Kanker rahim adalah jenis kanker yang menyerang rahim, yaitu tempat tumbuh dan berkembangnya bayi selama masa kehamilan. Setiap wanita usia berapa pun bisa mengalaminya. Akan tetapi, kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang sudah memasuki masa menopause atau di atas 50 tahun.
Apa itu kanker rahim?
Kanker rahim adalah pertumbuhan sel abnormal yang terjadi pada jaringan rahim. Kebanyakan, sel kanker akan bermula di lapisan dinding rahim yang disebut atau endometrium. Endometrium inilah yang nantinya akan menjadi tempat melekatnya sel telur (ovum) yang telah dibuahi. itu sebabnya, kondisi ini dikenal juga sebagai kanker endometrium.
Selain di dinding rahim, sel kanker juga bisa berkembang di jaringan ikat maupun otot di sekitar rahim.
Terdapat dua jenis kanker rahim yang dibedakan berdasarkan lokasi pertumbuhan sel kanker.
- Kanker endometrium: Jenis kanker yang awalnya berkembang di endometrium dan merupakan salah satu kanker sistem reproduksi yang paling sering dialami wanita.
- Sarkoma uterus: Jenis kanker yang awalnya berkembang di lapisan otot tengah (miometrium) serta jaringan ikat rahim. Kanker sarkoma uterus tergolong sangat jarang terjadi.
Lihat Juga: Mengenal Jenis Kanker Pada Organ Kewanitaan Bersama Dr. dr. Unedo H. Markus Sihombing, Sp.OG, Subsp. Onk
Gejala
Gejala umum kanker rahim bisa meliputi:
- Perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi atau setelah menopause
- Menstruasi lebih banyak atau lebih lama dari biasanya
- Keputihan yang tidak biasa dan berbau tidak sedap
- Nyeri di punggung bawah atau di panggul
- Nyeri saat berhubungan seks
- Kencing berdarah
- Benjolan atau bengkak di area perut atau panggul
Meski demikian, untuk memastikan penyebab gangguan kesehatan yang Anda alami, segera kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Dokter Obgyn Perempuan di Jakarta dan Tangerang
Penyebab
Penyebab kanker rahim adalah terjadinya mutasi genetik pada sel-sel di jaringan rahim. Mutasi itu kemudian menyebabkan sel-sel di rahim terus membelah secara tidak terkendali sehingga menekan sel-sel sehat.
Hingga kini, dokter dan ahli belum mengetahui apa yang menyebabkan sel-sel di rahim mengalami mutasi. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang Anda mengalami kanker rahim, di antaranya:
- Berusia di atas 50 tahun
- Sudah memasuki masa menopause
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Diet tinggi lemak hewani
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami kanker rahim
- Mewarisi sindrom Lynch
- Kadar estrogen tinggi
- Memiliki diabetes
- Mengalami endometriosis
- Memiliki PCOS
- Menjalani terapi pengganti hormon dengan estrogen atau tamoxifen
- Mendapatkan menstruasi pertama di usia yang relatif muda (kurang dari 12 tahun)
- Menopause pada usia lebih tua
Diagnosis
Dokter akan mengawali diagnosis dengan melakukan pemeriksaan terkait riwayat kesehatan Anda termasuk gejala yang dirasakan, faktor risiko yang Anda miliki serta riwayat kesehatan keluarga. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan panggul.
Beberapa tes yang dapat dilakukan, antara lain:
- Tes darah
- Tes pencitraan dengan CT scan, MRI, atau USG transvaginal
- Biopsi endometrium
- Histeroskopi
- Dilatasi dan kuretase
Selain menentukan kondisi keganasan, berbagai pemeriksaan di atas juga akan membantu dokter untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat.
Lihat juga: Mengenal Faktor Genetik atau Keturunan Pada Kanker Rahim & Endometrium
Pengobatan kanker rahim
Pengobatan yang diberikan akan tergantung pada jenis dan stadium kanker serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Pilihan pengobatan kanker organ kewanitaan secara umum meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan pengobatan hormon.
Sering kali pengobatan kanker akan menggunakan kombinasi dua perawatan atau lebih. Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan kanker rahim:
1. Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan dengan menggunakan radiasi sinar berenergi tinggi yang difokuskan untuk menghancurkan sel kanker. Radiasi ini dapat membunuh sel kanker, atau menghentikan sel kanker berkembang biak.
Salah satu jenis radioterapi yang umum digunakan dan dianjurkan untuk penanganan kanker rahim, antara lain brakiterapi.
2. Pembedahan
Operasi atau pembedahan umumnya menjadi pengobatan utama untuk kanker endometrium. Beberapa pilihan pembedahannya, antara lain:
- Histerektomi
Operasi pengangkatan rahim dan leher rahim. Operasi ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan di perut atau mengangkat rahim melalui vagina.
Tergantung stadium kanker rahim, dokter mungkin hanya akan mengangkat bagian rahim jika kanker belum menyebar. Namun jika kanker telah menyebar, rahim akan diangkat bersama dengan jaringan di sekitarnya seperti leher rahim serta bagian atas vagina.
- Bilateral salpingo-oophorectomy (BSO)
Operasi untuk mengangkat rahim sekaligus bagian ovarium dan saluran tuba. Tindakan ini mungkin diperlukan bagi kebanyakan orang untuk memastikan semua sel kanker dapat dihilangkan.
- Pengangkatan kelenjar getah bening/limfa (lymphadenectomy)
Operasi untuk mengangkat rahim beserta kelenjar limfa di sekitar rahim untuk memastikan apakah kanker sudah menyebar ke organ lainnya.
3. Kemoterapi
Perawatan dengan menggunakan senyawa kimia yang dapat menghancurkan sel kanker. Kemoterapi dapat diberikan secara oral, injeksi, ataupun menggunakan implan.
4. Terapi hormon
Pengobatan kanker rahim dengan memberikan atau menghambat hormon tertentu agar dapat melawan sel kanker.
5. Imunoterapi
Perawatan berupa terapi imun yang bertujuan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan kanker.
Lihat Juga: Terapi Kanker Organ Kewanitaan dengan Brakiterapi
Pencegahan
Pencegahan hanya dapat dilakukan dengan melakukan cara-cara yang dapat menurunkan faktor risikonya, seperti:
- Konsultasi kepada dokter jika Anda memiliki banyak faktor risiko
- Jaga berat badan yang sehat dengan konsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga.
- Mengendalikan diabetes
- Periksakan kesehatan organ reproduksi secara berkala
- Gunakan obat KB hormonal sesuai anjuran dokter
Kanker rahim terdeteksi pada tahap awal karena banyak wanita segera memeriksakan kondisinya saat mengalami gejala tidak biasa, seperti perdarahan vagina yang tidak normal.
Lihat juga: Testimoni Pasien Kanker Ovarium Stadium 4A Lakukan Operasi & Kemo di Mandaya Cancer Center
Untuk mengetahui seberapa sering Anda perlu melakukan pemeriksaan atau jenis pemeriksaan yang Anda lakukan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn (kebidanan dan kandungan) atau bedah onkologi.
Anda bisa berkunjung ke Advanced Cancer and Radiotherapy Centre di Mandaya Royal Hospital Group untuk berkonsultasi dengan para ahli kami. Buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.
Penanganan kanker rahim di Mandaya Royal Hospital Puri dilakukan oleh tim dokter multidipislin dengan keahlian yang lengkap.
1. Dokter Spesialis Obgyn Subspesialis Onkologi
a. Dr. dr. Unedo Hence Markus Sihombing, Sp.OG, Subsp. Onk
b. dr. Kartika Hapsari, Sp.OG, Subsp.Onk, FNVOG
2. Dokter Spesialis Onkologi Radiasi
a. Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad (K)
b. dr. Riyan Apriantoni, Sp.Onk.Rad
c. dr. Novina Fortunata, Sp.Onk.Rad
3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik
a. Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP
b. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM
c. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
4. Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi
a. dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk
b. dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk