Baru-baru ini dunia kembali dihebohkan dengan kasus pneumonia misterius yang merebak di Tiongkok. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai mengeluarkan peringatan serius terkait lonjakan kasus misterius yang belum terdiagnosis sebagaimana tertulis dalam publikasi medis yang dikeluarkan oleh ProMed pada tanggal 22 November 2023.
Salah satu media ternama di Tiongkok telah mencatat terjadinya peningkatan kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae sejak bulan Mei 2023. Kasus ini sendiri pertama kali terdeteksi di Tiongkok bagian utara dan sebagian besar menyerang anak-anak. Meskipun saat ini belum ditemukan kasus infeksi Pneumonia Tiongkok di Indonesia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) imbau agar masyarakat waspada.
Baca: Radioterapi Sebagai Terapi Lanjutan Pada Pasien Kanker
Contents
Penyebab Pneumonia
Pneumonia merupakan kasus perdangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Pneumonia atau paru-paru basah adalah sebuah kondisi di mana alveoli (kantung-kantung udara) di dalam paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah akibat dari peradangan. Efeknya, penderita akan merasakan gejala umum seperti kesulitan bernafas, batuk berdahak dan demam.
Beberapa jenis virus seperti influenza, respiratory syntical virus (RSV) dan SARS-CoV-2 menjadi jenis virus yang umum menyebabkan pneumonia. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumonia dan Mycoplasma pneumoniae.
Tanda dan Gejala Pneumonia Pada Anak
Kasus pneumonia anak yang disebabkan oleh virus Mycoplasma pneumoniae di Tiongkok, membuat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumoniae di Indonesia.
Kemenkes meminta setiap daerah memperketat pemantauan peningkatan kasus pneumonia di daerah dan segera melapor jika ditemukan kasus yang dicurigai sebagai Mycoplasma pneumoniae. Tanda dan gejala yang umum timbul saat anak terkena pneumonia adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi
- Batuk berdahak dengan karakteristik dahak kental dan berwarna kuning hingga kehijauan
- Sesak nafas
- Dada terasa nyeri
- Jantung berdebar kencang
- Mual dan muntah disertai diare
- Sakit kepala
- Badan nyeri
Baca Juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Demam di Rumah
Cara Mengobati Pneumonia Anak
Metode pengobatan pneumonia pada anak berbeda-beda tergantung penyebab dan tingkat penyebaran virus/bakteri. Pada kasus pneumonia anak yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik dan umumnya akan membaik setelah 48 jam. Meskipun sudah membaik, obat antibiotik tersebut harus tetap dihabiskan karena anak mungkin akan mengalami batuk setelah perawatan selesai.
Sedangkan pada kasus pneumonia anak yang disebabkan oleh virus, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberikan obat untuk mengatasi gejala yang ditimbulkan. Selain itu, dokter juga akan memberikan terapi oksigen dan cairan infus jika diperlukan. Masa pemulihan bagi penderita pneumonia yang disebabkan oleh virus sekitar 4 minggu.
Demikianlah penjelasan mengenai penyebab, gejala dan cara mengobati pneumonia pada anak. Kasus pneumonia pada anak dapat dicegah dengan melengkapi gizi anak dengan makanan tinggi protein, memberikan imunisasi lengkap pada anak terutama vaksin PVC untuk menurunkan risiko penyakit pneumonia, serta membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Anda dapat mengkonsultasikan kondisi kesehatan anda dan keluarga dengan menghubungi nomor 0811-1902-2021 atau klik link di bawah ini.
Reviewed on Jan 1, 2024
Terimakasih insightnya, kak. Kasus pneumonia sudah seharusnya menjadi kewaspadaan para orang tua untuk memastikan anak terhindar dari paparan virus ini. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi ternyata dapat mencegah pneumonia pada anak