fbpx

Varikokel

Apakah Anda menyadari adanya pembengkakan dan rasa nyeri di bagian skrotum? Hati-hati, bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh varikokel. Jika tidak ditangani dengan tepat, varikokel dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan kesuburan, penurunan produksi testosteron, hingga rasa tidak nyaman pada skrotum. Oleh karena itu, mari kita pahami apa itu varikokel, penyebab, gejala, sampai pengobatannya.

Apa itu varikokel?

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena yang ada di dalam kantung penahan testis (skrotum). Pembuluh darah ini bertugas untuk mengangkut darah yang kekurangan oksigen dari dalam testis. 

Varikokel terjadi ketika darah menumpuk di dalam pembuluh darah vena dan tidak bersirkulasi secara efisien keluar dari skrotum. 

Biasanya, kondisi ini muncul selama masa pubertas dan berkembang seiring berjalannya waktu. Meski tidak sering kali tidak menimbulkan gejala atau komplikasi, namun beberapa pengidapnya bisa merasa tidak nyaman atau nyeri.

Penyebab varikokel

Dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebab varikokel. Tapi, kondisi ini bisa terjadi jika aliran darah di saluran sperma mengalami masalah. 

Setiap testikel disokong oleh saluran sperma. Saluran ini juga memiliki pembuluh vena, arteri, dan saraf. Pembuluh darah vena memiliki katup yang menjaga darah mengalir satu arah ke jantung. Saat katup ini tidak bekerja dengan baik, maka darah bisa mengalir kembali ke testikel. Ini lah yang membuat darah menumpuk dan menyebabkan varikokel.

BACA JUGA: Apakah Penderita Varikokel Bisa Punya Anak?

Gejala varikokel

Varikokel biasanya tidak disertai dengan gejala. Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin bisa dialami oleh penderitanya, seperti:

  • Rasa sakit tumpul pada testis atau nyeri pada skrotum, yang sering kali terasa membaik ketika pasien membaringkan tubuh.
  • Pembengkakan testis atau skrotum. 
  • Testis mengalami penyusutan (atrofi testis).
  • Gangguan kesuburan atau infertilitas. 
  • Benjolan kecil di atas testis yang terdampak oleh varikokel. 

Diagnosis varikokel

Terdapat beberapa cara untuk mendiagnosis varikokel, di antaranya:

  • Pemeriksaan fisik

Karena tidak selalu bisa dilihat atau dirasakan ketika pasien sedang berbaring, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada skrotum ketika pasien sedang berdiri ataupun berbaring. 

  • Manuver valsava

Teknik ini biasanya disarankan untuk mendiagnosis varikokel berukuran kecil. Selama menjalani prosedurnya, pasien akan diminta untuk berdiri, menarik napas dalam-dalam, menahan napas, dan mengejan ketika dokter memeriksa skrotum pasien. 

  • USG skrotum

Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan teknologi ultrasound (USG) untuk memeriksa kondisi vena di saluran sperma  dan mendapatkan gambaran yang lebih detail terkait kondisi yang dialami pasien. 

Pengobatan varikokel

Varikokel sebenarnya tidak selalu memerlukan pengobatan. Namun, Anda dianjurkan untuk datang ke dokter dan melakukan pengobatan jika ada gejala seperti rasa sakit, penyusutan testis, atau gangguan kesuburan. 

Berikut beberapa prosedur pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:

  • Varikokelektomi

Varikokelektomi adalah prosedur operasi untuk mengatasi varikokel parah yang sampai menimbulkan rasa sakit atau memengaruhi kesuburan pasien. 

Dalam prosedur ini, dokter akan memotong pembuluh darah yang terdampak dan menutup bagian ujungnya. Hal ini dapat membantu mengalihkan aliran darah ke pembuluh darah lain di skrotum yang masih sehat. 

  • Embolisasi 

Embolisasi adalah prosedur operasi yang dilakukan dengan cara memasukkan kateter kecil ke dalam vena selangkangan atau leher. Setelah itu, dokter akan menempatkan sebuah kawat ke dalam kateter yang akan diteruskan ke bagian yang terdampak. 

Prosedur ini bertujuan untuk menghalangi darah mengalir ke pembuluh yang tidak normal. 

Selain kedua perawatan di atas, perawatan tambahan seperti varikokelektomi dan embolisasi mungkin perlu dilakukan jika gejala yang dialami bertambah parah. 

BACA JUGA: Varikokel dan Pengaruhnya Bagi Kesuburan Pria

Pencegahan 

Para ahli dan dokter belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan varikokel.  Atas dasar itu, tidak ada cara mencegah yang bisa dilakukan. 

Pada beberapa kasus, khususnya yang berukuran kecil, sering kali tidak membutuhkan perawatan. Tapi ingat, varikokel berukuran besar yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kerusakan permanen pada testis. 

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera kunjungi Kidney & Urology Center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Download aplikasi care dokter untuk pengobatan varikokel

Kanker Payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel yang berada di jaringan payudara. Menurut data WHO, pada 2020, kanker payudara menyebabkan kematian 685.000 orang.

Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita. Namun, pria juga bisa mengalaminya, meski hanya dalam kasus yang kecil. Kanker ini bisa disembuhkan selama dideteksi sejak masih stadium awal. Semakin dini perawatan dimulai, maka kemungkinan sembuhnya akan semakin tinggi.

Apa Itu Kanker Payudara?

Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada jaringan payudara. Payudara sendiri memiliki 3 bagian, yaitu:

  • Lobulus: kelenjar yang memproduksi susu
  • Duktus: saluran yang membawa air susu menuju puting
  • Jaringan pengikat: terdiri atas serat jaringan dan lemak yang mengikat organ payudara.

Kanker dapat tumbuh di bagian mana pun pada payudara. Maka itu, jenis kanker umumnya juga dibedakan berdasarkan tempat tumbuhnya.

Kebanyakan kanker payudara muncul di duktus atau lobulus. Kanker kemudian menyebar ke luar payudara lewat pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Penyebaran ini bisa menandakan kanker mulai memasuki stadium lanjut (metastase).

Jenis Kanker Payudara

Berikut ini adalah jenis kanker payudara yang paling umum:

  • Invasive ductal carcinoma. Bermula di duktus dan menyebar ke bagian tubuh lainnya di jaringan payudara.
  • Invasive lobular carcinoma. Berasal dari lobulus dan menyebar ke jaringan payudara lain di sekitarnya.

Kedua jenis tersebut sama-sama bisa menyebar ke organ tubuh lainnya. Selain itu, beberapa jenis kanker payudara yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Ductal carcinoma in situ (DCIS)

Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) adalah jenis kanker payudara non-invasif yang paling umum. Karsinoma in situ lebih mudah diobati dan memiliki prospek yang lebih baik dibanding kanker invasif.

  • Lobular carcinoma in situ (LCIS)

Lobular Carcinoma In Situ (LCIS) menghasilkan sel-sel abnormal pada kelenjar penghasil susu pada payudara. Sel-sel ini jarang menyebar di luar lobulus ke bagian lain dari payudara atau tubuh.

  • Kanker payudara peradangan (inflammatory breast cancer)

Inflammatory breast cancer terjadi akibat sel-sel kanker menghalangi pembuluh limfa di kulit, dan bisa menyebabkan payudara membengkak dan memerah. Jenis ini sebenarnya jarang terjadi, tetapi sangat agresif karena bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat. Bahkan, gejalanya bisa memburuk dalam hitungan hari bahkan jam.

  • Penyakit Paget

Penyakit paget payudara adalah jenis kanker yang langka pada area puting payudara. Ini muncul sebagai eksim yang mempengaruhi puting dan sering dikaitkan dengan karsinoma payudara invasif atau in situ.

  • Angiosarcoma

Angiosarcoma muncul di payudara dan kulit tangan, namun awalnya mulai terbentuk di pembuluh darah atau pembuluh limfatik di payudara. Angiosarcoma bisa tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat ke seluruh tubuh. 

  • Kanker payudara berulang

Kanker payudara berulang adalah jenis yang terjadi setelah sebelumnya pernah didiagnosis dan dirawat untuk penyakit yang sama dan dinyatakan bersih dari kanker, namun kembali kambuh. Kondisi ini bisa terjadi saat ada sel kanker yang tidak terdeteksi saat pengobatan, sehingga setelah perawatan selesai, sel kembali berkembang.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara adalah terjadinya mutasi DNA pada sel-sel di payudara. DNA bertugas memberikan instruksi kepada sel-sel tubuh, termasuk payudara, untuk membelah atau mati.

Namun, ketika di payudara muncul sel kanker, DNA memberikan instruksi yang salah sehingga pembelah sel terjadi dengan sangat cepat. Pertumbuhan ini dapat membunuh sel-sel sehat di payudara dan akhirnya menggerogoti tubuh.

Para peneliti sendiri belum tahu pasti apa yang menyebabkan DNA ini bermutasi. Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkannya seperti gaya hidup, jenis kelamin, dan lingkungan.

Faktor risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker payudara, antara lain:

  • memiliki riwayat kanker payudara
  • pernah mengalami masalah pada payudara
  • menstruasi pertama di usia yang muda
  • menopause pada usia di atas 55 tahun
  • seorang wanita
  • jaringan payudara yang padat
  • konsumsi alkohol
  • memiliki anak pertama pada usia di atas 30 tahun
  • tidak pernah hamil
  • pertambahan usia
  • memiliki mutasi DNA BRCA1 dan BRCA2 yang diturunkan dari orang tua
  • menjalani terapi hormon untuk menopause
  • obesitas

Gejala 

Beberapa gejala kanker payudara adalah:

  • Benjolan di payudara atau ketiak
  • Penebalan atau bengkak di area payudara
  • Tekstur kulit jeruk pada kulit payudara
  • Kulit kemerahan atau berisik pada area puting
  • Puting melesak ke dalam
  • Keluar cairan dari puting selain ASI (darah atau cairan lainnya)
  • Perubahan bentuk dan ukuran payudara
  • Nyeri pada area payudara

Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua benjolan payudara adalah kanker.

Stadium Kanker Payudara

Kanker payudara dapat dibagi menjadi beberapa stadium atau tingkat keparahan, yaitu: 

  1. Stadium 0. Kanker belum berkembang dari tempat aslinya (misalnya, saluran payudara atau kelenjar susu). Ini kadang-kadang disebut in situ.
  2. Stadium 1. Kanker telah menyebar ke jaringan lemak payudara atau beberapa sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang di ketiak
  3. Stadium 2. Kanker telah menjadi sedikit lebih besar atau lebih banyak sel kanker telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening
  4. Stadium 3. Kanker telah menjadi lebih lanjut dan telah menyebar ke dinding dada atau kulit di sekitar payudara Anda, atau telah menyebar ke lebih banyak kelenjar getah bening
  5. Stadium 4. Sel kanker payudara telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening ke bagian tubuh yang lebih jauh. Tempat yang paling umum adalah tulang, paru-paru, hati dan otak

Tingkat sel kanker

Sampel jaringan kanker dapat dilihat dibawah mikroskop. Dengan melihat ciri-ciri sel tertentu, kanker di area payudara dapat dinilai dalam tiga tingkat.

  1. Tingkat 1. Sel kanker cenderung tumbuh lambat dan kurang agresif
  2. Tingkat 2. Tingkat menengah
  3. Tingkat 3. Sel kanker cenderung tumbuh cepat dan lebih agresif

Reseptor sel kanker

Beberapa sel kanker payudara memiliki reseptor, yang memungkinkan jenis hormon atau protein tertentu menempel pada sel kanker. Jenis reseptor yang diuji adalah:

  1. Tes pada sampel sel kanker dapat menunjukkan ada atau tidaknya reseptor estrogen. Estrogen adalah hormon wanita. Secara keseluruhan sekitar 7 dari 10 kanker payudara adalah reseptor estrogen positif.
  2. Human epidermal growth factor (HER2), merupakan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan beberapa sel kanker. Ini ditemukan di permukaan sel payudara normal. Beberapa sel kanker memiliki jumlah reseptor HER2 yang sangat tinggi. Kanker yang memiliki reseptor tingkat tinggi ini disebut HER2-positif.

Diagnosis kanker payudara

Segeralah pergi ke dokter jika Anda menemukan benjolan di payudara yang tak kunjung hilang. Untuk mendiagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan tanya jawab riwayat kesehatan terlebih dulu.

Dokter kemudian dapat melakukan pemeriksaan fisik payudara klinis (SADANIS). Beberapa pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan untuk membantuk menegakkan diagnosis, antara lain:

1. Mammogram

Mammogram atau mammografi adalah pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk memeriksa jaringan payudara. Anda bisa menjalani diagnostik mammografi lebih dari satu kali apabila pada pemeriksaan mammogram yang pertama ditemukan sesuatu yang mencurigakan.

2. USG payudara

USG payudara digunakan untuk memeriksa jenis benjolan payudara apakah berupa tumor ataupun kista.

3. MRI payudara

Pemeriksaan MRI payudara dapat memberikan gambaran jaringan payudara yang lebih jelas. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan kontras agar bisa menghasilkan gambar jaringan yang lebih detail.

4. Biopsi

Biopsi adalah pengangkatan sebagian jaringan payudara untuk diuji di lab. Untuk pemeriksaan ini, dokter akan menyayat kulit dan mengambil jaringan payudara.

Pemeriksaan ini akan menentukan apakah benjolan di payudara berbahaya, sekaligus menentukan stadium jika merupakan tumor ganas.

Dokter juga mungkin menginstruksikan Anda untuk menjalani pemeriksaan darah lengkap serta rontgen dada maupun tulang.

Pengobatan kanker payudara

Pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan pengobatan hormon. Seringkali kombinasi dari dua atau lebih perawatan akan dilakukan. 

1. Pembedahan

Jenis operasi yang dapat dipertimbangkan adalah:

  • Lumpektomi (operasi konservasi payudara)

Lumpektomi sering menjadi pilihan jika ukuran tumor tidak terlalu besar. Pada lumpektomi, hanya tumor dan beberapa jaringan payudara saja yang diangkat. 

Prosedur ini biasanya akan dilanjutkan dengan perawatan radioterapi agar tidak ada lagi sel kanker yang tersisa di jaringan payudara. 

  • Mastektomi (pengangkatan seluruh payudara) 

Perawatan ini biasanya dipilih jika tumor berukuran besar atau berlokasi di tengah payudara. Operasi ini bisa dilanjutkan dengan operasi rekonstruksi payudara untuk membuat payudara baru. 

  • Biopsi kelenjar getah bening sentinel 

Ini adalah cara untuk menilai apakah kelenjar getah bening utama yang mengeringkan payudara mengandung kanker. Jika sudah bersih maka kelenjar getah bening yang tersisa di ketiak tidak perlu diangkat. 

Jika tidak memungkinkan, satu atau lebih kelenjar getah bening di ketiak dapat diangkat. Ini membantu untuk menentukan stadium penyakit secara akurat dan untuk memandu spesialis mengenai pengobatan apa yang harus disarankan setelah operasi.

2. Radioterapi      

Radioterapi untuk pengobatan kanker biasanya dilakukan dengan penyinaran radiasi eksternal. Anda akan diminta untuk berbaring di meja dengan mesin yang akan bergerak mengelilingi Anda.

Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan pancaran sinar berenergi tinggi yang difokuskan pada jaringan kanker . Radiasi ini dapat membunuh sel kanker, atau menghentikan sel kanker berkembang biak. 

Untuk kanker payudara, radioterapi seringkali dipilih sebagai pengobatan selain pembedahan. 

Misalnya, jika Anda menjalani lumpektomi, maka perawatan umumnya dilanjutkan dengan radioterapi. Ini bertujuan untuk mencegah kanker payudara kembali pada payudara yang sama. Ketika radioterapi digunakan selain pembedahan, ini disebut radioterapi adjuvan.

3. Perawatan hormon

Beberapa jenis kanker payudara dipengaruhi oleh hormon wanita estrogen dan progesteron. Hormon tersebut merangsang sel kanker untuk membelah dan berkembang biak. Sebagian besar estrogen dan progesterone dibuat oleh ovarium. Perawatan hormon bekerja paling baik pada wanita dengan kanker payudara yang responsif terhadap hormon, kadang-kadang bekerja pada kanker yang diklasifikasikan sebagai non-hormon responsif.

Perawatan hormon termasuk:

  • Penghambat estrogen

Tamoxifen bekerja dengan menghalangi estrogen bekerja pada sel. Biasanya dilakukan selama lima tahun. 

  • Penghambat aromatase

Ini adalah obat-obatan yang bekerja dengan menghalangi hormon estrogen di jaringan tubuh dan digunakan pada wanita yang telah mengalami menopause. Contoh obatnya adalah anastrozole, letrozole dan exemestane.

  • Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) analog

Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi jumlah estrogen di ovarium. Jenis yang umum digunakan adalah goserelin dan biasanya diberikan melalui suntikan dan dapat digunakan untuk wanita yang belum mencapai menopause.

4. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat antikanker yang membunuh sel kanker, atau menghentikannya untuk berkembang biak. 

Ketika kemoterapi digunakan tanpa dilanjutkan atau didahului oleh pembedahan, ini dikenal sebagai kemoterapi ajuvan. 

Kemoterapi kadang-kadang diberikan untuk mengecilkan tumor sebelum pembedahan, sehingga pembedahan memiliki peluang sukses yang lebih baik. Ini dikenal sebagai kemoterapi neoadjuvan. Jenis kemoterapi yang diberikan tergantung pada jenis kankernya.

5. Trastuzumab (Herceptin®)

Trastuzumab (juga dikenal sebagai Herceptin) adalah pengobatan yang dapat diberikan kepada wanita yang memiliki banyak reseptor HER2 pada kankernya. Ini adalah jenis obat yang disebut antibody monoclonal. 

Obat ini bekerja dengan menempel pada reseptor HER2 pada permukaan sel kanker, sehingga menghentikan sel kanker untuk membelah dan tumbuh.

Singkatnya, rencana perawatan yang disarankan dapat sangat bervariasi dari kasus ke kasus karena perawatan yang optimal dapat bergantung pada banyak faktor yang berbeda.

Perawatan yang digunakan bergantung pada:

  • Ukuran, Kanker itu sendiri, dari ukuran dan stadium, (apakah sel kanker telah menyebar), tingkatan sel kanker, dan jenis hormon (responsif atau HER2) apakah itu hormon responsif atau mengandung hormone HER2
  • Usia, kondisi kesehatan, riwayat pengobatan sebelumnya. Wanita dengan kanker – usia Anda, apakah Anda telah mengalami menopause atau tidak, kesehatan umum Anda dan pilihan Anda dalam pengobatan.

Anda harus berdiskusi penuh dengan spesialis yang mengetahui kasus Anda. Dokter akan menjelaskan pro dan kontra, kemungkinan tingkat keberhasilan, kemungkinan efek samping dan informasi lainnya tentang berbagai kemungkinan pilihan pengobatan untuk jenis kanker Anda.

Anda juga akan berdiskusi dengan dokter spesialis mengenai tujuan pengobatan Anda. Tujuan pengobatan juga bergantung dari kondisi pasien, contohnya: 

  • Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan kanker

Pada kanker yang masih stadium awal, pengobatan dilakukan untuk menyembuhkan, karena peluangnya masih besar. Dokter biasanya menyebut kata sembuh sebagai remisi kanker. 

Saat seseorang sudah remisi kanker, artinya sudah tidak ada lagi tanda-tanda yang menunjukkan bahwa di tubuh masih ada sel kanker. Jika Anda dalam remisi, Anda mungkin sembuh. Namun, dalam beberapa kasus kanker kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Inilah sebabnya dokter enggan menggunakan kata sembuh.

  • Pengobatan mungkin bertujuan untuk mengendalikan kanker 

Jika penyembuhan dirasa kurang memungkinkan, maka dokter akan melakukan perawatan dengan tujuan untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker agar tidak menyebar terlalu cepat. Ini mungkin membuat Anda bebas dari gejala untuk beberapa waktu.

  • Perawatan mungkin bertujuan untuk meredakan gejala dalam beberapa kasus

Pada kasus yang paling berat, perawatan biasanya dilakukan untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Misalnya, mengecilkan ukuran tumor dan meredakan nyeri. Jika kanker sudah lanjut, Anda mungkin memerlukan perawatan seperti suplemen nutrisi, obat penghilang rasa sakit, atau teknik lain untuk membantu Anda bebas dari rasa sakit atau gejala lainnya.

Pencegahan

Ada beberapa cara mencegah kanker payudara yang bisa dilakukan, yaitu: 

  • Menjalani gaya hidup yang sehat

Perubahan gaya hidup jadi lebih sehat adalah langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan makan banyak sayur dan buah dapat menurunkan risiko kanker payudara.

  • Lakukan deteksi dini

Selain itu, melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dapat mendeteksi kanker payudara sejak dini. Semakin dini ditemukan, semakin besar peluang kesembuhan.

  • Mastektomi

Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya sel kanker pada payudara.

Dengan mengangkat jaringan payudara sebanyak mungkin, mastektomi dapat mengurangi risiko hingga 90%. 

Namun, sama halnya dengan semua operasi, tetap ada komplikasi dan efek samping yang perlu diwaspadai. 

Mastektomi untuk tujuan pencegahan dilakukan pada orang yang secara hasil uji genetik terbukti memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara. 

  • Konsumsi obat

Obat tamoxifen tersedia untuk wanita yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di area payudaranya. Tamoxifen dapat digunakan pada wanita yang telah melalui masa menopause serta untuk wanita yang masih mengalami menstrurasi. 

Obat lainnya adalah raloxifene yang juga dapat digunakan pada wanita yang telah mengalami menopause. Konsumsi tamoxifen atau raloxifene tablet biasanya dilakukan setiap hari selama lima tahun. 

Saat ini, kedua obat tersebut tidak memiliki lisensi untuk tujuan mengurangi risiko kanker payudara. Namun, obat tersebut tetap dapat digunakan jika Anda memahami manfaat dan risikonya dan dokter Anda yakin pengobatan tersebut akan membantu.

Anda juga bisa mengunjungi Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai seberapa sering Anda harus menjalani pemeriksaan dan pemeriksaan apa saja yang diperlukan.

Atur janji temu Anda lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Anda juga bisa memantau nomor antrean agar lebih nyaman dalam berkonsultasi dengan dokter.

Atrial Fibrilasi

Atrial fibrilasi (AFib) adalah salah satu jenis aritmia yang membuat detak jantung terlalu cepat. Aritmia sendiri merupakan gangguan irama jantung, yang membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan bantuan obat-obatan hingga prosedur ablasi jantung. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian

Atrial fibrilasi (AFib/AF) atau fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak sangat cepat, di atas 100 kali per menit. Atrial fibrilasi adalah salah satu jenis aritmia, tepatnya takikardia, yang dimulai di ruang atas jantung (atrial/atrium). 

Hal tersebut membuat atrium tidak berdetak secara teratur dengan ventrikel (ruang bawah jantung). Akibatnya, darah yang berada di atrium tidak dapat dipompa keluar secara maksimal. Hal ini membuat atrium menyimpan darah yang berpotensi menggumpal dan membahayakan.

Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah. Hal ini membuat pengidap AFib berisiko sangat tinggi terkena stroke, serangan jantung, dan berbagai komplikasi jantung lainnya.

Atrial fibrilasi bisa berlangsung sementara (kurang dari 7 hari), persisten (muncul terus) ataupun permanen. Biasanya, orang yang memiliki AFib juga dapat mengalami atrial flutter

Namun, kabar baiknya, kondisi ini bisa ditangani.

Konsultasi dengan dokter di Mandaya

Penyebab atrial fibrilasi

Penyebab atrial fibrilasi adalah gangguan atau kerusakan pada jaringan atau sistem kelistrikan jantung. Kerusakan tersebut dapat terjadi karena penyakit jantung koroner atau tekanan darah tinggi.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan atrial fibrilasi (AF):

  • Penyakit jantung bawaan
  • Masalah pada node sinus (sick sinus syndrome)
  • Gangguan tidur, seperti obstructive sleep apnea
  • Serangan jantung
  • Penyakit katup jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit pernapasan, seperti pneumonia
  • Penyakit jantung koroner
  • Hipertiroid
  • Infeksi virus

Selain itu, beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit ini: 

  • Pertambahan usia
  • Faktor genetik
  • Konsumsi alkohol dan kafein berlebihan
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2
  • Konsumsi narkoba
  • Merokok
  • Masalah saraf dan endokrin

Gejala atrial fibrilasi

Salah satu tanda atrial fibrilasi yang khas adalah jantung yang berdetak sangat cepat. Orang dengan atrial fibrilasi memiliki detak jantung antara 100-175 kali per menit. Dalam kasus yang jarang, atrium bahkan bisa berdetak sampai 250-350 kali per menit. Hal ini membuat jantung seperti bergetar ketimbang berdetak.

Selain itu, gejala lain yang bisa terjadi adalah:

  • Jantung berdebar kencang
  • Nyeri dada
  • Pusing atau keliyengan
  • Kelelahan ekstrem
  • Kesulitan beraktivitas
  • Sesak napas
  • Lemah 

Baca juga: Aritmia Jantung Bisa Sembuh, Ini Pilihan Pengobatannya

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis atrial fibrilasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda dan keluarga.

Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang dapat dianjurkan dokter: 

  • Elektrokardiogram (EKG). EKG adalah tes pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis AFib. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan aktivitas listrik di jantung dan memungkinkan dokter mengetahui normal tidaknya jantung Anda berdetak.
  • Holter monitor. Merupakan pemeriksaan EKG portabel yang dipasang selama 1-2 hari untuk memantau detak jantung saat aktivitas normal, yang mungkin tidak tercatat selama pemeriksaan EKG.
  • Ekokardiogram (echo/USG jantung). USG jantung dilakukan untuk melihat aliran darah di jantung dan bagaimana kontraksi otot jantung saat memompa darah.
  • Rontgen dada. Digunakan untuk memeriksa ada tidaknya masalah pada organ paru yang menyebabkan atrial fibrilasi.
  • Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari penyebab AFib yang mungkin disebabkan oleh masalah hormon tiroid atau gangguan elektrolit, seperti kalium, kalsium, dan magnesium.

Baca juga: Kenali Kelainan Katup Mitral Jantung yang Bocor atau Rusak

Pengobatan atrial fibrilasi

Pengobatan atrial fibrilasi tergantung dari seberapa lama Anda mengalaminya dan tingkat keparahannya. Atrial fibrilasi dapat berlangsung singkat, atau paroksismal (kurang dari 7 hari), persisten (lebih dari satu minggu), dan permanen.

Atrial fibrilasi paroksismal umumnya dapat membaik dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Sementara itu, jenis AFib lainnya perlu pemeriksaan dokter lebih lanjut. 

Berikut ini adalah opsi pengobatan atrial fibrilasi yang dapat direkomendasikan dokter.

  • Obat-obatan untuk mengontrol detak jantung dan mencegah stroke. 
  • Kardioversi. Pengobatan dengan memberikan kejut listrik untuk mengatur ulang irama jantung jadi kembali normal.
  • Ablasi jantung. Prosedur pengobatan atrial fibrilasi yang dilakukan dengan kateter untuk menghancurkan jaringan di jantung dan membuat jaringan parut. Tujuannya untuk menghalangi sinyal listrik yang membuat jantung berdetak terlalu cepat.

Orang yang mengidap fibrilasi atrial memiliki risiko komplikasi berupa stroke dan gagal jantung. Itu sebabnya, penting untuk lakukan deteksi sedini mungkin agar pengobatan bisa segera dimulai. 

Sebagai langkah pencegahan, sekaligus menjaga agar kondisi tidak memburuk, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

  • Makan makanan bergizi
  • Olahraga rutin
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok
  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol normal
  • Batasi atau berhenti konsumsi alkohol
  • Lakukan kebiasaan tidur yang baik

Jika Anda memiliki faktor risiko di atas dan sering mengalami jantung berdebar, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter sedini mungkin. 

Pusat Jantung & Pembuluh Darah Rumah Sakit Mandaya Royal Puri terdiri atas ahli jantung terkemuka di Indonesia. Dengan peralatan medis lengkap dan didukung oleh 15 Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang masing-masing memiliki keahlian khusus, akan menangani Anda dalam satu tim. Pemeriksaan Jantung secara komprehensif akan dilakukan untuk mendapatkan akar dari masalah kesehatan jantung Anda.

Jika mengalami gejala gangguan irama jantung atau aritmia, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh ke  Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Arrhythmia dr. Dony Yugo Hermanto, SpJP (K), FIHA, di Pusat Jantung  Pembuluh Darah Anak & Dewasa Mandaya Royal Hospital Puri.

Anda bisa membuat janji temu dengan dokter spesialis jantung terbaik di pusat jantung RS Mandaya Royal lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Tumor Payudara

Saat mendapati benjolan tidak biasa di payudara, Anda mungkin langsung berpikir tentang kanker payudara. Faktanya, tidak semua tumor payudara merupakan kanker. Benjolan payudara termasuk kondisi yang dialami banyak wanita dan seringkali bersifat jinak. 

Apa itu tumor payudara?

Tumor payudara adalah pertumbuhan abnormal atau perubahan tidak biasa lainnya yang terjadi pada jaringan payudara. Berdasarkan keganasannya, tumor payudara dibagi menjadi tumor jinak (non-kanker) dan tumor ganas (kanker).

Kebanyakan tumor payudara bersifat jinak, namun kemungkinan kanker payudara tetap harus diwaspadai.  Pasalnya, beberapa jenis tumor payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara di masa depan.

Oleh karenanya, jika Anda mendapati benjolan baru atau perubahan tidak biasa pada payudara, sebaiknya segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter.

Gejala tumor payudara

Sebagian tumor payudara jinak sulit dibedakan dengan kanker payudara karena memiliki gejala serupa, seperti:

  • Muncul benjolan atau pertumbuhan jaringan yang dapat teraba dengan jelas
  • Benjolan terasa nyeri saat disentuh 
  • Bengkak
  • Keluar cairan tapi bukan ASI dari puting
  • Iritasi di kulit payudara.
  • Kulit payudara atau puting tampak kemerahan atau bersisik.
  • Nyeri pada puting.
  • Puting terlihat tertarik atau masuk ke dalam.

Ganas atau tidaknya tumor payudara yang dialami hanya bisa diketahui lewat pemeriksaan medis, seperti mamografi dan biopsi. 

Gejala-gejala lainnya dari tumor payudara dapat bervariasi tergantung jenis tumor yang diderita. Tumor payudara mungkin juga tidak terasa nyeri atau tidak menunjukkan gejala berarti dan baru diketahui keberadaannya saat dilakukan tes mamografi.

Jenis-jenis tumor payudara 

Ada banyak jenis tumor payudara, beberapa di antaranya meliputi:

1. Kista payudara

Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang bisa terasa lunak atau menggumpal. Sekitar 25% benjolan payudara berjenis kista. 

Kondisi ini lebih banyak dialami wanita usia 35-50 tahun dan seringkali muncul sebelum memasuki periode menstruasi.

Benjolan jenis kista tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan sering kali hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan padat, halus dan keras yang dapat tumbuh di mana saja di jaringan payudara. Ukurannya sangat bervariasi dan umumnya benjolan ini tidak nyeri saat diraba, terasa kenyal serta bisa digerakkan.

Fibroadenoma paling sering dialami wanita berusia 20-an hingga 30-an tetapi tidak meningkatkan risiko kanker dan sering kali hilang dengan sendirinya.

3. Fibrokistik mammae

Penebalan jaringan payudara akibat fluktuasi kadar hormon dalam tubuh, terutama menjelang menstruasi. Payudara dapat terasa lebih padat, memiliki benjolan dan terasa nyeri. 

Kondisi ini banyak dialami wanita usia 30 hingga 50 tahun. Kondisi ini tidak meningkatkan risiko kanker dan biasanya dapat hilang tanpa pengobatan.

4. Nekrosis lemak 

Tumor payudara akibat jaringan lemak di payudara mengalami cedera, sehingga terbentuk jaringan  parut. Ini bisa juga terjadi setelah Anda menjalani operasi payudara maupun terapi radiasi. 

Nekrosis lemak tidak meningkatkan risiko kanker dan sebagian bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Tetapi jika benjolan terus membesar atau menyebabkan nyeri yang mengganggu, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat jaringan tersebut. .

5. Hiperplasia payudara

Hiperplasia adalah pertumbuhan sel-sel yang melapisi saluran atau kelenjar susu secara berlebihan sehingga bentuk dan ukuran payudara berubah. Hiperplasia dibedakan menjadi hiperplasia tipikal (biasa) dan atipikal.

Hiperplasia tipikal ditandai dengan pertumbuhan sel yang berlebihan tetapi sel masih tampak normal. Kondisi ini dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, namun biasanya tidak memerlukan pembedahan. 

Sementara itu, hiperplasia atipikal adalah pertumbuhan sel yang tidak biasa. Meskipun bukan sel kanker, tetapi sel-sel tersebut memiliki sifat-sifat mirip sel kanker payudara tahap awal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara, sehingga dokter mungkin menyarankan untuk operasi pengangkatan jaringan payudara yang mengalami hiperplasia.

6. Papiloma intraduktal

Dikenal juga sebagai polip payudara, papiloma intraduktal adalah tumor jinak mirip kutil yang tumbuh di dalam saluran susu. Ada dua jenis papiloma, yaitu: 

    • Solitary papiloma tumbuh tunggal di saluran susu besar dekat puting dan menyebabkan keluarnya cairan bening atau darah dari puting. Jika diraba, dapat terasa seperti benjolan kecil dekat puting susu dan terasa sakit.
    • Multiple papiloma tumbuh di saluran kecil di payudara yang jauh dari puting susu dan tidak menyebabkan keluarnya cairan.

Solitary papiloma tidak meningkatkan risiko kanker payudara sementara multiple papiloma sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.

7. Kanker payudara

Kanker adalah pertumbuhan berlebihan sel-sel yang tidak bisa dikendalikan tubuh. Pada kanker payudara, sel kanker dimulai di jaringan payudara dan dapat menyebar pada jaringan tubuh lain. 

Meskipun hampir semua penderita kanker payudara adalah wanita, namun pria juga bisa terkena kanker payudara.

Penyebab tumor payudara

Tumor payudara dapat sebabkan oleh beberapa kemungkinan:

  • Perubahan jaringan payudara.
  • Fluktuasi hormon.
  • Infeksi payudara.
  • Jaringan parut akibat cedera payudara.
  • Terapi hormonal.

Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker payudara disebabkan oleh kelainan genetik. Sekitar 5% hingga 10% kanker payudara disebabkan kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua. Sementara 85% kanker payudara disebabkan oleh kelainan genetik akibat bertambahnya usia dan gaya hidup tidak sehat.

Diagnosis tumor payudara

Ada beberapa tes yang dapat dokter lakukan untuk mendiagnosis kondisi benjolan di payudara, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik pada payudara dan cek riwayat kesehatan

Dokter akan memperhatikan kondisi payudara, termasuk keberadaan benjolan dan perubahan tidak biasa lainnya. Dokter juga mencatat riwayat kesehatan lengkap, termasuk gejala yang Anda alami dan faktor risiko kanker payudara.

2. Tes pencitraan

Berikut beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi benjolan pada payudara.

  • Mamografi: pemeriksaan rontgen pada payudara. Ini adalah tes yang paling umum digunakan.
  • USG payudara: pemeriksaan dengan membuat gambar jaringan payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. USG dapat membantu membedakan benjolan cairan (kista) dan benjolan padat.
  • MRI payudara: pemeriksaan menggunakan resonansi magnetik, biasanya dilakukan jika tes lainnya belum memberikan informasi yang cukup.

Promo pemeriksaan benjolan payudara

3. Tes cairan puting

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pada cairan selain ASI yang keluar dari puting untuk mengetahui adanya darah atau sel abnomal lainnya.

4. Biopsi

Pengambilan sampel jaringan jika ditemukan tumor untuk mengetahui apakah benjolan termasuk tumor jinak atau tumor ganas yang berpotensi menjadi kanker payudara.

Di Mandaya Royal Hospital Puri, pemeriksaan benjolan pada payudara dilakukan menggunakan peralatan medis terkini dan tim dokter terkait yang lengkap, sehingga hasil pemeriksaan bisa keluar dalam waktu satu hari. Dengan begitu, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kepastian apabila benjolan yang muncul di payudara ganas atau tidak. 

Setelah jenis tumor terdeteksi lewat pemeriksaan, maka Anda akan diarahkan untuk konsultasi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan lanjutan atau penentuan jenis pengobatan. 

Pengobatan tumor payudara

Tumor payudara jinak umumnya tidak membutuhkan perawatan medis kecuali jika tumor terus membesar, menyebabkan nyeri, atau meningkatkan risiko kanker payudara.

Jenis pengobatan yang dapat diberikan meliputi:

  • Aspirasi jarum halus atau fine-needle aspiration untuk mengeluarkan cairan pada kista.
  • Operasi untuk mengangkat jaringan tumor payudara.
  • Antibiotik oral untuk mengatasi benjolan akibat infeksi seperti mastitis.
  • Terapi anti hormon estrogen untuk menurunkan risiko kanker payudara jika diperlukan.

Pada beberapa jenis tumor payudara tertentu, dokter dapat menyarankan untuk melakukan pemeriksaan pencitraan rutin setiap 6 bulan sekali untuk mengawasi perkembangan benjolan.

Sementara itu jika tumor yang muncul ternyata ganas, maka dokter akan menentukan opsi pengobatan yang berbeda. Tergantung dari tingkat keparahannya, kanker payudara bisa diobati dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga imunoterapi. Pengobatan yang dipilih bisa salah satu atau gabungan dari dua atau lebih prosedur. 

Tumor payudara tidak bisa dicegah. Meskipun demikian, Anda dapat menurunkan risiko beberapa jenis tumor payudara dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga berat badan ideal, rutin olahraga, menggunakan bra dengan ukuran yang pas dan nyaman, tidak merokok dan hindari minuman beralkohol.

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

 

Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu lambat, yakni di bawah 60 kali per menit. Normalnya, detak jantung manusia dewasa adalah antara 60-100 kali per menit.

Detak jantung yang terlalu rendah bisa berbahaya, karena darah tidak terpompa dengan benar ke seluruh tubuh. Meski demikian, bradikardia bisa saja kondisi yang normal dan tak perlu dikhawatirkan.

Lantas, bradikardia yang seperti apa yang perlu diwaspadai?

Pengertian

Bradikardia adalah salah satu jenis aritmia, atau gangguan irama jantung. Tanda bradikardi adalah detak jantung yang terlalu lambat, yaitu di bawah 60 detak per menit. 

Jika detak jantung sangat rendah, hal ini akan memengaruhi kemampuan jantung dalam memompa darah. Saat darah tidak mampu dialirkan ke seluruh tubuh, Anda dapat merasa pusing, kelelahan ekstrem, sesak napas, bahkan pingsan. 

Namun, detak jantung yang rendah tidak selalu menandakan masalah. Lansia, atlet, dan orang muda dapat memiliki detak jantung di bawah 60 kali per menit dan baik-baik saja.

Bahkan, detak jantung manusia saat berada dalam fase tidur yang dalam juga bisa berada di bawah 60 detak per menit.

Penyebab

Jantung memiliki sistem kelistrikan. Adanya gangguan pada sistem kelistrikan ini dapat membuat seseorang mengalami bradikardia.

Beberapa penyebab bradikardia adalah:

  • Masalah pada node sinus, yaitu pacu jantung alami tubuh
  • Blok jantung, saat sinyal listrik tidak dapat berpindah dari atrium (serambi) ke ventrikel (bilik)
  • Masalah metabolik, seperti hipotiroid (kadar hormon tiroid terlalu rendah)
  • Kerusakan jantung akibat penuaan, sakit jantung, atau serangan jantung
  • Obat-obatan tertentu yang punya efek samping melambatkan detak jantung
  • Penyakit jantung bawaan
  • Infeksi jantung alias miokarditis
  • Komplikasi dari operasi jantung
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, seperti kekurangan kalsium dan kalium karena keduanya bertugas menghantarkan listrik
  • Masalah pernapasan saat tidur, seperti obstructive sleep apnea
  • Penyakit peradangan, seperti demam rematik atau lupus (SLE)

Baca juga: Aritmia Bisa Sembuh dengan Alat Pacu Jantung Permanen Tanpa Kabel

Faktor risiko

Bradikardia sering kali terjadi karena ada kerusakan jantung akibat penyakit jantung tertentu. Artinya, jika ada  hal yang membuat Anda berisiko mengalami sakit jantung, maka itu juga bisa meningkatkan risiko Anda terkena bradikardia.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung penyebab bradikardia adalah:

  • Pertambahan usia
  • Tekanan darah tinggi
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Merokok
  • Stres
  • Penyalahgunaan obat

Beberapa cara menjaga kesehatan jantung dapat membantu Anda mencegah bradikardia.

Gejala bradikardia

Bradikardia menyebabkan jantung berdetak terlalu lambat. Akibatnya, darah tidak bisa terpompa ke seluruh tubuh dengan maksimal. Hal ini menyebabkan otak dan organ lainnya kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan orang merasa pusing bahkan pingsan.

Beberapa gejala bradikardia, yaitu:

  • Merasa pusing atau keliyengan
  • Linglung atau masalah memori
  • Pingsan atau hampir pingsan
  • Sesak napas
  • Mudah lelah saat beraktivitas
  • Kelelahan ekstrem atau lemah
  • Nyeri dada

Baca juga: Penyebab Sering Pingsan yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis

Tidak semua detak jantung yang terlalu lambat menandakan masalah kesehatan. Akan tetapi, jika bradikardia yang Anda alami sampai menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan pingsan, segeralah ke dokter.

Untuk mencari tahu penyebab bradikardia, dokter akan melakukan pemeriksaan dan tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan beberapa pemeriksaan medis dan tes darah untuk mencari tahu penyebab bradikardia, seperti:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas listrik di jantung Anda.
  • Tes kadar elektrolit untuk melihat kadar elektrolit dalam darah, seperti kalium, kalsium, dan magnesium.
  • Tes kadar hormon tiroid untuk mencari tahu masalah hipotiroidisme.
  • Tes troponin jantung untuk melihat kemungkinan kerusakan jantung akibat serangan jantung.
  • Skrining toksikologi untuk mencari tahu ada tidaknya zat kimiawi (baik dari obat resep atau penggunaan obat terlarang) yang menyebabkan bradikardia.

Pengobatan bradikardia

Apabila bradikardia yang Anda alami tidak menimbulkan gejala atau karena kondisi tubuh yang sehat, umumnya Anda tidak membutuhkan pengobatan khusus. Namun, saat gejala mulai muncul, pengobatan harus segera dilakukan. 

Pengobatan bradikardia akan sangat tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika bradikardia disebabkan oleh masalah ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, dokter akan memberikan Anda suplemen elektrolit, baik lewat infus ataupun oral.

Sementara, jika disebabkan oleh obat-obatan, langkah yang dilakukan dokter untuk menyembuhkan bradikardia adalah menghentikan pengobatan atau mencari alternatifnya.

Selain itu, berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan bradikardia:

  • Obat-obatan

Apabila bradikardia sampai menyebabkan tekanan darah yang amat rendah, dokter akan memberikan obat lewat infus atau suntikan untuk membuat jantung berdetak lebih cepat. Ini dilakukan di rumah sakit.

  • Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)

Jika berbagai cara telah dilakukan tapi gangguan irama jantung tetap muncul, pemasangan alat pacu jantung adalah salah satu cara pengobatan bradikardia. Alat ini akan membantu jantung mengatur ulang detaknya saat irama yang tidak normal tercatat di alat pacu jantung.

Alat pacu jantung terdiri dari dua jenis, yaitu alat pacu jantung konvensional dan alat pacu jantung tanpa kabel yang disebut leadless pacemaker. Alat ini akan dipasang di dalam tubuh menggunakan alat khusus dan akan berada di dalam tubuh hingga baterainya perlu diganti. Biasanya, baterai alat pacu jantung bisa bertahan selama 5-10 tahun. 

Selama masa itu, pasien harus tetap rutin kontrol ke dokter untuk memastikan alat pacu jantung berada dalam kondisi baik. Jika ada perubahan pada kondisi jantung atau kerusakan pada alat, dokter bisa mendeteksi saat pemeriksaan rutin. 

Dokter akan menentukan pengobatan yang paling tepat untuk kondisi Anda. Konsultasikan kesehatan jantung Anda di pusat jantung RS Mandaya Royal. Dengan dukungan dokter spesialis terbaik dan alat pemeriksaan mutakhir, kami siap memberikan konsultasi dan solusi yang sesuai dengan kondisi Anda. 

Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Arthritis

Arthritis adalah kondisi radang pada persendian dengan gejala utama berupa pembengkakan dan nyeri. Radang sendi biasanya menyerang orang berusia 50 tahun atau lebih tua, namun beberapa faktor seperti gaya hidup, cedera, dan riwayat penyakit tertentu, bisa membuat risiko terjadinya radang sendi pada usia muda meningkat

Arthritis bukan hanya merujuk pada satu jenis penyakit tertentu saja. Setidaknya ada lebih dari 100 jenis penyakit radang sendi yang menyerang area persendian, jaringan di sekitar sendi serta jaringan ikat lainnya.

Apa itu arthritis?

Arthritis adalah radang pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan hingga sendi terasa kaku dan sulit digerakkan. Ada banyak jenis arthritis yang bisa terjadi, namun jenis yang paling sering di antaranya adalah osteoarthritis (pengapuran sendi), rheumatoid arthritis (rematik) dan gout. 

  • Osteoarthritis

Osteoarthritis atau pengapuran sendi adalah penyakit degeneratif yang umumnya terjadi akibat tulang rawan (kartilago) pada persendian mengalami aus dan penipisan akibat pemakaian dalam jangka waktu lama.. Penyakit ini juga membuat ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi yang disebut sinovium, rusak. Akibatnya, sendi akan terasa nyeri, bengkak, dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

  • Rheumatoid arthritis (RA)

Rematik adalah penyakit autoimun dimana sistem imun mengalami gangguan sehingga menyerang lapisan sinovium. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak. Jika tidak segera diatasi, rematik dapat merusak berbagai jaringan sendi.

  • Gout 

Lebih umum dikenal dengan asam urat, penyakit gout adalah radang sendi yang bisa menyebabkan rasa sakit yang kuat. Kadar asam urat yang tinggi dapat mengendap di persendian sehingga menyebabkan sendi bengkak dan terasa sangat nyeri. Seringkali penyakit ini dimulai dengan menyerang sendi ibu jari kaki.

Penyebab arthritis

Penyebab utama radang sendi bervariasi tergantung pada jenis arthritis yang dialami.

  • Osteoarthritis

Pengapuran sendi umumnya terjadi akibat penipisan tulang rawan secara alami seiring bertambahnya usia. Peradangan juga merusak lapisan sendi dan membuat kondisi tulang persendian dan jaringan ikat memburuk. Selain karena faktor usia, cedera dan kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis. 

  • Rheumathoid arthritis

Rematik disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh atau autoimun yang menyebabkan tubuh justru menyerang jaringan persendian. 

  • Gout

Saat kadar asam urat terlalu tinggi, maka zat ini akan menumpuk di area sendi dan memicu peradangan yang ditandai dengan bengkak serta rasa nyeri yang kuat. Penumpukan asam urat bisa terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin yang berlebihan.

Arthritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, cedera pada area persendian, peradangan jaringan ikat, dan pertumbuhan tulang berlebih.

Lihat Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Radang Sendi (Arthritis) bersama dr. Ardi Setiawan, Sp.OT(K)

Gejala arthritis

Gejala arthritis yang dirasakan bisa berbeda-beda tergantung jenis penyakit radang sendi yang menyerang.

Secara umum gejala radang sendi termasuk:

  • Rasa nyeri di area persendian
  • Sendi terasa kaku
  • Pembengkakan
  • Tampak kemerahan di area sendi
  • Rentang gerak semakin terbatas

Lokasi gejala dan jenis keluhan yang dirasakan tergantung jenis kondisi arthritis yang dialami.

1. Osteoarthritis

Gejala pengapuran sendi dapat berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Radang sendi akibat osteoarthritis ditandai dengan:

  • Sendi terasa nyeri saat digerakkan atau setelahnya.
  • Sendi terasa kaku saat bangun tidur atau setelah lama tidak digerakkan.
  • Sendi bengkak
  • Nyeri saat ditekan
  • Sendi berbunyi saat digerakkan.
  • Terbentuk taji tulang (tulang ekstra) yang terasa seperti benjolan keras di sekitar sendi.

2. Rheumatoid arthritis

Gejala rematik sangat bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Kemunculannya juga tidak selalu konstan, dapat hilang timbul atau kambuhan. Biasanya gejala rematik dimulai dari sendi yang paling kecil, seperti sendi jari, sebelum kemudian menyerang persendian lain yang lebih besar.

Penderita rematik mungkin juga merasakan gejala lain di luar gangguan sendi, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Gangguan kesehatan pada mata, kulit, paru-paru, jantung, dan organ lainnya.

3. Gout

Gejala gout dapat muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat sakit. Berikut beberapa kondisi yang bisa dirasakan oleh pengidap radang sendi jenis ini:

  • Seringkali kambuh di malam hari.
  • Rasa nyeri sangat kuat khususnya pada 1 hingga 12 jam pertama.
  • Setelah nyeri berkurang, nyeri bisa tetap bertahan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
  • Serangan gout selanjutnya dapat bertahan lebih lama dan menyerang lebih banyak persendian.

Diagnosis arthritis

Agar dapat diberikan pengobatan yang tepat, dokter akan mendiagnosis jenis arthritis yang diderita dengan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes pencitraan dengan rontgen, MRI, CT Scan dan USG
  • Tes darah
  • Tes urin
  • Analisis cairan sendi

Pengobatan arthritis

Arthritis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan radang sendi ditujukan untuk membantu meredakan gejala seperti nyeri dan bengkak sehingga Anda bisa bergerak lebih leluasa.

1. Pemberian obat-obatan

Untuk meredakan rasa nyeri pada radang sendi, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat berupa:

  • Antinyeri
  • Antiradang non steroid
  • Pereda iritasi
  • Steroid

Dokter juga akan memberikan obat-obatan sesuai penyebab jenis arthritis yang dialami. Misalnya pada pasien gout, dokter akan memberikan obat penurun asam urat. Sedangkan penderita rematik akan diberikan obat antirematik.

2. Fisioterapi

Beberapa jenis arthritis bisa memperoleh manfaat dari fisioterapi. Rutin berolahraga dapat mengurangi kekakuan dan memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Gerakan fisik juga memicu tubuh untuk menghasilkan pereda nyeri alami yang disebut dengan endorphin.

3. Operasi

Jika kondisi radang sendi tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk setelah diberi obat dan menjalani fisioterapi, maka dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan operasi. Jenis operasi arthritis yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Perbaikan sendi

Pada operasi perbaikan sendi, dokter dapat menghaluskan permukaan tulang sendi dan memperbaiki posisinya, sehingga gesekan antara tulang di sendi tidak lagi memicu rasa nyeri dan meningkatkan fungsi sendi. Untuk melakukan operasi ini, dokter dapat menggunakan metode arthroscopy, dimana hanya dibutuhkan sayatan kecil pada sendi.

  • Penggantian sendi (arthroplasty)

Operasi penggantian sendi menjadi pilihan jika telah terjadi kerusakan sendi parah atau nyeri kronis yang tidak kunjung membaik. Dokter akan mengangkat sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan. Jenis operasi ini biasanya dilakukan di lutut atau pinggul.

  • Penggabungan sendi (arthrodesis)

Jenis operasi ini biasanya dipilih untuk pengobatan sendi berukuran kecil, seperti di pergelangan tangan dan kaki serta jari. Dokter akan mengambil ujung-ujung tulang pada sendi tersebut dan menyatukan keduanya hingga akhirnya bisa menyatu menjadi satu tulang yang kaku. 

Baca Juga: Seputar Total Knee Replacement atau Operasi Penggantian Lutut Total

Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala rasa nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada area sendi manapun di tubuh Anda. Kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yaitu di atas 100 detak per menit. Ini adalah salah satu jenis aritmia, alias gangguan irama jantung.

Detak jantung normal orang dewasa berada di rentang 60-100 detak per menit. Detak jantung di atas 100 tidak selalu jadi tanda adanya masalah kesehatan. Olahraga dan stres juga bisa menyebabkan seseorang mengalami takikardia.

Namun, jika kondisi ini terjadi bahkan saat sedang beristirahat, Anda sebaiknya waspada.

Jenis-jenis takikardia

Takikardia adalah gangguan irama jantung yang membuatnya berdetak sangat cepat. Ada beberapa jenis takikardia yang dibedakan berdasarkan area jantung yang terdampak.

Berikut ini adalah beberapa jenis takikardia:

1. Sinus takikardia

Sinus takikardia adalah kondisi takikardi yang disebabkan oleh respons tubuh usai olahraga atau karena stres. 

Kondisi ini jarang membutuhkan penanganan khusus sebab detak jantung akan kembali normal saat penyebabnya hilang atau Anda beristirahat.

2. Supraventrikular takikardia

Supraventrikular takikardia (SVT) adalah jenis takikardi yang terjadi di ruang atas jantung (atrium/serambi) akibat gangguan impuls listrik. Kondisi ini menyebabkan dada berdebar yang hilang dan timbul tiba-tiba.

Ada beberapa jenis supraventrikular takikardia, yaitu:

  • Atrial fibrilasi. Merupakan jenis paling umum dari takikardia. Impuls listrik yang tidak teratur dimulai dari atrium (ruang atas jantung) dan membuat jantung berdetak cepat. Dalam beberapa kasus mungkin tidak diperlukan pengobatan, walau dalam kasus lainnya kondisi ini tidak akan hilang kecuali diobati.
  • Atrial flutter. Kondisi ini mirip dengan atrial fibrilasi, akan tetapi impuls listrik yang dihasilkan lebih teratur. Orang yang memiliki atrial flutter umumnya juga memiliki atrial fibrilasi.
  • Paroxysmal atrial tachycardia (PAT). Kondisi ini menyebabkan atrium jantung mengirimkan sinyal listrik secara berlebihan sehingga jantung berdetak terlalu cepat.
  • Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Merupakan jenis takikardia yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat tapi dengan irama yang teratur. Kondisi ini membuat Anda tiba-tiba merasakan jantung berdebar kencang tapi kembali normal secara mendadak pula.

3. Ventrikular takikardia

Ventrikular takikardia adalah aritmia yang terjadi di ruang jantung bagian bawah (ventrikel). Kondisi ini menyebabkan ventrikel tidak terisi sepenuhnya sehingga tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis ventrikular takikardia:

  • Ventrikular takikardia adalah kondisi saat detak jantung terlalu cepat, di atas 100 kali per menit.
  • Ventrikular fibrilasi adalah kondisi saat ventrikel jantung bergetar (akibat berdetak sangat cepat, di atas 300 kali per menit), alih-alih memompa dengan teratur. Kondisi ini bisa berdampak fatal apabila detak jantung tidak segera kembali normal. 

Penyebab takikardia

Takikardia adalah meningkatnya detak jantung di atas normal (100 detak per menit) akibat beberapa hal. Olahraga atau stres bisa menyebabkan detak jantung seseorang meningkat dan ini adalah hal yang normal.

Biasanya detak jantung akan kembali normal saat beristirahat atau menenangkan diri.

Takikardia juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan impuls listrik yang memerintah jantung untuk berdetak. Beberapa hal yang menyebabkan gangguan impuls listrik pada jantung, antara lain:

  • Stres
  • Demam
  • Konsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan
  • Anemia
  • Hipertiroid
  • Kurangnya aliran darah pada arteri koroner
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh
  • Obat-obatan tertentu
  • Memiliki penyakit jantung, seperti kardiomiopati dan penyakit jantung koroner
  • Pernah mengalami serangan jantung

Faktor risiko

Takikardia bisa dialami oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Meski begitu, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami takikardia:

  • Penuaan
  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami takikardia
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Obesitas

Gejala takikardia

Takikardia menyebabkan detak jantung terlalu cepat. Kondisi ini dapat memunculkan gejala berupa jantung yang berdegup kencang.

Selain itu, beberapa gejala takikardia yang umum terjadi meliputi:

  • Jantung berdebar kencang (palpitasi jantung)
  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Denyut nadi yang cepat

Baca juga: Penangan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Efektif dengan Zero Fluoroscopy

Diagnosis takikardia

Untuk mendiagnosis takikardia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan serangkaian pemeriksaan atau prosedur medis.

Beberapa prosedur yang mungkin Anda jalani untuk mengetahui diagnosis, antara lain:

1. Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram adalah pemeriksaan untuk merekam detak jantung. Anda akan dipasangkan elektroda di dada, kadang di lengan atau kaki. Nantinya, elektroda ini akan mencatat seberapa cepat atau lambat jantung Anda berdetak.

2. Holter monitoring

Terkadang, gangguan irama jantung tidak terdeteksi lewat EKG. Maka itu, holter monitoring akan dilakukan. 

Ini adalah prosedur pemeriksaan berupa alat EKG portabel yang dipakai selama satu hari atau lebih untuk mencatat kelainan detak jantung saat beraktivitas yang mungkin terlewat saat EKG.

3. Event monitor

Serupa dengan holter monitoring, akan tetapi alat ini hanya memantau detak jantung Anda selama beberapa menit pada waktu-waktu tertentu.  Seringnya, alat ini dipakai selama 30 hari untuk mencatat detak jantung Anda.

4. Echocardiogram (USG jantung)

Echocardiogram atau echo jantung, atau USG jantung, adalah pemeriksaan untuk melihat gambaran jantung saat berdetak. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat melihat aliran darah di dalam jantung dan kondisi katup jantung.

Selain lewat USG dokter juga mungkin melihat gambaran jantung lewat rontgen dada, MRI jantung, ataupun CT scan jantung.

5. Stress test

Stress test atau treadmill test adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat detak jantung Anda saat melakukan aktivitas berat. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis di rumah sakit atau laboratorium.

6. Angiografi koroner

Angiografi koroner adalah pemeriksaan untuk melihat kondisi pembuluh darah di jantung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cairan kontras dan alat rontgen khusus untuk dapat menunjukkan pembuluh arteri koroner.

Pemeriksaan ini berguna untuk melihat ada tidaknya penyempitan ataupun penyumbatan di pembuluh darah jantung, sekaligus melihat suplai darah di jantung.

7. Elektrofisiologi

Elektrofisiologi dilakukan untuk menemukan area jantung mana yang mengalami gangguan impuls listrik.

Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan selang tipis ke pembuluh darah yang ada di selangkangan untuk melihat area jantung. Sensor di ujung selang tersebut nantinya akan mencatat sinyal listrik yang dikirim ke hati.

8. Tilt table test

Tilt table test atau tes meja miring adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah pingsan yang dialami disebabkan oleh takikardia. Pemeriksaan ini meminta Anda untuk tiduran di atas bidang rata yang akan diubah kemiringannya.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana jantung dan sistem saraf Anda merespons perubahan posisi.

Pengobatan takikardia

Tujuan pengobatan takikardia adalah mengembalikan detak jantung menjadi normal kembali dan mencegah detak jantung terlalu cepat di waktu yang akan datang.

Pengobatannya biasanya akan sangat bergantung dari jenis takikardia yang Anda alami.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan takikardia yang mungkin dilakukan:

1. Manuver vagal

Manuver vagal adalah teknik sederhana untuk menurunkan detak jantung. Manuver vagal bisa dilakukan dengan sengaja batuk, mengejan seperti sedang buang air besar, atau meletakkan kantong es di wajah.

Cara ini dilakukan untuk merangsang saraf vagus yang berfungsi mengatur detak jantung.

2. Obat-obatan

Jika manuver vagal tidak berhasil, dokter akan meresepkan obat-obatan antiaritmia untuk membantu menormalkan kembali detak jantung.

3. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan cara menempatkan elektroda di dada untuk memberikan kejut listrik pada jantung dan mengatur ulang irama jantung. Prosedur ini dilakukan dalam keadaan darurat atau saat kedua cara di atas tidak bekerja.

4. Ablasi jantung

Untuk memperbaiki irama jantung, dokter juga mungkin melakukan ablasi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kateter ke pembuluh darah (biasanya lewat selangkangan).

Nantinya, sensor di ujung kateter akan mengalirkan energi dingin atau panas untuk membuat luka kecil pada jantung. Luka ini akan menghalangi sinyal listrik yang tidak teratur pada jantung sehingga detak jantung normal kembali.

5. Pemasangan alat pacu jantung 

Pemasangan pacu jantung dilakukan dengan memasang sebuah alat kecil di bawah kulit di area dada. Alat ini dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan akan mengirimkan sinyal listrik untuk memperbaiki irama jantung.

6. Implantable cardioverter-defibrillator (ICD)

Salah satu cara mengobati takikardia adalah dengan pemasangan implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Alat ini diletakkan di bawah kulit dekat tulang selangka.

ICD akan mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan mengirimkan kejut listrik tekanan tinggi atau rendah untuk mengembalikan detak jantung. Ini adalah metode pengobatan yang direkomendasikan untuk ventrikular takikardia atau ventrikular fibrilasi.

7. Operasi

Terkadang prosedur operasi jantung terbuka diperlukan untuk mengatasi takikardia. Operasi ini dilakukan untuk menghancurkan jalur listrik yang menyebabkan takikardia. Prosedur ini dilakukan jika cara lain tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Gunakan Rotablator untuk Atasi Sumbatan Kronis Pada Pembuluh Darah Jantung

Pencegahan takikardia

Cara mencegah takikardia adalah dengan menjauhi pemicunya, seperti alkohol, merokok, dan konsumsi kafein. Anda juga bisa menurunkan risikonya dengan cara:

  • Mengendalikan tekanan darah
  • Makan gizi seimbang
  • Memiliki berat badan ideal
  • Mengendalikan stres

Konsultasikan pada dokter jika Anda memiliki masalah jantung dalam keluarga, khususnya aritmia. Dokter kami di pusat jantung RS Mandaya Hospital akan siap membantu Anda menjaga kesehatan jantung.

Booking dokter dengan mudah lewat Chat Whatsapp atau halaman Book Appointment. Anda juga bisa melakukannya lewat aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Aritmia

Aritmia adalah kelainan pada irama jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.

Aritmia bisa cukup berat ataupun ringan sampai beberapa orang mungkin tidak menyadari gejalanya.

Namun, kondisi ini mungkin saja menyebabkan masalah kesehatan fatal lainnya, seperti stroke hingga henti jantung. Itu sebabnya, memahami gejala dan penanganannya sangat penting dilakukan.

Apa itu aritmia?

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung penderitanya terlalu lambat, terlalu cepat, ataupun tidak beraturan.

Normalnya, jantung orang dewasa berdetak sebanyak 60-100 detak per menit. Di luar rentang ini, seseorang bisa dibilang mengalami aritmia.

Meski demikian, dalam beberapa kondisi, sangat normal untuk memiliki detak jantung yang terlalu cepat, misalkan habis berolahraga berat. Bahkan, detak jantung yang terlewat sesekali juga masih dianggap normal.

Anda perlu waspada jika gangguan detak jantung ini terjadi secara berulang bahkan saat beristirahat. Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.

Secara umum, terdapat dua jenis aritmia yang dibedakan berdasarkan cepat lambatnya jantung berdetak, yaitu takikardia dan bradikardia.

  • Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yakni di atas 100 detak per menit. Beberapa jenis takikardia, antara lain:

    • Atrial fibrilasi (AFib)
    • Atrial flutter
    • Takikardia supraventrikular
    • Ventrikular fibrilasi (VFib)
    • Takikardia ventrikular
  • Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi saat detak jantung berdetak terlalu lambat, yakni di bawah 60 detak per menit. Beberapa jenis bradikardia, antara lain:

    • Sick sinus syndrome
    • Conduction block

Gejala aritmia

Aritmia tidak selalu menimbulkan gejala. Anda mungkin baru tahu memiliki aritmia secara tidak sengaja saat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan untuk keperluan lain.

Gejala aritmia meliputi:

  • Dada berdebar atau berdegup kencang
  • Detak jantung terasa kencang
  • Detak jantung terasa lambat
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Pingsan
  • Keringat berlebih
  • Kelelahan yang tidak biasa

Baca juga: Screening jantung cegah penyakit jantung koroner?

Penyebab aritmia

Aritmia disebabkan oleh aktivitas sinyal listrik di dalam jantung yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, detak jantung jadi tidak teratur.

Selain itu, masalah pada pembuluh darah dan katup jantung juga dapat menyebabkan aritmia.

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan aritmia:

  • Penyakit arteri koroner
  • Kerusakan jaringan jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Otot jantung melemah (kardiomiopati)
  • Masalah katup jantung
  • Diabetes
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Pernah mengalami serangan jantung sebelumnya
  • Sedang dalam pemulihan usai operasi jantung
  • Sleep apnea
  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Diagnosis

Ada beberapa prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi aritmia, antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa aktivitas listrik di jantung
  • Holter monitor. Alat EKG portabel yang dipakai seharian atau lebih untuk melihat detak jantung saat beraktivitas.
  • Ekokardiogram (Echo/USG jantung) untuk melihat gambaran jantung dengan gelombang suara.
  • Stress test atau tes treadmill untuk memeriksa apakah aritmia terjadi akibat olahraga atau bukan
  • Tilt table test (tes meja miring) untuk melihat respons jantung dan sistem saraf terhadap perubahan posisi.
  • Kateterisasi jantung untuk melihat kondisi pembuluh darah jantung.

Baca juga: Harga Paket Check Up Jantung di Mandaya Royal Hospital Puri

Pengobatan

Pengobatan aritmia tergantung dari jenisnya, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat. 

Biasanya, dokter akan menganjurkan beberapa pilihan pengobatan hanya jika aritmia menyebabkan gejala tertentu atau membuat Anda berisiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius lainnya.

Pada awalnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian obat-obatan. Apabila pengobatan tidak membuahkan hasil, dokter dapat menganjurkan beberapa prosedur medis.

Berikut ini adalah beberapa prosedur pengobatan aritmia:

1. Ablasi kateter

Apabila aritmia yang Anda alami mengancam kondisi kesehatan, dokter mungkin menganjurkan untuk melakukan ablasi kateter.

Ablasi kateter adalah prosedur memasukkan satu atau beberapa kateter (selang tipis) ke dalam pembuluh darah di jantung. Sensor yang berada di ujung kateter akan menggunakan energi panas ataupun dingin untuk membuat jaringan parut.

Jaringan parut inilah yang akan menghalangi sinyal listrik yang menyebabkan detaknya tidak beraturan dan mengembalikan detak jantung.

2. Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)

Apabila detak jantung lambat (bradikardia) tidak dapat diobati dengan berbagai pengobatan lainnya, dokter spesialis jantung akan merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung.

Alat pacu jantung (pacemaker) adalah alat kecil yang diletakkan di jantung untuk mengontrol detak jantung.

Alat ini akan mengirimkan impuls listrik ke otot jantung untuk mencegah detak jantung terlalu lambat.

3. Terapi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

Alat ini diletakkan di bawah kulit di dekat tulang selangka. ICD nantinya akan mengecek detak jantung Anda secara berkelanjutan, kemudian mengirimkan kejut listrik dengan intensitas rendah atau tinggi untuk mengembalikan detak jantung.

Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan ini jika Anda berisiko tinggi atau mengalami gangguan detak jantung di ruang bawah jantung, seperti takikardia ventrikular atau ventrikular fibrilasi.

4. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan menempatkan elektroda ke dada untuk memberikan kejut listrik dan mengembalikan detak jantung.

Biasanya, prosedur ini dilakukan apabila obat-obatan dan manuver vagal tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Orang yang mengalami aritmia jenis atrial fibrilasi biasanya lebih direkomendasikan melakukan prosedur ini.

5. Operasi bypass jantung

Apabila penyakit arteri koroner adalah penyebab Anda mengalami aritmia, dokter mungkin saja merekomendasikan operasi bypass jantung.

Operasi bypass jantung dilakukan dengan membuat saluran baru di dekat pembuluh darah jantung yang tersumbat agar aliran darah kembali lancar.

Selain beberapa pengobatan di atas, dokter juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup. Hal ini untuk mencegah aritmia kembali lagi setelah prosedur tertentu dilakukan.

Aritmia dalam beberapa kasus tidak membutuhkan pengobatan khusus. Dokter hanya akan memantau kondisi Anda agar tidak memburuk.

Sementara, jika kondisinya cukup berat dokter mungkin akan merekomendasikan menjalankan pengobatan khusus. Maka itu, untuk mengetahui jenis perawatan yang tepat untuk kondisi Anda, cobalah berkonsultasi ke dokter spesialis jantung.

Anda bisa mengunjungi pusat aritmia jantung RS Mandaya Royal untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik. Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Osteoarthritis

Osteoarthritis atau dikenal juga dengan pengapuran tulang adalah salah satu penyakit sendi degeneratif yang dapat menyerang jaringan sendi mana pun, tetapi lebih sering sendi di lutut, pinggul, leher, punggung bawah, dan tangan.  Dibandingkan jenis radang sendi lainnya, osteoarthritis termasuk yang paling sering terjadi.

Apa itu osteoarthritis?

Osteoarthritis adalah peradangan pada  sendi akibat pengikisan atau kerusakan pada tulang rawan (kartilago) yang melapisi ujung-ujung tulang di persendian. Penyakit ini juga membuat ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi yang disebut sinovium, rusak. Akibatnya, sendi akan terasa nyeri, bengkak, dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

Umumnya, kondisi ini terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, pada orang yang punya riwayat cedera sendi, obesitas, dan kelainan otot serta tulang, risiko terjadinya osteoarthritis di usia muda akan lebih besar.

Pergesekan tulang sendi menyebabkan perubahan bentuk sendi serta timbulnya peradangan. Sebagai 

Penyebab osteoarthritis

Umumnya, osteoarthritis berkembang perlahan seiring bertambahnya usia karena persendian yang digunakan secara terus-menerus mulai mengalami aus sehingga tulang rawan menjadi rusak.

Pada orang yang berusia lebih muda, radang sendi bisa terjadi karena: 

  • Cedera olahraga
  • Jatuh 
  • Kecelakaan
  • Kondisi kesehatan tertentu seperti sindrom Ehlers-Danlos atau sindrom hipermobilitas sendi 

Gejala osteoarthritis

Gejala yang bisa dirasakan oleh pengidap osteoarthritis antara lain: 

  • Nyeri atau pegal pada persendian, terutama saat bergerak atau setelah beraktivitas dalam durasi yang panjang. 
  • Sendi terasa kaku saat bangun di pagi hari atau setelah persendian lama tidak digerakkan.
  • Rentang gerak semakin terbatas.
  • Pembengkakan di area sekitar sendi.
  • Sendi berbunyi saat ditekuk.
  • Otot di sekitar sendi semakin lemah. 
  • Sendi terasa tidak stabil atau tidak sekuat biasanya. 
  • Terjadi perubahan bentuk sendi (deformitas sendi)

Lihat Juga: Penanganan Osteoarthritis (OA) atau Pengapuran Sendi oleh dr. Jecky Chandra, Sp.OT, M.Kes

Pengobatan osteoarthritis

Agar pengapuran tulang bisa ditangani dengan tepat, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan tes pencitraan seperti rontgen, MRI, atau CT Scan. 

Tes darah atau cairan sendi mungkin juga diperlukan untuk memastikan peradangan terjadi bukan karena penyakit lain yang memiliki gejala serupa dengan pengapuran sendi.

Saat ini osteoarthritis belum bisa disembuhkan secara total. Namun perawatan yang tepat dapat membantu meredakan gejala seperti nyeri dan bengkak sehingga rentang gerak bisa meningkat. .

Pengobatan pengapuran sendi dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, terapi fisik dan operasi.

Pemberian obat-obatan. 

Obat osteoarthritis diberikan untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi yang mengalami peradangan. Jenis obat-obatan untuk pengapuran sendi antara lain adalah:

  • Acetaminophen. Dikenal juga sebagai paracetamol, ini adalah obat penghilang rasa sakit yang dapat membantu meredakan nyeri ringan hingga sedang. Namun, obat ini tidak dapat membantu meredakan peradangan yang terjadi. 
  • NSAIDs. Obat antiradang nonsteroid yang dapat meredakan nyeri sekaligus mengurangi peradangan. Jenis obat yang masuk dalam golongan NSAIDs antara lain ibuprofen dan naproxen. Obat osteoarthritis NSAID juga tersedia dalam bentuk gel yang dapat dioleskan langsung pada permukaan sendi yang mengalami pengapuran.
  • Kortikosteroid. Fungsi obat kortikosteroid sama dengan golongan NSAIDs, yaitu meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk obat minum maupun untuk disuntikkan langsung ke sendi yang meradang. 

Fisioterapi

Rutin menjalani terapi fisik bisa membantu mengurangi kekakuan, memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan fleksibilitas, serta mengurangi rasa sakit.

Operasi

Jika kondisi osteoarthritis tidak membaik dengan metode perawatan lain atau bahkan semakin parah, dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi.

  • Osteotomi. Operasi ini dilakukan dengan cara mengangkat atau menambahkan jaringan tulang pada sendi dengan tujuan untuk mengurangi beban yang harus ditanggung oleh area sendi yang mengalami pengapuran, sehingga kerusakan tidak semakin parah dan gejala bisa berkurang. 
  • Penggantian sendi. Dokter bedah akan mengangkat bagian sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan. Penggantian sendi bisa dilakukan sebagian atau seluruhnya.

Perubahan gaya hidup

Jika Anda mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu mengurangi peradangan akibat tekanan yang berlebihan pada persendian. Selain mengurangi rasa sakit, berat badan lebih ringan juga dapat memperlambat kerusakan sendi.

Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala rasa nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada area sendi manapun di tubuh Anda. Kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes