksaan ini bisa memberikan lebih banyak informasi mengenai prognosis atau kemungkinan keberhasilan pengobatan kanker prostat.

4. Pemeriksaan penyebaran sel kanker

Jika kanker prostat yang diderita dicurigai sudah menyebar ke organ lain seperti pada stadium III dan IV, maka pemeriksaan tambahan seperti di bawah ini perlu dilakukan untuk memetakan penyebaran yang terjadi:

  • Scan tulang
  • Ultrasound
  • CT Scan
  • MRI
  • PET Scan

Pengobatan Kanker Prostat

Kanker prostat bisa diobati dengan beberapa cara, mulai dari pemantauan ketat oleh dokter, operasi, terapi radiasi, terapi lutesium, cryotherapy hingga terapi hormon. 

1. Pemantauan

Pada kondisi yang tidak bergejala, masih tahap sangat awal, dan diprediksi tidak akan menyebar dengan cepat, dokter dapat merekomendasikan pemantauan berkala tanpa tindakan. Selama pemantauan, dokter dapat melakukan tes PSA secara rutin dan baru akan mulai merawat apabila kankernya sudah mulai berkembang atau memicu gejala mengganggu. 

2. Operasi

Operasi pengangkatan prostat atau prostatektomi dapat dipilih untuk mengatasi kanker prostat. Pada prosedur ini, vesikula seminalis, bagian yang berfungsi memproduksi cairan yang akan diubah menjadi semen, juga diangkat.

3. Terapi radiasi

Ada dua jenis terapi radiasi atau radioterapi yang dapat dipilih, yaitu terapi radiasi eksternal dan terapi radiasi internal atau yang disebut juga sebagai brachytherapy. 

Pada terapi radiasi eksternal, radiasi akan diarahkan langsung dari luar tubuh oleh mesin khusus untuk menghancurkan sel kanker. Sementara itu pada brachytherapy, benih berbahan khusus yang bersifat radioaktif ditanam langsung di dalam tubuh, langsung pada area yang terkena kanker untuk menghancurkan sel kanker tersebut. 

4. Terapi lutesium

Terapi lutetium sangat efektif untuk mengobati kanker prostat stadium lanjut. Terapi ini termasuk terapi tertarget karena hanya akan menghancurkan sel-sel kanker prostat saja, termasuk yang sudah menyebar. 

Pemberiannya dilakukan melalui suntikan atau infus. Efek samping terapi ini juga tergolong minimal. Menurut dr. Eko Purnomo, Sp.KNTM(K) Onk dokter spesialis kedokteran nuklir konsultan dari Mandaya Royal Hospital Puri, tingkat keberhasilan terapi ini juga baik, “setelah perawatan dengan lutetium, hasil scan pasien itu banyak terlihat bersih. Selain itu tumor marker PSA-nya yang tadinya tinggi, bisa turun jadi sangat rendah,” ungkapnya.

5. Terapi lainnya

Tergantung dari kondisi pasien, beberapa pilihan terapi di bawah ini juga dapat dilakukan dokter untuk mengobati kanker prostat.

  • Cryotherapy. Menempatkan alat khusus yang dapat membekukan dan membunuh sel kanker di organ yang terkena. 
  • Chemotherapy. Menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker apabila sudah menyebar ke bagian-bagian lain di tubuh. 
  • Terapi biologis. Terapi yang dilakukan untuk memacu sistem imun di tubuh melawan sel kanker atau mengontrol efek samping dari perawatan kanker prostat lain yang dilakukan.
  • Ultrasound terfokus intensitas tinggi. Perawatan menggunakan gelombang suara untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi hormon. Perawatan ini membuat sel kanker tidak mendapatkan hormon yang dibutuhkan untuk berkembang.

Kanker prostat termasuk salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai. Karena itu, para pria disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala, terutama jika sudah merasakan gejala-gejala yang mencurigakan. Kunjungi pusat spesialis urologi di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp atau Book Appointment melalui website untuk mempermudah kunjungan Anda dan mendapatkan informasi lengkap lainnya, termasuk jadwal dokter dan waktu kunjungan yang dapat dipilih. 

Sakit Kepala

Apa itu Sakit Kepala

 in progress of translating content

Mengenal penyakit sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala, yang bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Nyeri bisa muncul di salah satu sisi kepala, atau di seluruh bagian kepala. Sakit kepala bisa membuat kepala terasa berdenyut, atau seperti terlilit kencang oleh tali.

Mengenal penyakit sakit kepala, biasanya sakit kepala bisa terasa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung beberapa jam hingga berhari-hari. Umumnya sakit kepala dapat diobati dengan obat-obatan anti nyeri yang dijual bebas. Namun untuk sakit kepala yang dipicu oleh penyakit serius, diperlukan penanganan lebih lanjut.

Setelah mengenal penyakit sakit kepala, umum terjadi dan banyak orang yang mengobati dirinya sendiri dengan obat sederhana, minum lebih banyak air, dan istirahat atau hanya menunggu sakit kepala sampai hilang. Sakit kepala adalah salah satu alasan terbanyak atau terumum dari seseorang untuk berobat ke dokter.

Hampir setiap orang akan mengalami sakit kepala pada suatu waktu. Kebanyakan sakit kepala tidak disebabkan oleh kondisi yang serius atau mengerikan. Namun, orang dapat menjadi khawatir apabila sakit kepala tampak berbeda (sangat parah). Kekhawatiran yang paling umum adalah sakit kepala yang merupakan gejala tumor otak.


Tipe sakit kepala

Sakit kepala bisa primer, atau sekunder yang berarti merupakan efek samping dari penyakit lain. Dokter Anda biasanya mengetahui kemungkinan penyebab sakit kepala Anda dari berbicara dengan Anda dan memeriksa Anda. Setelah dokter menemukan penyebabnya, Anda akan dapat memutuskan bagaimana mengurangi atau menghentikan sakit kepala. Mungkin Anda akan diminta dokter untuk minum obat ketika Anda mengalami sakit kepala, minum obat setiap hari untuk mencegah sakit kepala atau terkadang menghentikan obat yang sudah Anda minum. Kadang-kadang sakit kepala membutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk menyingkirkan penyebab mendasar yang lebih serius.

Sakit kepala primer, jenis sakit kepala yang paling umum adalah sakit kepala tegang dan migrain.

  1. Sakit kepala tegang

Sakit kepala karena tegang biasanya terasa seperti pita terikat di dahi. Ini bisa bertahan selama selama beberapa hari. Penderita bisa merasa tidak nyaman dan melelahkan, tetapi biasanya tidak mengganggu tidur. Kebanyakan orang dapat bekerja terus dengan sakit kepala karena tegang. Penderita cenderung memburuk seiring berjalannya waktu dan biasanya tidak diperparah aktivitas fisik, meskipun ada beberapa orang menjadi sensitif terhadap cahaya terang atau kebisingan

  1. Migrain

Migrain juga umum terjadi. Tipikal dari migrain adalah sakit pada satu sisi kepala dan berdenyut-denyut. Sakit kepala yang hanya terjadi di satu sisi, sakit kepala yang berdenyut-denyut, dan sakit kepala yang membuat Anda merasa mual lebih cenderung mengarah ke migrain dibanding penyakit lain. Migrain bisa membuat orang tidak nyaman sampai tidak bisa beraktivitas. Beberapa pasien lalu pergi tidur untuk menghilangkan sakit kepala yang dialami

  1. Sakit kepala kluster

Sakit kepala kluster adalah sakit kepala yang sangat parah, terkadang disebut ‘suicide headaches’ (sakit kepala karena bunuh diri). Sakit kepala ini terjadi per kluster (kelompok), sakit yang dirasakan bisa setiap hari selama beberapa minggu atau bahkan berminggu-minggu. Kemudian sakit kepala akan hilang selama berbulan-bulan. Ini jarang terjadi dan cenderung terjadi pada pria dewasa perokok. Sakit ini adalah sakit kepala satu sisi yang parah, yang sangat melumpuhkan aktivitas sehari-hari. Orang sering menggambarkan sebagai rasa sakit terparah yang pernah merasa rasakan. Sakit kepala kluster biasanya terjadi di satu sisi. Pasien sering mengalami mata merah berair di sisi yang terkena, hidung tersumbat dan berair, dan kelopak mata turun.

  1. Sakit kepala tegang kronis

Sakit kepala karena tegang kronis biasanya disebabkan oleh ketegangan otot di bagian leher dan lebih sering menyerang wanita dibanding pria. Kronis berarti kondisinya persisten dan berkelanjutan. Sakit kepala ini dapat dimulai dengan cedera leher atau kelelahan dan dapat diperburuk oleh penggunaan obat yang berlebihan. Sakit kepala yang terjadi hampir setiap hari selama tiga bulan atau lebih disebut sakit kepala harian kronis

  1. Sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan

Sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan adalah sakit kepala yang tidak menyenangkan dan berlangsung lama. Ini disebabkan oleh minum obat penghilang rasa sakit kepala. Sayangnya, ketika obat penghilang rasa sakit diminum secara teratur untuk sakit kepala, tubuh merespons dengan membuat lebih banyak sensor rasa sakit di kepala. Akhirnya sensor rasa sakit menjadi sangat banyak sehingga kepala menjadi sangat sensitif dan sakit kepala tidak akan hilang. Orang yang mengalami sakit kepala ini sering menggunakan lebih banyak obat penghilang rasa sakit untuk mencoba merasa lebih baik. Namun, obat penghilang rasa sakit seringkali sudah lama berhenti bekerja. Sakit kepala akibat penggunaan obat. Sakit kepala akibat penggunaan obat adalah penyebab paling umum dari sakit kepala sekunder.

  1. Sakit kepala saat aktivitas / sakit kepala seksual

Sakit kepala saat beraktivitas adalah sakit kepala yang berhubungan dengan aktivitas fisik. Sakit kepala bisa menjadi parah dengan sangat cepat setelah aktivitas berat seperti berlari, batuk, berhubungan seksual, dan mengedan saat buang air besar. Sakit kepala ini lebih sering dialami oleh pasien yang juga menderita migrain.

Sakit kepala yang berhubungan dengan seks sangat mengkhawatirkan pasien. Hal ini bisa terjadi saat seks dimulai, saat orgasme atau setelah seks selesai. Sakit kepala saat orgasme adalah jenis yang paling umum. Sakit kepala ini cukup parah, terjadi di belakang kepala, di belakang mata atau seluruh tubuh. Sakit ini berlangsung sekitar dua puluh menit dan biasanya bukan merupakan pertanda adanya masalah lain.

 

Sakit kepala akibat beraktivitas dan hubungan seksual biasanya bukan merupakan tanda masalah mendasar yang serius. Terkadang hal itu bisa menjadi tanda adanya pembuluh darah bocor di permukaan otak. Oleh karena itu, jika sakit kepala seperti ini terjadi secara berulang-ulang, Anda harus membicarakannya dengan dokter Anda.

  1. Sakit kepala menusuk primer

Sakit kepala menusuk primer kadang disebut sebagai ‘ice-pick headaches atau ‘idiopathic stabbing headache’. Istilah idiopatik digunakan oleh dokter untuk sesuatu yang datang tanpa sebab yang jelas. Ini adalah sakit kepala pendek yang menusuk yang sangat mendadak dan parah. Biasanya berlangsung antara 5 dan 30 detik, kapan saja, siang atau malam. Penderita akan merasa seperti seolah-olah ada benda tajam seperti pemecah es yang menempel di kepala Anda. Area yang sering terjadi yaitu di belakang telinga dan bisa sangat menakutkan. Meskipun bukan migrain, sakit kepala jenis ini lebih sering terjadi pada orang yang mengalami migrain, hampir setengah dari orang yang mengalami migrain mengalami sakit kepala menusuk primer.

Sakit kepala tusuk primer terlalu singkat untuk diobati, meskipun obat pencegah migrain dapat mengurangi gejalanya.

  1. Hemicrania continua

Adalah sakit kepala harian kronis primer. Biasanya menyebabkan rasa sakit yang terus menerus tetapi berfluktuasi di satu sisi kepala Anda. Nyeri biasanya berlanjut dengan episode nyeri yang lebih parah, yang dapat berlangsung antara 20 menit dan beberapa hari. Selama episode nyeri, mungkin ada gejala lain seperti mata berair atau kemerahan, hidung berair atau tersumbat, dan kelopak mata terkulai. Mirip dengan migrain, mungkin juga ada kepekaan terhadap cahaya, rasa sakit, mual muntah. Sakit kepala tidak kunjung sembuh tetapi mungkin ada saat-saat di mana Anda tidak mengalami sakit kepala. Namun sakit kepala hemicrania continua merespons terhadap obat indometasin

  1. Trigeminal neuralgia

Trigeminal neuralgia menyebabkan rasa nyeri di wajah. Rasa sakitnya terdiri dari semburan yang sangat singkat seperti sensasi sengatan listrik di wajah, di area mata, hidung, kulit kepala, dahi, rahang dan/atau bibir. Biasanya satu sisi dan lebih sering terjadi pada orang di atas usia 50 tahun. Dapat dipicu oleh sentuhan atau angin sepoi-sepoi di wajah.

Penyebab Sakit Kepala

Terkadang sakit kepala memiliki penyebab yang mendasari dan pengobatan sakit kepala melibatkan pengobatan terhadap penyebabnya. Orang sering khawatir sakit kepala disebabkan oleh penyakit serius atau tekanan darah tinggi. Keduanya adalah penyebab sakit kepala yang sangat jarang karena tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala sama sekali.

  1. Bahan kimia, obat-obatan dan zat lainnya

Sakit kepala bisa karena suatu zat, misalnya:

  1. Karbon monoksida (yang dihasilkan oleh pemanas gas yang tidak berventilasi baik)
  2. Minum alkohol (sakit kepala yang sering dialami keesokan paginya)
  3. Kekurangan cairan tubuh (dehidrasi)
  4. Sakit kepala karena nyeri tempat lain. Beberapa sakit kepala dapat disebabkan oleh nyeri di beberapa bagian kepala lainnya, seperti sakit gigi atau telinga, nyeri pada sendi rahang, dan nyeri pada leher.

Sinusitis adalah penyebab umum. Sinus adalah lubang di tengkorak yang mencegahnya menjadi terlalu berat untuk dibawa-bawa oleh leher. Sinus dilapisi oleh selaput lendir, seperti lapisan hidung Anda, dan akan menghasilkan lendir sebagai respons terhadap pilek atau alergi. Selaput pelapis juga membengkak dan dapat menghalangi drainase lendir di ruang. Kemudian akan menebal dan terinfeksi, menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala akibat sinusitis seringkali dirasakan di bagian depan kepala dan juga di wajah atau gigi. Seringkali wajah terasa lembut saat ditekan, terutama tepat di bawah mata dan di samping hidung. Anda mungkin mengalami hidung tersumbat dan rasa sakitnya seringkali lebih buruk saat Anda membungkuk ke depan.

Sinusitis akut adalah jenis yang muncul dengan cepat karena alergi dingin atau tiba-tiba alergi. Anda mungkin memiliki suhu tubuh dan mengeluarkan banyak lendir. Sinusitis kronis dapat disebabkan oleh alergi, penggunaan dekongestan secara berlebihan, atau sinusitis akut yang tidak kunjung sembuh. Sinus menjadi terinfeksi secara kronis dan lapisan sinus membengkak secara kronis. Isi sinus mungkin tebal tetapi tetapi seringkali tidak terinfeksi.

Glaukoma akut bisa menyebabkan sakit kepala parah. Dalam kondisi ini, tekanan di mata akan naik secara tiba-tiba dan ini menyebabkan sakit kepala yang parah di belakang mata. Bola mata bisa terasa sangat sulit untuk disentuh, mata menjadi merah, bagian depan mata (kornea) mungkin terlihat keruh dan penglihatan biasanya kabur.

Jenis sakit kepala apa yang serius atau berbahaya?

Semua sakit kepala tidak menyenangkan dan beberapa seperti sakit kepala akibat penyalahgunaan obat bersifat serius. Dalam arti bahwa jika tidak ditangani dengan benar, sakit kepala tidak akan pernah hilang. Namun, beberapa sakit kepala merupakan tanda dari masalah mendasar yang serius. Sakit kepala yang berbahaya cenderung terjadi secara tiba-tiba, dan menjadi semakin parah seiring waktu. Sakit kepala lebih sering terjadi pada orang tua.

  1. Pendarahan di sekitar otak (pendarahan subarachnoid)

Pendarahan subarachnoid adalah kondisi yang sangat serius yang terjadi ketika pembuluh darah kecil pecah di permukaan otak. Pasien mengalami sakit kepala parah dan leher kaku dan mungkin tidak sadarkan diri. Ini adalah penyebab sakit kepala parah yang jarang terjadi.

  1. Meningitis dan infeksi otak

Meningitis adalah infeksi jaringan di sekitar dan di permukaan otak. Ensefalitis adalah infeksi pada otak itu sendiri. Infeksi otak dapat disebabkan oleh kuman yang disebut bakteri, virus, atau jamur dan untungnya ini jarang. Ini menyebabkan sakit kepala yang parah dan melumpuhkan. Biasanya pasien sakit (muntah) dan tidak tahan cahaya terang (fotophobia). Seringkali penderita memiliki leher yang kaku. Pasien biasanya juga tidak enak badan, panas, berkeringat dan sakit.

  1. Giant cell arteritis/temporal arteritis (arteritis sel raksasa/arteritis temporal)

Umumnya hanya terlibat pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Hal ini disebabkan oleh pembengkakan (radang) arteri di pelipis dan di belakang mata. Ini menyebabkan sakit kepala di belakang dahi (sakit kepala frontal). Biasanya arteri di dahi terasa lembut dan pasien merasakan nyeri di kulit kepala saat menyisir rambut. Seringkali rasa sakit bertambah parah saat mengunyah. Arteritis temporalis tergolong serius karena jika tidak diobati dan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara tiba-tiba. Pengobatannya dengan steroid. Kebutuhan untuk melanjutkan steroid biasanya dipantau oleh dokter umum Anda melalui tes darah, dan biasanya diperlukan selama berbulan-bulan.

  1. Tumor otak

Tumor otak adalah penyebab sakit kepala yang sangat tidak umum, meskipun kebanyakan pasien dengan sakit kepala yang berlangsung lama, parah, atau terus-menerus mulai khawatir bahwa mungkin ini adalah penyebabnya. Tumor otak bisa menyebabkan sakit kepala. Biasanya sakit kepala akibat tumor otak muncul saat bangun di pagi hari, lebih buruk saat duduk, dan semakin memburuk dari hari ke hari, tidak pernah mereda dan tidak pernah hilang. Kadang-kadang bisa lebih buruk saat batuk dan bersin (seperti juga sakit kepala sinus dan migrain)

Kapan saya harus khawatir dengan sakit kepala saya?

Kebanyakan sakit kepala tidak memiliki penyebab mendasar yang serius. Namun, tenaga kesehatan terlatih untuk bertanya tentang tanda dan gejala yang mungkin menyarankan sakit kepala Anda perlu pemeriksaan yang lebih lanjut, hanya untuk memastikan tidak ada yang serius.

Hal-hal yang akan memberi kesan kepada dokter dan perawat Anda bahwa sakit kepala Anda mungkin memerlukan pemeriksaan lebih lanjut adalah sebagai berikut. (ini bukan berarti sakit kepala Anda serius atau menyeramkan, tetapi dokter atau perawat ingin melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan):

  1. Anda mengalami cedera kepala yang signifikan dalam tiga bulan sebelumnya
  2. Sakit kepala Anda semakin parah dan disertai dengan suhu tinggi (demam)
  3. Sakit kepala Anda mulai sangat tiba-tiba
  4. Anda ada masalah dengan ucapan dan keseimbangan serta sakit kepala
  5. Ada masalah dengan ingatan Anda atau perubahan dalam perilaku atau kepribadian Anda serta sakit kepala
  6. Anda bingung atau bingung dengan sakit kepala Anda
  7. Sakit kepala Anda dimulai saat Anda batuk, bersin, atau tegang
  8. Sakit kepala Anda semakin parah saat Anda duduk atau berdiri
  9. Sakit kepala Anda berhubungan dengan mata merah atau nyeri
  10. Sakit kepala Anda tidak seperti yang pernah Anda alami sebelumnya
  11. Anda mengalami muntah yang tidak dapat dijelaskan disertai sakit kepala
  12. Anda memiliki kekebalan yang rendah misalnya jika Anda mengidap HIV atau sedang mengalami pengobatan steroid oral atau obat penekan kekebalan
  13. Anda menderita atau pernah menderita sejenis kanker yang dapat menyebar ke seluruh tubuh

Kesimpulan

Kebanyakan sakit kepala, meski tidak menyenangkan, tidak berbahaya dan merespon tindakan sederhana. Migrain, sakit kepala tegang, dan sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan semuanya sangat umum. Sebagian besar penduduk akan mengalami satu atau lebih dari ini.

Mengetahui penyebab sakit kepala melalui diskusi dengan dokter seringkali merupakan cara terbaik untuk mengatasinya. Sakit kepala yang terus-menerus (kronis) mungkin terjadi dengan meminum obat penghilang rasa sakit sederhana yang Anda gunakan untuk menghilangkan sakit kepala Anda. Dokter Anda dapat mendukung Anda melalui proses penghentian obat penghilang rasa sakit jika ini adalah masalahnya. Sakit kepala sangat jarang merupakan tanda dari kondisi mendasar yang serius atau menyeramkan, atau kebanyakan sakit kepala hilang dengan sendirinya.

Jika Anda mengalami sakit kepala yang tidak biasa maka Anda harus membicarakannya dengan dokter Anda. Anda juga harus berbicara dengan dokter Anda tentang sakit kepala yang parah atau yang menghentikan aktivitas rutin Anda, yang berhubungan dengan gejala lain seperti kelemahan atau kesemutan dan yang membuat kulit kepala Anda sakit (terutama jika Anda berusia di atas 50 tahun). Selalu bicarakan dengan dokter Anda jika Anda mengalami sakit kepala di pagi hari yang terus-menerus muncul selama lebih dari tiga hari atau semakin memburuk. Ingatlah bahwa sakit kepala lebih jarang terjadi pada mereka yang:

  1. Kelola tingkat stress dengan baik
  2. Makan makanan seimbang dan teratur
  3. Olahraga teratur
  4. Perhatikan postur dan otot inti
  5. Tidur dengan dua bantal atau kurang
  6. Minum banyak air
  7. Tidur cukup

Apa pun yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan salah satu kualitas dari kehidupan Anda akan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda serta mengurangi sakit kepala yang Anda alami.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes