fbpx

Tumor Otak

Tumor adalah massa jaringan abnormal yang bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, seperti di otak. Tumor otak adalah kondisi yang tidak boleh disepelekan karena bisa mengancam nyawa jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat. 

Apa itu tumor otak?

Tumor otak adalah kumpulan atau massa sel abnormal di otak. Tumor tersebut dapat bersifat kanker (ganas) atau nonkanker (jinak). Saat ada tumor, maka kerja otak dapat terganggu. Pasalnya, saat tumor terus tumbuh, maka tekanan di dalam tulang tengkorak yang melindungi otak akan semakin tinggi. Hal ini dapat memicu berbagai gejala, seperti sakit kepala, gangguan keseimbangan, bahkan sulit bicara. 

Tumor otak jinak dan ganas biasanya memiliki gejala yang mirip. Namun, tumor jinak biasanya tidak menyebar ke jaringan lain, sementara kanker otak memiliki kemungkinan menyebar. 

Tumor otak jinak juga biasanya memiliki batas yang lebih jelas sehingga lebih mudah diangkat melalui prosedur pembedahan. Biasanya, tumor otak jinak tidak muncul kembali setelah pengangkatan. 

Di sisi lain, tumor otak ganas dapat tumbuh dengan cepat dan menyebar ke bagian lain otak atau sistem saraf pusat. Jenis tumor ini bisa menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. 

Tumor otak dikategorikan sebagai primer atau sekunder, berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Tumor otak primer

Tumor otak primer berasal dari otak Anda. Tumor ini dapat berkembang dari:

  • Sel-sel otak
  • Selaput yang mengelilingi otak (meninges)
  • Sel-sel saraf
  • Kelenjar, seperti kelenjar pituitari pineal.

Tumor otak primer dapat bersifat jinak ataupun kanker. Pada orang dewasa, jenis tumor otak yang paling umum adalah glioma dan meningioma. 

2. Tumor otak sekunder

Tumor otak sekunder adalah kanker otak yang paling banyak ditemukan. Tumor ini bermula di satu bagian tubuh dan menyebar, atau bermetastasis, ke otak. Berikut adalah beberapa jenis kanker yang dapat bermetastasis ke otak:

  • Kanker paru-paru
  • Kanker payudara
  • Kanker ginjal
  • Kanker kulit. 

Tumor otak sekunder dianggap berbahaya karena sifatnya selalu ganas. 

Gejala tumor otak

Gejala tumor otak bervariasi dan bergantung pada bagian otak yang terdampak. 

Berikut adalah beberapa gejala umum dari jenis tumor ini yang patut diwaspadai:

  • Sakit kepala
  • Kejang-kejang
  • Merasa mual terus-menerus, muntah-muntah, dan mengantuk
  • Perubahan mental atau perilaku, seperti masalah ingatan atau perubahan kepribadian
  • Kelemahan progresif atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh
  • Masalah penglihatan atau bicara. 

Terkadang, orang dengan tumor di otak mungkin tidak merasakan gejala apa pun pada awalnya, atau gejala-gejala tersebut mungkin berkembang secara lambat seiring berjalannya waktu. 

Penyebab tumor otak

Berikut adalah sejumlah penyebab atau faktor risiko tumor di otak:

1. Riwayat keluarga

Salah satu faktor risiko atau penyebab tumor otak adalah riwayat keluarga. Hanya sekitar 5-10 persen kasus kanker yang diwariskan secara genetik atau turun-temurun. 

Tumor otak jarang diwariskan secara genetik. Namun, berkonsultasilah dengan dokter jika Anda memiliki anggota keluarga yang telah menerima diagnosis tumor di otak. Nantinya, dokter dapat merekomendasikan konselor genetik untuk Anda. 

2. Faktor usia

Faktor risiko tumor di otak selanjutnya adalah usia. Risiko dari sebagian besar jenis tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. 

3. Paparan bahan kimia dan radiasi

Paparan bahan kimia tertentu, seperti bahan kimia yang mungkin ditemukan di lingkungan kerja, dapat meningkatkan risiko kanker otak. 

Selain paparan bahan kimia, paparan radiasi juga dianggap bisa meningkatkan risiko kanker. Orang yang terpapar radiasi pengion (ionizing radiation) memiliki risiko tumor di otak yang lebih tinggi. Anda dapat terpapar radiasi pengion melalui terapi kanker radiasi tinggi atau nuklir. 

Insiden pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima dan Chernobyl adalah contoh bagaimana orang dapat terpapar radiasi pengion. 

Diagnosis tumor otak

Untuk mendiagnosis tumor di otak, dokter dapat melakukan pemeriksaan neurologis, yakni tes sistem saraf. Selama tes ini, dokter akan memeriksa berbagai fungsi untuk masalah yang mungkin terkait dengan tumor otak. Fungsi-fungsi ini meliputi:

  • Kekuatan anggota tubuh
  • Kekuatan tangan
  • Refleks
  • Pendengaran
  • Penglihatan
  • Sensitivitas kulit
  • Keseimbangan
  • Koordinasi
  • Ingatan
  • Kelincahan mental.

Setelah tes ini, dokter dapat menjadwalkan beberapa pemeriksaan tambahan, di antaranya:

1. CT scan kepala

CT scan adalah cara bagi dokter untuk mendapatkan hasil pemindaian tubuh yang lebih mendetail. Tes ini bisa dilakukan dengan atau tanpa kontras. 

Kontras digunakan dalam CT scan kepala dengan menggunakan pewarna khusus yang bisa membantu dokter untuk melihat beberapa struktur, seperti pembuluh darah, dengan jelas. 

2. MRI kepala

Jika pasien menjalani prosedur MRI kepala, pewarna khusus dapat digunakan untuk membantu dokter dalam mendeteksi tumor. MRI berbeda dari CT scan karena tidak menggunakan radiasi. Umumnya, MRI kepala memberikan gambaran yang jauh lebih mendetail tentang struktur otak.

3. Angiografi

Tes ini menggunakan pewarna yang disuntikkan ke arteri pasien, biasanya di area selangkangan. Pewarna tersebut nantinya akan mengalir ke arteri di otak dan memungkinkan dokter untuk melihat seperti apa suplai darah tumor. Informasi ini berguna pada saat operasi. 

4. Sinar-X tengkorak

Tumor di otak dapat menyebabkan patah tulang atau fraktur pada tulang tengkorak. Dengan menggunakan sinar-X, dokter dapat melihat apakah ada patah tulang yang terjadi pada tengkorak pasien. 

Di samping itu, sinar-X juga bisa mendeteksi endapan kalsium, yang terkadang terkandung dalam tumor. Endapan kalsium mungkin ada dalam aliran darah jika kanker telah berpindah ke tulang. 

5. Biopsi

Selama biopsi, bagian kecil dari tumor akan diambil. Selanjutnya, dokter ahli saraf akan memeriksanya untuk mengidentifikasi apakah sel tumor tersebut jinak atau ganas. Biopsi juga akan menentukan apakah kanker berasal dari otak atau bagian tubuh yang lain.

Konsultasi dokter

Pengobatan tumor otak

Pengobatan tumor di otak bergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, ukuran, jumlah, dan jenis tumor, usia pasien, hingga kesehatan pasien secara keseluruhan. 

Tumor otak jinak biasanya bisa diangkat dengan operasi dan umumnya tidak tumbuh kembali. Hal ini sering kali bergantung pada apakah ahli bedah saraf dapat mengangkat seluruh tumor dengan aman atau tidak. 

Usia juga menjadi faktor yang menentukan jenis pengobatan tumor otak. Sebagai contoh, pengobatan yang cukup dapat ditoleransi dengan baik oleh orang dewasa, seperti terapi radiasi, dapat mencegah perkembangan normal otak anak, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Jadi, terapi radiasi mungkin lebih direkomendasikan untuk orang dewasa. 

Dokter biasanya menggunakan kombinasi terapi untuk mengobati tumor. Pilihan perawatan tumor di otak biasanya meliputi:

  • Awake Brain Surgery (operasi otak sadar)

Salah satu pengobatan tumor yang bisa direkomendasikan dokter adalah Awake Brain Surgery. Awake Brain Surgery adalah prosedur bedah otak yang dilakukan ketika pasien dalam kondisi sadar. Umumnya, metode bedah ini dianjurkan untuk mengatasi tumor di otak atau kanker otak yang memengaruhi area penting untuk berbicara, mengoordinasi gerakan, atau fungsi lainnya. 

Keuntungan dari metode Awake Brain Surgery untuk operasi tumor otak adalah dokter bisa memantau respons pasien secara langsung (real-time) guna memastikan tidak ada kerusakan pada bagian otak yang mengontrol fungsi vital. 

Dalam prosedurnya, dokter akan menggunakan anestesi (obat bius) lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Sementara itu, pasien akan terus diajak berinteraksi selama operasi untuk memandu tindakan bedah secara lebih presisi. 

  • Transnasal Endoscopic Surgery

Pengobatan tumor otak selanjutnya adalah Transnasal Endoscopic Surgery, yaitu prosedur bedah minimal invasif yang melibatkan penggunaan endoskop fleksibel. Alat ini akan dimasukkan melalui hidung untuk mencapai area dalam otak, seperti kelenjar pituitari dan dasar tengkorak. 

Prosedur ini sering kali direkomendasikan untuk mengangkat tumor pituitari, mengatasi kebocoran cairan serebrospinal, hingga melakukan biopsi tanpa harus membuka tengkorak. 

Jika dibandingkan dengan operasi otak konvensional, beberapa kelebihan dan keunggulan dari metode Transnasal Endoscopic Surgery adalah masa pemulihan yang lebih cepat, risiko komplikasi yang lebih rendah, hingga mengurangi bekas luka. 

  • Terapi radiasi

Dalam terapi radiasi, dosis tinggi sinar-X digunakan untuk menghancurkan atau mengecilkan sel tumor otak.

  • SRS Brain Radiotherapy

SRS, atau Stereotactic Radiosurgery, adalah metode radioterapi presisi yang menggunakan dosis radiasi tinggi untuk menargetkan tumor, kanker, atau kelainan di otak tanpa perlu pembedahan. 

SRS Brain Radiotherapy kerap digunakan untuk mengatasi tumor otak, malformasi arteriovenosa (AVM), hingga beberapa gangguan neurologis lainnya, seperti neuralgia trigeminal.

SRS Brain Radiotherapy dilakukan dengan cara mengarahkan sinar radiasi dari berbagai sudut untuk menghancurkan sel-sel abnormal, sambil meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat yang ada di sekitarnya. 

  • Brakiterapi

Brakiterapi adalah bentuk terapi radiasi yang melibatkan penempatan benih radioaktif, kapsul, atau implan lainnya secara langsung di dalam atau di dekat tumor kanker. 

  • Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan tumor otak yang melibatkan obat-obatan antikanker. Obat ini bisa membunuh sel kanker di otak dan seluruh tubuh. Pasien mungkin menerima kemoterapi melalui suntikan ke pembuluh darah atau meminumnya sebagai pil. 

Dokter mungkin merekomendasikan kemoterapi setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tertinggal atau untuk mencegah sel tumor yang tersisa agar tidak tumbuh lagi. 

  • Imunoterapi

Imunoterapi, juga disebut terapi biologis, adalah jenis perawatan yang menggunakan sistem imun tubuh pasien untuk melawan kanker. Terapi ini terdiri dari stimulasi sistem imun untuk membantunya bekerja lebih efektif. 

  • Terapi tertarget

Dengan terapi tertarget, obat-obatan digunakan untuk menargetkan fitur-fitur tertentu dalam sel kanker, tanpa membahayakan sel-sel sehat. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi tertarget jika pasien mengalami kesulitan menoleransi efek samping kemoterapi, seperti kelelahan dan mual. 

Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi lebih lanjut seputar tumor otak, jangan ragu untuk mengunjungi Pusat Kanker Terpadu Mandaya dan Pusat Tumor Otak Mandaya untuk berkonsultasi langsung dengan tim dokter kami. Pusat Kanker Terpadu di RS Mandaya Puri juga dilengkapi dengan berbagai macam teknologi untuk menangani kanker. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Tenosinovitis

Tenosinovitis di bagian kaki

Tendon adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot. Tendon dilapisi oleh sebuah selubung. Ketika selubung tersebut mengalami peradangan, maka disebut sebagai tenosinovitis. Kondisi ini paling sering terjadi pada selubung tendon di pergelangan tangan, tangan, atau kaki.

Apa itu tenosinovitis?

Tenosinovitis adalah peradangan pada selubung tendon (membran sinovial). Tendon sendiri merupakan jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Selubung tendon ini berisi cairan yang berfungsi melindungi tendon serta membantu tulang dan otot yang terhubung dapat bergerak secara mulus.

Peradangan pada selubung tendon biasanya terjadi pada tendon yang berada di persendian tangan ataupun kaki. Hal ini menyebabkan area yang terdampak terasa sakit, bengkak, sulit untuk digerakkan. 

Tenosinovitis dan tendinitis sama-sama memengaruhi tendon. Akan tetapi, lokasi spesifiknya berbeda. Tenosinovitis terjadi pada selubung dari tendon. Sementara tendinitis adalah radang pada tendon yang ada di dalam selubung.

Anda harus mengistirahatkan tendon yang terdampak. Jika dibiarkan tanpa pengobatan kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius.

Gejala

Gejala tenosinovitis yang paling umum, antara lain:

  • Rasa nyeri pada area yang terdampak
  • Bengkak pada persendian
  • Kesulitan menggerakkan area yang cedera
  • Rasa sakit saat menggerakkan area yang terdampak
  • Perubahan warna kulit di area tendon yang bermasalah

Walau dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tenosinovitis paling umum terjadi di:

  • Bahu
  • Lengan atas
  • Lengan atas bagian depan (bisep)
  • Jari dan pergelangan tangan 
  • Lutut
  • Tendon Achilles (jaringan tendon yang ada di betis sampai ke tumit)

Gejala-gejala di atas bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh di atas.

Baca juga: 7 Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk

Penyebab 

Berikut adalah penyebab utama tenosinovitis:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dapat menyebabkan selubung tendon mengalami peradangan. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun tubuh keliru menyerang persendian dan menyebabkan peradangan.

2. Gerakan berulang dalam jangka panjang

Overuse atau melakukan gerakan berulang dalam jangka panjang bisa menyebabkan peradangan pada membran sinovial (selubung tendon). Salah satu contohnya adalah bekerja dengan menggunakan komputer dalam waktu lama.

3. Cedera 

cedera atau kecelakaan dapat merusak tendon dan area di sekitarnya dan menyebabkan tenosinovitis.

4. Penyakit sistemik

Penyakit sistemik yang memengaruhi sendi juga bisa menyebabkan tenosinovitis, seperti arthritis, gout arthritis, dan multiple sclerosis

5. Infeksi 

Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan tenosinovitis. Bakteri dapat masuk ke selubung tendon dari luka terbuka, seperti gigitan serangga, atau dari penyebaran infeksi di bagian tubuh lain. Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan tenosinovitis, antara lain Staphylococcus epidermidis, beta-hemolytic Streptococcus, Pseudomonas aeruginosa, dan Pasturella multocida dari gigitan hewan.

Terkadang tenosinovitis tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini disebut dengan tenosinovitis idiopatik.

Diagnosis

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tenosinovitis atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya rentang gerak dari area yang terdampak. Infokan juga jika Anda merasakan sensasi terbakar atau mati rasa.

Apabila dirasa belum cukup untuk menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengeliminasi penyebab lainnya atau justru mencari tahu penyebab peradangan.

Beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dilakukan:

  • Tes darah
  • MRI
  • Rontgen (sinar-X)

Baca Juga: Mengenal Kondisi Trigger Finger yang Membuat Jari Menjadi Kaku

Pengobatan

Saat mengalami tenosinovitis, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan. Pengobatan tenosinovitis biasanya akan tergantung penyebab yang mendasarinya. Apabila peradangan terjadi akibat infeksi bakteri, maka dokter akan dapat langsung meresepkan antibiotik.

Meski demikian, fokus utama pengobatan tenosinovitis adalah meringankan gejala dan mengembalikan kemampuan gerak.

Berikut ini adalah cara mengobati tenosinovitis:

  • Mengistirahatkan area yang sakit
  • Menggunakan bidai atau penyangga untuk mengurangi beban pada tendon
  • Kompres dingin pada area yang sakit atau membengkak

Umumnya semakin dini Anda mengistirahatkan area yang bermasalah, akan semakin cepat pula pemulihannya.

Dokter juga dapat merekomendasikan antinyeri sekaligus antiradang untuk membantu meringankan rasa sakit, termasuk memberikan injeksi steroid bila diperlukan.

Operasi

Dalam kasus tertentu, Anda mungkin membutuhkan operasi tenosinovitis. Biasanya, operasi dilakukan jika peradangan disebabkan oleh infeksi yang cukup berat, yang berisiko menyebabkan kerusakan permanen. 

Operasi juga mungkin dipilih apabila berbagai pengobatan di atas tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Lewat operasi ini, dokter akan membuat sayatan di sekitar tendon yang bermasalah untuk mengurangi tekanannya dan membersihkan jaringan yang terinfeksi atau meradang.

Komplikasi

Tenosinovitis sebaiknya ditangani secara serius agar tidak menimbulkan kerusakan permanen. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, seperti:

  • Area tubuh yang bermasalah menjadi kaku
  • Deformitas tendon
  • Infeksi yang menyebar, bahkan membutuhkan amputasi

Baca juga: Penyebab Lutut Bengkak dan Cara Mengobatinya

Pencegahan

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tenosinovitis, yaitu:

  • Beristirahat. Hindari berada di posisi yang sama terlalu lama. Istirahatlah setiap 30 menit jika Anda sudah berada di posisi yang sama. Anda bisa melakukan peregangan.
  • Pelajari teknik mengangkat dengan benar. Mengangkat benda yang berat bisa menyebabkan berbagai cedera, tak terkecuali tenosinovitis. Maka itu, penting untuk memahami cara mengangkat dengan benar. Pastikan genggaman Anda cukup kuat, tidak berlebihan. Usahakan mengangkat dengan seluruh badan atau kedua tangan. Jangan gunakan satu tangan atau bertumpu hanya pada satu sisi tubuh.
  • Olahraga dengan teknik yang benar. Mempelajari teknik yang benar saat olahraga bisa membantu menghindari cedera yang dapat menyebabkan peradangan selubung tendon.

Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah pengobatan, pencegahan, bahkan terapi yang perlu Anda lakukan untuk pemulihan.

Anda bisa mengunjungi Mandaya Orthopedic & Movement Centre untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik kami dan mengetahui berbagai opsi terbaik yang dapat menjadi pilihan Anda. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.

Trigger Finger

Trigger finger ketika jari kaku dan sulit ditekuk

Trigger finger adalah kondisi saat salah satu atau beberapa jari terasa kaku saat ditekuk atau diluruskan. Ketika akhirnya berhasil diluruskan atau ditekuk pun, jari akan bergerak seperti tersentak.

Kondisi ini paling sering terjadi di jari manis ataupun jempol, tapi jari mana pun bisa mengalaminya. Dalam kasus yang berat, mungkin dibutuhkan pembedahan untuk mengatasinya.

Apa itu trigger finger?

Trigger finger adalah kondisi ketika jari terasa kaku atau sulit digerakkan saat hendak ditekuk (dikepalkan) ataupun diluruskan (diregangkan). Hal ini seolah menyebabkan jari “tersangkut” dalam posisi tertekuk seperti akan menembak dengan pistol. Karena itu, nama trigger finger diberikan.

Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada tendon. Tendon adalah jaringan ikat yang mengikat otot pada tulang dan mengontrol gerakan sendiri.

Biasanya, trigger finger terjadi pada jari manis ataupun jempol. Hal ini menyebabkan postur tangan seseorang seperti sedang menarik pelatuk dari pistol imajiner. 

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun. Akan tetapi, penggunaan gadget berlebihan dan posisi tangan saat mengetik yang terlalu lama juga bisa menyebabkan trigger finger.

Penyebab trigger finger

Penyebab utama kondisi ini adalah ketika tendon mengalami peradangan dan membengkak. Akibatnya, tendon yang seharusnya dapat membantu jari untuk menekuk dan meregang, jadi tidak bisa berfungsi maksimal. 

Pada kebanyakan orang, tidak diketahui dengan jelas penyebab tendon mengalami iritasi dan membengkak. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko, seperti: 

  • Memiliki rheumatoid arthritis, gout, osteoarthritis, atau diabetes
  • Gerakan menggenggam berulang atau dalam waktu yang lama
  • Posisi mengetik dalam waktu yang lama

Selain itu, wanita berusia 40-60 tahun juga lebih berisiko mengalaminya, meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga dapat mengalami trigger finger.

Gejala 

Gejala paling khas dari trigger finger adalah jari manis atau jempol yang terasa kaku dan “tersangkut” saat hendak ditekuk atau diregangkan. Jari yang tersangkut itu akan memberikan gerakan tersentak ketika diluruskan atau diregangkan, tidak menutup dan membuka secara mulus.

Gejala lainnya adalah:

  • Jari terasa kaku, terutama di pagi hari
  • Sensasi menyentak atau bunyi ‘klik’  saat jari digerakkan
  • Muncul benjolan di pangkal jari yang terdampak
  • Jari terkunci atau ‘tersangkut’ dalam posisi ditekuk
  • Rasa nyeri di telapak tangan dekat pangkal jari yang terdampak

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Diagnosis 

Kondisi trigger finger bisa didiagnosis oleh dokter spesialis ortopedi. Pemeriksaannya pun tergolong sederhana.

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat kondisi jari yang bermasalah. Apabila jari terlihat kaku dan menyentak seperti gejala yang disebutkan, dokter mungkin bisa langsung menegakkan diagnosis.

Meski demikian, dokter juga mungkin saja merekomendasikan Anda menjalani rontgen tangan atau USG untuk melihat struktur dan kondisi di dalamnya untuk memastikan bahwa yang Anda alami benar trigger finger.

Cara mengobati

Pengobatan trigger finger biasanya tergantung dari tingkat keparahannya. Beberapa orang akan merasa membaik setelah minum obat-obatan dan mengistirahatkan jarinya. Namun, beberapa lainnya mungkin membutuhkan pembedahan.

Berikut adalah pilihan pengobatannya:

  • Mengistirahatkan jari atau tangan. Hindari gerakan berulang atau berada dalam satu posisi untuk jangka waktu panjang karena ini akan memperberat kerja tangan. Gunakan pelindung jika terpaksa harus melakukannya. 
  • Menggunakan belat. Menggunakan belat pada jari yang bermasalah dapat membantu mengistirahatkan tendon jari dan mengurangi gejalanya. Anda bisa menggunakan belat di malam hari.
  • Peregangan tangan. Beberapa gerakan peregangan dapat membantu meningkatkan mobilitas jari tangan dan meredakan kekakuan.
  • Minum obat. Dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan antinyeri dan anti-peradangan (NSAID/OAINS) untuk mengurangi bengkak dan menghilangkan rasa sakit.

Apabila berbagai pengobatan di atas tidak membawa hasil yang diharapkan, Anda mungkin membutuhkan tindakan lebih lanjut di ruang dokter, bisa berupaka injeksi steroid ataupun pembedahan.

Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin jadi opsi, antara lain:

  • Injeksi steroid. Prosedur menyuntikkan obat kortikosteroid ke jari yang bermasalah untuk meredakan peradangan dan membuat jari dapat menekuk dan membuka dengan lancar. 
  • Percutaneous release atau prosedur jarum. Prosedur memasukkan jarum ke area jari yang bermasalah untuk menghancurkan pembengkakan jaringan yang menghambat pergerakan tendon. Untuk melakukan prosedur ini, Anda akan dibius lokal sebelumnya.
  • Pembedahan. Jika berbagai cara di atas tidak mampu mengurangi gejala, dokter akan merekomendasikan pembedahan jari tangan untuk membuka selubung yang melapisi tendon agar tendon bisa berfungsi dengan benar.

Baca juga: 5 Obat Radang Sendi untuk Atasi Nyeri dan Bengkak

Pencegahan trigger finger

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah trigger finger, seperti:

  • Memahami postur yang benar saat bekerja ataupun berolahraga
  • Hindari membiarkan tangan berada dalam posisi berulang atau yang sama dalam jangka panjang. Lakukan aktivitas lain untuk mengistirahatkan tangan
  • Mengistirahatkan tangan secara berkala

Trigger finger biasanya gejalanya cukup khas, jadi seseorang akan mengetahui dirinya mengalami kondisi ini atau tidak dengan mengamati gejala yang ia rasakan.

Akan tetapi, jika Anda ragu, konsultasikanlah ke dokter spesialis ortopedi. Hindari melakukan self-diagnose agar tidak muncul masalah kesehatan lainnya.

Anda bisa berkonsultasi dengan para ahli ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre yang dapat memberikan konsultasi serta perawatan terbaik. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Tumor Hidung

Tumor hidung adalah sebutan untuk benjolan di dalam hidung maupun di sekitarnya. Kondisi ini bisa bersifat jinak maupun ganas, sehingga pengobatannya pun akan bergantung pada penyebabnya. 

Apa itu tumor hidung?

Tumor hidung adalah daging tumbuh yang berkembang di sekitar rongga hidung atau jalur pernapasan di lubang hidung. Hal ini bisa mengganggu pernapasan, sehingga perlu segera dilakukan perawatan. 

Tumor hidung memiliki beragam jenis. Namun umumnya dibagi ke dalam dua kategori, yaitu jinak dan ganas.

Tumor hidung jinak

  • Hemangioma. Tumor yang muncul akibat pertumbuhan pembuluh darah. Dapat terlihat seperti benjolan namun dapat menghilang dengan sendirinya.
  • Polip hidung. Daging tumbuh yang ada di sekitar hidung

Tumor hidung ganas

  • Sarkoma. Jenis kanker yang berkembang dari tulang atau jaringan seperti lemak, pembuluh darah, dan juga otot.
  • Adenokarsinoma. Kanker yang berkembang dari kelenjar tubuh.
  • Karsinoma sel skuamosa. Kanker yang terjadi akibat adanya produksi sel skuamosa berlebihan di epidermis.
  • Neuroblastoma. Sel kanker yang muncul di jaringan saraf
  • Karsinoma kistik adenoid. Kanker yang berawal dari kelenjar ludah

Gejala tumor hidung

Meski jenisnya berbeda-beda, gejala yang bersifat umum dapat berupa:

  • Sakit kepala berulang
  • Kesulitan bernapas dari hidung
  • Mimisan
  • Kehilangan kemampuan mencium
  • Keluar cairan dari hidung
  • Mata berair
  • Gangguan penglihatan
  • Bengkak di wajah
  • Rasa tidak enak di langit-langit mulut
  • Kesulitan membuka mulut
  • Benjolan di leher

Penyebab tumor hidung

Tumor pada hidung terjadi ketika pertumbuhan sel abnormal di sekitar hidung dan rongga hidung. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisi abnormal ini. 

Namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor, yaitu:

  • Terlalu sering menghirup uap dari zat formaldehyde, solven, lem, dan radium
  • Merokok, baik pasif dan aktif
  • Sering menghirup serbuk gaji
  • Terinfeksi human papillomavirus

Diagnosis tumor hidung

Pertama-tama dokter akan memeriksa kondisi Anda dari luar, baru setelah itu dokter akan merekomendasikan metode diagnosis lain seperti:

  • Nasoendoskopi. Pengecekan visual bagian dalam hidung menggunakan endoskop yang dimasukkan melalui lubang hidung.
  • Tes darah. Pengambilan sel darah untuk memeriksa keberadaan kanker di laboratorium
  • Biopsi. Pengambilan sampel dari jaringan tumor untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui sifat tumor.
  • Tes pencitraan. Menggunakan alat seperti x-ray, MRI, dan CT scan untuk mendapatkan gambar bagian dalam tubuh.

Pengobatan tumor hidung

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi pengobatan penyakit ini, di antaranya adalah sifat kanker dan riwayat kesehatan pasien. 

Untuk tumor jinak, pengobatan bisa berupa operasi untuk mengangkat daging tumbuh. Sementara jika tumor bersifat ganas, pengobatan bisa melibatkan operasi, radioterapi, hingga kemoterapi.

  • Operasi

Operasi bertujuan mengangkat tumor. Bila tumor bersifat ganas, dokter mungkin akan mengangkat daerah sekitarnya yang telah terserang kanker.

  • Radioterapi

Radioterapi menggunakan gelombang radiasi untuk mengecilkan tumor. Metode ini dapat digunakan sebagai perawatan tunggal atau bisa digabungkan dengan operasi.

  • Kemoterapi

Metode ini menggunakan obat keras yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.

Jika Anda menemukan gejala tumor pada hidung, segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Semakin cepat deteksi tumor, semakin efektif juga penanganannya.

Salah satu tempat terbaik untuk berkonsultasi mengenai kanker kepala dan leher adalah pusat THT Mandaya Royal Hospital. Dokter-dokter spesialis di Mandaya Royal Hospital telah berpengalaman menangani berbagai tumor hidung jinak dan ganas. 

Jangan ragu untuk membuat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Tumor Payudara

Saat mendapati benjolan tidak biasa di payudara, Anda mungkin langsung berpikir tentang kanker payudara. Faktanya, tidak semua tumor payudara merupakan kanker. Benjolan payudara termasuk kondisi yang dialami banyak wanita dan seringkali bersifat jinak. 

Apa itu tumor payudara?

Tumor payudara adalah pertumbuhan abnormal atau perubahan tidak biasa lainnya yang terjadi pada jaringan payudara. Berdasarkan keganasannya, tumor payudara dibagi menjadi tumor jinak (non-kanker) dan tumor ganas (kanker).

Kebanyakan tumor payudara bersifat jinak, namun kemungkinan kanker payudara tetap harus diwaspadai.  Pasalnya, beberapa jenis tumor payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara di masa depan.

Oleh karenanya, jika Anda mendapati benjolan baru atau perubahan tidak biasa pada payudara, sebaiknya segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter.

Gejala tumor payudara

Sebagian tumor payudara jinak sulit dibedakan dengan kanker payudara karena memiliki gejala serupa, seperti:

  • Muncul benjolan atau pertumbuhan jaringan yang dapat teraba dengan jelas
  • Benjolan terasa nyeri saat disentuh 
  • Bengkak
  • Keluar cairan tapi bukan ASI dari puting
  • Iritasi di kulit payudara.
  • Kulit payudara atau puting tampak kemerahan atau bersisik.
  • Nyeri pada puting.
  • Puting terlihat tertarik atau masuk ke dalam.

Ganas atau tidaknya tumor payudara yang dialami hanya bisa diketahui lewat pemeriksaan medis, seperti mamografi dan biopsi. 

Gejala-gejala lainnya dari tumor payudara dapat bervariasi tergantung jenis tumor yang diderita. Tumor payudara mungkin juga tidak terasa nyeri atau tidak menunjukkan gejala berarti dan baru diketahui keberadaannya saat dilakukan tes mamografi.

Jenis-jenis tumor payudara 

Ada banyak jenis tumor payudara, beberapa di antaranya meliputi:

1. Kista payudara

Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang bisa terasa lunak atau menggumpal. Sekitar 25% benjolan payudara berjenis kista. 

Kondisi ini lebih banyak dialami wanita usia 35-50 tahun dan seringkali muncul sebelum memasuki periode menstruasi.

Benjolan jenis kista tidak meningkatkan risiko kanker payudara dan sering kali hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah benjolan padat, halus dan keras yang dapat tumbuh di mana saja di jaringan payudara. Ukurannya sangat bervariasi dan umumnya benjolan ini tidak nyeri saat diraba, terasa kenyal serta bisa digerakkan.

Fibroadenoma paling sering dialami wanita berusia 20-an hingga 30-an tetapi tidak meningkatkan risiko kanker dan sering kali hilang dengan sendirinya.

3. Fibrokistik mammae

Penebalan jaringan payudara akibat fluktuasi kadar hormon dalam tubuh, terutama menjelang menstruasi. Payudara dapat terasa lebih padat, memiliki benjolan dan terasa nyeri. 

Kondisi ini banyak dialami wanita usia 30 hingga 50 tahun. Kondisi ini tidak meningkatkan risiko kanker dan biasanya dapat hilang tanpa pengobatan.

4. Nekrosis lemak 

Tumor payudara akibat jaringan lemak di payudara mengalami cedera, sehingga terbentuk jaringan  parut. Ini bisa juga terjadi setelah Anda menjalani operasi payudara maupun terapi radiasi. 

Nekrosis lemak tidak meningkatkan risiko kanker dan sebagian bisa hilang sendiri tanpa pengobatan. Tetapi jika benjolan terus membesar atau menyebabkan nyeri yang mengganggu, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat jaringan tersebut. .

5. Hiperplasia payudara

Hiperplasia adalah pertumbuhan sel-sel yang melapisi saluran atau kelenjar susu secara berlebihan sehingga bentuk dan ukuran payudara berubah. Hiperplasia dibedakan menjadi hiperplasia tipikal (biasa) dan atipikal.

Hiperplasia tipikal ditandai dengan pertumbuhan sel yang berlebihan tetapi sel masih tampak normal. Kondisi ini dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara, namun biasanya tidak memerlukan pembedahan. 

Sementara itu, hiperplasia atipikal adalah pertumbuhan sel yang tidak biasa. Meskipun bukan sel kanker, tetapi sel-sel tersebut memiliki sifat-sifat mirip sel kanker payudara tahap awal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara, sehingga dokter mungkin menyarankan untuk operasi pengangkatan jaringan payudara yang mengalami hiperplasia.

6. Papiloma intraduktal

Dikenal juga sebagai polip payudara, papiloma intraduktal adalah tumor jinak mirip kutil yang tumbuh di dalam saluran susu. Ada dua jenis papiloma, yaitu: 

    • Solitary papiloma tumbuh tunggal di saluran susu besar dekat puting dan menyebabkan keluarnya cairan bening atau darah dari puting. Jika diraba, dapat terasa seperti benjolan kecil dekat puting susu dan terasa sakit.
    • Multiple papiloma tumbuh di saluran kecil di payudara yang jauh dari puting susu dan tidak menyebabkan keluarnya cairan.

Solitary papiloma tidak meningkatkan risiko kanker payudara sementara multiple papiloma sedikit meningkatkan risiko kanker payudara.

7. Kanker payudara

Kanker adalah pertumbuhan berlebihan sel-sel yang tidak bisa dikendalikan tubuh. Pada kanker payudara, sel kanker dimulai di jaringan payudara dan dapat menyebar pada jaringan tubuh lain. 

Meskipun hampir semua penderita kanker payudara adalah wanita, namun pria juga bisa terkena kanker payudara.

Penyebab tumor payudara

Tumor payudara dapat sebabkan oleh beberapa kemungkinan:

  • Perubahan jaringan payudara.
  • Fluktuasi hormon.
  • Infeksi payudara.
  • Jaringan parut akibat cedera payudara.
  • Terapi hormonal.

Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker payudara disebabkan oleh kelainan genetik. Sekitar 5% hingga 10% kanker payudara disebabkan kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua. Sementara 85% kanker payudara disebabkan oleh kelainan genetik akibat bertambahnya usia dan gaya hidup tidak sehat.

Diagnosis tumor payudara

Ada beberapa tes yang dapat dokter lakukan untuk mendiagnosis kondisi benjolan di payudara, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik pada payudara dan cek riwayat kesehatan

Dokter akan memperhatikan kondisi payudara, termasuk keberadaan benjolan dan perubahan tidak biasa lainnya. Dokter juga mencatat riwayat kesehatan lengkap, termasuk gejala yang Anda alami dan faktor risiko kanker payudara.

2. Tes pencitraan

Berikut beberapa tes pencitraan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi benjolan pada payudara.

  • Mamografi: pemeriksaan rontgen pada payudara. Ini adalah tes yang paling umum digunakan.
  • USG payudara: pemeriksaan dengan membuat gambar jaringan payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. USG dapat membantu membedakan benjolan cairan (kista) dan benjolan padat.
  • MRI payudara: pemeriksaan menggunakan resonansi magnetik, biasanya dilakukan jika tes lainnya belum memberikan informasi yang cukup.

Promo pemeriksaan benjolan payudara

3. Tes cairan puting

Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan pada cairan selain ASI yang keluar dari puting untuk mengetahui adanya darah atau sel abnomal lainnya.

4. Biopsi

Pengambilan sampel jaringan jika ditemukan tumor untuk mengetahui apakah benjolan termasuk tumor jinak atau tumor ganas yang berpotensi menjadi kanker payudara.

Di Mandaya Royal Hospital Puri, pemeriksaan benjolan pada payudara dilakukan menggunakan peralatan medis terkini dan tim dokter terkait yang lengkap, sehingga hasil pemeriksaan bisa keluar dalam waktu satu hari. Dengan begitu, Anda tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan kepastian apabila benjolan yang muncul di payudara ganas atau tidak. 

Setelah jenis tumor terdeteksi lewat pemeriksaan, maka Anda akan diarahkan untuk konsultasi ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan lanjutan atau penentuan jenis pengobatan. 

Pengobatan tumor payudara

Tumor payudara jinak umumnya tidak membutuhkan perawatan medis kecuali jika tumor terus membesar, menyebabkan nyeri, atau meningkatkan risiko kanker payudara.

Jenis pengobatan yang dapat diberikan meliputi:

  • Aspirasi jarum halus atau fine-needle aspiration untuk mengeluarkan cairan pada kista.
  • Operasi untuk mengangkat jaringan tumor payudara.
  • Antibiotik oral untuk mengatasi benjolan akibat infeksi seperti mastitis.
  • Terapi anti hormon estrogen untuk menurunkan risiko kanker payudara jika diperlukan.

Pada beberapa jenis tumor payudara tertentu, dokter dapat menyarankan untuk melakukan pemeriksaan pencitraan rutin setiap 6 bulan sekali untuk mengawasi perkembangan benjolan.

Sementara itu jika tumor yang muncul ternyata ganas, maka dokter akan menentukan opsi pengobatan yang berbeda. Tergantung dari tingkat keparahannya, kanker payudara bisa diobati dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga imunoterapi. Pengobatan yang dipilih bisa salah satu atau gabungan dari dua atau lebih prosedur. 

Tumor payudara tidak bisa dicegah. Meskipun demikian, Anda dapat menurunkan risiko beberapa jenis tumor payudara dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga berat badan ideal, rutin olahraga, menggunakan bra dengan ukuran yang pas dan nyaman, tidak merokok dan hindari minuman beralkohol.

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

 

Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yaitu di atas 100 detak per menit. Ini adalah salah satu jenis aritmia, alias gangguan irama jantung.

Detak jantung normal orang dewasa berada di rentang 60-100 detak per menit. Detak jantung di atas 100 tidak selalu jadi tanda adanya masalah kesehatan. Olahraga dan stres juga bisa menyebabkan seseorang mengalami takikardia.

Namun, jika kondisi ini terjadi bahkan saat sedang beristirahat, Anda sebaiknya waspada.

Jenis-jenis takikardia

Takikardia adalah gangguan irama jantung yang membuatnya berdetak sangat cepat. Ada beberapa jenis takikardia yang dibedakan berdasarkan area jantung yang terdampak.

Berikut ini adalah beberapa jenis takikardia:

1. Sinus takikardia

Sinus takikardia adalah kondisi takikardi yang disebabkan oleh respons tubuh usai olahraga atau karena stres. 

Kondisi ini jarang membutuhkan penanganan khusus sebab detak jantung akan kembali normal saat penyebabnya hilang atau Anda beristirahat.

2. Supraventrikular takikardia

Supraventrikular takikardia (SVT) adalah jenis takikardi yang terjadi di ruang atas jantung (atrium/serambi) akibat gangguan impuls listrik. Kondisi ini menyebabkan dada berdebar yang hilang dan timbul tiba-tiba.

Ada beberapa jenis supraventrikular takikardia, yaitu:

  • Atrial fibrilasi. Merupakan jenis paling umum dari takikardia. Impuls listrik yang tidak teratur dimulai dari atrium (ruang atas jantung) dan membuat jantung berdetak cepat. Dalam beberapa kasus mungkin tidak diperlukan pengobatan, walau dalam kasus lainnya kondisi ini tidak akan hilang kecuali diobati.
  • Atrial flutter. Kondisi ini mirip dengan atrial fibrilasi, akan tetapi impuls listrik yang dihasilkan lebih teratur. Orang yang memiliki atrial flutter umumnya juga memiliki atrial fibrilasi.
  • Paroxysmal atrial tachycardia (PAT). Kondisi ini menyebabkan atrium jantung mengirimkan sinyal listrik secara berlebihan sehingga jantung berdetak terlalu cepat.
  • Paroxysmal supraventricular tachycardia (PSVT). Merupakan jenis takikardia yang menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat tapi dengan irama yang teratur. Kondisi ini membuat Anda tiba-tiba merasakan jantung berdebar kencang tapi kembali normal secara mendadak pula.

3. Ventrikular takikardia

Ventrikular takikardia adalah aritmia yang terjadi di ruang jantung bagian bawah (ventrikel). Kondisi ini menyebabkan ventrikel tidak terisi sepenuhnya sehingga tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh.

Berikut ini adalah beberapa jenis ventrikular takikardia:

  • Ventrikular takikardia adalah kondisi saat detak jantung terlalu cepat, di atas 100 kali per menit.
  • Ventrikular fibrilasi adalah kondisi saat ventrikel jantung bergetar (akibat berdetak sangat cepat, di atas 300 kali per menit), alih-alih memompa dengan teratur. Kondisi ini bisa berdampak fatal apabila detak jantung tidak segera kembali normal. 

Penyebab takikardia

Takikardia adalah meningkatnya detak jantung di atas normal (100 detak per menit) akibat beberapa hal. Olahraga atau stres bisa menyebabkan detak jantung seseorang meningkat dan ini adalah hal yang normal.

Biasanya detak jantung akan kembali normal saat beristirahat atau menenangkan diri.

Takikardia juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan impuls listrik yang memerintah jantung untuk berdetak. Beberapa hal yang menyebabkan gangguan impuls listrik pada jantung, antara lain:

  • Stres
  • Demam
  • Konsumsi kafein atau alkohol secara berlebihan
  • Anemia
  • Hipertiroid
  • Kurangnya aliran darah pada arteri koroner
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh
  • Obat-obatan tertentu
  • Memiliki penyakit jantung, seperti kardiomiopati dan penyakit jantung koroner
  • Pernah mengalami serangan jantung

Faktor risiko

Takikardia bisa dialami oleh siapa pun, termasuk anak-anak. Meski begitu, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami takikardia:

  • Penuaan
  • Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami takikardia
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Obesitas

Gejala takikardia

Takikardia menyebabkan detak jantung terlalu cepat. Kondisi ini dapat memunculkan gejala berupa jantung yang berdegup kencang.

Selain itu, beberapa gejala takikardia yang umum terjadi meliputi:

  • Jantung berdebar kencang (palpitasi jantung)
  • Nyeri dada
  • Pingsan
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Denyut nadi yang cepat

Baca juga: Penangan Penyakit Jantung Bawaan Lebih Efektif dengan Zero Fluoroscopy

Diagnosis takikardia

Untuk mendiagnosis takikardia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan serangkaian pemeriksaan atau prosedur medis.

Beberapa prosedur yang mungkin Anda jalani untuk mengetahui diagnosis, antara lain:

1. Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram adalah pemeriksaan untuk merekam detak jantung. Anda akan dipasangkan elektroda di dada, kadang di lengan atau kaki. Nantinya, elektroda ini akan mencatat seberapa cepat atau lambat jantung Anda berdetak.

2. Holter monitoring

Terkadang, gangguan irama jantung tidak terdeteksi lewat EKG. Maka itu, holter monitoring akan dilakukan. 

Ini adalah prosedur pemeriksaan berupa alat EKG portabel yang dipakai selama satu hari atau lebih untuk mencatat kelainan detak jantung saat beraktivitas yang mungkin terlewat saat EKG.

3. Event monitor

Serupa dengan holter monitoring, akan tetapi alat ini hanya memantau detak jantung Anda selama beberapa menit pada waktu-waktu tertentu.  Seringnya, alat ini dipakai selama 30 hari untuk mencatat detak jantung Anda.

4. Echocardiogram (USG jantung)

Echocardiogram atau echo jantung, atau USG jantung, adalah pemeriksaan untuk melihat gambaran jantung saat berdetak. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat melihat aliran darah di dalam jantung dan kondisi katup jantung.

Selain lewat USG dokter juga mungkin melihat gambaran jantung lewat rontgen dada, MRI jantung, ataupun CT scan jantung.

5. Stress test

Stress test atau treadmill test adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat detak jantung Anda saat melakukan aktivitas berat. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di atas treadmill atau menggunakan sepeda statis di rumah sakit atau laboratorium.

6. Angiografi koroner

Angiografi koroner adalah pemeriksaan untuk melihat kondisi pembuluh darah di jantung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cairan kontras dan alat rontgen khusus untuk dapat menunjukkan pembuluh arteri koroner.

Pemeriksaan ini berguna untuk melihat ada tidaknya penyempitan ataupun penyumbatan di pembuluh darah jantung, sekaligus melihat suplai darah di jantung.

7. Elektrofisiologi

Elektrofisiologi dilakukan untuk menemukan area jantung mana yang mengalami gangguan impuls listrik.

Pada pemeriksaan ini, dokter akan memasukkan selang tipis ke pembuluh darah yang ada di selangkangan untuk melihat area jantung. Sensor di ujung selang tersebut nantinya akan mencatat sinyal listrik yang dikirim ke hati.

8. Tilt table test

Tilt table test atau tes meja miring adalah pemeriksaan untuk mengetahui apakah pingsan yang dialami disebabkan oleh takikardia. Pemeriksaan ini meminta Anda untuk tiduran di atas bidang rata yang akan diubah kemiringannya.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat bagaimana jantung dan sistem saraf Anda merespons perubahan posisi.

Pengobatan takikardia

Tujuan pengobatan takikardia adalah mengembalikan detak jantung menjadi normal kembali dan mencegah detak jantung terlalu cepat di waktu yang akan datang.

Pengobatannya biasanya akan sangat bergantung dari jenis takikardia yang Anda alami.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan takikardia yang mungkin dilakukan:

1. Manuver vagal

Manuver vagal adalah teknik sederhana untuk menurunkan detak jantung. Manuver vagal bisa dilakukan dengan sengaja batuk, mengejan seperti sedang buang air besar, atau meletakkan kantong es di wajah.

Cara ini dilakukan untuk merangsang saraf vagus yang berfungsi mengatur detak jantung.

2. Obat-obatan

Jika manuver vagal tidak berhasil, dokter akan meresepkan obat-obatan antiaritmia untuk membantu menormalkan kembali detak jantung.

3. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan cara menempatkan elektroda di dada untuk memberikan kejut listrik pada jantung dan mengatur ulang irama jantung. Prosedur ini dilakukan dalam keadaan darurat atau saat kedua cara di atas tidak bekerja.

4. Ablasi jantung

Untuk memperbaiki irama jantung, dokter juga mungkin melakukan ablasi jantung. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang kateter ke pembuluh darah (biasanya lewat selangkangan).

Nantinya, sensor di ujung kateter akan mengalirkan energi dingin atau panas untuk membuat luka kecil pada jantung. Luka ini akan menghalangi sinyal listrik yang tidak teratur pada jantung sehingga detak jantung normal kembali.

5. Pemasangan alat pacu jantung 

Pemasangan pacu jantung dilakukan dengan memasang sebuah alat kecil di bawah kulit di area dada. Alat ini dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan akan mengirimkan sinyal listrik untuk memperbaiki irama jantung.

6. Implantable cardioverter-defibrillator (ICD)

Salah satu cara mengobati takikardia adalah dengan pemasangan implantable cardioverter-defibrillator (ICD). Alat ini diletakkan di bawah kulit dekat tulang selangka.

ICD akan mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan mengirimkan kejut listrik tekanan tinggi atau rendah untuk mengembalikan detak jantung. Ini adalah metode pengobatan yang direkomendasikan untuk ventrikular takikardia atau ventrikular fibrilasi.

7. Operasi

Terkadang prosedur operasi jantung terbuka diperlukan untuk mengatasi takikardia. Operasi ini dilakukan untuk menghancurkan jalur listrik yang menyebabkan takikardia. Prosedur ini dilakukan jika cara lain tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Gunakan Rotablator untuk Atasi Sumbatan Kronis Pada Pembuluh Darah Jantung

Pencegahan takikardia

Cara mencegah takikardia adalah dengan menjauhi pemicunya, seperti alkohol, merokok, dan konsumsi kafein. Anda juga bisa menurunkan risikonya dengan cara:

  • Mengendalikan tekanan darah
  • Makan gizi seimbang
  • Memiliki berat badan ideal
  • Mengendalikan stres

Konsultasikan pada dokter jika Anda memiliki masalah jantung dalam keluarga, khususnya aritmia. Dokter kami di pusat jantung RS Mandaya Hospital akan siap membantu Anda menjaga kesehatan jantung.

Booking dokter dengan mudah lewat Chat Whatsapp atau halaman Book Appointment. Anda juga bisa melakukannya lewat aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

bg-left

dr. Tiur Herlina J, Sp.B

Spesialis Bedah - Umum
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Kristen Indonesia
  • Spesialis Bedah Umum, Universitas Padjadjaran

Courses & Training

  • Bedah Laparoskopik Dasar Lanjutan. Suturing and Knotting. Jakarta 28-29 Maret 2014
  • Workshop Stapled Haemorroidopexy & Intestinal Stapling. Bandung 13 Mei 2014
  • Workshop Breast Reconstruction Surgery. Bali 20 Oktober 2014
  • Workshop lmplementasi Standar Pelayanan Anestesi dan Bedah dan Hak Pasien. Jakarta 4-5 Desember 2015
  • lnstruktur AV Shunt. Lampung 2-3 Mei 2016
  • Workshop HAL&RAR Ciwidey 22-23 Juli 2017
  • Proctorship/Magang Laparoskopik Appendektomi dan Kolesistektomi (Bedah Minimal lnvasif). Jakarta 23-28 Juli 2018
  • TOT lnstruktur ATLS 1-2 Agustus 2018
  • lnstruktur CAPD. Jakarta l Oktober 2022
  • Konsultasi Bedah Umum
  • Operasi Usus Buntu
  • Penjahitan Luka
  • Sirkumsisi

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K)

Spesialis Bedah - Digestif
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa English, Indonesia

Prof. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B-KBD merupakan seorang Dokter Bedah Digestif . Beliau dapat membantu layanan Konsultasi bedah digestif. Prof. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B-KBD menamatkan pendidikan Dokter Spesialis Bedah di Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga terhimpun dalam organisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI).

Prof. Dr. dr. Toar Lalisang SpB-KBD adalah seorang dokter spesialis bedah yang fokus pada bedah digestif dengan berbagai pengalamannya, Prof. Toar menjadi seorang pakar dalam bedah digestif dan transplantasi hati.

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Indonesia
  • Dokter Spesialis Bedah, Universitas Indonesia
  • Subspesialis Bedah Digestive, Universitas Indonesia
  • Doktor, Universitas Indonesia

Awards

  • Satya Lencana of Honor for 20 years of Satya Karya
  • Bakti Karya Husada Tri Windu
  • Appreciation for the role and contribution in improving access, accountability and quality of transplantation services

https://scholar.google.com/citations?user=dD42GnoAAAAJ&hl=id&oi=ao

  • Transplant Hati
  • Kanker Hati
  • Sirosis Hati
  • Tumor Hati
  • Bedah Nissen Fundoplication
  • Bedah Saluran Cerna
  • Operasi Angkat Kandung Empedu
  • Operasi Angkat Kandung Empedu dengan Laparoskopi
  • Operasi Bypass Lambung
  • Operasi Hemoroid
  • Operasi Hernia
  • Operasi Kanker Usus Besar
  • Operasi Lambung
  • Operasi Polip Usus
  • Operasi Perlengketan Usus
  • Operasi Usus Buntu dengan Laparoskopi
  • Operasi Turun Berok

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Tjhin Sun Fu, Sp.B, M.Biomed

Spesialis Bedah - Umum
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
  • Post Graduates Studies of General Surery Udayan University
  • Post Graduates Studies in Medical Biology, Udayan University

Courses & Trainings

  • Hernia Essential Training Course
  • Apprenticeship Laparascopy
  • Suturing Laparascopy
  • Accreditation Joint Commission International
  • Upper and Lower GI Endoscopy
  • Basic Laparoscopy
  • DSTC (Definitive Surgical Trauma Care)
  • Acute Care Surgery Course
  • Ultrasonography for surgeon
  • Basic Surgical Skills
  • Advanced Cardiac Life Support , held by Indonesian Heart Association.
  • Advanced Trauma Life Support, held by Indonesian Surgeons Association.
  • Occupational Medicine Course
  • Konsultasi Bedah Umum
  • Operasi Usus Buntu
  • Penjahitan Luka
  • Sirkumsisi

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes