fbpx

Diabetes Tipe 1

Apa itu Diabetes Tipe 1

Recognize diabetes type 1 adalah tipe diabetes yang biasanya berkembang pada anak-anak dan dewasa muda. Pada diabetes tipe 1, tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin dan kadar gula darah (glukosa) menjadi sangat tinggi.

Perawatan untuk mengkontrol kadar gula darah adalah dengan suntikan insulin dan pola makan yang sehat. Perawatan lain bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi, termasuk menurunkan tekanan darah jika tinggi dan edukasi untuk menjalani gaya hidup sehat.

Diabetes terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi lebih tinggi dari biasanya. Ada dua tipe utama diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 biasanya pertama kali berkembang pada anak-anak atau dewasa muda.

Perkembangan penyakit diabetes tipe 1 berkembang cukup cepat, selama beberapa hari atau minggu karena pankreas berhenti memproduksi insulin. Ini bisa diobati dengan suntikan insulin dan diet sehat.

Kenapa Pankreas berhenti Produksi Insulin?

Dalam kebanyakan kasus, diabetes tipe 1 dianggap sebagai penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem imun berbalik menyerang tubuh yang sehat. Pada penderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta di dalam pankreas, yang berfungsi menghasilkan insulin, sehingga produksi insulin di dalam tubuh menjadi terhenti.

Bila sel beta dalam pankreas hancur dan tidak mampu lagi memproduksi insulin, maka gula tidak dapat masuk ke dalam sel. Kondisi ini mengakibatkan gula menumpuk dalam darah dan memicu gula darah tinggi.

Pemicunya tidak diketahui tetapi, sejumlah faktor dipercaya terkait dengan kondisi ini, antara lain faktor genetik, usia  yaitu lebih rentan pada anak-anak, dan letak geografis di mana menurut hasil penelitian semakin jauh tempat tinggal seseorang dari garis khatulistiwa, makin tinggi risiko diabetes tipe 1.

Gejala Diabetes Tipe 1

Gejala yang biasanya muncul saat Anda pertama kali terkena diabetes tipe 1 adalah:

  1. Anda sangat sering haus
  2. Anda buang air kecil banyak, terutama malam hari
  3. Anda sering merasa lapar, tetapi berat badan menurun tanpa sebab
  4. Kelelahan, mual muntah dan perasaan tidak enak badan secara umum
  5. Mulut kering
  6. Luka di tubuh yang sulit sembuh
  7. Pandangan kabur

Gejala di atas cenderung berkembang dengan sangat cepat, selama beberapa hari atau minggu. Setelah pengobatan dimulai, gejalanya dapat mengalami perbaikan. Namun, tanpa pengobatan kadar gula darah (glukosa) menjadi sangat tinggi dan asam terbentuk di aliran darah (ketoasidosis). Jika ini terus berlanjut, Anda akan kekurangan cairan tubuh dan cenderung mengalami koma dan dapat berisiko hingga kematian.

Bagaimana mendiagnosa diabetes tipe 1?

Dokter akan menganjurkan pemeriksaan tes gula darah puasa, tes gula darah sewaktu, tes HbA1C, dan pemeriksaan tes antibody, guna memastikan apakah seseorang menderita diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2.

Tes dipstick sederhana dapat mendeteksi gula (glukosa) dalam sampel urin. Ini juga mungkin disarankan untuk mendiagnosa diabetes.

Apakah Diabetes Tipe 1 Diturunkan dari Keluarga?

Meskipun diabetes tipe 1 bukan penyakit bawaan, ada faktor genetik yang berpengaruh. Kerabat tingkat pertama seperti saudara perempuan, saudara laki-laki) dari seseorang dengan diabetes tipe 1 memiliki sekitar 1 dari 16 kemungkinan terkena diabetes tipe 1. Ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi umum yaitu sekitar 1 dari 300.

Mungkin disebabkan karena orang-orang tertentu lebih mudah terserang penyakit autoimun seperti diabetes, dan karena susunan genetik mereka yang diturunkan.

Komplikasi dari Diabetes Tipe 1

  1. Glukosa dalam darah tinggi

Jika Anda tidak diobati, atau menggunakan suntikan insulin yang kurang tepat dosis, kadar gula darah dapat meningkat dengan sangat cepat dalam beberapa hari. Jika tidak ditangani, hal ini menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, dan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Kadar glukosa darah yang sangat tinggi terkadang dapat terjadi jika Anda menderita penyakit lain seperti infeksi. Dalam situasi ini Anda mungkin perlu menyesuaikan dosis insulin untuk menjaga kadar glukosa darah Anda tetap normal.

  1. Komplikasi jangka panjang

Jika glukosa darah lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar normal dalam jangka yang panjang, akan dapat merusak pembuluh darah (glukotoksisitas). Bahkan kadar glukosa yang sedikit meningkat yang tidak menimbulkan gejala apa pun dalam jangka pendek, dapat mempengaruhi pembuluh darah dalam jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut (seringkali bertahun-tahun setelah diabetes pertama kali didiagnosis):

  1. Pengerasan arteri (atheroma) yang dapat menyebabkan masalah seperti angina, serangan jantung, stroke, dan sirkulasi darah yang buruk
  2. Masalah mata yang dapat mempengaruhi penglihatan. Ini dikarenakan adanya kerusakan pada arteri kecil retina di belakang mata
  3. Kerusakan ginjal yang terkadang berkembang menjadi gagal ginjal
  4. Kerusakan saraf
  5. Masalah kaki, ini karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  6. Impotensi karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  7. Masalah lainnya

Jenis dan tingkat keparahan komplikasi jangka panjang bervariasi dari kasus ke kasus. Secara umum, semakin dekat kadar glukosa darah Anda ke target yang ditentukan, akan semakin kecil risiko Anda terkena komplikasi.

Pengobatan terhadap komplikasi

Terlalu banyak insulin dapat membuat kadar glukosa darah menjadi terlalu rendah (hipoglikemia). Hal ini dapat menyebabkan Anda berkeringat, bingung dan tidak sehat, Anda mungkin juga dapat mengalami koma. Perawatan darurat hipoglikemia adalah dengan minum air gula, minuman manis, atau perawatan di rumah sakit.

Tujuan Pengobatan

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikelola dengan baik. Jika kadar gula darah (glukosa) tinggi mencapai target normal atau mendekati normal, gejala Anda akan membaik dan Anda cenderung merasa sehat kembali. Namun, Anda masih memiliki beberapa risiko komplikasi dalam jangka panjang jika kadar glukosa darah Anda tetap tinggi, bahkan jika Anda memiliki gejala dalam jangka pendek. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki kontrol glukosa yang lebih baik memiliki komplikasi yang lebih sedikit (seperti penyakit jantung atau masalah mata) dibandingkan dengan orang yang memiliki kontrol yang lebih buruk terhadap kadar glukosa mereka.

 

Oleh karena itu, tujuan pengobatan adalah:

  1. Untuk menjaga kadar glukosa darah Anda terkontrol dan mencapai target
  2. Untuk mengurangi faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko komplikasi. Secara khusus, mengurangi tekanan darah Anda jika tinggi dengan menjalani gaya hidup sehat
  3. Untuk mendeteksi komplikasi sedini mungkin. Perawatan dapat mencegah atau menunda berbagai komplikasi menjadi lebih buruk

Tujuan pengobatan 1 – Menjaga kadar glukosa darah Anda mendekati normal

  1. Bagaimana tingkat glukosa darah di monitor (pantau)?

Anda perlu memantau kadar gula darah (glukosa) dengan menggunakan glukometer di rumah.

Mungkin yang terbaik untuk mengukur kadar glukosa darah Anda pada waktu-waktu berikut:

  1. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari
  2. Setelah makan
  3. Selama dan setelah olahraga atau olahraga berat
  4. Jika Anda merasa sedang mengalami glukosa darah rendah (hipoglikemia)
  5. Jika Anda merasa tidak sehat dengan penyakit lain (misalnya pilek atau infeksi)

 

Pemeriksaan darah yang lain yaitu HbA1c. Tes ini mengukur sel darah merah. Glukosa dalam darah menempel pada bagian sel darah merah. Bagian ini dapat diukur dan memberikan indikasi yang baik tentang kendali glukosa darah Anda selama 1 – 3 bulan sebelumnya. Tes ini biasanya dilakukan secara teratur. Idealnya, tujuannya adalah untuk mempertahankan HbA1c seoptimal mungkin sesuai dengan kondisi masing-masing individu dan yang dianjurkan oleh dokter yang merawat anda. Walaupun, hal ini tidak selalu memungkinkan untuk tercapai, perlu perawatan dan dukungan yang menyeluruh agar target bisa dicapai.

 

  1. Insulin

Untuk tetap memiliki kadar gula terkendali, Anda memerlukan suntikan insulin selama hidup Anda (selamanya). Dokter atau perawat diabetes Anda akan memberikan banyak edukasi dan petunjuk tentang bagaimana dan harus kapan menggunakan insulin. Ada berbagai macam jenis insulin. Jenis atau tipe insulin yang disarankan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

 

Ada enam jenis utama dari insulin yaitu:

  1. Rapid acting analogue (analog yang bekerja cepat), dapat disuntikkan sebelum, sedang atau sesudah makan. Ini berlangsung antara 2 dan 5 jam dan hanya berlangsung cukup lama waktu makan.
  2. Long acting analogue (analog kerja panjang), biasanya disuntikkan sekali sehari untuk memberikan insulin yang akan berlangsung sekitar 24 jam.
  3. Short acting insulin (insulin kerja pendek), harus disuntikkan 15 sampai 30 menit sebelum makan, untuk menutupi kenaikan kadar gula darah yang terjadi setelah makan. Aksi puncaknya adalah 2 – 6 jam dan dapat bertahan hingga 8 jam.
  4. Medium acting and long acting insulin (insulin kerja menengah dan kerja panjang), diminum sekali atau dua kali sehari atau kombinasi insulin kerja pendek/analog kerja panjang. Aksi puncak berada diantara 4 dan 12 jam dan dapat berlangsung hingga 30 jam
  5. Mixed insulin (insulin kombinasi), yaitu kombinasi antara insulin kerja menengah dan insulin kerja pendek
  6. Mixed analogue (analog kombinasi), yaitu kombinasi antara insulin kerja menengah dan analog yang bekerja cepat

Seseorang dapat mendapatkan 1, 2 sampai 4 injeksi insulin setiap hari. Tipe dan jumlah insulin yang diperlukan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan masing-masing individu.

Insulin pump (pompa insulin)

Terapi pompa insulin secara terus menerus  dengan memasukkan insulin ke dalam lapisan jaringan tepat di bawah kulit (jaringan subkutan). Pompa insulin bekerja dengan memberikan berbagai dosis insulin yang bekerja cepat secara terus-menerus sepanjang hari dan malam, dengan kecepatan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai kebutuhan Anda.

 

  1. Alternatif selain injeksi insulin

Ada banyak penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengembangkan cara mengelola insulin selain suntikan. Ini termasuk semprotan hidung dan oral insulin, patch, tablet, dan inhaler. Setelah bertahun-tahun bekerja, beberapa metode yang diteliti menunjukkan tingkat keberhasilan.

  1. Diet sehat

Anda harus makan makanan yang sehat. Diet ini sama yang direkomendasikan untuk semua orang. Gagasan bahwa Anda membutuhkan makanan khusus jika Anda menderita diabetes adalah mitos. Makanan penderita diabetes masih bisa meningkatkan kadar glukosa darah, mengandung banyak lemak dan kalori, dan biasanya lebih mahal daripada makanan non-diabetes merupakan mitos. Pada dasarnya, Anda harus berusaha untuk makan makanan rendah lemak, garam dan gula yang rendah, tinggi serat dan buah dan sayuran secara seimbang. Namun, Anda perlu mengetahui cara menyeimbangkan jumlah insulin yang tepat dengan jumlah makanan yang Anda makan. Oleh karena itu, Anda biasanya akan dirujuk ke ahli gizi untuk mendapatkan saran yang terperinci.

  1. Menyeimbangkan jumlah insulin dan makanan, dan monitoring (pantau) kadar gula darah

Monitoring kadar glukosa darah akan membantu Anda dalam menentukan jumlah insulin dan makanan

Tujuan pengobatan 2 – Mengurangi faktor risiko lain

Anda cenderung tidak mengalami komplikasi diabetes jika Anda dapat mengurangi faktor risiko lainnya. Setiap orang harus menjaga faktor risiko yang dapat dicegah.

  1. Jaga tekanan darah Anda seoptimal mungkin

Sangat penting untuk memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur. Kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan faktor risiko komplikasi yang harus diperhatikan. Bahkan tekanan darah yang sedikit meningkat harus diobati jika Anda menderita diabetes. Obat, seringkali dua atau tiga obat yang berbeda, mungkin diperlukan untuk menjaga tekanan darah Anda tetap terkontrol.

  1. Jika Anda merokok, sekaranglah waktu Anda untuk berhenti merokok. Merokok merupakan faktor risiko tinggi terjadinya komplikasi. Anda dapat menemui dokter Anda untuk berhenti merokok jika Anda merasa kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Jika perlu pengobatan atau terapi pengganti nikotin (permen karet, dll) dapat membantu Anda untuk berhenti merokok.
  2. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik secara teratur juga mengurangi risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika Anda mampu, disarankan berjalan cepat minimal 30 menit setidaknya lima kali seminggu. Apa pun yang penting Anda kuat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh anda untuk melakukannya seperti berenang, bersepeda, jogging, menari.
  3. Pengobatan lainnya. Bergantung pada usia Anda dan berapa lama Anda menderita diabetes, Anda mungkin disarankan untuk minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda. Ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya beberapa komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
  4. Cobalah untuk menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk mendapatkan berat badan yang sempurna seringkali tidak realistis. Namun, jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan akan membantu. Beberapa masalah gaya hidup ini pada awalnya mungkin tampak tidak relevan untuk anak kecil yang didiagnosis menderita diabetes. Namun, seiring pertumbuhan anak-anak, gaya hidup sehat harus sangat didorong untuk manfaat jangka panjang.

Tujuan pengobatan 3 – Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang dialami

Sebagian besar dokter dan rumah sakit memiliki klinik diabetes khusus. Dokter, perawat, ahli gizi, spesialis perawat kaki, spesialis kesehatan mata, dan petugas kesehatan lainnya semua berperan dalam memberikan saran dan memeriksa untuk kemajuan kondisi pasien. Pemeriksaan rutin mungkin termasuk:

  1. Memeriksa kadar gula darah (glukosa), HbA1c, kolesterol dan tekanan darah
  2. Nasihat mengenai tentang diet dan gaya hidup
  3. Memeriksa tanda-tanda awal komplikasi, misalnya:
  4. Pemeriksaan mata, untuk mendeteksi masalah pada retina yang seringkali dapat dicegah agar tidak memburuk. Peningkatan tekanan pada mata (glaucoma) juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, dan biasanya dapat diobati
  5. Tes urin, ini termasuk tes protein dalam urin, yang mungkin mengindikasikan masalah ginjal sedini mungkin
  6. Pemeriksaan kaki, untuk mencegah tukak kaki
  7. Tes sensasi di kaki Anda untuk mendeteksi kerusakan saraf dini
  8. Tes darah, ini termasuk pemeriksaan fungsi ginjal dan tes umum lainnya. Ini juga termasuk pemeriksaan untuk beberapa penyakit autoimun yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Misalnya, penyakit celiac dan gangguan tiroid lebih umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, karena beberapa komplikasi, terutama jika terdeteksi sejak dini, dapat diobati atau dicegah agar tidak menjadi lebih buruk.

Imunisasi

Anda harus diimunisasi terhadap flu dan terhadap infeksi dari kuman pneumokokus (bakteri, cukup diberikan sekali). Infeksi ini bisa membawa dampak yang kurang baik jika Anda menderita diabetes.

Diabetes Melitus

Apa itu Diabetes Melitus

 in progress of translating content

Mengenal diabetes melitus, jadi penyakit ini dibedakan menjadi dua jenis,  yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes Tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin, biasanya pertama kali muncul pada anak-anak atau dewasa muda. Diabetes Tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi, lebih dikaitkan dengan kelebihan berat badan dan paling sering muncul pertama kali pada orang yang berusia di atas 40 tahun.

Namun, diabetes tipe 2 semakin banyak didiagnosis pada anak-anak dan dewasa muda. Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Kedua jenis diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius tetapi akan lebih jarang dan tidak terlalu parah terjadi apabila memperoleh pengobatan yang baik dan perawatan rutin. Selain perawatan dari tim tenaga medis profesional, pemahaman tentang pengertian dan pengelolaan diabetes anda sangat penting  agar gula darah tetap terkontrol dan komplikasi dapat diperlambat terjadi.

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi lebih tinggi dari biasanya, disebabkan oleh gagalnya organ pankreas memproduksi jumlah hormon insulin secara memadai. Secara umum ada dua tipe utama diabetes yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

  1. Diabetes tipe 1

Jenis ini biasanya berkembang cukup cepat, dapat terjadi selama beberapa hari atau minggu, karena pankreas berhenti memproduksi insulin. Diabetes tipe 1 biasanya muncul pertama kali pada saat usia muda atau masa kanak-kanak

  1. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe Ini lebih sering terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap (selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan). Ini karena penderita diabetes tipe 2 masih memproduksi insulin (tidak seperti diabetes tipe 1). Namun, penderita diabetes tipe 2 tidak memproduksi cukup insulin untuk kebutuhan tubuh, atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin dengan baik. Diabetes tipe 2 biasanya dimulai pada orang dewasa paruh baya atau lanjut usia tetapi juga dapat terjadi pada usia dewasa muda.

  1. Gestational diabetes

Selain diabetes tipe 1 dan tipe 2, ada tipe diabetes lainnya. Wanita hamil yang belum pernah menderita diabetes sebelumnya tetapi memiliki kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan, berarti ibu hamil tersebut menderita diabetes gestational. Diabetes gestational mempengaruhi sekitar 4% dari semua wanita hamil.

  1. Tipe lain dari diabetes melitus

Ada juga bentuk lain dari diabetes yang kurang umum, yaitu:

  • Diabetes sekunder

Diabetes bisa disebabkan oleh penyakit lain. Contohnya termasuk penyakit yang mempengaruhi pankreas, seperti fibrosis kistik dan pankreatitis kronis. Diabetes juga dapat disebabkan oleh penyakit hormon (endokrin) lain seperti sindrom Cushing dan akromegali.

  • Latent autoimmune diabetes of adults (LADA)

Bentuk dari diabetes tipe 1 yang munculnya ketika sudah dewasa, biasanya waktu timbulnya dari penyakit ini lebih lambat dibandingan dengan diabetes tipe 1 yang dimulai pada saat kanak-kanak.

  • Maturity onset diabetes of the young (MODY)

Diabetes yang terbentuk karena ada cacat genetik dari sel-sel pankreas yang membuat insulin

  • Wolfram’s syndrome

Penyebab diabetes ini adalah genetik. Disebut juga sebagai DIDMOAD (karena menyebabkan diabetes insipidus, diabetes melitus, atrofi optik, dan tuli)

  • Penyakit genetik lain yang dapat menyebabkan diabetes

Ini termasuk Friedreich’s ataxia dan haemochromatosis

  • Disebabkan oleh obat atau zat kimia

Misalnya penggunaan glukokortikoid pada terapi HIV/AIDS atau setelah  transplantasi organ.

Memahami glukosa dan insulin

Setelah Anda makan, berbagai makanan dipecah di usus Anda menjadi gula. Gula utama (glukosa) akan melewati dinding usus ke aliran darah Anda. Namun, penting untuk dingat bukan hanya gula yang meningkatkan glukosa darah. Makanan karbohidrat bertepung lainnya seperti kentang, nasi, atau sereal sarapan juga dicerna menjadi jumlah glukosa.

Agar tetap sehat, kadar gula darah (glukosa) anda sebaiknya dapat terkontrol dengan baik. Jadi, ketika kadar glukosa darah anda mulai naik terutama setelah Anda makan, kadar hormon yang disebut insulin juga akan naik.

Insulin bekerja pada sel-sel tubuh anda dan mengambil glukosa dari aliran darah, sehingga menurunkan glukosa darah kembali agar gula darah tetap terkontrol. Beberapa glukosa digunakan oleh sel untuk energi. Glukosa yang tidak digunakan sebagai energi, diubah  dan disimpan menjadi glikogen di hati atau lemak di hati atau perut.

Ketika kadar glukosa darah mulai turun (di antara waktu makan atau saat kita tidak makan), kadar insulin akan turun. Beberapa glikogen atau lemak kemudian diubah kembali menjadi glukosa. Ini dilepaskan dari sel ke dalam aliran darah untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.

Seiring perjalanan waktu, jika anda memiliki lebih banyak glukosa dalam tubuh anda daripada yang anda butuhkan untuk energi, keadaan ini dapat menyebabkan obesitas sentral dan perlemakan hati.

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel yang disebut sel beta. Sel beta adalah bagian dari pulau kecil dari sel di dalam kelenjar pankreas. Hormon adalah bahan kimia yang dilepaskan oleh kelenjar ke dalam aliran darah dan bekerja di berbagai bagian tubuh.

Diabetes melitus berkembang jika anda tidak memproduksi cukup insulin, atau jika insulin yang anda produksi tidak bekerja dengan baik pada sel-sel tubuh:

  1. Pada diabetes tipe 1, tubuh anda sama sekali tidak memproduksi insulin
  2. Pada diabetes tipe 2, jumlah insulin anda mungkin normal/ cukup, tetapi tubuh anda tidak menggunakannya dengan baik. Ini disebut resistensi insulin. Seiring waktu, kemampuan tubuh anda untuk memproduksi insulin juga turun jika anda menderita diabetes tipe 2 dan kadar gula darah (glukosa) anda tetap tinggi

Gejala dari Diabetes

Gejala saat Anda pertama kali terkena diabetes yaitu:

  1. Sering merasa haus
  2. Sering buang air kecil, alasannya karena mengeluarkan banyak air seni dan menjadi haus adalah karena gula darah bocor ke dalam urin Anda, yang mengeluarkan air ekstra melalui ginjal
  3. Kelelahan, penurunan berat badan dan perasaan tidak enak badan secara umum

Gejala cenderung berkembang cukup cepat, selama beberapa hari atau minggu untuk penderita diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 berkembang jauh lebih lambat dan gejala mungkin tidak ada/ tidak dirasakan sampai anda mengalami diabetes tipe 2 selama beberapa tahun. Ini berarti bahwa penderita diabetes tipe 2 mungkin sudah mengalami komplikasi diabetes sebelumnya saat diagnosa diabetes ditegakkan untuk pertama kalinya.

Gejala dari diabetes akan dapat mulai teratasi ketika anda memulai pengobatan diabetes. Namun, gejalanya bisa kembali jika kadar glukosa darah anda tidak terkontrol dengan baik. Tanpa pangobatan, kadar glukosa darah menjadi sangat tinggi dan tidak terkontrol.

Bagaimana Menegakkan Diagnosis Diabetes?

Tes dipstick sederhana dapat mendeteksi gula (glukosa) dalam sampel urin. Ini mungkin disarankan untuk mendiagnosis diabetes. Namun, cara untuk memastikan diagnosis adalah dengan melakukan tes darah untuk melihat kadar glukosa dalam darah anda, dapat dilakukan tes saat puasa, gula darah sewaktu, bila perlu dilakukan tes toleransi glukosa. Jika hasilnya tinggi maka itu menandakan bahwa Anda menderita diabetes.

Beberapa orang harus mengambil dua sampel darah dan mereka diminta untuk berpuasa (tidak boleh makan, minum, selain air dari tengah malam sebelum tes darah dilakukan). Tes darah yang mengukur HbA1c juga digunakan untuk mendiagnosis diabetes.

Bagaimana Cara Mengobati Diabetes?

Setiap penderita diabetes perlu menjalani gaya hidup sehat dengan pola makan yang sehat, menjaga berat badan ideal, melakukan olahraga teratur dan tidak merokok. Penderita diabetes tipe 1 juga membutuhkan pengobatan dengan insulin.

Penderita diabetes tipe 2 kebanyakan mulai perlu mengkonsumsi satu atau lebih obat jika gaya hidup sehat tidak cukup untuk mengkontrol kadar gula darah (glukosa). Beberapa penderita diabetes tipe 2 perlu menggunakan suntikan insulin jika obat lain tidak dapat mengkontrol kadar glukosa darah secara baik. Mengobati diabetes bukan hanya tentang kadar glukosa darah. Juga sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal/ optimal. Perawatan diabetes juga mencakup pemantauan rutin untuk mendiagnosis dan mengobati komplikasi pada tahap awal.

Diabetes pada kehamilan dikaitkan dengan kemungkinan masalah bagi ibu dan bayi. Wanita dengan diabetes yang hamil membutuhkan pemantuan yang sangat ketat dan perawatan spesialis untuk memastikan bahwa ibu dan bayinya tetap sehat tanpa masalah.

Ketika Anda tidak sehat karena alasan apa pun, seperti pada keadaan dehidrasi, infeksi, bahkan hanya sakit tenggorokan, hal ini dapat berdampak buruk pada kontrol glukosa darah Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika anda sedang dalam keadaan tidak sehat.

  1. Sasaran perawatan

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dirawat dan dikontrol dengan baik. Jika kadar glukosa darah tinggi diturunkan ke tingkat normal atau mendekati normal, gejala anda akan mereda dan anda dapat merasa fit kembali.

Anda akan tetap memiliki beberapa risiko komplikasi dalam jangka panjang jika kadar glukosa darah anda belum terkontrol dengan baik. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengontrol glukosa dengan baik memiliki komplikasi yang lebih sedikit (seperti penyakit jantung atau masalah mata) dibandingkan dengan orang yang kontrolnya buruk terhadap kadar glukosa mereka. Oleh karena itu tujuan utama dalam pengobatan adalah:

  • Untuk menjaga kadar glukosa darah anda senormal mungkin
  • Untuk mengurangi faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko komplikasi. Berhenti merokok, menurunkan berat badan atau menurunkan tekanan darah anda jika diperlukan dan menjaga kadar lemak darah (kolesterol dan trigliserida) anda tetap optimal.
  • Untuk mendeteksi komplikasi sedini mungkin. Perawatan dapat mencegah atau menunda beberapa komplikasi menjadi lebih buruk
  1. Makan makanan sehat dan gaya hidup sehat

Anda harus makan makanan yang sehat. Gagasan bahwa anda membutuhkan makanan khusus jika anda menderita diabetes adalah mitos. ‘Makanan diabetes’ masih dapat meningkatkan kadar glukosa darah, mengandung banyak lemak dan kalori, dan biasanya lebih mahal daripada makanan non-diabetes merupakan mitos. Pada dasarnya, anda harus makan makanan rendah lemak, garam dan gula serta harus tinggi serat, dan harus banyak buah-buahan dan sayuran.

Namun, jika anda menggunakan insulin, anda perlu mengetahui cara menentukan jumlah insulin yang tepat dengan jumlah makanan yang anda makan. Anda juga perlu membuat penyesuaian pada diet anda, jika anda menderita diabetes tipe 2, diet, gaya hidup anda berkontribusi pada kondisi kesehatan anda. Oleh karena itu, anda biasanya akan dirujuk ke ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih terperinci.

Merokok merupakan faktor risiko tinggi untuk terjadinya komplikasi. Anda harus menemui dokter anda untuk berkonsultasi jika anda kesulitan berhenti merokok. Jika perlu, pengobatan atau terapi penggantian nikotin dapat membantu anda untuk berhenti.

Aktivitas fisik secara teratur juga mengurangi risiko beberapa komplikasi seperti penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika anda mampu, minimal 30 menit setidaknya lima kali seminggu. Olahraga yang semakin ‘energik’ akan semakin baik seperti berenang, bersepeda, jogging, menari. Olahraga yang terbaik sebaiknya dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan kondisi tubuh anda.

Bergantung pada usia anda dan berapa lama anda menderita diabetes, anda mungkin disarankan untuk minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol anda. Ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya beberapa komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.

Cobalah menurunkan berat badan anda jika anda kelebihan berat badan atau obesitas. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk mendapatkan berat badan yang sempurna seringkali tidak realistis, tetapi dokter anda akan membantu anak dalam proses mencapai berat badan ideal anda. Namun, jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan akan membantu memperbaiki metabolisme tubuh anda.

  1. Imunisasi

Anda harus diimunisasi terhadap flu dan diimunisasi terhadap infeksi dari kuman pneumokokus (bakteri).

  1. Monitoring (memantau kadar glukosa darah)

Siapapun dengan diabetes yang membutuhkan pengobatan dengan insulin harus memantau kadar glukosa darahnya. Ini biasanya tidak diperlukan untuk penderita diabetes tipe 2 yang tidak membutuhkan insulin.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, terutama untuk yang sudah ada komplikasi, terutama jika terdeteksi sejak dini. Sebagian besar rumah sakit memiliki klinik khusus diabetes. Dokter, perawat, ahli gizi, spesialis perawatan luka kaki dan petugas kesehatan lainnya semua berperan dalam memberikan edukasi dan membantu keberhasilan dari perawatan. Selain edukasi yang diberikan, pemeriksaan rutin dapat mencakup:

  1. Memeriksa kadar glukosa darah, HbA1c, kolesterol dan tekanan darah

Penting untuk menjaga kadar glukosa darah, kolesterol dan tekanan darah seoptimal mungkin. Tes darah HbA1c membantu memeriksa kontrol glukosa darah Anda. Idealnya, tujuannya adalah untuk mempertahankan HbA1c seoptimal mungkin disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan untuk dicapai dan tingkat target HbA1c Anda harus disepakati antara Anda dan dokter Anda.

Pemeriksaan tanda awal komplikasi, contohnya yaitu pemeriksaan mata: untuk memeriksa retina mata agar tidak semakin parah, pemeriksaan darah: pemeriksaan fungsi ginjal dan lainnya, tes urine: pemeriksaan protein di dalam urine, pemeriksaan kaki: untuk menghindari ulser kaki, pemeriksaan sensasi pada kaki untuk mendeteksi kerusakan saraf.

Komplikasi Diabetes

Jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik, ini dapat membuat tubuh Anda kekurangan cairan tubuh (dehidrasi), kelelahan. Hal ini mungkin dapat membuat anda mengalami penyakit lain yang serius, terutama untuk diabetes tipe 1. Kadar gula darah yang sangat tinggi bisa menyebabkan penyakit serius lainnya seperti infeksi. Orang dengan penyakit diabetes yang menggunakan injeksi insulin harus disesuaikan penggunaan dosis insulin untuk menjaga kadar gula darah berada pada tahap normal.

Orang dengan diabetes tipe 1 dengan kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya asam (keton) di dalam aliran darah (ketoasidosis). Kondisi lain adalah hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, yaitu kondisi kadar gula darah yang tinggi tapi tidak ada asam, dan terjadi dehidrasi berat juga. Kedua kondisi ini sangat berbahaya karena selain gula darah sangat tinggi, terjadi dehidrasi , dan dapat mengancam jiwa, sehingga memerlukan perawatan segera.

Kondisi yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu hipoglikemia, di mana kadar gula darah rendah. Ini dapat membuat anda keringatan, dada rasa berdebar, pusing, bingung, dan merasa sakit. Perawatan darurat dari hipoglikemia adalah dengan minum air gula, minuman manis, dan bila tidak sadar perlu perawatan segera di rumah sakit.

Diabetes dapat menyebabkan masalah lain, terutama untuk yang sudah injeksi insulin berulang. Jika sudah terjadi infeksi, dibutuhkan waktu yang agak lama untuk sembuh. Ini akan terjadi jika kadar gula darah tidak terkontrol.

Komplikasi jangka panjang

Jika kadar gula darah lebih tinggi dibandingkan dengan yang normal dalam jangka waktu yang panjang, ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah. Bahkan jika kadar gula darah hanya naik sedikit, tetapi dalam jangka yang panjang, ini juga dapat merusak pembuluh darah. Hal tersebut dapat menimbulkan beberapa komplikasi:

  1. Pengerasan arteri (atheroma), dapat menyebabkan angina, serangan jantung, stroke dan sirkulasi darah yang buruk
  2. Masalah mata yang dapat mempengaruhi penglihatan. Ini karena arteri kecil yang rusak pada retina yang terletak di belakang mata
  3. Kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal
  4. Kerusakan saraf
  5. Masalah kaki. Ini karena sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf
  6. Masalah seksual pada laki-laki (disfungsi ereksi) dan kesulitan seksual pada wanita seperti vagina yang kering

Tipe dan keparahan yang ditimbulkan berbeda tiap kasus. Anda juga mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun. Secara umum, semakin dekat kadar gula darah anda ke tingkat normal, semakin rendah anda terkena komplikasi penyakit. Risiko anda terkena komplikasi juga akan menurun jika anda mengurangi faktor risiko seperti kadar gula darah tinggi.

Prospek Penderita Diabetes (prognosis)

Walaupun diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang serius, komplikasi ini dapat dihindari dan dapat dikurangi progresivitasnya. Gaya hidup yang sehat, pemeriksaan rutin dan makan obat teratur untuk menjaga kadar gula darah Anda, tekanan darah dan kadar kolesterol senormal mungkin merupakan hal yang penting.

Kesuksesan terbesar yaitu dengan melakukan gaya hidup sehat, termasuk penurunan berat badan dan kontrol makanan.

Apakah Diabetes bisa dihindari?

Sampai saat ini tidak diketahui bagaimana cara untuk menghindari diabetes tipe 1, tetapi sampai saat ini beberapa penelitian sedang dilakukan untuk mencari kemungkinan-kemungkinan yang memungkinkan untuk merawat diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 2 dapat dihindari dengan gaya hidup yang sehat, seperti makanan sehat, latihan secara teratur dan tidak kelebihan berat badan. Ini sangat penting untuk semua orang. Ini penting untuk orang yang mempunyai risiko terkena diabetes, contohnya orang yang menderita pre-diabetes.

Diabetes termasuk salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak dialami orang Indonesia. Karena kerap tidak memicu gejala kecuali kondisi sudah parah, Anda disarankan untuk rutin memeriksakan gula darah serta melakukan medical check up di rumah sakit. Kunjungi klinik spesialis penyakit dalam di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan apabila memang diperlukan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp atau Book Appointment melalui website untuk mempermudah kunjungan Anda dan mendapatkan informasi lengkap lainnya, termasuk jadwal dokter dan waktu kunjungan yang dapat dipilih. 

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes