fbpx

Aplikasi Latihan Otak, Apakah Benar Bermanfaat

Aplikasi melatih otak apakah bermanfaat?

APLIKASI LATIHAN OTAK, APAKAH BENAR BERMANFAAT?

oleh dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.S(K)

Aplikasi Latihan Otak, Apakah Benar Bermanfaat ? Di era dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih ini, terdapat banyak sekali aplikasi latihan otak di ponsel yang menjanjikan peningkatkan fungsi kognitif otak, termasuk kemampuan intelegensi (IQ), daya ingat dan konsentrasi. Namun, apakah itu benar bermanfaat? Yuk simak pembahasan berikut dan temukan jawabannya.

Aplikasi latihan otak

Aplikasi latihan otak adalah salah satu terobosan bidang kesehatan yang mengandalkan teknologi terkini untuk memantau fungsi otak hingga meningkatkan performa kerja otak. Pembuatan aplikasi latihan otak ini didasarkan pada teori plastisitas otak, dimana otak memiliki kemampuan untuk melakukan re-organisasi dengan membentuk interkoneksi baru pada saraf di otak. Singkatnya, sel saraf di otak akan terus berkembang bila tetap dilatih secara rutin dan teratur meskipun seseorang tersebut sudah berusia lanjut usia. Beberapa aktivitas dalam aplikasi latihan otak yang dianggap dapat meningkatkan performa kerja otak adalah kuis dan permainan.

Pro vs Kontra

Hingga saat ini, masih menjadi perdebatan apakah aplikasi latihan otak memang terbukti bermanfaat atau tidak? Banyak penelitian skala kecil menyatakan adanya efek positif pemakaian aplikasi latihan otak, namun banyak pula pendapat yang menyatakan bahwa penelitian skala kecil tidak dapat digeneralisir pada populasi skala besar.

Penelitian Al-Thaqib, et al (2018) terhadap 51 dewasa muda di Saudi Arabia melaporkan bahwa penggunaan aplikasi permainan otak selama 15 menit per-hari selama setidaknya 7 hari per-minggu dalam 3 minggu terbukti meningkatkan performa kognitif otak, termasuk konsentrasi dan kecepatan motorik. Namun, penelitian ini menyarankan penelitian lebih lanjut untuk menentukan efek performa kognitif jangka panjang dan dalam kelompok usia yang berbeda (misal, pada lansia vs remaja). Penelitian lain yang mendukung adanya efek peningkatkan performa kerja otak adalah Bungawali Abduh dan Mohd Mokhtar Tahar (2018). Dalam penelitian ini disebutkan bahwa penggunaan aplikasi latihan otak selama 4 minggu terbukti meningkatkan performa daya ingat pada 44 pelajar dengan gangguan belajar.

Sedangkan pendapat seorang ahli neurosains sekaligus penulis buku 100 Days to a Younger Brain, Sabina Brennan, menyatakan bahwa klaim dari pihak aplikasi latihan otak seringkali terlalu membesar-besarkan. Hal ini disebabkan oleh  karena bukti ilmiahnya yang masih terbatas pada penelitian kecil dan memerlukan penelitian yang lebih besar untuk membuktikannya. Sabina Brennan juga mengatakan, “Menurut pendapat saya, lebih baik melakukan aktivitas yang sudah memiliki bukti ilmiah yang kuat dibandingkan melakukan permainan aplikasi latihan otak yang belum terbukti secara ilmiah.” Penelitian lain yang juga mendukung pernyataan Sabina Brennan adalah Daniel J. Simons, et al (2016). Dalam reviu yang dilakukannya, disebutkan bahwa meskipun banyak penelitian melaporkan efek latihan otak yang baik, namun bukti ilmiah penggunaan aplikasi latihan otak yang dapat meningkatkan fungsi kognitif otak dalam kehidupan sehari-hari masih terbatas dan tidak konsisten.

Nah, setelah membaca pro dan kontra mengenai manfaat aplikasi latihan otak ini, penelitian yang ada tentang efek manfaat jangka panjang aplikasi lathian otak masih belum jelas atau konsisten. Sembari para peneliti terus melakukan pengembangan penelitiannya tentang aplikasi otak ini dan pengaruhnya, kita dapat lebih fokus pada apa yang lebih terbukti secara ilmiah untuk menjaga dan meningkatkan kemampuan kognitif otak kita berdasarkan penilaian individual sesuai kondisi Anda. Anda dapat mencari tahu lebih lanjut bagaimana cara meningkatkan kemampuan kerja otak Anda sesuai dengan kekhasan dan kondisi otak anda terkini dengan melakukan konsultasi kepada ahlinya terlebih dahulu. Namun, jika Anda tetap ingin menggunakan aplikasi latihan otak boleh kok dilanjutkan. Tetap semangat.

Referensi 

Abduh, B., Tahar, M. M. (2018) The Effectiveness of Brain Gym and Brain Training Intervention on Working Memory Performance of Student with Learning Disability. Journal of ICSAR; 2(2):105-11.

Al-Thaqib, A., Al-Sultan, F., Al-Zahrani, A., Al-Kahtani., Al-Regaiey, K., et al. (2018) Brain Training Grames Enhance Cognitive Function in Healthy Subjects. Medical Science Montior Basic Research; 24:63-9. DOI: 10.12659/MSMBR.909022.

Harvey, G. (2021) Brain training apps: do they really work? Available at: http//patient.info. January 31, 2021.

Simons, D. J., Boot, W. R., Charness, N., Gathercole, S. E., Chabris, C. F., et al. (2016) Do “Brain-Training” Programs Work? Psychological Science in the Public Interest; 17(3): 103-86. DOI: 10.1177/1529100616621983.

 

Cek juga apa ciri ciri diabetes dan cara mengobatinya

Leave a Reply

Please rate*

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes