fbpx

Elektrofisiologi Jantung: Fungsi, Prosedur, dan Risiko

Pemeriksaan elektrofisiologi jantung

Elektrofisiologi jantung adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk memeriksa aktivitas listrik di jantung. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mengetahui apa yang menyebabkan irama jantung Anda abnormal (aritmia).

Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan invasif menggunakan kateter untuk menangkap sinyal listrik di jantung. Siapa saja yang perlu menjalani tes ini? 

Apa itu elektrofisiologi jantung?

Elektrofisiologi atau disebut juga electrophysiology study (EP study) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menganalisis sistem kelistrikan di jantung.

Jantung memiliki sistem kelistrikan yang menghasilkan impuls. Impuls listrik ini berfungsi untuk memberi tahu kapan jantung dan masing-masing ruangnya harus berdetak. Adanya masalah pada sistem kelistrikan di jantung akan menyebabkan gangguan pada irama jantung dan menyebabkan aritmia.

Aritmia membuat jantung seseorang berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur, sehingga pompa darah ke seluruh tubuh jadi tidak maksimal.

Pemeriksaan elektrofisiologis dilakukan oleh dokter spesialis jantung yang telah melalui pelatihan khusus di bidang aritmia. Di Indonesia, salah satu dokter yang dapat melakukan pemeriksaan ini adalah dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.JP (K), FIHA di RS Mandaya Royal Puri.

Fungsi elektrofisiologi jantung

Fungsi utama pemeriksaan elektrofisiologi jantung adalah untuk menemukan penyebab aritmia. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menilai risiko seseorang untuk mengalami henti jantung mendadak.

Tak cuma sebagai metode pemeriksaan, dalam beberapa kasus, elektrofisiologi jantung juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah aritmia.

Berikut ini adalah beberapa tujuan pemeriksaan elektrofisiologi jantung:

  • Mengetahui penyebab dan jenis aritmia
  • Mengetahui keberhasilan obat yang diresepkan untuk mengatasi aritmia 
  • Melakukan ablasi kateter
  • Mengetahui jenis pengobatan yang tepat untuk aritmia 
  • Mencari tahu penyebab pingsan yang Anda alami

Baca juga: Takikardia: Pengertian, Gejala, Pengobatan

Prosedur elektrofisiologi jantung 

Elektrofisiologi jantung dilakukan dengan menggunakan kateter yang dimasukkan ke pembuluh darah dan kabel dengan ujung elektroda. Elektroda ini akan ditempelkan ke dada untuk mengukur aktivitas listrik jantung.

Berikut adalah tahapan prosedur EP study.

Persiapan

Anda biasanya sudah harus tiba di rumah sakit beberapa jam sebelum prosedur dilakukan. Nantinya, Anda akan ditempatkan ke dalam kamar rawat inap untuk persiapan.

Sebelum prosedur, perawat akan meminta Anda untuk mencukur rambut di area yang akan jadi jalan masuk kateter, biasanya area selangkangan. Anda dapat melakukannya di rumah sakit menjelang prosedur berlangsung.

Prosedur

Prosedur elektrofisiologi jantung biasanya berdurasi 1-4 jam. Prosedur ini dilakukan di sebuah ruangan yang bernama cath lab.

Saat prosedur berlangsung, perawat akan memasang infus, sementara dokter akan memberikan sedatif ringan untuk membantu Anda relaks. Anda akan berada dalam keadaan sadar saat prosedur berlangsung.

Setelah memberi anestesi lokal di tempat masuknya kateter, dokter akan menusukkan jarum menuju pembuluh darah dan memasukkan selang berukuran sedotan kecil, bernama selubung, ke dalam arteri atau vena.

Dokter kemudian akan memandu kateter elektrofisiologis ke pembuluh darah lewat selubung, untuk menuju jantung. Dokter dapat melihat posisi alat ini di dalam tubuh melalui monitor yang terhubung dengan kateter.

Beberapa hal yang dapat dilakukan selama prosedur elektrofisiologi jantung, yaitu:

  • Mengirimkan impuls listrik melalui kateter untuk membuat jantung berdetak dengan kecepatan berbeda. Cara ini membuat dokter dapat memahami penyebab dan lokasi aritmia terjadi. Pada saat ini proses ini dilakukan, Anda akan merasakan jantung Anda berdegup kencang atau lambat.
  • Mengukur impuls listrik di berbagai area jantung. Proses ini dinamakan intracardiac electrogram. Proses ini menunjukkan rute impuls listrik di dalam jantung.
  • Memberikan obat untuk melihat pengaruhnya pada detak jantung menggunakan kateter khusus. Lewat cara ini, dokter dapat memahami seberapa jauh pengobatan yang diberikan berdampak pada kondisi Anda.
  • Melakukan cardiac mapping atau pemetaan jantung untuk menentukan lokasi paling tepat melakukan ablasi kateter untuk mengatasi aritmia.
  • Melakukan ablasi kateter. Selain untuk pemeriksaan, ablasi kateter juga dapat dilakukan bersamaan dengan elektrofisiologi jantung. 

Setelah prosedur selesai dilaksanakan, kateter, selang, dan infus dicabut. Perawat akan memberikan tekanan pada titik kateter untuk menghentikan perdarahan.

Pemulihan

Usai prosedur, Anda dianjurkan untuk tinggal di rumah sakit selama 4-6 jam. Namun, bisa juga dokter meminta Anda untuk rawat inap semalam agar kondisi Anda bisa dipantau secara ekstensif. 

Anda akan merasa sakit di area tempat masuknya kateter. Selama beberapa jam awal, Anda sebaiknya tidak menekuk kaki atau tangan, tergantung lokasi kateter berada.

Pastikan minta bantuan orang lain untuk mengantarkan Anda pulang dari rumah sakit.

Baca juga: Aritmia Bisa Sembuh Dengan Alat Pacu Jantung Permanen Tanpa Kabel

Risiko elektrofisiologi

Secara umum, elektrofisiologi adalah prosedur yang sangat aman. Namun, seperti segala prosedur medis lainnya, ada beberapa risiko efek samping yang mungkin terjadi, seperti:

  • Perdarahan atau infeksi di titik injeksi
  • Kerusakan jaringan
  • Kerusakan katup jantung atau pembuluh darah
  • Kerusakan sistem kelistrikan jantung
  • Gumpalan darah di kaki atau paru
  • Serangan jantung
  • Stroke

Dokter akan menilai risiko dan manfaat yang Anda dapatkan saat menjalani suatu prosedur, termasuk EP study. Apabila dokter menilai manfaatnya lebih besar, elektrofisiologi mungkin akan tetap dijalankan karena merupakan pilihan terbaik.

Pastikan Anda memilih perawatan jantung terbaik di pusat jantung RS Mandaya Royal. Para dokter spesialis jantung terbaik kami siap memberikan konsultasi dan solusi yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Leave a Reply

Please rate*

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes