fbpx

Prosedur Transplantasi Stem Cell untuk Pengobatan Leukemia

Transplantasi stem cell, atau disebut juga transplantasi sumsum tulang, adalah prosedur memasukkan sumsum tulang yang sehat untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak. Biasanya transplantasi stem cell menjadi salah satu pengobatan untuk leukemia atau kanker darah.

Sumsum tulang adalah jaringan lunak dan berlemak di bagian tengah tulang. Sumsum tulang ini merupakan “pabrik” penghasil berbagai sel darah dan sistem imun, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (platelet). 

Pada orang yang mengalami leukemia, sumsum tulang bisa mengalami kerusakan sehingga menghasilkan sel darah yang abnormal. Dalam kondisi ini, transplantasi sumsum tulang dapat dilakukan.

Konsultasi dokter

Mengenal prosedur transplantasi stem cell untuk leukemia

Transplantasi stem cell atau sumsum tulang adalah salah satu pengobatan kanker darah selain kemoterapi. Prosedur ini dilakukan dengan menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan yang sehat. Dengan demikian, sumsum tulang sebagai pabrik sel darah bisa memproduksi sel-sel darah sehat.

Sering kali, transplantasi sumsum tulang (bone marrow transplant) digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker darah, seperti leukemia, sindrom mielodisplasia, limfoma, ataupun multiple myeloma. Anda juga mungkin membutuhkan transplantasi stem cell untuk mengobati leukemia jika sumsum tulang sudah tidak dapat atau kurang memproduksi sel darah sehat.

Untuk leukemia sendiri, beberapa jenis kanker darah yang bisa ditangani dengan transplantasi sumsum tulang, antara lain:

  • Leukemia limfositik akut
  • Leukemia myeloid akut
  • Leukemia myeloid kronis
  • Sindrom mielodisplasia (kondisi pre-leukemia yang ditandai dengan rendahnya sel darah tertentu)

Tujuan pengobatan leukemia menggunakan transplantasi stem cell adalah mencapai tahap remisi. Ini berarti, sel kanker tak tampak lagi dan tidak muncul gejala-gejala leukemia setelah pengobatan.

Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Leukemia & Multiple Myeloma

Jenis-jenis stem cell untuk leukemia

Terdapat dua jenis transplantasi stem cell untuk leukemia, yakni:

1. Transplantasi autologous

Transplantasi autologous adalah transplantasi stem cell dengan menggunakan sumsum tulang yang sehat milik pasien. Sumsum tulang ini akan diambil, dan dikembalikan lagi ke dalam tubuh setelah pasien menjalani kemoterapi dosis tinggi.  

Biasanya, orang yang dapat menerima transplantasi autologous adalah mereka yang mengalami leukemia myeloid akut dan telah mencapai remisi usai pengobatan awal, atau mereka yang tidak memiliki donor yang cocok untuk transplantasi alogenik.

Salah satu kesulitan dari transplantasi autologous adalah memisahkan sumsum tulang yang sehat dengan yang rusak. 

2. Transplantasi alogenik

Transplantasi alogenik adalah transplantasi menggunakan sumsum tulang sehat milik orang lain. Donor sumsum tulang harus melalui tes kecocokan terlebih dulu sebelum dapat mendonorkannya. 

Kecocokan jaringan sumsum tulang dengan pasien sangat diperlukan untuk meminimalisir risiko penolakan dari tubuh pasien. Biasanya, donor sumsum tulang alogenik berasal dari kandung. 

Jenis transplantasi stem cell alogenik lebih umum digunakan untuk mengatasi leukemia mieloid akut. 

Prosedur stem cell untuk leukemia

Transplantasi sumsum tulang untuk mengobati kanker darah mungkin tidak membutuhkan pembedahan. Namun, prosesnya cukup panjang.

Berikut ini adalah beberapa tahapan yang mungkin Anda lalui saat menjalani transplantasi stem cell untuk mengobati leukemia:

  • Pemeriksaan pre-transplantasi. Dokter akan meminta Anda melakukan beberapa pemeriksaan, mulai dari pemeriksaan hematologi lengkap hingga pemeriksaan fungsi organ, seperti jantung, paru, hati, dan organ lainnya. 
  • Pengambilan sumsum tulang. Tergantung dari jenis transplantasi stem cell yang digunakan, dokter akan mengambil sumsum tulang dari pasien atau pendonor. Pada transplantasi autologous, dokter akan mengambil sumsum tulang menggunakan prosedur bernama apheresis untuk mengambil sumsum tulang sehat. Sementara, jika dari donor, sumsum tulang bisa diambil dari darah atau sumsum tulang langsung.
  • Kemoterapi dosis tinggiUntuk mempersiapkan tubuh menerima transplantasi, Anda akan menjalani kemoterapi dosis tinggi untuk menghancurkan sel kanker dan sumsum tulang. Hal ini dilakukan untuk menciptakan ruang bagi sel transplantasi nantinya dan menekan sistem imun tubuh untuk meminimalisir risiko penolakan sel-sel transplantasi. Tahap ini disebut juga dengan conditioning.
  • Transplantasi stem cell. Saat sumsum tulang telah hancur dan tak dapat lagi memproduksi sel darah (termasuk sel abnormal penyebab kanker), stem cell yang sudah dipersiapkan kemudian dimasukkan ke dalam tubuh. 

Setelah proses transplantasi, stem cell akan mulai membelah diri dan memproduksi sel-sel darah yang sehat. Butuh waktu beberapa minggu sampai hasil pemeriksaan darah akan menunjukkan hasil yang normal. 

Pada beberapa orang, pemulihan transplantasi stem cell untuk pengobatan leukemia bisa memakan waktu hitungan bulan hingga tahunan. Anda akan mendapatkan pemantauan khusus dari tim dokter untuk memperhatikan efek sumsum tulang transplan yang masuk ke dalam tubuh.

Jika menerima donor sumsum tulang dari orang lain (transplantasi alogenik), dokter akan memberikan Anda imunosupresan untuk menekan reaksi sistem imun terhadap sel donor.

Baca juga: Brakiterapi: Radiasi Internal untuk Pengobatan Kanker

Konsultasi dokter

Tanda transplantasi stem cell leukemia berhasil

Transplantasi stem cell leukemia dikatakan berhasil apabila sel-sel kanker berhasil dikendalikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan jumlah sel-sel darah berangsur normal.

Itu sebabnya, usai menjalani transplantasi sumsum tulang, Anda akan menjalani beberapa kali pemeriksaan darah untuk memantau kondisi Anda. 

Transplantasi stem cell diketahui cukup efektif dalam mengobati leukemia myeloid kronis pada orang yang belum pernah mengalami jenis kanker darah ini sebelumnya. 

Secara umum, transplantasi autologous memiliki risiko komplikasi yang lebih rendah dibandingkan transplantasi alogenik. Sebab, sumsum tulang yang digunakan dalam transplantasi berasal dari tubuh sendiri, sehingga risiko penolakan akan lebih rendah.

Di samping itu, angka harapan hidup setelah menjalani transplantasi sumsum tulang jauh lebih tinggi pada mereka yang menerima donor sumsum tulang yang berasal dari keluarga atau saudara kandung, dibandingkan dari donor yang bukan keluarga, meskipun sama-sama punya tingkat kecocokan.

Transplantasi sumsum tulang termasuk prosedur yang cukup rumit dan membutuhkan keahlian para dokter spesialis kanker darah. Selain itu, prosedur ini juga menimbulkan beberapa efek samping, seperti:

  • Mual, muntah, dan diare
  • Hilang nafsu makan
  • Sesak napas
  • Kelelahan dan kelemahan ekstrem
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Kegagalan transplantasi

Ada banyak faktor yang menentukan keberhasilan transplantasi stem cell dalam pengobatan leukemia, mulai dari jenis kanker darah, stadium kanker darah, jenis transplantasi yang dipilih, usia, hingga kondisi kesehatan Anda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan cermat untuk memastikan bahwa Anda adalah kandidat yang cocok untuk menjalani prosedur ini.

Waktu Terbaik Lakukan Radioterapi pada Pasien Kanker

Kunjungi Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal untuk berkonsultasi seputar berbagai opsi pengobatan leukemia yang Anda miliki. Anda bisa membuat janji temu dengan mudah lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes