fbpx

Biopsi Payudara: Prosedur, Jenis, Risiko

Biopsi payudara untuk deteksi kanker

Biopsi payudara merupakan salah satu rangkaian pemeriksaan pada proses diagnosis kanker payudara. Dengan biopsi, dokter bisa mengetahui apakah jaringan di payudara mengandung sel kanker atau tidak.

Anda biasanya akan disarankan untuk melakukan biopsi jika merasakan gejala kanker payudara, terutama jika ada benjolan. Tidak semua benjolan di payudara bersifat ganas atau kanker, sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan jenis perawatan yang tepat.

Apa Itu Biopsi Payudara?

Biopsi payudara adalah prosedur pengambilan sampel jaringan dari benjolan payudara. Setelah itu, sampel akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa sifatnya ganas atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai salah satu cara mendeteksi kanker payudara.

Dokter biasanya akan menyarankan untuk menjalani biopsi jika hasil pemeriksaan mammografi Anda menunjukkan adanya jaringan mencurigakan yang perlu diteliti lebih lanjut. Jaringan tersebut bisa muncul sebagai benjolan yang mudah teraba dengan tangan, namun ada juga yang letaknya tidak dekat dengan permukaan kulit payudara, sehingga tidak teraba ketika disentuh dan baru diketahui ketika dilakukan pemeriksaan mammografi.

Jenis Biopsi Payudara

Jenis biopsi yang bisa dilakukan pada payudara antara lain:

  • Fine needle aspiration (FNA) biopsy

Ini adalah jenis biopsi yang paling tidak invasif dan biasanya tidak akan meninggalkan bekas apapun di kulit. 

Berikut proses biopsi FNA:

    • Anda akan diinstruksikan untuk telentang di atas kasur periksa
    • Dokter lalu akan menyuntikkan obat bius lokal di area payudara
    • Setelah itu, dokter akan menusukkan jarum yang sangat tipis dengan ujung yang berlubang seperti lubang jarum untuk mengambil sampel jaringan yang diperlukan.
  • Core needle biopsy 

Biopsi payudara core needle
Core Needle Biopsy (sumber gambar: Mayo Clinic)

Core needle biopsy atau biopsi jarum inti dilakukan dengan cara yang hampir mirip dengan FNA. Hanya saja, ukuran jarum yang digunakan lebih besar. 

Secara akurasi, jenis biopsi payudara ini dianggap lebih akurat dibanding FNA dan juga biasanya tidak menyebabkan bekas luka. Meski begitu, dokter akan tetap melihat kondisi masing-masing pasien untuk menentukan jenis biopsi mana yang paling sesuai. 

  • Biopsi dengan Operasi (Surgical Biopsy)

Sesuai namanya, biopsi dengan operasi dilakukan dengan melibatkan pembukaan jaringan yang lebih besar dibanding dua jenis biopsi sebelumnya. Saat operasi, dokter akan mengangkat sebagian atau seluruh benjolan atau tumor di payudara

  • Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB)

Sentinel Lymph Node Biopsy
Sentinel Lymph Node Biopsy (sumber gambar: Mayo Clinic)

Berbeda dari ketiga jenis biopsi di atas yang dilakukan pada tahap diagnosis keganasan, sentinel lymph node biopsy dilakukan pada orang yang sudah terdiagnosis mengidap kanker payudara. Biopsi ini dilakukan untuk mengetahui sudah sejauh mana kanker tersebut menyebar, sehingga dokter bisa menentukan tingkat keparahan atau stadium kanker payudara. 

Di Mandaya Royal Hospital Puri, proses SLNB dilakukan menggunakan metode ICG Mapping yang memungkinkan dokter memetakan penyebaran sel kanker payudara secara lebih akurat. Metode ini belum banyak dilakukan di Indonesia, sehingga membuat pusat kanker payudara Mandaya bisa memberikan perawatan yang komprehensif bagi pasien-pasien yang ingin memulai perawatan kanker payudara.

dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk

dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk

Persiapan Biopsi Payudara

Berikut beberapa persiapan yang akan dilakukan sebelum Anda menjalani biopsi:

  • Penjelasan prosedur biopsi oleh dokter termasuk waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil dan tindakan lanjutan yang dapat dilakukan sesuai hasil 
  • Pasien menandatangani informed consent
  • Tidak mengkonsumsi suplemen atau obat obatan pengencer darah selama beberapa waktu menjelang biopsi
  • Beritahu pada dokter soal riwayat kesehatan Anda, termasuk jika Anda sedang hamil atau berpikir akan hamil dalam waktu dekat, jenis alergi yang dimiliki, obat-obatan atau vitamin yang rutin dikonsumsi, maupun riwayat perdarahan yang pernah dialami.

Setelah Biopsi Payudara

Waktu pemulihan yang dibutuhkan tergantung dari jenis biopsi yang dijalani. Jika tindakan yang dilakukan adalah minimal invasif seperti FNA dan biopsi jarum inti, Anda biasanya akan diperbolehkan pulang di hari yang sama. 

Namun untuk biopsi dengan operasi, dibutuhkan waktu beberapa hari sebelum Anda diperbolehkan pulang. Dokter akan melakukan pemantauan dengan seksama setelah prosedur dilakukan untuk menentukan waktu pemulihan yang paling aman dan sesuai untuk pasien.

Setelah biopsi Anda juga mungkin akan merasakan beberapa efek samping, seperti:

  • Nyeri
  • Memar dan bengkak pada area sekitar payudara
  • Terjadi perubahan bentuk, tergantung dari seberapa banyak sampel jaringan yang diambil

Ini adalah hal yang normal, namun mungkin bisa mengganggu. Untuk meredakannya, lakukan beberapa hal di bawah ini:

  • Memberikan kompres pada area yang memar
  • Banyak istirahat dan tidak melakukan banyak aktivitas
  • Jika nyeri mengganggu, konsumsi obat nyeri sesuai anjuran dokter

Lihat Juga: Penjelasan Gejala Kanker Payudara dengan dr. Enos H Siburian, Sp.B (K) Onk

Sekitar 8 dari 10 benjolan payudara bukanlah kanker. Jadi, tetap lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikannya.  

Anda dapat mengunjungi Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal Puri untuk melakukan 1-day screening yang membantu dokter menegakkan diagnosis terkait benjolan di payudara Anda.

Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa melakukan Chat Whatsapp, berkunjung ke halaman Book Appointment, atau men-download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes