Varikokel adalah pembengkakan pembuluh darah vena dalam skrotum. Kondisi medis ini umumnya tidak menimbulkan gejala dan sering kali tidak membutuhkan pengobatan. Namun jika ukurannya terlalu besar atau sampai menyebabkan pengidapnya sulit mendapatkan momongan, maka operasi varikokel perlu dilakukan.
Apa saja jenis operasi yang bisa direkomendasikan dokter? Simak informasinya di bawah ini.
Contents
Kapan varikokel harus dioperasi?
Tidak semua kasus varikokel memerlukan operasi. Terdapat beberapa hal yang bisa membuat dokter merekomendasikan pasiennya untuk operasi, yaitu:
- Menyebabkan rasa nyeri yang kronis
- Penanganan lain (obat-obatan, penyangga skrotum, istirahat) tidak membuahkan hasil positif
- Varikokel yang memicu gangguan kesuburan
- Jumlah sperma yang rendah
- Mengalami infertilitas selama lebih dari 2 tahun dan tidak jelas penyebabnya.
Jika varikokelnya masih bersifat ringan dan tidak berdampak pada kesuburan, maka biasanya dokter akan terlebih dahulu menyarankan pasien untuk minum obat-obatan pereda nyeri.
Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan pasien untuk menggunakan alat pendukung atletik atau celana dalam yang nyaman untuk menyangga skrotum.
Tonton: Testimoni Pasien Pascaopreasi Varikokel di Mandaya Royal Puri
Jenis operasi varikokel
Berikut adalah beberapa jenis operasi untuk mengatasi varikokel yang bisa direkomendasikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien:
-
Varikokelektomi
Varikokelektomi adalah jenis operasi terbuka yang mengharuskan pasien dibius lokal atau total. Dalam prosedur ini, dokter bedah akan mengakses area varikokel melalui selangkangan, atau perut dan paha atas dalam beberapa kasus.
Pada operasi ini, dokter akan mengalihkan aliran darah di testis menggunakan USG dan mikroskop sehingga darah tidak lagi melewati pembuluh yang rusak dan berbelok menuju pembuluh yang sehat.
Umumnya, pasien dapat merasa sedikit nyeri setelah menjalani prosedur ini. Selain itu, pasien tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa kembali melakukan aktivitas seperti sedia kala pasca operasi.
-
Laparoskopi
Laparoskopi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil di bagian perut. Selanjutnya, dokter akan memasukkan instrumen bedah kecil melalui lubang tersebut.
-
Embolisasi varikokel
Embolisasi dilakukan dengan cara memasukkan selang atau kateter ke dalam tubuh pasien melalui leher atau selangkangan.
Kemudian, instrumen bedah dimasukkan melalui selang dan dokter bedah memblokir pembuluh darah vena yang bermasalah dengan cara melukainya menggunakan bahan kimia atau kawat khusus.
Jenis operasi varikokel ini dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan (pasien tidak perlu menginap) dan waktu pemulihannya relatif singkat.
BACA JUGA: Apakah Penderita Varikokel Bisa Punya Anak?
Efek operasi varikokel
Prosedur operasi varikokel relatif aman. Namun layaknya operasi, terdapat beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh pasien.
Berikut beberapa efek dari operasi varikokel yang perlu diwaspadai:
- Kerusakan arteri
- Atrofi testis (penyusutan testis) lebih lanjut
- Infeksi
- Memar, bengkak, atau penumpukan cairan di area operasi
- Sakit di bagian perut.
Dalam kasus yang langka, trombosis vena ginjal (renal vein thrombosis) dapat terjadi sebagai efek samping dari operasi varikokel. Kondisi ini bisa memengaruhi ginjal dan mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut.
Dalam kasus lainnya, operasi varikokel juga berpotensi menyebabkan pembuluh darah vena yang dilalui darah setelah operasi menjadi besar. Untuk mengatasi kondisi ini, perawatan lebih lanjut mungkin perlu dilakukan dokter.
Untuk mengetahui jenis operasi varikokel yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, kunjungi juga Kidney & Urology Center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan skrining awal hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
