Ada beberapa metode yang dapat direkomendasikan dokter dalam rencana penanganan kanker vagina. Berbeda dengan jenis kanker pada wanita lain yang mungkin mengutamakan operasi, pengobatan kanker vagina justru bisa dimulai dengan radioterapi ataupun kombinasi dengan kemoterapi.
Dalam beberapa kasus, operasi juga mungkin diperlukan dan dikombinasikan dengan pengobatan yang lain.
Contents
Pengobatan kanker vagina
Kanker vagina adalah sel-sel kanker yang bermula pada sel-sel di dinding vagina. Vagina sendiri merupakan saluran yang menghubungkan antara mulut rahim dengan lubang vagina. Vagina inilah yang menjadi jalan lahir bayi saat persalinan normal.
Kanker vagina termasuk jenis kanker pada wanita yang sangat jarang terjadi. Apabila ditemukan pada tahap-tahap awal, peluang sembuhnya cukup baik.
Berikut adalah beberapa opsi penanganan kanker vagina:
1. Radioterapi
Radioterapi adalah penanganan utama untuk mengobati kanker vagina. Namun, radioterapi bisa saja dikombinasikan dengan pengobatan kanker lainnya, seperti kemoterapi.
Terapi radiasi, atau radioterapi, adalah pengobatan kanker menggunakan pancaran sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Terdapat dua jenis radioterapi, yaitu:
- Internal: terapi dilakukan dengan menanamkan alat berisi material radioaktif di sekitar sel kanker. Alat ini akan memancarkan sinar radiasi dan membunuh sel kanker. Brakiterapi adalah salah satu jenis radioterapi internal.
- Eksternal: terapi dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat memancarkan sinar radiasi. Sinar ini akan diarahkan ke bagian tubuh yang terdapat sel kanker untuk menghancurkannya.
Dibandingkan kedua jenis radioterapi di atas, radioterapi internal, alias brakiterapi memiliki keunggulan dibandingkan eksternal.
Brakiterapi untuk mengatasi kanker vagina dilakukan dengan menanamkan alat yang berisi material radioaktif. Alat ini kemudian akan dipasangkan di vagina. Pemasangannya bisa dilakukan sementara ataupun permanen.
Selain itu, brakiterapi juga bisa dilakukan dengan dosis rendah ataupun dosis tinggi. Untuk dosis rendah, Anda perlu menjalani rawat inap selama 1-2 hari. Sementara, untuk dosis tinggi, alat bisa dipasangkan untuk beberapa menit dan pasien dapat melakukan rawat jalan. Namun, Anda butuh beberapa kali pengobatan ke rumah sakit.
Brakiterapi lebih unggul dalam penanganan kanker vagina karena dengan cara ini, radiasi yang dipancarkan hanya memengaruhi jaringan yang berdekatan dan bersentuhan dengan alat tersebut.
Jika dibandingkan dengan radiasi eksternal yang menggunakan mesin, efek samping yang mungkin disebabkan oleh brakiterapi lebih ringan. Sebab, radiasinya berfokus dan terlokalisasi di area yang dipasangi alat.
Baca juga: Benjolan di Mulut Rahim: Penyebab dan Pentingnya Deteksi Dini
2. Operasi atau pembedahan
Operasi biasanya dilakukan jika kanker ditemukan pada tahap sangat awal. Operasi juga mungkin diperlukan apabila pengobatan kanker vagina dengan radioterapi tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Operasi yang dilakukan untuk mengobati kanker serviks bisa mengangkat seluruh atau sebagian vagina, histerektomi (vagina, serviks, dan rahim), pengangkatan ovarium dan tuba falopi, hingga seluruh organ di panggul, termasuk rektum, kandung kemih, dan usus besar bagian bawah jika kanker sudah menyebar.
3. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker vagina menggunakan obat-obatan yang mengandung senyawa kimia yang dapat menghancurkan sel kanker.
Kemoterapi untuk mengatasi kanker vagina biasanya diberikan sebagai kombinasi bersamaan dengan radioterapi. Selain pemberian obat kemoterapi, untuk mengatasi kanker vagina, kemoterapi juga bisa diberikan secara topikal, atau oles.
Kemoterapi oles biasanya diberikan untuk pertumbuhan sel abnormal di dalam dinding vagina, yang belum dikelompokkan sebagai sel kanker.
4. Imunoterapi
Pengobatan kanker vagina dengan imunoterapi dilakukan dengan menggunakan obat yang dapat membantu sistem imun menemukan dan menghancurkan sel kanker.
Akan tetapi, berhubung kanker vagina termasuk yang sangat jarang terjadi, regimen imunoterapi untuk kanker vagina masih mengacu pada kanker serviks. Selain itu, obat-obatan imunoterapi untuk kanker vagina banyak yang masih dalam uji klinis.
Anda bisa berdiskusi dengan dokter apabila terbuka untuk menjadi penerima uji klinis.
5. Targeted therapy drug
Terapi tertarget menggunakan obat yang menargetkan sel-sel kanker spesifik. Dibandingkan dengan kemoterapi, terapi tertarget memiliki efek samping yang mungkin lebih rendah karena menargetkan sel khusus. Dengan demikian pengobatan ini tidak merusak banyak jaringan sehat seperti pada kemoterapi.
Meski demikian, penggunaannya tergolong jarang untuk mengobati kanker vagina, dibandingkan metode pengobatan lainnya.
Selain pengobatan di atas, penanganan kanker vagina dengan terapi paliatif juga bisa dipilih untuk membuat pasien merasa lebih nyaman dengan berbagai gejala yang dialami.
Namun, perawatan paliatif juga dapat melibatkan radioterapi untuk meringankan rasa sakit yang muncul.
Baca juga: Metode Brakiterapi Untuk Penanganan Kanker Serviks, Rahim & Vagina (Kandungan)
Sejauh ini, radioterapi, operasi, dan kemoterapi masih menjadi metode penanganan kanker vagina yang paling umum. Pengobatannya dapat dilakukan secara tunggal atau mengombinasikan semuanya.
Konsultasikan kebutuhan pengobatan kanker vagina Anda dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan terbaik kami ataupun dokter bedah onkologi.
Untuk mendapatkan pelayanan yang lengkap dan menyeluruh, Anda bisa mendatangi Advanced Cancer and Radiotherapy Centre di Mandaya Royal Hospital Group untuk menemui berkonsultasi dengan dokter terbaik kami dan mendapatkan jawaban. Hubungi kami lewat Chat Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu