Kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang jaringan nasofaring yang berada tepat di belakang hidung dan di atas tenggorokan bagian belakang. Menurut data Global Cancer Observatory tahun 2022, kejadian kanker nasofaring adalah yang paling banyak ke-enam di Indonesia.
Umumnya, pasien yang mengalami penyakit ini baru terdeteksi saat kondisinya sudah masuk stadium lanjut. Pasalnya, di awal, gejala yang muncul mirip dengan penyakit-penyakit di area sekitar saluran pernapasan, sehingga jarang disadari.
Pengobatan kanker nasofaring biasanya meliputi kemoterapi, radioterapi, operasi atau kombinasi. Kabar baiknya, kemungkinan sembuh jenis kanker ini umumnya lebih tinggi dibandingkan kanker lainnya.
Penyebab Kanker Nasofaring
Sama seperti kanker lainnya, sampai saat ini tidak diketahui secara pasti penyebab spesifik tumbuhnya sel kanker.
Namun beberapa penelitian menunjukkan ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ini, seperti:
1. Pola makan
Mengonsumsi makanan seperti ikan asin secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker ini.
2. Genetik
Faktor keturunan atau riwayat keluarga dapat menjadi penyebab seseorang lebih rentan. Jika ada riwayat keluarga dengan kanker ini, risiko terkena penyakit ini bisa meningkat.
3. Virus Epstein-Barr
Virus ini ditemukan dalam 90% kasus kanker nasofaring di berbagai negara. Infeksi virus ini dapat merusak DNA sel-sel nasofaring dan menyebabkan pertumbuhan sel-sel kanker. Menurut dr. Handoko Nugroho Yossarsongko, Sp.THT-KL, MKes, virus Epstein-Barr ini dapat menjadi sel kanker nasofaring jika didukung dengan adanya faktor keturunan.
4. Kebiasaan merokok dan minum alkohol
Menurut para dokter dan peneliti, kedua kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat memperkuat munculnya kanker ini ini, yaitu usia tua dan juga adanya anggota keluarga yang pernah mengalaminya.
Lihat Juga: Seputar Pengobatan Kanker Nasofaring oleh dr. Handoko Nugroho Yossarsongko, Sp.THT-KL, MKes
Gejala kanker nasofaring
Seringkali kanker nasofaring tidak dapat dideteksi hanya lewat gejalanya saja. Pasalnya, gejala awal yang ditimbulkan sering kali mirip dengan penyakit lain. Namun ketika stadium kanker sudah cukup tinggi, barulah terlihat gejala yang jelas. Berikut ini gejala kanker nasofaring:
- Bercak darah pada ludah
- Mimisan
- Sakit tenggorokan yang tak kunjung sembuh
- Gangguan pendengaran
- Sakit kepala
- Suara berdenging di telinga
- Ada benjolan di bagian leher
- Telinga sering infeksi
Diagnosis kanker
Cara yang paling ampuh mendiagnosis kanker adalah dengan melakukan tes kesehatan. Saat memeriksa keluhan-keluhan di atas, dokter bisa saja mencurigai penyebab gejala tersebut adalah kanker. Maka dokter akan melakukan konfirmasi dengan melakukan tes, seperti:
- Tes fisik dan memeriksa riwayat kesehatan
- Tes HPV
- Tes EBV
- Tes kimia darah
- Tes pencitraan atau radiologi seperti CT scan, MRI, ultrasound, rontgen dada, dan PET Scan
- Tes saraf
- Laringoskopi
- Biopsi
Dokter bisa melakukan satu atau beberapa tes berikut untuk memastikan penyakit kanker.
Pengobatan
Pengobatan yang diterima bisa berbeda-beda untuk tiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh usia, stadium kanker, dan tingkat kesehatan pasien.
Saat ini ada tiga jenis pengobatan kanker nasofaring yang umum, yaitu kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Tergantung dari stadium kanker, dokter bisa menggunakan salah satu atau gabungan dari metode tersebut.
- Stadium 1: penggunaan radioterapi untuk mengecilkan ukuran kanker
- Stadium 2: kombinasi radioterapi dan kemoterapi
- Stadium 3: dokter akan menggunakan kemoterapi di awal dan dilanjutkan dengan kemoradioterapi. Dokter bisa menyarankan untuk melanjutkan tahap operasi.
- Stadium 4: pengobatan kanker nasofaring stadium 4 diawali dengan kemoterapi, kemudian kemoradioterapi, diikuti dengan imunoterapi atau terapi target. Setelah ukuran kanker mengecil bisa dilanjutkan dengan operasi pengangkatan.
Kanker nasofaring adalah salah satu jenis kanker yang perlu diwaspadai. Kabar baiknya, harapan hidup dari penyakit ini cukup tinggi. Agar terhindar dari penyakit ini, pastikan untuk melakukan pola hidup sehat setiap hari. Pastikan juga untuk melakukan pemeriksaan berkala, terutama jika sudah merasakan gejala-gejala yang mencurigakan. Kunjungi pusat spesialis THT di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
Di rumah sakit Mandaya terdapat dokter-dokter spesialis yang dapat menangani kanker nasofaring dengan baik lewat perawatan yang dirancang khusus untuk masing-masing pasien. Bahkan ada yang sudah dinyatakan bersih dari kanker ini.
Terapi pengobatan kanker nasofaring di Mandaya telah terintegrasi antara tim kedokteran multidisiplin THT-KL bersama tim kedokteran Hematologi Onkologi sehingga dalam pengobatannya pasien tidak perlu harus berpindah-pindah lokasi. Didukung oleh peralatan terkini, pasien akan mendapatkan perawatan menyeluruh yang tidak hanya menargetkan hilangnya sel kanker, tapi juga peningkatan kulitas hidup pasien hingga keluarga pasien.
Berikut testimoni salah satu pasien kanker nasofaring stadium 4 yang berhasil bersih dari sel kanker setelah menjalani perawatan di Mandaya Royal Hospital Puri.