fbpx

Mengenal Gejala Kanker Serviks Stadium 4 dan Pengobatannya

Kanker serviks stadium 4 menandakan bahwa sel-sel kanker telah menyebar di luar serviks sehingga gejala yang muncul sering kali tergantung pada area yang terdampak. Stadium 4 dalam kanker leher rahim terbagi jadi dua, yaitu 4A dan 4B.

Stadium 4A pada kanker serviks menandakan kanker telah menyebar ke organ terdekat di sekitar panggul, seperti kandung kemih dan usus. Sementara pada stadium 4B, sel kanker sudah menyebar ke organ yang lebih jauh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

Gejala kanker serviks stadium 4

Pada stadium-stadium awal, gejala awal kanker serviks mungkin tidak terlalu kentara. Namun, ketika kondisi ini mulai berkembang, kanker serviks bisa menyebabkan beberapa gejala, mulai dari perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi atau rasa sakit saat berhubungan seksual. 

Ketika mencapai stadium 4, sel kanker telah menyebar ke luar serviks. Gejala yang muncul biasanya tergantung pada organ atau area tubuh yang telah ditumbuhi kanker.

Berikut adalah beberapa gejala kanker serviks stadium 4 yang bisa dialami oleh pasien:

  • Nyeri panggul atau sakit perut bagian bawah
  • Kelelahan
  • Merasa lemah atau pusing
  • Sesak napas atau batuk berdarah bila kanker telah menyebar ke paru
  • Nyeri tulang atau patah tulang
  • Perdarahan vagina yang terlalu banyak
  • Perdarahan vagina di luar jadwal menstruasi atau setelah menopause
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Konsultasi dokter

Pengobatan kanker serviks stadium 4

Pengobatan kanker serviks bergantung pada beberapa faktor, seperti stadiumnya, kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki pasien, hingga preferensi pasien. Umumnya, untuk kanker serviks stadium 4, dokter akan memberikan kombinasi pengobatan kanker, seperti operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi. 

Berikut adalah beberapa pengobatan kanker serviks stadium 4 yang bisa disarankan oleh dokter:

1. Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar energi yang kuat untuk membunuh sel kanker. Seringnya, radioterapi dikombinasikan dengan kemoterapi sebagai pengobatan utama untuk kanker serviks yang telah menyebar. Terapi ini juga dapat digunakan setelah operasi jika ada peningkatan risiko kanker akan kembali. 

Terdapat beberapa metode dari prosedur terapi radiasi yang bisa dilakukan oleh dokter, yaitu:

  • Radiasi eksternal, dilakukan dengan mengarahkan sinar radiasi ke area tubuh yang terdampak kanker.
  • Radiasi internal (brakiterapi), pemasangan alat berisi bahan radioaktif ke dalam vagina pasien selama beberapa menit untuk membunuh sel kanker.

Dibandingkan dengan radioterapi eksternal, metode brakiterapi untuk kanker serviks memiliki keunggulan dalam pemberian dosis radiasi yang lebih tinggi dengan dampak yang lebih kecil. Sebab, radiasi langsung bekerja di dekat tumor sehingga meminimalisir kerusakan jaringan sehat lainnya. 

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Untuk kanker serviks stadium 4, kemoterapi dosis rendah sering kali dikombinasikan dengan radioterapi karena dapat meningkatkan efek radiasi. 

3. Terapi tertarget

Terapi target menggunakan obat-obatan yang menyerang materi genetik atau senyawa kimia tertentu yang ada dalam sel kanker. Dengan menghalangi zat kimia ini, terapi target dapat menyebabkan sel kanker mati. Terapi ini biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi dan mungkin menjadi pilihan untuk kanker serviks stadium lanjut. 

4. Imunoterapi

Imunoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan yang membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan membunuh sel kanker. 

Sel kanker bertahan hidup dengan bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh. Melalui imunoterapi, sel-sel sistem kekebalan tubuh dilatih untuk dapat menemukan dan membunuh sel kanker. 

Umumnya, imunoterapi dilakukan untuk kasus kanker stadium serviks stadium lanjut dan bila pengobatan lain tidak berhasil.

Baca juga: Cara Mencegah Kanker Serviks: Panduan Lengkap untuk Wanita 

Konsultasi dokter

Harapan hidup kanker serviks stadium 4

Pada  kasus kanker serviks stadium 4, sekitar 15 dari 100 orang dapat bertahan hidup dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah didiagnosis. 

Meski demikian, hal itu bukan merupakan angka dan vonis pasti. Sebab, ada banyak faktor yang memengaruhi angka harapan hidup, seperti jenis kanker, kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, dan respons tubuh terhadap pengobatan.

Baca juga: dr. Kartika Hapsari, Dokter Spesialis Kanker Serviks Jebolan S3 Belanda

Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar metode pengobatan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn (kebidanan dan kandungan) atau bedah onkologi.

Anda bisa berkunjung ke Advanced Cancer and Radiotherapy Centre di Mandaya Royal Hospital Group untuk berkonsultasi dengan para ahli kami. Hubungi kami lewat Chat Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes