Sering kali, kanker baru terdeteksi saat kondisinya sudah memburuk, bahkan lebih parah, menyebar ke organ tubuh lain. Hal ini membuat pengobatan jadi lebih sulit dilakukan. Maka itu, sangat penting memahami cara mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
Deteksi dini kanker payudara bisa berguna sebagai langkah mencegah kanker payudara, ataupun mengetahui hal abnormal dari payudara.
Tak melulu harus ke rumah sakit, tahap pertama mendeteksi kanker payudara justru sesederhana dengan teknik SADARI.
Contents
Berbagai cara mendeteksi kanker payudara
Untuk mendiagnosis atau mengetahui keberadaan kanker payudara, ada beberapa metode yang dapat dilakukan.
Anda bisa melakukannya sendiri di rumah dengan metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), SADANIS (pemeriksaan payudara klinis) bersama dokter, ataupun beberapa prosedur medis.
Berikut adalah beberapa cara mendeteksi kanker payudara yang bisa Anda lakukan:
1. SADARI (pemeriksaan payudara sendiri)
SADARI adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan secara mandiri untuk deteksi dini kanker payudara. Anda dapat melakukan pemeriksaan ini di depan cermin.
Cara melakukan SADARI untuk mendeteksi kanker, yaitu:
- Berdiri tegak di depan cermin bertelanjang dada. Perhatikan apakah ada benjolan, perubahan bentuk, atau perbedaan ukuran pada kedua payudara (biasanya ukuran payudara kanan dan kiri memang sedikit berbeda).
- Angkat kedua lengan ke atas, satukan telapak tangan di belakang kepala seperti mau sit-up dan tekuk siku ke depan. Perhatikan kembali bentuk dan anatomi payudara Anda.
- Setelahnya, posisikan kedua tangan di pinggang. Bawa kedua siku ke depan sehingga bahu terangkat dan payudara menggantung. Pastikan otot dada berkontraksi, kemudian amati payudara Anda.
- Angkat lengan kiri ke atas, tekuk siku sampai telapak tangan menyentuh bagian atas punggung. Dengan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan lembut area payudara sebelah kiri. Perhatikan apakah ada benjolan. Periksa hingga ke ketiak kiri.
- Lakukan pijatan lembut dengan gerakan atas-bawah, memutar, atau gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi pada payudara kanan.
- Setelah itu, cobalah cubit lembut puting. Perhatikan apakah ada cairan tidak biasa yang keluar.
- Dalam posisi berbaring, angkat tangan kiri sehingga ketiak terekspos. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan. Raba payudara dengan cara di poin sebelumnya. Raba payudara dari tengah hingga ke ketiak, dan lakukan untuk payudara sebelah kanan.
Sebaiknya, kamu melakukan SADARI pada 7-10 hari setelah menstruasi. Akan lebih mudah jika kamu melakukannya saat mandi karena sabun akan memudahkan kamu untuk meraba payudara.
2. SADANIS (pemeriksaan payudara klinis)
SADANIS adalah salah satu cara mendeteksi kanker payudara yang dilakukan oleh dokter. Dokter akan memeriksa dan meraba payudara, area tulang selangka, dan ketiak untuk mencari benjolan atau hal tidak biasa lainnya.
Selain itu, dokter juga akan melihat perubahan pada kulit atau puting.
3. Mammogram
Mammogram atau mamografi biasanya dilakukan apabila dokter menemukan keanehan pada pemeriksaan klinis.
Mammogram adalah pemeriksaan untuk melihat jaringan payudara. Pemeriksaan ini sering kali digunakan untuk skrining kanker payudara.
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan adanya keanehan, seperti benjolan, Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan mammogram lagi, yang disebut dengan mammogram diagnostik untuk melihat area secara lebih jelas.
Baca juga: 6 Alasan Mammography (Skrining Kanker Payudara) Penting
4. USG payudara
USG payudara adalah salah satu cara untuk mendeteksi keberadaan benjolan kanker payudara. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk menampilkan struktur jaringan payudara.
Dari pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui apakah benjolan di payudara merupakan tumor payudara atau kista berisi cairan.
5. Biopsi
Biopsi adalah prosedur pengangkatan sampel jaringan untuk diuji di laboratorium. Proses biopsi dapat dilakukan secara endoskopi, sehingga tidak membutuhkan sayatan yang besar.
Nantinya, dokter akan menggunakan jarum yang dapat diarahkan lewat monitor untuk menuju jaringan yang dicurigai. Kemudian, dokter akan mengambil beberapa jaringan dari payudara.
Dokter mungkin akan memberikan tanda di area tempat jaringan diambil. Tanda ini membantu dokter memantau area tersebut secara lebih detail.
Ada beberapa cara biopsi yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara, yaitu:
- Needle aspiration: dokter akan menggunakan jarum kecil untuk mengambil sampel jaringan kanker ataupun kista berisi cairan (umumnya bersifat jinak).
- Needle biopsy: pemeriksaan ini dilakukan untuk mengambil benjolan di payudara dengan jarum besar. Anda akan mendapatkan bius lokal selama prosedur.
- Vacuum-assisted biopsy: pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan jarum yang terhubung pada tabung pengisap untuk mengambil jaringan kanker, sekaligus membersihkan perdarahan pada area yang ditangani.
Baca juga: Ketahui Jenis Benjolan Payudara, Ganas atau Jinak
Gejala kanker payudara
Gejala utama dari kanker payudara adalah munculnya benjolan di payudara atau sekitar ketiak. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara adalah kanker.
Selain benjolan, Anda perlu mewaspadai beberapa gejala kanker payudara berikut ini:
- Puting melesak ke dalam
- Perubahan warna kulit payudara, jadi kemerahan, pink, atau menggelap
- Perubahan ukuran payudara
- Tekstur kulit jeruk pada payudara
- Ruam atau bersisik pada payudara
- Keluar cairan tidak biasa dari puting
Apabila memiliki faktor risiko, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terkait seberapa sering Anda harus melakukan pemeriksaan di atas untuk mendeteksi kanker payudara.
Sementara itu, SADARI bisa Anda lakukan setiap bulannya sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan kanker payudara.
Apabila Anda mencurigai memiliki kanker payudara, konsultasikan dengan dokter spesialis di Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal.
Selain pemeriksaan, dokter akan membantu menentukan pengobatan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.
Atur janji temu Anda lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Anda juga bisa memantau nomor antrean agar lebih nyaman dalam berkonsultasi dengan dokter.