Setiap wanita tentunya memiliki bentuk dan ukuran payudara yang berbeda-beda. Namun, apa jadinya jika seorang wanita mempunyai payudara besar sebelah? Apakah kondisi ini normal atau perlu dikhawatirkan?
Untuk menjawab kekhawatiran Anda, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Contents
Apakah payudara besar sebelah normal?
Payudara besar sebelah juga dikenal dengan sebutan payudara asimetris. Kondisi ini muncul ketika satu payudara memiliki ukuran, volume, posisi, atau bentuk yang berbeda dari payudara lainnya. Lantas, apakah hal ini normal atau mengindikasikan penyakit tertentu?
Tenang saja, payudara besar sebelah atau payudara asimetris adalah kondisi yang sangat umum dan terjadi pada lebih dari separuh wanita.
Berikut adalah beberapa penyebab payudara besar sebelah yang umum terjadi:
1. Ovulasi
Jaringan payudara dapat berubah selama wanita berovulasi. Terkadang, payudara bisa terasa lebih penuh dan sensitif pada masa ini.
Selain itu, payudara juga bisa terlihat besar selama ovulasi karena adanya retensi cairan dan aliran darah. Tapi, payudara akan kembali ke ukuran normalnya saat menstruasi tiba.
2. Hipertrofi payudara remaja
Penyebab lain dari kondisi payudara asimetris adalah hipertrofi payudara remaja. Kondisi ini menyebabkan satu payudara tumbuh lebih besar dibandingkan payudara lainnya dan berpotensi menyebabkan remaja yang mengalaminya jadi merasa terganggu. Umumnya, kondisi yang langka terjadi ini dapat diatasi dengan operasi.
3. Kehamilan
Payudara besar sebelah pun dapat terjadi ketika seorang wanita tengah hamil. Alasannya, payudara akan membesar sebagai persiapan bagi ibu hamil untuk menyusui bayinya.
4. Faktor genetik
Tahukah kamu kalau payudara asimetris dapat dialami perempuan pada masa pubertas akibat faktor genetik?
Ukuran payudara yang tidak sama selama masa pubertas adalah hal yang umum terjadi. Jika anak Anda memiliki payudara besar sebelah di akhir masa pubertasnya, kemungkinan besar ukurannya akan tetap tidak sama hingga mereka beranjak dewasa.
5. Menopause
Perubahan hormon yang terjadi ketika wanita mendekati atau saat menopause dapat menyebabkan payudara besar sebelah.
Apakah payudara besar sebelah tanda kanker payudara?
Dalam sebagian besar kasus, payudara besar sebelah tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika Anda masih ragu, tidak ada salahnya datang ke dokter untuk melakukan tes mammografi atau mammogram.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Austin Journal of Women’s Health pada 2021, wanita dengan tingkat kepadatan payudara yang asimetris lebih berisiko terkena kanker payudara.
Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Breast Cancer pada 2015 juga menunjukkan hasil serupa. Dalam studi itu, diketahui bahwa wanita yang ukuran kedua payudaranya berbeda sebanyak 20 persen atau lebih, memiliki risiko terkena kanker payudara yang lebih tinggi.
Itulah alasan mengapa perubahan sekecil apa pun pada payudara, seperti payudara besar sebelah, perlu diperiksa oleh dokter.
Tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara di antaranya:
- Benjolan di dalam atau di sekitar payudara
- Benjolan di bawah lengan
- Jaringan yang terasa tebal atau kencang di dekat payudara atau di bawah lengan
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Perubahan pada puting, seperti mengeluarkan cairan
- Kulit merah atau berubah warna, gatal, atau bersisik di sekitar payudara
- Kulit payudara memiliki lesung atau mengerut.
Pemeriksaan payudara besar sebelah
Jika Anda khawatir dengan kondisi payudara besar sebelah, dokter dapat merekomendasikan sejumlah tes untuk mencari tahu apakah kondisi ini terkait dengan kanker atau tidak.
Berikut adalah beberapa tes yang bisa disarankan dokter:
1. Mammografi
Mammografi adalah pemeriksaan radiologi untuk mendeteksi benjolan pada payudara. Dengan mammografi, dokter dapat menentukan bentuk benjolan tersebut. Dokter biasanya menggunakan hasil mammografi untuk mencari tanda-tanda awal kanker payudara.
Jika dilakukan secara rutin, jenis pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker payudara sejak dini, bahkan sampai 3 tahun sebelum kanker dapat dirasakan.
2. USG payudara
Dokter juga bisa merekomendasikan USG payudara untuk mendiagnosis temuan-temuan abnormal dari rontgen payudara.
USG payudara menggunakan gelombang suara yang dapat menghasilkan gambar struktur internal payudara.
Jenis pemeriksaan ini bisa membantu menentukan apakah massa/benjolan yang ada dalam payudara sifatnya jinak, kista berisi cairan, atau berpotensi menjadi kanker.
Dalam beberapa kasus, massa dalam payudara juga dapat berbentuk padat dan berisi cairan.
3. MRI payudara
MRI payudara dilakukan untuk membantu mendeteksi kanker payudara atau kelainan lainnya.
Meskipun dalam beberapa kasus tes ini dilakukan setelah tes biopsi telah memastikan adanya kanker, MRI payudara bisa digunakan bersamaan dengan mamografi untuk mendeteksi kanker payudara.
Jenis pemeriksaan ini bermanfaat bagi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara akibat riwayat keluarga atau faktor keturunan.
4. Biopsi
Jika hasil tes pencitraan menunjukkan hasil yang tidak normal, atau dokter mencurigai adanya potensi kanker, maka pasien akan diminta untuk melakukan biopsi.
Dalam prosedur ini, dokter akan mengambil sebagian jaringan payudara untuk memeriksa apakah ada kanker atau tidak.
Dokter kemudian akan menentukan jenis perawatan sesuai dengan hasil biopsi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi payudara besar sebelah tidak boleh diremehkan. Jika Anda khawatir dengan kondisi ini, jangan ragu untuk segera datang ke dokter dan berkonsultasi.
Kunjungi Breast Advanced Cancer Center (Brave) di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.