fbpx

Tips Merawat Kaki Penyandang Diabetes

Cara merawat kaki penyandang diabetes

Tips Merawat Kaki Penyandang Diabetes

oleh dr. Kevin Triangto BMedSc.(Hons.), Sp.KFR

Mengapa perawatan kaki itu penting?

Sebelum tahu Tips Merawat Kaki Penyandang Diabetes, kamu harus tahu kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes sering kali dihubungkan dengan sensasi kebas di kaki. Sebenarnya, terdapat lebih banyak organ tubuh yang terganggu oleh kadar gula berlebih ini. Akan tetapi, data statistik telah menunjukkan bahwa salah satu gangguan pertama yang dirasakan oleh penderita diabetes adalah kebas oleh karena gangguan saraf tepi, dan pada saat yang sama, hal ini dapat berakhir pada komplikasi yang akan sangat mengganggu kualitas hidup, yaitu amputasi. Maka itu, selama bertahun-tahun dokter tidak pernah bosan untuk menyarankan penderita diabetes untuk selalu memperhatikan dan merawat kaki selain mengikuti saran medis lainnya seperti mengkonsumsi obat, diet yang teratur, dan aktivitas fisik. Meskipun Tips Merawat Kaki Penyandang Diabetes tampak sepele, perawatan kaki setiap hari telah terbukti menjadi kunci pencegahan komplikasi pada kaki sang penderita diabetes.

Apakah anda mengalami gangguan saraf tepi?

Beberapa pasien dengan gangguan saraf tepi pada diabetes melaporkan keluhan kebas, kesemutan ataupun nyeri, tetapi sebagian besar melaporkan bahwa mereka tidak memiliki gejala. Penting diingat bahwa tidak merasakan gejala bukan berarti bahwa kaki tersebut sehat, karena biasanya ambang rasa yang dimiliki kaki sudah sangat tinggi, sehingga nyeri dalam bentuk lecet kecil, tidak akan dirasakan. Padahal sebenarnya, bila kulit kita terluka, nyeri yang dirasakan sangatlah perih untuk mengingatkan tubuh kita akan keberadaan luka tersebut. Terlebih dari itu, gangguan saraf tepi pada diabetes juga akan meningkatkan ambang rangsang terhadap panas atau dingin, sehingga seringkali penderita diabetes tidak menyadari bahwa bagian tubuhnya ada yang terbakar karena air panas.

Dilansir dari pedoman Center of Disease Control and Prevention (CDC), bahwa siapapun dengan diabetes dapat mengalami gangguan saraf tepi, namun beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan risiko tersebut:

  • Kadar gula darah yang tidak dapat dikontrol
  • Menderita diabetes selama bertahun-tahun tanpa dikontrol
  • Berat badan berlebih
  • Usia di atas 40 tahun
  • Menderita hipertensi yang tidak terkontrol
  • Menderita penyakit kolesterol yang tidak terkontrol

Gangguan saraf tepi bila disandingkan dengan aliran darah yang menurun – komplikasi diabetes lainnya – dapat menyebabkan ulkus atau luka bergaung pada kaki, yang dapat terinfeksi dan sangat sulit untuk sembuh. Bila luka tersebut mengalami infeksi dan tidak membaik dengan pengobatan, maka bagian kaki tersebut mungkin harus diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi dan membahayakan hidup sang penderita.

Dengan memeriksa kaki secara rutin setiap hari, maka langsung memeriksakannya ke dokter bila ada kelainan. Tatalaksana dini secara signifikan akan mengurangi risiko untuk dilakukannya amputasi.

Pencegahan dari gangguan saraf tepi

Telah diketahui bahwa hal terpenting yang dapat dilakukan untuk menangani semua komplikasi dari diabetes adalah mengendalikan gula darah pada level yang normal. Beberapa perubahan gaya hidup juga dapat diterapkan, contohnya adalah sebagai berikut:

  • Tidak merokok. Merokok akan mengurangi aliran darah dalam tubuh
  • Mengikuti diet teratur dan sehat, yang meliputi konsumsi rutin buah, sayur, juga mengurangi gula dan garam.
  • Aktivitas fisik yang rutin dilakukan setiap hari baiknya selama 30 menit per hari, dengan jeda maksimal 2 hari antar sesi latihan.
  • Mengkonsumsi obat sesuai resep dokter

Tips untuk kaki yang sehat

  1. Periksalah kaki anda setiap hari untuk melihat lecet, kemerahan, pembengkakan, luka, kapalan, kelainan kuku atau kelainan lain pada kaki. Gunakan cermin bila anda sulit melihat kaki anda, atau minta bantuan dari keluarga.
  2. Cucilah kaki anda setiap hari dengan air yang hangat, bukan air panas. Sangat tidak disarankan untuk merendam kaki anda, tapi dicuci dengan air yang mengalir. Keringkan kaki, dan berikan pelembab pada bagian telapak kaki anda.
  3. Jangan pernah jalan tanpa alas kaki, selalu gunakan sepatu dan kaus kaki, meskipun di dalam rumah, untuk mencegah luka. Periksalah secara rutin bahwa tidak ada kerikil atau benda lain di dalam sepatu anda, dan tepi alas kaki halus.
  4. Gunakan sepatu dengan ukuran yang pas. Untuk mencoba sepatu yang baru, cobalah pada sore atau malam hari, di saat kaki anda biasanya menjadi lebih besar dari ukuran biasanya. Gunakan sepatu baru anda selama satu sampai dua jam setiap harinya sampai anda merasa nyaman dengan sepatu itu. Selalu gunakan kaus kaki dengan sepatu.
  5. Potong kuku kaki anda, dan asah bagian yang tajam pada tepi kuku.
  6. Jangan menatalaksana kapalan atau cantengan (paronikia) – kuku yang tumbuh ke dalam – sendiri, selalu tanyakan ke dokter atau perawat untuk membantu anda.
  7. Periksakan kaki anda setiap kali anda control rutin ke dokter.
  8. Biasakan untuk memposisikan kaki lebih tinggi saat anda duduk, dan lakukan beberapa gerakan jari dan pergelangan kaki untuk melancarkan aliran darah pada kaki.

Cek juga apa ciri ciri diabetes dan cara mengobatinya

Leave a Reply

Please rate*

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes