Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal pada sel-sel yang berada di jaringan payudara. Menurut data WHO, pada 2020, kanker payudara menyebabkan kematian 685.000 orang.
Kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita. Namun, pria juga bisa mengalaminya, meski hanya dalam kasus yang kecil. Kanker ini bisa disembuhkan selama dideteksi sejak masih stadium awal. Semakin dini perawatan dimulai, maka kemungkinan sembuhnya akan semakin tinggi.
Contents
Apa Itu Kanker Payudara?
Kanker payudara adalah pertumbuhan abnormal yang terjadi pada jaringan payudara. Payudara sendiri memiliki 3 bagian, yaitu:
- Lobulus: kelenjar yang memproduksi susu
- Duktus: saluran yang membawa air susu menuju puting
- Jaringan pengikat: terdiri atas serat jaringan dan lemak yang mengikat organ payudara.
Kanker dapat tumbuh di bagian mana pun pada payudara. Maka itu, jenis kanker umumnya juga dibedakan berdasarkan tempat tumbuhnya.
Kebanyakan kanker payudara muncul di duktus atau lobulus. Kanker kemudian menyebar ke luar payudara lewat pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Penyebaran ini bisa menandakan kanker mulai memasuki stadium lanjut (metastase).
Jenis Kanker Payudara
Berikut ini adalah jenis kanker payudara yang paling umum:
- Invasive ductal carcinoma. Bermula di duktus dan menyebar ke bagian tubuh lainnya di jaringan payudara.
- Invasive lobular carcinoma. Berasal dari lobulus dan menyebar ke jaringan payudara lain di sekitarnya.
Kedua jenis tersebut sama-sama bisa menyebar ke organ tubuh lainnya. Selain itu, beberapa jenis kanker payudara yang mungkin terjadi, antara lain:
-
Ductal carcinoma in situ (DCIS)
Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) adalah jenis kanker payudara non-invasif yang paling umum. Karsinoma in situ lebih mudah diobati dan memiliki prospek yang lebih baik dibanding kanker invasif.
-
Lobular carcinoma in situ (LCIS)
Lobular Carcinoma In Situ (LCIS) menghasilkan sel-sel abnormal pada kelenjar penghasil susu pada payudara. Sel-sel ini jarang menyebar di luar lobulus ke bagian lain dari payudara atau tubuh.
-
Kanker payudara peradangan (inflammatory breast cancer)
Inflammatory breast cancer terjadi akibat sel-sel kanker menghalangi pembuluh limfa di kulit, dan bisa menyebabkan payudara membengkak dan memerah. Jenis ini sebenarnya jarang terjadi, tetapi sangat agresif karena bisa tumbuh dan menyebar dengan cepat. Bahkan, gejalanya bisa memburuk dalam hitungan hari bahkan jam.
-
Penyakit Paget
Penyakit paget payudara adalah jenis kanker yang langka pada area puting payudara. Ini muncul sebagai eksim yang mempengaruhi puting dan sering dikaitkan dengan karsinoma payudara invasif atau in situ.
-
Angiosarcoma
Angiosarcoma muncul di payudara dan kulit tangan, namun awalnya mulai terbentuk di pembuluh darah atau pembuluh limfatik di payudara. Angiosarcoma bisa tumbuh dan menyebar dengan sangat cepat ke seluruh tubuh.
-
Kanker payudara berulang
Kanker payudara berulang adalah jenis yang terjadi setelah sebelumnya pernah didiagnosis dan dirawat untuk penyakit yang sama dan dinyatakan bersih dari kanker, namun kembali kambuh. Kondisi ini bisa terjadi saat ada sel kanker yang tidak terdeteksi saat pengobatan, sehingga setelah perawatan selesai, sel kembali berkembang.
Penyebab Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara adalah terjadinya mutasi DNA pada sel-sel di payudara. DNA bertugas memberikan instruksi kepada sel-sel tubuh, termasuk payudara, untuk membelah atau mati.
Namun, ketika di payudara muncul sel kanker, DNA memberikan instruksi yang salah sehingga pembelah sel terjadi dengan sangat cepat. Pertumbuhan ini dapat membunuh sel-sel sehat di payudara dan akhirnya menggerogoti tubuh.
Para peneliti sendiri belum tahu pasti apa yang menyebabkan DNA ini bermutasi. Namun, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkannya seperti gaya hidup, jenis kelamin, dan lingkungan.
Faktor risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker payudara, antara lain:
- memiliki riwayat kanker payudara
- pernah mengalami masalah pada payudara
- menstruasi pertama di usia yang muda
- menopause pada usia di atas 55 tahun
- seorang wanita
- jaringan payudara yang padat
- konsumsi alkohol
- memiliki anak pertama pada usia di atas 30 tahun
- tidak pernah hamil
- pertambahan usia
- memiliki mutasi DNA BRCA1 dan BRCA2 yang diturunkan dari orang tua
- menjalani terapi hormon untuk menopause
- obesitas
Gejala
Beberapa gejala kanker payudara adalah:
- Benjolan di payudara atau ketiak
- Penebalan atau bengkak di area payudara
- Tekstur kulit jeruk pada kulit payudara
- Kulit kemerahan atau berisik pada area puting
- Puting melesak ke dalam
- Keluar cairan dari puting selain ASI (darah atau cairan lainnya)
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara
- Nyeri pada area payudara
Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua benjolan payudara adalah kanker.
Stadium Kanker Payudara
Stadium kanker payudara dapat dibagi menjadi stadium 0-4:
- Stadium 0. Kanker belum berkembang dari tempat aslinya (misalnya, saluran payudara atau kelenjar susu). Ini kadang-kadang disebut in situ.
- Stadium 1. Kanker telah menyebar ke jaringan lemak payudara atau beberapa sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening yang di ketiak
- Stadium 2. Kanker telah menjadi sedikit lebih besar atau lebih banyak sel kanker telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening
- Stadium 3. Kanker telah menjadi lebih lanjut dan telah menyebar ke dinding dada atau kulit di sekitar payudara Anda, atau telah menyebar ke lebih banyak kelenjar getah bening
- Stadium 4. Sel kanker payudara telah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening ke bagian tubuh yang lebih jauh. Tempat yang paling umum adalah tulang, paru-paru, hati dan otak
Tingkat sel kanker
Sampel jaringan kanker dapat dilihat dibawah mikroskop. Dengan melihat ciri-ciri sel tertentu, kanker di area payudara dapat dinilai dalam tiga tingkat.
- Tingkat 1. Sel kanker cenderung tumbuh lambat dan kurang agresif
- Tingkat 2. Tingkat menengah
- Tingkat 3. Sel kanker cenderung tumbuh cepat dan lebih agresif
Reseptor sel kanker
Beberapa sel kanker payudara memiliki reseptor, yang memungkinkan jenis hormon atau protein tertentu menempel pada sel kanker. Jenis reseptor yang diuji adalah:
- Tes pada sampel sel kanker dapat menunjukkan ada atau tidaknya reseptor estrogen. Estrogen adalah hormon wanita. Secara keseluruhan sekitar 7 dari 10 kanker payudara adalah reseptor estrogen positif.
- Human epidermal growth factor (HER2), merupakan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan beberapa sel kanker. Ini ditemukan di permukaan sel payudara normal. Beberapa sel kanker memiliki jumlah reseptor HER2 yang sangat tinggi. Kanker yang memiliki reseptor tingkat tinggi ini disebut HER2-positif.
Diagnosis kanker payudara
Segeralah pergi ke dokter jika Anda menemukan benjolan di payudara yang tak kunjung hilang. Untuk mendiagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan tanya jawab riwayat kesehatan terlebih dulu.
Dokter kemudian dapat melakukan pemeriksaan fisik payudara klinis (SADANIS). Beberapa pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan untuk membantuk menegakkan diagnosis, antara lain:
1. Mammogram
Mammogram atau mammografi adalah pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk memeriksa jaringan payudara. Anda bisa menjalani diagnostik mammografi lebih dari satu kali apabila pada pemeriksaan mammogram yang pertama ditemukan sesuatu yang mencurigakan.
2. USG payudara
USG payudara digunakan untuk memeriksa jenis benjolan payudara apakah berupa tumor ataupun kista.
3. MRI payudara
Pemeriksaan MRI payudara dapat memberikan gambaran jaringan payudara yang lebih jelas. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan kontras agar bisa menghasilkan gambar jaringan yang lebih detail.
4. Biopsi
Biopsi payudara adalah pengangkatan sebagian jaringan payudara untuk diuji di lab. Untuk pemeriksaan ini, dokter akan menyayat kulit dan mengambil jaringan payudara.
Pemeriksaan ini akan menentukan apakah benjolan di payudara berbahaya, sekaligus menentukan stadium jika merupakan tumor ganas.
Dokter juga mungkin menginstruksikan Anda untuk menjalani pemeriksaan darah lengkap serta rontgen dada maupun tulang.
Pengobatan kanker payudara
Pilihan perawatan yang dapat dipertimbangkan termasuk pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan pengobatan hormon. Seringkali kombinasi dari dua atau lebih perawatan akan dilakukan.
1. Pembedahan
Jenis operasi yang dapat dipertimbangkan adalah:
- Lumpektomi (operasi konservasi payudara)
Lumpektomi sering menjadi pilihan jika ukuran tumor tidak terlalu besar. Pada lumpektomi, hanya tumor dan beberapa jaringan payudara saja yang diangkat.
Prosedur ini biasanya akan dilanjutkan dengan perawatan radioterapi agar tidak ada lagi sel kanker yang tersisa di jaringan payudara.
- Mastektomi (pengangkatan seluruh payudara)
Mastektomi biasanya dipilih jika tumor berukuran besar atau berlokasi di tengah payudara. Operasi ini bisa dilanjutkan dengan operasi rekonstruksi payudara untuk membuat payudara baru.
- Biopsi kelenjar getah bening sentinel
Biopsi kelenjar getah bening sentinel adalah cara untuk menilai apakah kelenjar getah bening utama yang mengeringkan payudara mengandung kanker. Jika sudah bersih maka kelenjar getah bening yang tersisa di ketiak tidak perlu diangkat.
Jika tidak memungkinkan, satu atau lebih kelenjar getah bening di ketiak dapat diangkat. Ini membantu untuk menentukan stadium penyakit secara akurat dan untuk memandu spesialis mengenai pengobatan apa yang harus disarankan setelah operasi.
2. Radioterapi
Radioterapi untuk pengobatan kanker biasanya dilakukan dengan penyinaran radiasi eksternal. Anda akan diminta untuk berbaring di meja dengan mesin yang akan bergerak mengelilingi Anda.
Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan pancaran sinar berenergi tinggi yang difokuskan pada jaringan kanker . Radiasi ini dapat membunuh sel kanker, atau menghentikan sel kanker berkembang biak.
Untuk kanker payudara, radioterapi seringkali dipilih sebagai pengobatan selain pembedahan.
Misalnya, jika Anda menjalani lumpektomi, maka perawatan umumnya dilanjutkan dengan radioterapi. Ini bertujuan untuk mencegah kanker payudara kembali pada payudara yang sama. Ketika radioterapi digunakan selain pembedahan, ini disebut radioterapi adjuvan.
3. Perawatan hormon
Beberapa jenis kanker payudara dipengaruhi oleh hormon wanita estrogen dan progesteron. Hormon tersebut merangsang sel kanker untuk membelah dan berkembang biak. Sebagian besar estrogen dan progesterone dibuat oleh ovarium. Perawatan hormon bekerja paling baik pada wanita dengan kanker payudara yang responsif terhadap hormon, kadang-kadang bekerja pada kanker yang diklasifikasikan sebagai non-hormon responsif.
Perawatan hormon termasuk:
- Penghambat estrogen
Tamoxifen bekerja dengan menghalangi estrogen bekerja pada sel. Biasanya dilakukan selama lima tahun.
- Penghambat aromatase
Ini adalah obat-obatan yang bekerja dengan menghalangi hormon estrogen di jaringan tubuh dan digunakan pada wanita yang telah mengalami menopause. Contoh obatnya adalah anastrozole, letrozole dan exemestane.
- Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) analog
Obat-obatan ini bekerja dengan mengurangi jumlah estrogen di ovarium. Jenis yang umum digunakan adalah goserelin dan biasanya diberikan melalui suntikan dan dapat digunakan untuk wanita yang belum mencapai menopause.
4. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat antikanker yang membunuh sel kanker, atau menghentikannya untuk berkembang biak.
Ketika kemoterapi digunakan tanpa dilanjutkan atau didahului oleh pembedahan, ini dikenal sebagai kemoterapi ajuvan.
Kemoterapi kadang-kadang diberikan untuk mengecilkan tumor sebelum pembedahan, sehingga pembedahan memiliki peluang sukses yang lebih baik. Ini dikenal sebagai kemoterapi neoadjuvan. Jenis kemoterapi yang diberikan tergantung pada jenis kankernya.
5. Trastuzumab (Herceptin®)
Trastuzumab (juga dikenal sebagai Herceptin) adalah pengobatan yang dapat diberikan kepada wanita yang memiliki banyak reseptor HER2 pada kankernya. Ini adalah jenis obat yang disebut antibody monoclonal.
Obat ini bekerja dengan menempel pada reseptor HER2 pada permukaan sel kanker, sehingga menghentikan sel kanker untuk membelah dan tumbuh.
Singkatnya, rencana perawatan yang disarankan dapat sangat bervariasi dari kasus ke kasus karena perawatan yang optimal dapat bergantung pada banyak faktor yang berbeda.
Perawatan yang digunakan bergantung pada:
- Ukuran, Kanker itu sendiri, dari ukuran dan stadium, (apakah sel kanker telah menyebar), tingkatan sel kanker, dan jenis hormon (responsif atau HER2) apakah itu hormon responsif atau mengandung hormone HER2
- Usia, kondisi kesehatan, riwayat pengobatan sebelumnya. Wanita dengan kanker – usia Anda, apakah Anda telah mengalami menopause atau tidak, kesehatan umum Anda dan pilihan Anda dalam pengobatan.
Anda harus berdiskusi penuh dengan spesialis yang mengetahui kasus Anda. Dokter akan menjelaskan pro dan kontra, kemungkinan tingkat keberhasilan, kemungkinan efek samping dan informasi lainnya tentang berbagai kemungkinan pilihan pengobatan untuk jenis kanker Anda.
Anda juga akan berdiskusi dengan dokter spesialis mengenai tujuan pengobatan Anda. Tujuan pengobatan juga bergantung dari kondisi pasien, contohnya:
- Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan kanker
Pada kanker yang masih stadium awal, pengobatan dilakukan untuk menyembuhkan, karena peluangnya masih besar. Dokter biasanya menyebut kata sembuh sebagai remisi kanker.
Saat seseorang sudah remisi kanker, artinya sudah tidak ada lagi tanda-tanda yang menunjukkan bahwa di tubuh masih ada sel kanker. Jika Anda dalam remisi, Anda mungkin sembuh. Namun, dalam beberapa kasus kanker kembali berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian. Inilah sebabnya dokter enggan menggunakan kata sembuh.
- Pengobatan mungkin bertujuan untuk mengendalikan kanker
Jika penyembuhan dirasa kurang memungkinkan, maka dokter akan melakukan perawatan dengan tujuan untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker agar tidak menyebar terlalu cepat. Ini mungkin membuat Anda bebas dari gejala untuk beberapa waktu.
- Perawatan mungkin bertujuan untuk meredakan gejala dalam beberapa kasus
Pada kasus yang paling berat, perawatan biasanya dilakukan untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Misalnya, mengecilkan ukuran tumor dan meredakan nyeri. Jika kanker sudah lanjut, Anda mungkin memerlukan perawatan seperti suplemen nutrisi, obat penghilang rasa sakit, atau teknik lain untuk membantu Anda bebas dari rasa sakit atau gejala lainnya.
Pencegahan
Ada beberapa cara mencegah kanker payudara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Menjalani gaya hidup yang sehat
Perubahan gaya hidup jadi lebih sehat adalah langkah pencegahan yang bisa dilakukan. Menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan makan banyak sayur dan buah dapat menurunkan risiko kanker payudara.
- Lakukan deteksi dini
Selain itu, melakukan periksa payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) dapat mendeteksi kanker payudara sejak dini. Semakin dini ditemukan, semakin besar peluang kesembuhan.
- Mastektomi
Mastektomi atau operasi pengangkatan payudara bisa dilakukan untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya sel kanker pada payudara.
Dengan mengangkat jaringan payudara sebanyak mungkin, mastektomi dapat mengurangi risiko hingga 90%.
Namun, sama halnya dengan semua operasi, tetap ada komplikasi dan efek samping yang perlu diwaspadai.
Mastektomi untuk tujuan pencegahan dilakukan pada orang yang secara hasil uji genetik terbukti memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara.
- Konsumsi obat
Obat tamoxifen tersedia untuk wanita yang memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker di area payudaranya. Tamoxifen dapat digunakan pada wanita yang telah melalui masa menopause serta untuk wanita yang masih mengalami menstrurasi.
Obat lainnya adalah raloxifene yang juga dapat digunakan pada wanita yang telah mengalami menopause. Konsumsi tamoxifen atau raloxifene tablet biasanya dilakukan setiap hari selama lima tahun.
Saat ini, kedua obat tersebut tidak memiliki lisensi untuk tujuan mengurangi risiko kanker payudara. Namun, obat tersebut tetap dapat digunakan jika Anda memahami manfaat dan risikonya dan dokter Anda yakin pengobatan tersebut akan membantu.
Anda juga bisa mengunjungi Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai seberapa sering Anda harus menjalani pemeriksaan dan pemeriksaan apa saja yang diperlukan.
Atur janji temu Anda lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Anda juga bisa memantau nomor antrean agar lebih nyaman dalam berkonsultasi dengan dokter.
Perawatan kanker payudara di Mandaya Royal Hospital Puri dilakukan di pusat kanker payudara atau Breast Advance Cancer Center (BRAVE) yang sudah dilengkapi berbagai alat medis terkini dan tim dokter yang terdiri dari 31 orang dokter spesialis multidisiplin. Dengan kelengkapan ini, pemeriksaan benjolan di payudara bisa dilakukan secara menyeluruh dihari yang sama dan ditangani langsung oleh dokter spesialis bedah konsultan onkologi.
Penanganan kanker payudara di Mandaya juga berorientasi pada lumpektomi atau bedah tanpa menghilangkan payudara.
Pelayanan yang prima ini juga sudah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak hingga akhirnya meraih penghargaan sebagai “Most Comperhensive Breast and Cancer Hospital”.
Banyak pasien sudah merasakan perbaikan setelah mendapatkan perawatan di pusat benjolan payudara Mandaya Royal Hospital Puri. Berikut kisah mereka:
1. Operasi tumor payudara tanpa pengangkatan payudara (Lumpektomi)
2. Kisah Operasi Pengangkatan Payudara Mastektomi
3. Testimoni Pasien Menjalani Pengangkatan Tumor Payudara Multiple