fbpx

Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika ujung atas tulang lengan atas (bonggol tulang yang menempel di bahu) terlepas dari tempatnya. Kondisi ini menyebabkan penampakan bahu tampak ganjil.

Penyebab yang paling umum adalah terjatuh atau kecelakaan. Ini merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera. 

Apa itu dislokasi bahu?

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika bonggol tulang lengan atas yang seharusnya berada di sendi bahu terdorong keluar dari tempatnya. 

Sendi bahu adalah sendi yang paling fleksibel di seluruh tubuh sehingga memungkinkan lengan melakukan berbagai gerakan. Akan tetapi, fleksibilitas ini juga yang menyebabkan sendi bahu paling sering mengalami dislokasi dibandingkan persendian lainnya.

Terdapat beberapa jenis dislokasi bahu tergantung dari seberapa jauh tulang berpindah dari soket bahu, yaitu:

  • Complete dislocations (luxation). Dislokasi total yang menyebabkan tulang di dalam sendi bahu terlepas sepenuhnya dan keluar dari soket bahu.
  • Subluxation (dislokasi sebagian). Dislokasi yang terjadi ketika tulang bahu Anda bergeser akan tetapi persendian dan tulang masih melekat.

Dengan penanganan yang tepat, seseorang yang mengalami dislokasi bahu dapat mengembalikan fungsi bahunya seperti sediakala dalam hitungan minggu. Namun, sendi bahu yang tersebut akan jadi lebih rentan mengalami dislokasi lagi.

Gejala dislokasi bahu

Gejala dislokasi bahu yang tampak jelas adalah kondisi bahu yang mengalami perubahan bentuk (deformitas) disertai rasa sakit yang amat sangat.

Berikut ini ada beberapa gejala yang mungkin Anda alami saat mengalami dislokasi bahu:

  • Bentuk bahu yang tidak biasa atau tampak keluar dari tempatnya
  • Rasa sakit yang hebat
  • Bahu bengkak dan memar
  • Sulit menggerakkan bahu
  • Lengan yang melemah
  • Kejang otot
  • Mati rasa atau kesemutan di area sekitar bahu, seperti leher atau lengan

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Penyebab dislokasi bahu

Dislokasi bahu dapat terjadi akibat adanya benturan keras atau gerakan tiba-tiba yang ekstrem pada bahu. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada trauma atau kecelakaan dan menyebabkan bahu dislokasi total atau sebagian.

Berikut ini adalah beberapa penyebab dislokasi bahu yang paling umum:

  • Cedera olahraga. Olahraga yang melibatkan kontak fisik sering menyebabkan seseorang mengalami dislokasi bahu, seperti sepakbola, rugbi, atau hoki.
  • Kecelakaan. Benturan keras seperti kecelakaan mobil atau motor dapat menyebabkan dislokasi bahu.
  • Jatuh. Posisi jatuh yang menyebabkan sendi bahu jadi tumpuan untuk menahan bobot tubuh juga bisa menyebabkan dislokasi bahu, seperti jatuh dari tangga atau terpeleset.

Orang yang pernah mengalami dislokasi bahu sebelumnya juga lebih berisiko mengalaminya kembali dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalaminya.

Selain itu, beberapa orang yang terlahir dan memiliki fleksibilitas berlebih dibandingkan orang lainnya juga punya risiko yang lebih tinggi mengalami dislokasi bahu.

Diagnosis dislokasi bahu

Salah satu ciri dislokasi bahu yang tampak paling jelas adalah bergesernya lokasi bahu sehingga keluar dari tempatnya. Kondisi ini dapat dilihat dengan mata telanjang dari bentuk bahu yang tidak biasa (deformitas). 

Selain melihat bentuk bahu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan lain, seperti:

  • Mengecek pembengkakan dan deformitas
  • Melihat warna kulit dan sirkulasi darah di tangan untuk melihat ada tidaknya arteri yang terluka saat dislokasi
  • Mengecek apakah lengan mati rasa atau tidak sebagai tanda ada tidaknya kerusakan saraf selama dislokasi

Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

Pengobatan dislokasi bahu

Pengobatan dislokasi bahu yang utama adalah dengan mengembalikan posisi bahu ke dalam soketnya. Prosedur ini hanya bisa dilakukan oleh dokter terlatih, seperti dokter ortopedi spesialis masalah bahu.

Jangan mengurut atau memijat tulang yang bergeser karena bisa menyebabkan kondisinya semakin parah dan berisiko merusak jaringan di sekitarnya, seperti otot, pembuluh darah, dan saraf.

Beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk dislokasi bahu, antara lain:

  1. Jangan menggerakkan sendi bahu
  2. Jangan berusaha mengembalikan bahu ke posisi semula jika tidak terlatih
  3. Menyangga lengan yang terdampak dengan kain gendongan untuk menopang
  4. Kompres dingin untuk mengurangi nyeri dan bengkak

Meski demikian, Anda tetap harus segera ke rumah sakit setelahnya untuk mengembalikan posisinya.

Pengobatan dislokasi bahu tidak selalu membutuhkan operasi. Biasanya, dokter hanya akan mengembalikan posisi tulang ke tempatnya semula. Prosedur ini disebut dengan reduksi tertutup.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan dislokasi bahu:

1. Reduksi tertutup (closed reduction)

Prosedur mengembalikan posisi tulang ke tempatnya. Ini adalah prosedur yang paling umum untuk mengatasi dislokasi bahu. Dokter akan memberikan bius lokal untuk membuat area sekitar bahu mati rasa kemudian mengembalikan posisinya dengan manuver tertentu. 

Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan Anda sedatif untuk membantu rileks dan mengurangi rasa sakitnya. Saat posisi bahu sudah kembali seperti semula, rasa sakitnya hampir pasti berlangsung membaik.

2. Imobilisasi

Setelah mengembalikan posisi bahu, imobilisasi perlu dilakukan. Imobilisasi adalah pembatasan gerak sendi untuk memberikan kesempatan sendi bahu beristirahat dan memulihkan diri. 

Imobilisasi dilakukan dengan memasang bidai, penyangga, atau gendongan lengan agar tangan tidak banyak bergerak.

Sesekali, Anda perlu berlatih menggerakkan bahu dengan gerakan tertentu untuk mencegah frozen shoulder.

3. Obat-obatan

Rasa nyeri akibat dislokasi biasanya akan berangsur membaik begitu posisi bahu diperbaiki. Namun, dokter bisa saja memberikan pereda nyeri jika dibutuhkan. Apabila rasa sakit tidak juga membaik setelah minum obat dan setelah posisi sendi kembali, segera konsultasi lagi dengan dokter.

4. Fisioterapi

Saat sudah bisa melepaskan penyangga atau gendongan lengan, Anda memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi bahu sekaligus memperkuat otot. 

Tanyakan pada dokter latihan yang tepat. Fisioterapi juga membantu mencegah frozen shoulder akibat bahu terlalu lama tidak difungsikan.

5. Operasi

Operasi untuk dislokasi bahu umumnya hanya dilakukan jika ada pembuluh darah dan saraf yang terdampak akibat pergeseran tulang. Dokter juga dapat merekomendasikan operasi jika dislokasi terjadi berulang.

Pada minggu-minggu awal, Anda harus mengistirahatkan bahu Anda dan dilanjutkan dengan beberapa bulan terapi fisik sampai bisa kembali menggunakan sendi bahu Anda dengan normal.

Umumnya, dislokasi bahu dapat sembuh dalam waktu 12 minggu. Beberapa orang mungkin butuh waktu sekitar 4 bulan untuk dapat memfungsikan sendi bahunya seperti awal.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda bergantung pada seberapa berat pergeseran tulang yang terjadi.

Baca juga: Masalah Bantalan Sendi Lutut dan Pengobatannya

Komplikasi dislokasi bahu

Anda perlu segera ke rumah sakit jika curiga mengalami dislokasi bahu. Hampir tidak mungkin membiarkan dislokasi tidak diobati karena sangat membatasi gerakan dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Membiarkan dislokasi bahu tidak diobati bisa membuat pembengkakan dan nyeri semakin hebat, tangan melemah, hingga kehilangan kemampuan gerak. Begitu juga jika Anda berusaha mengembalikan posisi sendi dengan memijat, mengurut, ataupun mengembalikannya tanpa pengetahuan medis.

Selain itu, dislokasi bahu juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Robekan ligamen, otot, dan tendon yang menopang sendi bahu
  • Kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar sendi bahu yang terdampak
  • Dislokasi bahu berulang 

Pencegahan dislokasi bahu

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dislokasi bahu, antara lain:

  • Olahraga rutin untuk memperkuat dan menjaga fleksibilitas otot dan sendi bahu
  • Selalu bersikap hati-hati untuk mencegah kecelakaan atau cedera yang melibatkan bahu lainnya
  • Menggunakan pelindung saat berolahraga

Jika Anda mengalami dislokasi bahu, pastikan Anda menjalani anjuran dokter dan membuat janji temu sesuai yang disarankan. Jangan lupa pula untuk menjalani fisioterapi selama masa pemulihan agar fungsi sendi bahu bisa kembali normal.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre. Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store

Insomnia

Insomnia membuat seseorang sulit tidur

Insomnia adalah gangguan yang membuat seseorang susah tidur atau susah terlelap dengan nyenyak. Orang yang insomnia biasanya akan bangun terlalu cepat dan tidak bisa tidur lagi. Selain itu, saat bangun tidur, tubuh juga akan terasa lemas. 

Gejala 

  • Kesulitan untuk tidur pada malam hari.
  • Bangun terlalu awal dan sulit untuk tidur kembali.
  • Merasa lelah dan tidak bugar pada siang hari.
  • Gangguan konsentrasi dan daya ingat menurun.
  • Perubahan mood seperti mudah marah atau mudah tersinggung.
  • Gangguan pencernaan atau sakit kepala akibat kurang tidur.

Jenis 

Insomnia dapat dibagi ke beberapa kategori berdasarkan durasi dan juga penyebabnya.

Berdasarkan penyebab

  • Insomnia primer: Terjadi secara mandiri tanpa adanya kondisi medis atau psikologis yang mendasari.
  • Insomnia sekunder: Berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu seperti depresi, kecemasan, nyeri kronis, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Berdasarkan durasi

  • Insomnia sementara: kurang dari satu bulan
  • Insomnia jangka pendek: antara satu hingga enam bulan
  • Insomnia kronis: lebih dari enam bulan

Penyebab 

Insomnia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Stres dan rasa cemas

Masalah kehidupan seperti pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang mengganggu tidur.

2. Gangguan kesehatan mental

Gangguan seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan stres pasca trauma (PTSD). 

3. Kondisi medis

Beberapa kondisi medis seperti nyeri kronis, gangguan pernapasan seperti sleep apnea, asma, penyakit gastroesofageal refluks (GERD), atau penyakit neurologis dapat mengganggu tidur.

4. Gangguan tidur

Gangguan tidur seperti sindrom kaki gelisah, sindrom gerakan periodik tubuh saat tidur, atau parasomnia (misalnya, tidur berjalan). 

5. Konsumsi zat 

Penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat-obatan stimulan, antidepresan, atau obat-obatan untuk penyakit tertentu dapat memengaruhi pola tidur.

6. Perubahan lingkungan atau rutinitas tidur

Perubahan lingkungan tidur yang drastis, seperti perjalanan lintas zona waktu atau perubahan shift kerja, dapat mengganggu pola tidur.

7. Konsumsi kafein atau alkohol

Konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan, terutama menjelang tidur, atau konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat menyebabkan insomnia.

8. Kebiasaan tidur yang buruk

Kebiasaan tidur yang tidak sehat, seperti tidur terlalu lama di siang hari, tidur di tempat yang tidak nyaman, atau tidak memiliki rutinitas tidur yang konsisten, juga dapat menyebabkan gangguan tidur ini.

Komplikasi 

Insomnia yang tidak diatasi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk penurunan kualitas hidup, peningkatan risiko kecelakaan, masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, serta penurunan fungsi kognitif.

Pengobatan 

Berdasarkan penyebabnya, cara-cara berikut dapat membantu mengatasi insomnia

  • Perubahan gaya hidup: menerapkan jadwal tidur yang teratur, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur, serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan tenang.
  • Terapi tidur: menggunakan terapi kognitif perilaku untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang mengganggu tidur.
  • Pengobatan: dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat tidur untuk sementara waktu untuk membantu mengatasi gangguan tidur.
  • Manajemen stres: menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan kecemasan yang dapat memicu susah tidur.

Pencegahan

  • Tetapkan jadwal tidur yang konsisten.
  • Hindari konsumsi stimulan seperti kafein dan nikotin sebelum tidur.
  • Batasi aktivitas yang menstimulasi otak seperti menonton TV atau menggunakan gadget elektronik sebelum tidur.
  • Lakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur seperti membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan.
  • Jaga lingkungan tidur yang nyaman dengan suhu yang sesuai, kegelapan, dan keheningan yang cukup.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengelolanya, Anda dapat meminimalkan dampak negatifnya pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Patah Tulang Selangka

Gambaran x-ray tulang selangka yang patah

Patah tulang selangka adalah fraktur yang terjadi di tulang selangka alias klavikula. Tulang selangka (klavikula) adalah tulang utama yang membentuk bahu bersama dengan tulang belikat di bagian belakang. Tulang ini terletak di bagian depan dan memanjang terhubung ke tulang dada. 

Fraktur tulang selangka biasanya terjadi saat seseorang terjatuh atau kecelakaan dan menumpu tubuhnya dengan bahu. Tak selalu operasi, pengobatan patah tulang selangka akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien.

Penyebab 

Seperti jenis patah tulang lainnya, tulang selangka bisa patah akibat akibat adanya tekanan yang besar pada bahu, seperti karena jatuh bertumpu dengan bahu, regangan berlebihan pada lengan, atau benturan keras.

Berikut beberapa kondisi yang kerap jadi awal mula patahnya tulang selangka:

  • Cedera olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti rugbi, sepak bola, atau hoki
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Cedera saat lahir terutama pada persalinan normal yang sulit

Gejala

Kebanyakan patahan terjadi di bagian tengah tulang selangka. Beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan, antara lain:

  • Terdengar suara retakan saat tulang patah
  • Nyeri yang tajam dan memburuk saat area bahu atau selangka digerakkan
  • Bentuk tulang selangka tampak aneh seperti membentuk sudut akibat tulang yang patah
  • Bahu merosot ke bawah atau ke depan karena tulang selangka tidak bisa lagi menopang
  • Kesulitan menggerakkan atau mengangkat lengan
  • Terdengar atau muncul sensasi gesekan saat mengangkat atau menggerakkan lengan
  • Memar, bengkak, dan area sekitar bahu terasa lembut
  • Benjolan yang terlihat jelas di kulit

Dalam kasus yang jarang, tulang selangka yang patah juga bisa mencuat keluar menembus kulit dan disertai perdarahan.

Jika itu yang terjadi, Anda harus segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami nyeri hebat dan bengkak pada area tulang selangka setelah mengalami benturan. Begitu juga jika tulang terlihat seperti akan menembus kulit. 

Jangan memijat tulang yang patah karena berisiko merusak jaringan di sekitarnya dan memperburuk kondisi Anda.

Baca juga: Pergelangan Tangan Patah, Ini Tanda dan Pengobatannya

Diagnosis 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan mengenai kronologi cedera yang terjadi. Selain itu, untuk memastikannya dokter akan melakukan rontgen sinar-X untuk mengetahui kondisi patah tulang yang dialami.

Apabila dokter mencurigai patah tulang selangka telah melukai jaringan di sekitar, seperti arteri atau saraf, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan beberapa pemeriksaan pencitraan penunjang, seperti:

  • Arteriografi atau arteriogram
  • CT scan
  • USG

Pengobatan 

Patah tulang selangka tidak selalu membutuhkan operasi. Malah, dalam kebanyakan kasus, imobilisasi adalah pengobatan yang sering diberikan untuk mengobati tulang selangka.

Operasi tulang selangka biasanya akan dilakukan jika:

  • Patah tulang sampai menembus kulit dan menyebabkan perdarahan
  • Patah tulang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf
  • Posisi tulang selangka yang patah tidak dalam posisi yang baik untuk pemulihan

Selain ketiga kondisi atas, biasanya pengobatan clavicula tidak menggunakan operasi.

Berikut ini beberapa cara mengobati patah tulang selangka:

  • Penggunaan penyangga atau arm sling 

Penggunaan penyangga atau arm sling bertujuan untuk imobilisasi. Imobilisasi adalah tindakan meminimalisir pergerakan area yang cedera. 

Tindakan ini bertujuan untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera sehingga dapat memulihkan diri. Selain itu, penggunaan arm sling juga membantu posisi lengan jadi lebih nyaman karena ada yang menyangga.

  • Pemberian antinyeri

Untuk meredakan rasa sakit yang muncul, dokter dapat memberikan pereda nyeri dan antiradang dari golongan NSAID. Selain itu, mengompres dingin juga dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak yang muncul. Anda bisa mengompres dengan handuk dingin selama 10-20 menit per dua jam sekali. 

Saat kondisi bahu dan tulang selangka sudah membaik, dan Anda sudah mulai dapat melakukan gerakan, penting bagi Anda untuk menjalani terapi untuk mengembalikan fungsi bahu. Hal ini dilakukan untuk mencegah frozen shoulder akibat bahu yang terlalu lama tidak digerakkan.

Operasi patah tulang selangka

Apabila kondisi patah tulang cukup berat, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Operasi patah tulang selangka disebut dengan reduksi terbuka dan fiksasi internal. 

Operasi ini dilakukan dengan mengembalikan bagian tulang yang patah ke tempatnya dan menggunakan kepingan metal untuk menjaga bagian tersebut tetap pada tempatnya.

Prosedur ini akan dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. . Ada dua alat yang dapat digunakan untuk operasi ini, yaitu:

  • Plat dan baut untuk menyambungkan permukaan tulang. Plat dan baut akan tetap berada di dalam sekalipun tulang sudah pulih kembali, kecuali menimbulkan ketidaknyamanan.
  • Pen atau baut yang akan diangkat kembali begitu tulang telah kembali menyatu.

Lamanya pemulihan tulang selangka bisa bervariasi. Untuk orang dewasa, pemulihan dapat memakan waktu 4 bulan untuk orang dewasa. Sementara pada anak-anak dan remaja biasanya lebih cepat, yaitu sekitar 4-8 minggu karena proses pertumbuhan yang masih terjadi membuat regenerasi sel-sel tulang jadi lebih cepat juga.

Sementara, patah tulang selangka pada bayi baru lahir bisa pulih dalam waktu dua minggu dengan penanganan yang tepat.

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Komplikasi 

Umumnya, patah tulang dapat sembuh dengan sempurna tanpa komplikasi yang berarti. Kalaupun ada kelemahan dan keterbatasan ruang gerak selama proses pemulihan, itu bisa diatasi dengan fisioterapi.

Akan tetapi, ada beberapa risiko efek samping atau komplikasi dari patah tulang, seperti:

  • Kerusakan pembuluh darah atau saraf
  • Pemulihan yang lambat atau sangat buruk sehingga memengaruhi fungsi tulang
  • Benjolan di tulang yang patah tapi biasanya tidak menyebabkan rasa sakit
  • Osteoarthritis bila patah tulang selangka juga memengaruhi sendi bahu

Pencegahan 

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah patah tulang selangka, antara lain:

  • Menggunakan pelindung saat melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik
  • Melatih teknik olahraga yang benar untuk menghindari cedera
  • Konsumsi makanan dan minuman tinggi vitamin D untuk memperkuat tulang
  • Berlatih kekuatan dan peregangan untuk memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas otot
  • Berkendara dengan aman, seperti menggunakan sabuk pengaman dan menjaga batas kecepatan

Sangat sulit untuk membiarkan tulang selangka yang patah begitu saja. Apalagi sampai tidak diobati karena menimbulkan rasa sakit dan membatasi ruang gerak. Jika dibiarkan, selain menghambat pergerakan, pertumbuhan tulang juga bisa tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan masalah baru.

Jangan mengurut atau memijat tulang yang patah karena dapat menyebabkan komplikasi. Sebaliknya, berkonsultasilah ke dokter spesialis ortopedi untuk mengetahui pengobatan yang terbaik untuk Anda.

Ingatlah bahwa operasi bukan jalan satu-satunya mengobati patah tulang. Anda bisa mengunjungi Mandaya Orthopedic & Movement Centre untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik kami dan mengetahui berbagai opsi terbaik yang dapat menjadi pilihan Anda. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindrom lorong karpal adalah suatu kondisi yang menyebabkan tangan mengalami nyeri, kesemutan, mati rasa, atau bahkan terasa lemah. Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan saraf pada pergelangan tangan. Meski bisa sembuh dengan sendirinya, konsultasi ke dokter ortopedi sangat disarankan untuk mempercepat proses penyembuhan.

Apa itu carpal tunnel syndrome?

Lorong karpal atau carpal tunnel adalah sebuah ruang yang berbentuk seperti terowongan yang berada di tulang pergelangan tangan (tulang karpal). Di dalam ruang ini terdapat tendon, ligamen, dan saraf yang dapat membantu Anda menggerakkan tangan.

Carpal tunnel syndrome adalah kondisi ketika saraf median yang berada di dalam lorong karpal tersebut tertekan atau mengalami iritasi. Saraf median ini berfungsi mengendalikan sensasi sensorik dan gerak ke jempol, telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Saat saraf median tertekan atau iritasi, Anda akan merasakan kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan khususnya di jari-jari yang dikendalikan oleh saraf median. 

Gejala carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome adalah kondisi progresif. Artinya, gejalanya dapat tampak sangat ringan di awal tapi memburuk seiring waktu jika penanganannya tidak tepat.

Berikut ini adalah beberapa gejala carpal tunnel syndrome yang perlu Anda waspadai:

  • Nyeri pada jari, telapak tangan, atau lengan bawah
  • Rasa nyeri yang mengganggu tidur malam
  • Tangan mati rasa, khususnya di ujung jari
  • Sensasi kesemutan atau seperti ditusuk jarum
  • Ibu jari melemah
  • Kesulitan menggenggam

Sering kali, gejala carpal tunnel syndrome serupa dengan kondisi lainnya. Maka itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter demi memastikan penyebabnya.

Sebab, jika dibiarkan tanpa pengobatan risiko kerusakan permanen pada saraf atau otot dapat terjadi. Segera konsultasi ke dokter spesialis ortopedi apabila rasa nyeri dan gejala yang muncul mengganggu aktivitas dan tidur malam.

Baca juga: Jari Patah: Gejala, Pengobatan, dan Tips Pemulihannya

Penyebab carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi karena adanya tekanan pada saraf median.

Lorong karpal memiliki cukup ruang untuk saraf dan otot yang menunjang fungsi tangan. Apabila salah satu bagiannya mengalami iritasi atau bengkak, jaringan di sekitarnya dapat tertekan termasuk saraf median.

Patah pergelangan tangan juga dapat mempersempit lorong karpal dan melukai saraf di dalamnya.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan pergelangan tangan membengkak dan mengakibatkan carpal tunnel syndrome, antara lain:

Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami sindrom lorong karpal, seperti:

  • Berjenis kelamin wanita 
  • Berusia di atas 40 tahun
  • Memiliki kondisi kesehatan yang berpotensi memengaruhi saraf, seperti diabetes
  • Kebiasaan bekerja dengan komputer atau peralatan lain
  • Melakukan gerakan berulang dan dalam jangka waktu lama
  • Obesitas
  • Retensi cairan
  • Masalah hormon, seperti menopause atau masalah kelenjar tiroid

Diagnosis

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada tangan dan menanyakan perihal waktu pertama kali gejala dirasakan. 

Pada pemeriksaan fisik ini, dokter akan memeriksa pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari Anda serta keluhan yang ada. Memberi tahu dokter kondisi yang membuat gejala terasa semakin buruk juga dapat membantu menegakkan diagnosis.

Selain lewat pemeriksaan, dokter juga mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk memastikan.

Beberapa prosedur pemeriksaan untuk mendiagnosis carpal tunnel syndrome adalah:

  • Rontgen pergelangan tangan

Dokter akan meminta Anda menjalani rontgen untuk memastikan kondisi pergelangan tangan dengan tujuan mengeliminasi penyebab yang mungkin tidak berhubungan.

  • USG

Pemeriksaan USG dapat membantu dokter mendapatkan gambaran kondisi tendon dan saraf yang berada di pergelangan tangan. Lewat pemeriksaan ini dokter dapat mengetahui seberapa besar tekanan pada saraf yang mungkin ada.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai aktivitas listrik kecil yang dihasilkan otot. Tes ini dapat mengetahui seberapa jauh kerusakan otot yang dikendalikan oleh saraf median.

  • MRI

Pemeriksaan MRI juga bisa dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail mengenai kondisi saraf dan otot yang ada di pergelangan tangan.

  • Phalen’s test

Ini adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk menilai posisi dan gerakan tangan. Pemeriksaan ini cukup mudah karena dapat dilakukan di ruang konsultasi bersamaan dengan pemeriksaan fisik.

Pengobatan

Pengobatan carpal tunnel syndrome akan lebih mudah jika dilakukan sejak pertama kali gejala muncul. Itu sebabnya, penting untuk segera berkonsultasi ke dokter ketika Anda mulai merasakan gejala-gejala di atas.

Pada tahap awal, Anda mungkin hanya butuh mengistirahatkan tangan, melakukan beberapa latihan tangan, dan minum obat jika diperlukan. Semua itu dapat Anda lakukan di rumah secara mandiri dengan panduan dokter.

Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan dari carpal tunnel syndrome:

  • Memasang belat di pergelangan tangan. Cara ini dapat membantu pergelangan tangan tetap lurus dan mengurangi tekanan pada saraf. Gunakan pada malam hari saat tidur setidaknya 4 minggu.
  • Istirahatkan tangan untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan tekanan di pergelangan tangan.
  • Hindari aktivitas penyebab yang membuat rasa nyeri bertambah buruk.
  • Ubah posisi kerja menjadi lebih ergonomis sehingga tekanan dapat berkurang.
  • Kompres dingin untuk meredakan pembengkakan.
  • Minum obat. Dokter dapat merekomendasikan beberapa antinyeri golongan NSAID untuk meredakan sakit dan peradangan yang terjadi.
  • Injeksi steroid. Dokter mungkin saja memberikan suntikan kortikosteroid apabila berbagai cara di atas kurang memberikan hasil yang maksimal.

Operasi carpal tunnel syndrome

Dalam kasus yang berat, ketika segala upaya di atas belum membuahkan hasil yang diharapkan, operasi tangan bisa jadi salah satu pilihan.

Terdapat 3 teknik operasi yang dapat menjadi opsi untuk mengobati carpal tunnel syndrome, yaitu:

  • Endoskopi

Teknik pembedahan menggunakan alat menyerupai teleskop dengan kamera kecil yang disebut dengan endoskop. Dengan metode ini, dokter hanya membutuhkan 1-2 sayatan kecil saja di tangan atau pergeangannya untuk melepaskan saraf yang bermasalah di lorong karpal.

  • Bedah terbuka

Sayatan yang dibuat dalam bedah terbuka biasanya lebih besar dalam operasi tangan terbuka ini. Melalui sayatan tersebut, dokter akan melepaskan saraf yang mengalami tekanan.

  • Operasi dengan panduan USG

Serupa dengan endoskopi, dokter akan menggunakan bantuan gelombang suara untuk melihat bagian dalam lorong karpal. Dokter kemudian akan memotong ligamen dengan pisau kecil atau kabel yang dimasukkan ke pergelangan tangan lewat jarum khusus.

Baca juga: 7 Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk

Pencegahan carpal tunnel syndrome

Belum diketahui secara pasti cara mencegah carpal tunnel syndrome. Akan tetapi, mengingat penyebab CTS adalah tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, hal yang bisa Anda lakukan adalah berusaha mengurangi tekanan pada pergelangan tangan Anda.

Beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Kurangi tenaga saat menggenggam
  • Sering beristirahat saat menggunakan tangan
  • Pastikan Anda berada dalam posisi yang ergonomis
  • Jaga tangan tetap hangat

Jika tidak ditangani dengan benar, carpal tunnel syndrome dapat menyebabkan kerusakan saraf tangan secara permanen. Maka itu, segera konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi. Akan lebih baik jika Anda mencari dokter spesialis ortopedi yang memiliki subspesialisasi pada tangan.

Anda bisa berkonsultasi dengan para ahli ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre yang dapat memberikan konsultasi serta perawatan optimal. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Tenosinovitis

Tenosinovitis di bagian kaki

Tendon adalah jaringan yang menghubungkan tulang dengan otot. Tendon dilapisi oleh sebuah selubung. Ketika selubung tersebut mengalami peradangan, maka disebut sebagai tenosinovitis. Kondisi ini paling sering terjadi pada selubung tendon di pergelangan tangan, tangan, atau kaki.

Apa itu tenosinovitis?

Tenosinovitis adalah peradangan pada selubung tendon (membran sinovial). Tendon sendiri merupakan jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Selubung tendon ini berisi cairan yang berfungsi melindungi tendon serta membantu tulang dan otot yang terhubung dapat bergerak secara mulus.

Peradangan pada selubung tendon biasanya terjadi pada tendon yang berada di persendian tangan ataupun kaki. Hal ini menyebabkan area yang terdampak terasa sakit, bengkak, sulit untuk digerakkan. 

Tenosinovitis dan tendinitis sama-sama memengaruhi tendon. Akan tetapi, lokasi spesifiknya berbeda. Tenosinovitis terjadi pada selubung dari tendon. Sementara tendinitis adalah radang pada tendon yang ada di dalam selubung.

Anda harus mengistirahatkan tendon yang terdampak. Jika dibiarkan tanpa pengobatan kondisi ini bisa menyebabkan masalah serius.

Gejala

Gejala tenosinovitis yang paling umum, antara lain:

  • Rasa nyeri pada area yang terdampak
  • Bengkak pada persendian
  • Kesulitan menggerakkan area yang cedera
  • Rasa sakit saat menggerakkan area yang terdampak
  • Perubahan warna kulit di area tendon yang bermasalah

Walau dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tenosinovitis paling umum terjadi di:

  • Bahu
  • Lengan atas
  • Lengan atas bagian depan (bisep)
  • Jari dan pergelangan tangan 
  • Lutut
  • Tendon Achilles (jaringan tendon yang ada di betis sampai ke tumit)

Gejala-gejala di atas bisa dirasakan di berbagai bagian tubuh di atas.

Baca juga: 7 Penyebab Lutut Sakit Saat Ditekuk

Penyebab 

Berikut adalah penyebab utama tenosinovitis:

1. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dapat menyebabkan selubung tendon mengalami peradangan. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun tubuh keliru menyerang persendian dan menyebabkan peradangan.

2. Gerakan berulang dalam jangka panjang

Overuse atau melakukan gerakan berulang dalam jangka panjang bisa menyebabkan peradangan pada membran sinovial (selubung tendon). Salah satu contohnya adalah bekerja dengan menggunakan komputer dalam waktu lama.

3. Cedera 

cedera atau kecelakaan dapat merusak tendon dan area di sekitarnya dan menyebabkan tenosinovitis.

4. Penyakit sistemik

Penyakit sistemik yang memengaruhi sendi juga bisa menyebabkan tenosinovitis, seperti arthritis, gout arthritis, dan multiple sclerosis

5. Infeksi 

Infeksi bakteri juga dapat menyebabkan tenosinovitis. Bakteri dapat masuk ke selubung tendon dari luka terbuka, seperti gigitan serangga, atau dari penyebaran infeksi di bagian tubuh lain. Jenis bakteri yang paling sering menyebabkan tenosinovitis, antara lain Staphylococcus epidermidis, beta-hemolytic Streptococcus, Pseudomonas aeruginosa, dan Pasturella multocida dari gigitan hewan.

Terkadang tenosinovitis tidak diketahui penyebabnya. Kondisi ini disebut dengan tenosinovitis idiopatik.

Diagnosis

Untuk mengetahui apakah Anda mengalami tenosinovitis atau tidak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya rentang gerak dari area yang terdampak. Infokan juga jika Anda merasakan sensasi terbakar atau mati rasa.

Apabila dirasa belum cukup untuk menegakkan diagnosis, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengeliminasi penyebab lainnya atau justru mencari tahu penyebab peradangan.

Beberapa jenis pemeriksaan yang mungkin dilakukan:

  • Tes darah
  • MRI
  • Rontgen (sinar-X)

Baca Juga: Mengenal Kondisi Trigger Finger yang Membuat Jari Menjadi Kaku

Pengobatan

Saat mengalami tenosinovitis, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis ortopedi untuk mendapatkan penanganan. Pengobatan tenosinovitis biasanya akan tergantung penyebab yang mendasarinya. Apabila peradangan terjadi akibat infeksi bakteri, maka dokter akan dapat langsung meresepkan antibiotik.

Meski demikian, fokus utama pengobatan tenosinovitis adalah meringankan gejala dan mengembalikan kemampuan gerak.

Berikut ini adalah cara mengobati tenosinovitis:

  • Mengistirahatkan area yang sakit
  • Menggunakan bidai atau penyangga untuk mengurangi beban pada tendon
  • Kompres dingin pada area yang sakit atau membengkak

Umumnya semakin dini Anda mengistirahatkan area yang bermasalah, akan semakin cepat pula pemulihannya.

Dokter juga dapat merekomendasikan antinyeri sekaligus antiradang untuk membantu meringankan rasa sakit, termasuk memberikan injeksi steroid bila diperlukan.

Operasi

Dalam kasus tertentu, Anda mungkin membutuhkan operasi tenosinovitis. Biasanya, operasi dilakukan jika peradangan disebabkan oleh infeksi yang cukup berat, yang berisiko menyebabkan kerusakan permanen. 

Operasi juga mungkin dipilih apabila berbagai pengobatan di atas tidak membuahkan hasil yang memuaskan.

Lewat operasi ini, dokter akan membuat sayatan di sekitar tendon yang bermasalah untuk mengurangi tekanannya dan membersihkan jaringan yang terinfeksi atau meradang.

Komplikasi

Tenosinovitis sebaiknya ditangani secara serius agar tidak menimbulkan kerusakan permanen. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, seperti:

  • Area tubuh yang bermasalah menjadi kaku
  • Deformitas tendon
  • Infeksi yang menyebar, bahkan membutuhkan amputasi

Baca juga: Penyebab Lutut Bengkak dan Cara Mengobatinya

Pencegahan

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tenosinovitis, yaitu:

  • Beristirahat. Hindari berada di posisi yang sama terlalu lama. Istirahatlah setiap 30 menit jika Anda sudah berada di posisi yang sama. Anda bisa melakukan peregangan.
  • Pelajari teknik mengangkat dengan benar. Mengangkat benda yang berat bisa menyebabkan berbagai cedera, tak terkecuali tenosinovitis. Maka itu, penting untuk memahami cara mengangkat dengan benar. Pastikan genggaman Anda cukup kuat, tidak berlebihan. Usahakan mengangkat dengan seluruh badan atau kedua tangan. Jangan gunakan satu tangan atau bertumpu hanya pada satu sisi tubuh.
  • Olahraga dengan teknik yang benar. Mempelajari teknik yang benar saat olahraga bisa membantu menghindari cedera yang dapat menyebabkan peradangan selubung tendon.

Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah pengobatan, pencegahan, bahkan terapi yang perlu Anda lakukan untuk pemulihan.

Anda bisa mengunjungi Mandaya Orthopedic & Movement Centre untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik kami dan mengetahui berbagai opsi terbaik yang dapat menjadi pilihan Anda. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.

Trigger Finger

Trigger finger ketika jari kaku dan sulit ditekuk

Trigger finger adalah kondisi saat salah satu atau beberapa jari terasa kaku saat ditekuk atau diluruskan. Ketika akhirnya berhasil diluruskan atau ditekuk pun, jari akan bergerak seperti tersentak.

Kondisi ini paling sering terjadi di jari manis ataupun jempol, tapi jari mana pun bisa mengalaminya. Dalam kasus yang berat, mungkin dibutuhkan pembedahan untuk mengatasinya.

Apa itu trigger finger?

Trigger finger adalah kondisi ketika jari terasa kaku atau sulit digerakkan saat hendak ditekuk (dikepalkan) ataupun diluruskan (diregangkan). Hal ini seolah menyebabkan jari “tersangkut” dalam posisi tertekuk seperti akan menembak dengan pistol. Karena itu, nama trigger finger diberikan.

Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada tendon. Tendon adalah jaringan ikat yang mengikat otot pada tulang dan mengontrol gerakan sendiri.

Biasanya, trigger finger terjadi pada jari manis ataupun jempol. Hal ini menyebabkan postur tangan seseorang seperti sedang menarik pelatuk dari pistol imajiner. 

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun. Akan tetapi, penggunaan gadget berlebihan dan posisi tangan saat mengetik yang terlalu lama juga bisa menyebabkan trigger finger.

Penyebab trigger finger

Penyebab utama kondisi ini adalah ketika tendon mengalami peradangan dan membengkak. Akibatnya, tendon yang seharusnya dapat membantu jari untuk menekuk dan meregang, jadi tidak bisa berfungsi maksimal. 

Pada kebanyakan orang, tidak diketahui dengan jelas penyebab tendon mengalami iritasi dan membengkak. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko, seperti: 

  • Memiliki rheumatoid arthritis, gout, osteoarthritis, atau diabetes
  • Gerakan menggenggam berulang atau dalam waktu yang lama
  • Posisi mengetik dalam waktu yang lama

Selain itu, wanita berusia 40-60 tahun juga lebih berisiko mengalaminya, meskipun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga dapat mengalami trigger finger.

Gejala 

Gejala paling khas dari trigger finger adalah jari manis atau jempol yang terasa kaku dan “tersangkut” saat hendak ditekuk atau diregangkan. Jari yang tersangkut itu akan memberikan gerakan tersentak ketika diluruskan atau diregangkan, tidak menutup dan membuka secara mulus.

Gejala lainnya adalah:

  • Jari terasa kaku, terutama di pagi hari
  • Sensasi menyentak atau bunyi ‘klik’  saat jari digerakkan
  • Muncul benjolan di pangkal jari yang terdampak
  • Jari terkunci atau ‘tersangkut’ dalam posisi ditekuk
  • Rasa nyeri di telapak tangan dekat pangkal jari yang terdampak

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Diagnosis 

Kondisi trigger finger bisa didiagnosis oleh dokter spesialis ortopedi. Pemeriksaannya pun tergolong sederhana.

Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melihat kondisi jari yang bermasalah. Apabila jari terlihat kaku dan menyentak seperti gejala yang disebutkan, dokter mungkin bisa langsung menegakkan diagnosis.

Meski demikian, dokter juga mungkin saja merekomendasikan Anda menjalani rontgen tangan atau USG untuk melihat struktur dan kondisi di dalamnya untuk memastikan bahwa yang Anda alami benar trigger finger.

Cara mengobati

Pengobatan trigger finger biasanya tergantung dari tingkat keparahannya. Beberapa orang akan merasa membaik setelah minum obat-obatan dan mengistirahatkan jarinya. Namun, beberapa lainnya mungkin membutuhkan pembedahan.

Berikut adalah pilihan pengobatannya:

  • Mengistirahatkan jari atau tangan. Hindari gerakan berulang atau berada dalam satu posisi untuk jangka waktu panjang karena ini akan memperberat kerja tangan. Gunakan pelindung jika terpaksa harus melakukannya. 
  • Menggunakan belat. Menggunakan belat pada jari yang bermasalah dapat membantu mengistirahatkan tendon jari dan mengurangi gejalanya. Anda bisa menggunakan belat di malam hari.
  • Peregangan tangan. Beberapa gerakan peregangan dapat membantu meningkatkan mobilitas jari tangan dan meredakan kekakuan.
  • Minum obat. Dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan antinyeri dan anti-peradangan (NSAID/OAINS) untuk mengurangi bengkak dan menghilangkan rasa sakit.

Apabila berbagai pengobatan di atas tidak membawa hasil yang diharapkan, Anda mungkin membutuhkan tindakan lebih lanjut di ruang dokter, bisa berupaka injeksi steroid ataupun pembedahan.

Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin jadi opsi, antara lain:

  • Injeksi steroid. Prosedur menyuntikkan obat kortikosteroid ke jari yang bermasalah untuk meredakan peradangan dan membuat jari dapat menekuk dan membuka dengan lancar. 
  • Percutaneous release atau prosedur jarum. Prosedur memasukkan jarum ke area jari yang bermasalah untuk menghancurkan pembengkakan jaringan yang menghambat pergerakan tendon. Untuk melakukan prosedur ini, Anda akan dibius lokal sebelumnya.
  • Pembedahan. Jika berbagai cara di atas tidak mampu mengurangi gejala, dokter akan merekomendasikan pembedahan jari tangan untuk membuka selubung yang melapisi tendon agar tendon bisa berfungsi dengan benar.

Baca juga: 5 Obat Radang Sendi untuk Atasi Nyeri dan Bengkak

Pencegahan trigger finger

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah trigger finger, seperti:

  • Memahami postur yang benar saat bekerja ataupun berolahraga
  • Hindari membiarkan tangan berada dalam posisi berulang atau yang sama dalam jangka panjang. Lakukan aktivitas lain untuk mengistirahatkan tangan
  • Mengistirahatkan tangan secara berkala

Trigger finger biasanya gejalanya cukup khas, jadi seseorang akan mengetahui dirinya mengalami kondisi ini atau tidak dengan mengamati gejala yang ia rasakan.

Akan tetapi, jika Anda ragu, konsultasikanlah ke dokter spesialis ortopedi. Hindari melakukan self-diagnose agar tidak muncul masalah kesehatan lainnya.

Anda bisa berkonsultasi dengan para ahli ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre yang dapat memberikan konsultasi serta perawatan terbaik. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store. 

Multiple Myeloma

Kanker darah dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya myeloma atau yang sering juga disebut sebagai multiple myeloma. Kondisi ini terjadi saat ada gangguan pada fungsi produksi sel plasma darah yang berperan penting pada sistem imun. Disebut multiple karena sebagian besar pengidapnya terdeteksi memiliki banyak lesi di tulang belakang, tempat produksi darah.

Gejala yang khas antara lain nyeri tulang terutama di tulang belakang, dada dan pinggul yang disertai mudah memar dan mimisan. Ketika mengalami gejala-gejala tersebut, Anda disarankan untuk periksa ke dokter.

Myeloma bisa diobati. Semakin cepat terdeteksi, maka kemungkinan membaiknya akan semakin tinggi.

Apa Itu Myeloma?

Myeloma adalah salah satu jenis kanker darah yang terbentuk dari sel plasma di sumsum tulang. Sel plasma sendiri merupakan bagian dari sistem imun yang berperan untuk melindungi tubuh dari penyakit dengan cara menyerang sumber infeksi. 

Saat sel kanker berkembang di sumsum tulang, jumlah sel plasma yang sehat akan semakin berkurang, tergantikan dengan sel-sel kanker. Akibatnya, pembentukan antibodi terganggu dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti masalah ginjal.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini mungkin tidak harus selalu langsung membutuhkan pengobatan, terutama jika pertumbuhannya sangat lambat. Simak gejala yang perlu Anda waspadai dan beberapa pilihan pengobatannya.

Penyebab Myeloma

Sumsum tulang adalah “pabrik” yang memproduksi berbagai komponen darah. Myeloma terjadi saat sel plasma di sumsum tulang berkembang secara tidak normal. Akibatnya, sel-sel plasma yang tidak sehat ini menekan pertumbuhan sel plasma yang sehat.

Belum jelas apa penyebab sel plasma di sumsum tulang bisa berkembang dengan cara tidak normal. Namun, sangat jarang multiple myeloma disebabkan oleh keturunan.

Beberapa jenis bahan kimia, tingkat radiasi yang tinggi, dan infeksi virus juga sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko myeloma.

Selain itu, beberapa faktor berikut ini juga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami multiple myeloma:

  • Laki-laki
  • Orang berusia di atas 60 tahun (myeloma sering terdiagnosis pada usia sekitar 70)
  • Orang kulit hitam
  • Obesitas
  • Bekerja di industri perminyakan

Memiliki faktor risiko di atas tidak berarti Anda pasti akan mengalami myeloma. 

Orang yang punya myeloma juga sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut monoclonal gammopathy of unknown significance (MGUS). MGUS adalah kondisi saat ada tubuh terlalu banyak imunoglobulin dalam darah. 

Sekitar 1 dari 100 orang yang mengalami MGUS diketahui akan mengalami multiple myeloma.

Gejala multiple myeloma

Pada stadium awal, multiple myeloma mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, ada beberapa gejala yang mungkin muncul.

Berikut ini adalah beberapa gejala myeloma yang umum muncul:

  • Nyeri tulang, terutama di tulang belakang, dada, atau pinggul
  • Mual
  • Sembelit (konstipasi)
  • Kehilangan nafsu makan
  • Linglung
  • Kelelahan ekstrem
  • Infeksi berulang
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Haus terus-menerus
  • Sering buang air kecil
  • Masalah ginjal
  • Mudah memar
  • Mimisan

Diagnosis multiple myeloma

Sering kali seseorang dicurigai mengalami multiple myeloma secara tidak sengaja, lewat pemeriksaan darah rutin atau urine untuk tujuan kesehatan yang lain.

Namun, untuk memastikan Anda benar-benar memiliki multiple myeloma atau tidak, ada beberapa prosedur pemeriksaan yang perlu dijalani, antara lain:

  • Tes darah

Pemeriksaan darah dapat menunjukkan jumlah protein M yang terbuat dari sel plasma dalam darah. Selain melihat jumlah protein M, beberapa pemeriksaan darah yang dapat membantu diagnosis mieloma, antara lain pemeriksaan fungsi ginjal, jumlah sel darah, kadar kalsium, dan kadar asam urat.

  • Tes urine

Protein M juga dapat muncul dalam urine. Protein ini disebut dengan protein Bence Jones.

  • Pemeriksaan sumsum tulang belakang

Sumsum tulang adalah pabrik yang memproduksi berbagai sel darah. Pemeriksaan ini akan mengambil sampel dari sumsum tulang belakang untuk melihat sel mieloma.

  • Tes pencitraan

Ada beberapa pemeriksaan pencitraan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis multiple myeloma, seperti rontgen, CT scan, dan MRI. Sebab, komplikasi mieloma juga bisa menyebabkan masalah tulang.

Pengobatan multiple myeloma

Tidak semua kasus multiple myeloma membutuhkan pengobatan segera. Untuk multiple myeloma yang perkembangannya lambat dan tidak menyebabkan gejala apa pun, Anda hanya memerlukan pemantauan dan kontrol secara rutin untuk memastikan kondisi Anda tidak bertambah buruk.

Ada beberapa pilihan pengobatan untuk myeloma, yaitu:

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah terapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Terkadang, kemoterapi dikombinasikan dengan pengobatan lain, seperti obat-obatan ataupun radioterapi.

2. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sinar radiasi untuk membunuh sel kanker. Radioterapi adalah pengobatan multiple myeloma untuk menghambat pertumbuhan sel myeloma dengan cepat. 

3. Terapi Tertarget

Terapi tertarget menggunakan obat-obatan yang secara spesifik menyasar bahan kimia tertentu penyusun sel kanker. Dengan menyasar bahan kimia tertentu, pertumbuhan sel kanker akan terhambat sampai akhirnya mati.

4. Imunoterapi

Pengobatan multiple myeloma selanjutnya adalah menggunakan prosedur imunoterapi. Pengobatan ini menggunakan obat-obatan yang dapat membantu sel imun untuk memerangi sel kanker. 

Sel kanker normalnya dapat bersembunyi dan mengelabui sistem imun tubuh sehingga tidak mati dan terus berkembang. Imunoterapi ini dapat membantu sistem imun menemukan dan membunuh sel kanker.

5. Kortikosteroid

Konsumsi kortikosteroid juga jadi salah satu pengobatan untuk myeloma. Obat kortikosteroidkortiksteroid, seperti dexamethasone dan prednisolon, dapat membantu menghancurkan sel kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi.

Selain itu, kortikosteroid juga membantu meredakan inflamasi dalam tubuh.

6. Transplantasi Sumsum Tulang

Kanker myeloma dimulai dari sel plasma di sumsum tulang. Salah satu pengobatan yang bisa membantu adalah transplantasi sumsum tulang.

Harapannya, dengan melakukan transplantasi, sumsum tulang kembali baru sehingga bisa menghasilkan sel-sel plasma yang sehat. Untuk melakukan ini, Anda perlu mendapatkan donor sumsum tulang yang cocok.

Komplikasi Multiple Myeloma

Myeloma menyerang sel-sel plasma yang berperan dalam sistem imun tubuh. Maka itu, ada beberapa komplikasi yang mungkin muncul bila Anda mengalami multiple myeloma, yaitu:

  • Infeksi berulang
  • Masalah tulang, seperti patah tulang karena menurunnya kepadatan tulang
  • Masalah ginjal, yang dapat berujung pada gagal ginjal
  • Anemia dan penyakit darah lainnya

Sekalipun pada tahap awal myeloma tampak tidak membahayakan, nyatanya tetap ada risiko komplikasi yang juga bisa memengaruhi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Neuropati Perifer

Neuropati perifer adalah kondisi yang melibatkan kerusakan pada saraf perifer yang menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan bagian tubuh lainnya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

Penyebab neuropati perifer

Neuropati perifer dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat medis maupun non-medis. Berikut adalah beberapa penyebab umum neuropati perifer:

  • Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyebab paling umum neuropati perifer. Tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama dapat merusak saraf-saraf kecil di tubuh, terutama pada kaki dan tangan.

  • Alkohol

Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang panjang dapat dapat menyebabkan defisiensi vitamin sehingga merusak saraf.

  • Trauma fisik atau operasi

Cedera atau trauma fisik yang mengakibatkan kerusakan pada saraf-saraf perifer sehingga mengakibatkan neuropati. Contohnya  cedera punggung, cedera pada ekstremitas, atau cedera yang melibatkan saraf tertentu.

Operasi yang merusak saraf juga dapat mengakibatkan neuropati perifer. 

  • Infeksi

Infeksi dari beberapa jenis virus, bakteri, atau parasit dapat mengakibatkan neuropati perifer.Contohnya adalah infeksi HIV, hepatitis C, atau infeksi virus herpes zoster.

  • Toksin

Paparan terhadap bahan kimia atau racun tertentu juga dapat menjadi penyebab neuropati perifer. Misalnya, merkuri, timbal, arsenik, atau zat kimia industri tertentu.

  • Penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun seperti lupus, sindrom Guillain-Barré, atau penyakit radang autoimun lainnya dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang saraf-saraf perifer.

  • Gangguan metabolik

Kekurangan vitamin B12, gangguan pada sistem endokrin (misalnya, hipotiroidisme), atau gangguan metabolisme lainnya dapat menyebabkan neuropati perifer.

  • Kanker dan pengobatan kanker

Beberapa jenis kanker atau pengobatan kanker seperti kemoterapi dapat menyebabkan neuropati sebagai efek sampingnya.

  • Genetik

Neuropati perifer juga dapat bersifat genetik atau diturunkan dalam keluarga, seperti Charcot-Marie-Tooth (CMT) atau neuropati herediter lainnya.

Gejala neuropati perifer

Gejala neuropati perifer dapat bervariasi tergantung pada jenis dan  tingkat keparahannya. Namun, beberapa gejala umum yang sering terjadi pada neuropati perifer adalah sebagai berikut:

  • Kebas dan kesemutan: sensasi kebas atau kesemutan sering terjadi pada kaki dan tangan. Namun dapat terjadi pada bagian tubuh lainnya. Sensasi ini dapat bersifat terus-menerus atau muncul sewaktu-waktu.
  • Nyeri: nyeri pada kaki dan tangan. Nyeri yang dirasakan bisa seperti sensasi terbakar, menusuk, atau tumpul seperti ditekan.
  • Sensitif terhadap sentuhan: Beberapa kasus  neuropati perifer menyebabkan seseorang mengalami sensitivitas yang berlebihan terhadap sentuhan ringan atau suhu ekstrem, seperti dingin atau panas.
  • Kehilangan sensasi: kesulitan merasakan sensasi suhu, sentuhan, atau nyeri pada area yang terdampak. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera atau luka tanpa disadari.
  • Kehilangan keseimbangan: Gangguan keseimbangan atau koordinasi gerakan, yang dapat menyebabkan kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas fisik.
  • Menurunnya kekuatan otot: otot-otot terasa lemah hingga kesulitan mengangkat benda yang ringan sekalipun. Kelemahan ini biasanya akan terjadi secara bertahap. 
  • Kulit berubah warna: kulit pada area yang terkena neuropati dapat mengalami perubahan, seperti kering, pecah-pecah, atau mengalami perubahan warna.
  • Gangguan pada fungsi motorik: Gangguan pada fungsi motorik, seperti kesulitan menggerakkan jari, tangan, atau kaki.
  • Gangguan pada indera penglihatan dan pendengaran: Neuropati perifer juga dapat menyebabkan gangguan pada organ sensorik, seperti gangguan penglihatan atau gangguan pendengaran.

Penanganan neuropati perifer

Penanganan kondisi ini sangat bergantung pada jenisnya. Tujuan utama dari penanganan adalah mengurangi rasa sakit. Namun jika memungkinkan, menyembuhkannya.

Berikut ini beberapa jenis penanganan neuropati perifer:

  • Mengobati penyebabnya: jika neuropati disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti diabetes, mengobati penyakit penyebabnya adalah solusi yang tepat. Misalnya  pengontrolan kadar gula darah untuk neuropati yang disebabkan oleh diabetes.
  • Obat-obatan: dokter mungkin meresepkan berbagai jenis obat untuk mengurangi gejala neuropati, seperti:
    • Analgesik (obat penghilang rasa sakit) untuk mengurangi nyeri.
    • Antidepresan atau antikonvulsan untuk mengendalikan kebas dan kesemutan.
    • Obat anti-inflamasi untuk meredakan peradangan pada saraf.
    • Vitamin B12 atau suplemen lainnya jika neuropati disebabkan oleh defisiensi nutrisi.
  • Terapi fisik: Fisioterapi dapat membantu memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan, dan meningkatkan koordinasi gerakan. Terapis fisik juga dapat memberikan latihan-latihan yang sesuai untuk membantu mengatasi kelemahan otot.
  • Terapi okupasi: terapi ini akan membantu pengidap neuropati perifer untuk bisa melakukan aktivitas harian dengan baik. Terapis juga akan membantu pasien melakukan modifikasi aktivitas tertentu. 
  • Terapi penghilang nyeri: Selain obat penghilang rasa sakit, teknik-teknik manajemen nyeri seperti terapi panas-dingin, teknik relaksasi, atau terapi pijat dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman yang dirasakan.
  • Penggunaan alat bantu: Penggunaan alat bantu seperti tongkat, penyangga kaki, atau kursi roda dapat membantu mobilitas dan mengurangi risiko cedera.
  • Mengubah gaya hidup: Melakukan gaya hidup sehat termasuk diet sehat, olahraga teratur, menghindari alkohol dan merokok, serta menjaga berat badan ideal dapat membantu mengelola gejala neuropati.
  • Terapi saraf: dalam beberapa kasus, terapi saraf seperti stimulasi saraf dengan sinyal listrik dapat membantu mengurangi gejalanya.

Lihat juga: Tes EMG Untuk Ketahui Kebas & Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Awal Masalah Saraf

Jika Anda merasa gejala gangguan saraf sudah mengganggu aktivitas Anda segeralah kunjungi dokter

Jangan ragu untuk berkonsultasi di Mandaya Royal Hospital. Poli Brain-Spine-Pain kami siap untuk menangani berbagai keluhan otot seperti distrofi otot. Di sini, kami menggunakan pendekatan multidisiplin, di mana beberapa dokter spesialis dari bidang yang berbeda menangani masalah saraf Anda.

Selain itu Mandaya Hospital memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.

Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Guillain-Barre Syndrome

Sindrom Guillain-Barre (Guillain-Barré syndrome ) adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan pada saraf-saraf perifer. Penyebab pastinya belum diketahui.

Kerusakan saraf yang diakibatkan oleh penyakit ini dapat membuat seseorang mengalami kesulitan gerak hingga lumpuh. Dalam kasus yang parah, penyakit ini bisa mengancam jiwa. Namun kabar baiknya, penyakit ini dapat ditangani, terlebih jika berhasil terdeteksi lebih awal.

Kenali lebih jauh mengenai sindrom Guillain-Barre lewat artikel di bawah ini.

Penyebab Guillain-Barre syndrome

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyebab Guillain-Barre syndrome belum diketahui secara pasti. 

Tetap dokter menduga sebagian besar kasus disebabkan infeksi virus atau bakteri. Infeksi ini menyebabkan sistem imun kita menyerang sel-sel tubuh yang sebenarnya sehat.

Infeksi bakteri Campylobacter jejuni, yang menyebabkan gastroenteritis (termasuk gejala mual, muntah, dan diare), sering dianggap penyebab utama dan faktor risiko paling umum untuk Guillain-Barré syndrome. 

Guillain-Barre syndrome juga dapat terjadi ketika seseorang terkena flu atau infeksi virus lainnya termasuk sitomegalovirus, virus Epstein-Barr, dan virus Zika.

Dalam kasus langka, vaksinasi dianggap meningkatkan risiko seseorang terkena Guillain-Barré syndrome, tetapi kemungkinan terjadinya hal ini sangat rendah. Studi menunjukkan bahwa orang lebih mungkin mengalami penyakit ini dari infeksi seperti flu daripada dari vaksin flu. 

Gejala Guillain-Barre syndrome

Gejala Guillain-Barre syndrome terjadi secara bertahap. Umumnya merasakan kelemahan pada otot kaki atau tangan. Gejala ini bisa menghilang dalam waktu 2-3 minggu sejak pertama kali muncul. 

Beberapa orang bisa sembuh dari kondisi ini tanpa gangguan saraf serius. Namun beberapa orang bisa mengalami kerusakan saraf permanen hingga kematian.

  • Sensasi kesemutan di jari-jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki, atau pergelangan tangan
  • Kelemahan pada kaki yang menyebar ke bagian tubuh atas
  • Berjalan tidak mantap atau tidak bisa berjalan atau naik tangga
  • Kesulitan dengan gerakan wajah, termasuk berbicara, mengunyah, atau menelan
  • Pandangan ganda atau tidak bisa menggerakkan mata
  • Nyeri parah yang mungkin terasa pegal, menembak, atau seperti kram dan mungkin memburuk pada malam hari
  • Kesulitan mengontrol kandung kemih atau fungsi usus
  • Detak jantung yang cepat
  • Tekanan darah rendah atau tinggi
  • Kesulitan bernapas

Diagnosis

Ada beberapa cara yang digunakan dokter untuk mendeteksi penyakit ini, yaitu:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan untuk mencari tanda-tanda Guillain-Barré syndrome .
  • Tes saraf: tes saraf seperti electromyography (EMG) dan nerve conduction studies (NCS) dapat membantu mengidentifikasi kerusakan pada saraf-saraf perifer.
  • Tes darah: tes darah untuk mendeteksi infeksi atau penanda autoimun yang terkait dengan Guillain-Barré syndrome.

Pengobatan Guillain-Barre syndrome

Deteksi awal penyakit ini dapat memengaruhi keefektifan perawatannya. Pasalnya jika dibiarkan berlama-lama, kondisi ini dapat berakibat fatal. 

Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dilakukan oleh dokter:

  • Perawatan intensif: penderita Guillain-Barre syndrome memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU) untuk memantau pernapasan, kekuatan otot, dan fungsi otomatis tubuh (denyut jantung, gerak paru-paru).
  • Immunoglobulin Intravena (IVIG): pengobatan utama untuk Guillain-Barre syndrome  adalah pemberian IVIG yang membantu meredakan peradangan dan mengurangi serangan sistem kekebalan tubuh terhadap saraf-saraf perifer.
  • Plasmaferesis: prosedur yang dilakukan untuk menghilangkan antibodi penyebab kerusakan saraf dihilangkan dari darah.

Sebagian besar penderita Guillain-Barré syndrome  pulih dengan baik setelah beberapa bulan, meskipun proses pemulihan bisa berlangsung lebih lama. Sebagian kecil penderita mungkin mengalami kelumpuhan permanen atau gangguan neurologis lainnya.

Setelah gejala Guillain-Barre syndrome  muncul, pasien wajib dibawa ke rumah sakit. Pasalnya penanganan dini dapat membantu meminimalkan komplikasi dan mempercepat proses pemulihan.

Jangan ragu untuk berobat di Mandaya Royal Hospital. Poli Brain-Spine-Pain kami siap untuk menangani penyakit seperti Guillain-Barre syndrome . Di sini, kami menggunakan pendekatan multidisiplin, di mana beberapa dokter spesialis dari bidang yang berbeda menangani masalah saraf Anda.

Selain itu Mandaya Hospital memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.

Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes