fbpx

Apakah Kanker Serviks Harus Kemoterapi?

Saat mendapat diagnosis kanker serviks, Anda mungkin akan bertanya-tanya, apakah Anda harus menjalani kemoterapi? Meski jadi salah satu pengobatan yang umum diberikan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks, nyatanya kemoterapi bukanlah satu-satunya pengobatan.

Apakah kanker serviks harus kemoterapi?

Sederhananya, tidak. Orang yang memiliki kanker serviks tidak selalu harus menjalani kemoterapi.

Ada berbagai macam pengobatan yang bisa menjadi pilihan untuk mengatasi kanker serviks. Anda bisa menjalani pengobatan tunggal dengan salah satu metode saja, bisa pula kombinasi beberapa pengobatan, termasuk kemoterapi.

Untuk menentukan apakah Anda harus kemoterapi atau tidak saat mengalami kanker serviks, dokter akan menggunakan beberapa pertimbangan.

Dokter biasanya menentukan jenis pengobatan kanker berdasarkan:

  • Stadium kanker serviks
  • Usia
  • Kondisi kesehatan 
  • Respons tubuh terhadap pengobatan

Bila kanker serviks ditemukan pada stadium sangat awal (pre-kanker), Anda mungkin saja tidak perlu menjalani kemoterapi. 

Baca juga: Pap Smear: Fungsi, Prosedur, Efek Samping 

Konsultasi dokter

Pilihan pengobatan kanker serviks selain kemoterapi

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan kanker serviks yang dapat diberikan oleh dokter:

1. Brakiterapi

Pada kanker serviks stadium awal, radioterapi dapat diberikan sebagai pengobatan tunggal, tepatnya radioterapi internal. Radioterapi internal disebut juga dengan brakiterapi. Sementara pada kasus lain, dokter mungkin mempertimbangkan radioterapi eksternal.

Brakiterapi untuk kanker serviks dilakukan dengan menanamkan alat berisi material radioaktif pada vagina selama beberapa menit. Radiasi yang dipancarkan dari alat tersebut diharapkan dapat membantu menghancurkan sel-sel kanker.

Lihat juga: Terapi Kanker Serviks dengan Brakiterapi

2. Operasi

Bukan kemoterapi, operasi adalah pengobatan yang umum direkomendasikan untuk mengatasi kanker serviks. Walau, mungkin saja Anda membutuhkan kombinasi kemoterapi dan radiasi setelah menjalani operasi.

Operasi untuk kanker serviks terdiri atas dua jenis, yaitu operasi pre-kanker dan operasi pengangkatan kanker.

Operasi pre-kanker serupa dengan biopsi untuk memeriksa benjolan di mulut rahim yang mencurigakan. Dokter akan mengambil sebagian jaringan abnormal dari mulut rahim untuk diteliti di laboratorium. 

Apabila hasil biopsi menunjukkan jaringan abnormal tidak memiliki sel kanker, Anda mungkin tidak membutuhkan pengobatan lanjutan termasuk kemoterapi. Dokter hanya akan melakukan pemantauan secara rutin untuk mencegah sel kanker bertumbuh atau kembali.

Sementara itu, operasi kanker serviks dilakukan untuk mengangkat sel kanker dan mencegahnya menyebar ke organ lain.

Beberapa jenis operasi kanker serviks yang dapat dilakukan, antara lain:

    • Histerektomi sederhana
    • Histerektomi radikal
    • Radikal trakelektomi (dengan metode laparoskopi)
    • Bilateral salpingo-oophorectomy (pengangkatan kedua ovarium dan tuba falopi)
    • Total pelvic exenteration (pengangkatan organ di panggul secara total, seperti rektum, kandung kemih, dan usus besar bagian bawah)
    • Pengangkatan kelenjar getah bening di sekitar serviks atau area panggul

Konsultasi dokter

3. Terapi tertarget

Targeted drug therapy atau terapi tertarget adalah menggunakan obat yang menargetkan sel-sel kanker tertentu dan menghancurkannya. 

Terapi tertarget biasanya dikombinasikan dengan imunoterapi sebagai pengobatan kanker serviks stadium IVB dan kanker serviks yang kambuh kembali.

4. Imunoterapi

Imunoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat yang dapat membantu sistem imun Anda menemukan dan menghancurkan sel kanker-kanker. 

Biasanya, imunoterapi dipilih untuk mengobati kanker serviks stadium lanjut dan pengobatan lainnya tidak lagi merespons. Imunoterapi sering dikombinasikan dengan pengobatan kanker lainnya.

5. Paliatif

Pengobatan paliatif bertujuan untuk mengurangi gejala kanker serviks yang Anda rasakan saat mengalami kanker serviks atau penyakit kronis lainnya. Tujuan utama pengobatan paliatif adalah untuk membuat Anda merasa lebih nyaman, bukan membunuh sel kanker.

Biasanya, pengobatan paliatif ditujukan untuk kanker serviks stadium lanjut yang sudah menyebar ke berbagai organ.

Pengobatan ini bisa menggunakan kombinasi pengobatan kanker untuk meredakan rasa sakit yang muncul dan antinyeri. Namun, yang lebih penting adalah dukungan dari keluarga dan orang terdekat.

Konsultasi dokter

Baca juga: Cara Mencegah Kanker Serviks: Panduan Lengkap untuk Wanita 

Untuk mengetahui apakah Anda harus menjalani kemoterapi atau tidak saat didiagnosis kanker serviks, berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn atau bedah onkologi adalah solusi terbaik.

Tanyakan segala kekhawatiran Anda terkait opsi, kelebihan, kekurangan, bahkan hasil yang diharapkan dokter dari rencana pengobatan yang akan dijalani. 

Anda bisa berkunjung ke Advanced Cancer and Radiotherapy Centre di Mandaya Royal Hospital Group untuk menemui berkonsultasi dengan dokter terbaik kami dan mendapatkan jawaban. Hubungi kami lewat Chat Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes