Selama ini, orang mengenal stadium kanker payudara mulai dari I-IV. Padahal, stadium kanker payudara bisa dimulai dari nol, dan tidak hanya diwakili dengan angka.
Biasanya, penentuan stadium akan ditentukan dari seberapa besar ukuran dan seberapa jauh tumor sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Menentukan tingkatan kanker payudara sangat penting karena menentukan pula pengobatan yang akan digunakan. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Contents
Tingkatan stadium kanker payudara dengan sistem TNM
Sistem TNM adalah standar internasional yang ditetapkan oleh American Joint Committee on Cancer untuk mengelompokkan keganasan tumor berdasarkan tiga faktor, yaitu tumor (T), node/kelenjar getah bening (N), dan metastase (M).
Berikut ini adalah pengelompokkan kanker berdasarkan metode TNM:
- T (tumor): menunjukkan seberapa besar ukuran tumor dan apakah sudah tumbuh ke area di sekitarnya.
- N (node/kelenjar getah bening): menunjukkan apakah kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya dan berapa banyak yang terdampak.
- M (metastase): menunjukkan seberapa jauh kanker telah menyebar ke organ tubuh lain dan kelenjar getah bening yang jauh dari payudara.
Setiap masing-masing tingkatan dari TNM akan terbagi lagi yang ditandai dengan angka atau huruf. Semakin tinggi angka atau huruf yang mengikutinya, semakin tinggi tingkatan kankernya.
Tahap T pada metode TNM
Setidaknya terdapat 7 pembagian dari kanker payudara tingkat T, yaitu:
- TX: tumor tidak dapat dinilai
- T0: tidak terbukti adanya tumor
- Tis: carcinoma in situ, seperti ductal carcinoma in situ (DCIS) atau penyakit Paget payudara yang tidak berhubungan dengan ukuran tumor
- T1 (termasuk T1a, T1b, dan T1c): tumor berukuran 2 cm atau lebih kecil
- T2: tumor berukuran lebih dari 2 cm, tapi tidak lebih dari 5 cm
- T3: tumor berukuran lebih dari 5 cm
- T4 (termasuk T4a, T4b, T4c, dan T4d): tumor ukuran berapa pun tumbuh di dinding dada dan kulit, seperti kanker payudara peradangan
Tahap N pada metode TNM
Tingkatan N diikuti angka 0-3. Berikut ini adalah tingkatannya:
- NX: penyebaran ke kelenjar getah bening terdekat tidak bisa dinilai
- N0: tidak ada penyebaran ke kelenjar getah bening sekitar
- N1: kanker telah menyebar ke kurang dari 3 kelenjar getah bening yang terletak di ketiak atau tulang dada
- N2: kanker telah menyebar ke 4-9 kelenjar getah bening di ketiak atau telah mengalami pembesaran kelenjar getah bening
- N3 (termasuk N3a, N3b, and N3c): kanker telah menyebar ke lebih dari 10 kelenjar getah bening di ketiak, tulang selangka, dan tulang dada
Pada tingkatan N3, penyebaran ke kelenjar getah bening ketiak dan tulang setidaknya berukuran 2 milimeter.
Tahap M pada metode TNM
Tingkatan M hanya terbagi ke dalam dua kategori, 0 dan 1.
- M0: tidak terdeteksi penyebaran kanker ke area tubuh di luar payudara, dilihat dari tes pencitraan.
- M1: terdeteksi penyebaran kanker ke area yang jauh dari payudara, seperti tulang atau otak, dilihat dari tes pencitraan dan biopsi telah mengonfirmasi penyebaran melebihi 0,2 milimeter atau lebih.
Baca juga: Perbedaan Ukuran Payudara Tanda Tanda Kanker Payudara, Kenali Lebih Lengkap
Stadium kanker payudara
Selain menggunakan sistem TNM, berikut adalah pembagian stadium kanker payudara.
1. Stadium 0
Pada stadium ini, sel-sel kanker hanya berada pada duktus (saluran) payudara dan belum menyebar ke jaringan sekitarnya. Pada tahap ini, kanker disebut non-invasif.
Jenis kanker payudara stadium 0 adalah ductal carcinoma in situ (DCIS) dan lobular carcinoma in situ (LCIS).
Umumnya, pengobatannya bisa berupa lumpektomi dan radioterapi setelahnya untuk memastikan sel kanker tak ada yang tersisa.
2. Stadium I
Pada stadium I, sel-sel kanker payudara mulai bersifat invasif, yakni sudah mulai terdeteksi di jaringan payudara, bukan lagi hanya di saluran (duktus).
Pada stadium I, biasanya sel kanker berukuran 2 cm atau kurang (T1).
Ada 2 tahap stadium I kanker payudara:
- Stadium 1A: tumor berukuran kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening (T1, N0, M0).
- Stadium 1B: tumor berukuran kurang dari 2 cm tapi ditemukan di kelenjar getah bening dan mungkin juga jaringan payudara.
Pada stadium I, dokter dapat merekomendasikan lumpektomi. Meski begitu, beberapa pasien memilih melakukan mastektomi untuk menurunkan risiko kanker kembali lagi.
Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan kombinasi radioterapi dan kemoterapi usai operasi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tersisa.
3. Stadium II
Kanker payudara stadium II berarti sel kanker sudah berkembang, menyebar, atau keduanya.
Sekalipun tidak ada penyebaran, tumor payudara yang berukuran lebih dari 2 cm sering dikelompokkan ke kategori kanker stadium II.
Terdapat 2 tingkatan kanker payudara stadium II, yaitu:
- Stadium 2A: tumor masih berukuran kecil dan mungkin telah menyebar ke paling banyak 3 kelenjar getah bening.
- Stadium 2B: tumor berukuran antara 2-5 cm dan telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di sekitar ketiak. Atau tumor berukuran lebih dari 5 cm tapi belum menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak.
Operasi adalah pengobatan utama kanker payudara stadium II. Untuk tumor yang ukurannya kecil, dokter dapat merekomendasikan lumpektomi, sedangkan untuk tumor yang besar, biasanya akan disarankan untuk dilakukan mastektomi atau operasi pengangkatan payudara. Selain itu, Anda akan dianjurkan menjalankan radioterapi dan kemoterapi setelahnya sesuai dengan kondisi dan penilaian dokter.
Terkadang, dokter akan merekomendasikan kemoterapi terlebih dulu sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor.
4. Stadium III
Kanker payudara stadium III lebih sulit ditangani meskipun belum menyebar ke organ lain yang jauh dari payudara.
Stadium III terdiri atas 3 tingkatan, yakni:
- Stadium 3A: kanker telah ditemukan di 1-9 kelenjar getah bening yang ada di ketiak dan tulang selangka. Kanker juga bisa telah menyebar atau menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di dalam payudara.
- Stadium 3B: sel kanker telah tumbuh di dalam dinding dada atau kulit sekitar payudara walaupun belum menyebar ke kelenjar getah bening.
- Stadium 3C: sel kanker telah ditemukan di 10 atau lebih kelenjar getah bening atau telah menyebar di sekitar tulang selangka.
Semua jenis kanker payudara peradangan dikategorikan pada stadium III.
Kemoterapi adalah pengobatan pertama pada kanker payudara stadium III. tujuannya untuk mengecilkan ukuran tumor sehingga lebih mudah diangkat. Setelah itu, operasi baru bisa dijalankan, baik itu lumpektomi ataupun mastektomi.
Anda juga bisa menjalani radioterapi atau terapi hormon setelahnya.
5. Stadium IV
Kanker payudara stadium IV sering kali disebut sebagai kanker payudara metastase. Sebab, pada stadium IV, kanker telah menyebar ke organ, bagian tubuh lain, seperti tulang, hati, otak, dan paru, atau kelenjar getah bening yang letaknya jauh dari payudara.
Pengobatan kanker stadium IV umumnya tidak menyembuhkan penyakitnya. Tujuan pengobatan adalah mengecilkan ukuran tumor, menghambat pertumbuhannya, meringankan gejala kanker payudara yang dirasakan, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Sering kali perawatan paliatif diberikan pada stadium ini.
Tonton: Pengalaman Pasien Kanker Payudara Stadium IV
Baca juga: Ketahui Jenis Benjolan Payudara, Ganas atau Jinak
Sebanyak 63% kanker payudara pada perempuan ditemukan pada tahap belum menyebar dan masih terlokalisasi di payudara. Pada tahap ini, peluang bertahan hidup 5 tahun cukup tinggi, yakni 98,9%.
Maka itu, pastikan Anda memahami deteksi dini kanker payudara agar dapat menemukannya sedini mungkin.
Pemeriksaan kanker payudara di RS Mandaya Royal Puri
Anda dapat melakukan pemeriksaan di Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal Puri melalui layanan 1-day screening. Program ini dirancang untuk membantu dokter menegakkan diagnosis secara cepat dan akurat, khususnya bagi pasien yang menemukan benjolan atau kelainan pada payudara.
Deteksi dini kanker payudara memiliki peran penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan serta memperpanjang angka harapan hidup pasien. Oleh karena itu, setiap wanita dianjurkan untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan payudara.
Berbagai metode pemeriksaan payudara yang tersedia di RS Mandaya Royal Puri antara lain:
1. USG Payudara
USG payudara menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memperlihatkan kondisi jaringan payudara dengan detail. Pemeriksaan ini aman, cepat, dan efektif dalam mendeteksi kelainan yang tidak dapat terlihat dengan mata biasa.
2. Mammografi 3D
Mammografi 3D memanfaatkan sinar-X dosis rendah untuk menemukan perubahan atau kelainan pada jaringan payudara, bahkan sebelum benjolan teraba. Berkat teknologi tiga dimensi, hasil pemeriksaan menjadi lebih akurat dibanding mammografi konvensional sehingga mendukung deteksi dini yang lebih tepat.
3. MRI Payudara
MRI payudara menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail jaringan payudara tanpa paparan radiasi. Pemeriksaan ini sangat berguna untuk menilai kondisi jaringan secara menyeluruh dan komprehensif.
4. Digital PET CT Scan
Digital PET CT Scan mengombinasikan teknologi PET dan CT dalam satu prosedur, memungkinkan dokter melihat struktur tubuh sekaligus aktivitas metabolisme jaringan. Teknologi digital terbaru ini menghasilkan resolusi yang lebih tinggi dengan waktu pemeriksaan lebih singkat.
Manfaat Digital PET CT Scan di antaranya:
- Mendeteksi kanker sejak stadium awal
- Menentukan stadium dan penyebaran kanker secara lebih akurat
- Memantau respons pasien terhadap terapi yang sedang dijalani
- Mengidentifikasi kelainan metabolik yang tidak terlihat pada CT Scan biasa
Dengan dukungan teknologi medis modern dan tenaga ahli berpengalaman, RS Mandaya Royal Puri berkomitmen memberikan diagnosis yang tepat serta penanganan terbaik untuk setiap pasien.
Tim dokter ahli kanker payudara di RS Mandaya Royal Puri
Apabila Anda mencurigai memiliki kanker payudara, konsultasikan dengan dokter spesialis di Breast Advance Cancer Center (BRAVE) RS Mandaya Royal.
RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter yang ahli dalam menangani kanker payudara, di antaranya:
RS Mandaya Royal Puri menghadirkan tim dokter spesialis bedah onkologi yang berpengalaman dalam menangani berbagai kasus kanker, khususnya kanker payudara. Berikut profil dokter yang dapat ditemui di Mandaya:
1. dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk
dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk merupakan dokter spesialis bedah onkologi yang menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Trisakti, serta melanjutkan pendidikan Bedah Umum dan Spesialis Bedah Onkologi di Universitas Indonesia.
Selain menangani kanker payudara, beliau juga berpengalaman dalam melakukan operasi pengangkatan tiroid, baik total maupun parsial, serta operasi benjolan payudara (lumpektomi).
dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 18.00 WIB
- Sabtu: 09.00 – 11.00 WIB
2. dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk
dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk adalah dokter spesialis bedah onkologi yang aktif di berbagai organisasi profesi, seperti Perhimpunan Bedah Onkologi Indonesia (PARABOI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Persatuan Ahli Bedah Indonesia (PABI).
Pendidikan dokter umum beliau ditempuh di Universitas Kristen Indonesia, kemudian melanjutkan pendidikan spesialis bedah di Universitas Sam Ratulangi.
Selain kanker payudara, dr. Enos juga menangani berbagai jenis kanker lainnya, termasuk kanker usus besar, tiroid, perut, paru-paru, melanoma, hingga pankreas.
dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 14.00 – 16.00 WIB
- Kamis: 09.00 – 11.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 16.00 WIB.
3. dr. Sara Ester Triatmoko, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O. (K)
Untuk pasien yang perlu menjalani operasi pengangkatan payudara akibat kanker, RS Mandaya Royal Puri juga memiliki dokter bedah plastik dengan subspesialisasi rekonstruksi bedah mikro & onkoplasti, yaitu dr. Sara Ester Triatmoko, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O. (K).
Beliau dikenal dengan Sara Method, sebuah inovasi dalam bedah plastik dan rekonstruksi payudara yang mampu memberikan hasil operasi lebih baik secara estetik.
dr. Sara Ester Triatmoko, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O. (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 16.30 – 20.00 WIB
- Kamis: 16.30 – 20.00 WIB
Atur janji temu Anda lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Anda juga bisa memantau nomor antrean agar lebih nyaman dalam berkonsultasi dengan dokter.