Penyebab kanker yang paling umum diketahui adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi makanan tinggi lemak maupun gula. Begitu pun dengan kanker nasofaring yang akan meningkat risikonya pada orang yang sering mengonsumsi makanan tinggi garam. Namun, ada juga yang bertanya-tanya, apakah kanker nasofaring menular? Pasalnya, risiko penyakit ini juga bisa meningkat karena infeksi virus.
Contents
Apakah Kanker Nasofaring Menular?
Kabar baiknya kanker nasofaring tidaklah menular. Sama seperti kanker jenis lainnya, kanker nasofaring berawal dari pertumbuhan sel abnormal di area nasofaring. Sel abnormal ini hanya bisa menyebar dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain (metastasis) tetapi tidak dapat berpindah dari satu orang ke orang yang lain.
Meski penyebab pasti dari kanker nasofaring belum diketahui secara pasti, tetapi infeksi dari virus Epstein Barr (EBV) dan human papilomavirus (HPV) dipercaya dapat meningkatkan risiko kanker. Kedua virus ini memang bersifat menular.
EBV dapat menular melalui hubungan seksual, transplantasi organ, dan transfusi darah. Sementara itu HPV menular lewat hubungan seksual secara vaginal, anal, atau bersentuhan kulit ke kulit saat hubungan seksual.
Hal inilah mungkin yang membuat sebagian orang berpikiran bahwa kanker nasofaring bisa menular.
Baca Juga: Apakah Kanker Nasofaring Bisa Sembuh? Ini Faktanya
Faktor lain penyebab kanker nasofaring
Selain EBV dan HPV ada beberapa faktor risiko kanker nasofaring lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
-
Jenis kelamin
Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.
-
Ras
Kanker nasofaring juga lebih sering terjadi pada orang-orang dari ras Asia Tenggara. Oleh karena itu orang Indonesia lebih rentan terkena kanker ini.
-
Usia
Meski dapat terjadi pada usia berapa saja, kanker ini lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun.
-
Riwayat keluarga
Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalaminya, Anda lebih rentan mengalami kanker ini.
-
Konsumsi alkohol dan tembakau
Mengonsumsi tembakau dan alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring
-
Makanan yang diasinkan
Mengonsumsi makanan yang diasinkan seperti ikan asin dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Tonton: Gejala & Tanda Kanker Nasofaring yang Dirasakan Pasien Kanker Nasofaring
Cara mendeteksi kanker nasofaring
Kanker nasofaring dapat dideteksi lewat beberapa metode seperti
-
Pengecekan fisik
Dokter akan memeriksa bagian kepala dan leher untuk mencari benjolan yang merupakan salah satu gejala kanker nasofaring sambil menanyakan keluhan yang dirasakan.
-
Endoskopi nasal
Proses ini dilakukan menggunakan sebuah alat berbentuk selang kecil yang dilengkapi dengan kamera dan lampu di ujungnya. Alat ini kemudian dimasukkan ke rongga hidung. Dokter akan memantau gambar dari kamera lewat monitor.
Cara ini cukup efektif untuk mendeteksi kejanggalan pada bagian dalam rongga hidung secara visual. Saat melakukan metode ini, dokter akan memberikan bius lokal.
-
Biopsi
Biopsi merupakan prosedur pengambilan sampel sel yang dicurigai sebagai sel kanker. Sel ini kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk dicek apakah bersifat kanker atau tidak.
Itu dia informasi seputar apakah kanker nasofaring menular atau tidak. Jika Anda ingin mengetahui seputar kanker nasofaring lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis di pusat THT Mandaya Royal Hospital.
Cara membuat janji sangatlah mudah. Lakukan lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.