Aritmia adalah gangguan irama jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Sering kali, aritmia bisa disembuhkan. Ablasi jantung adalah salah satu prosedur yang cukup umum digunakan untuk membantu menyembuhkan irama jantung yang tidak teratur.
Ablasi jantung dikenal juga dengan ablasi kateter. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan energi panas ataupun dingin untuk membuat jaringan parut di jantung. Persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk menjalani prosedur ini?
Contents
Pengertian ablasi jantung
Aritmia disebabkan oleh adanya gangguan sinyal listrik, sehingga jantung tidak dapat memompa sebagaimana mestinya. Normalnya, jantung berdetak 60-100 kali per menit. Namun, pada orang yang mengalami aritmia takikardia, jantung jadi berdetak jauh lebih banyak daripada normal.
Ablasi jantung adalah prosedur untuk mengatasi aritmia yang dilakukan dengan cara membuat jaringan parut di jantung dengan energi panas (radiofrequency ablation) ataupun dingin (cryoablation). Jaringan parut atau perlukaan ini nantinya akan membantu menghambat sinyal listrik berlebih yang memicu jantung berdetak sangat cepat dan tidak teratur. Saat sinyal listrik yang salah terhambat, jantung akan kembali berdetak dengan normal.
Siapa saja yang memerlukan ablasi jantung?
Prosedur ini dilakukan untuk mengatasi aritmia takikardia, terutama jenis atrial fibrilasi. Akan tetapi, tidak semua orang yang punya aritmia harus menjalani ablasi jantung. Sebab, penyakit ini sebenarnya juga bisa sembuh menggunakan obat-obatan.
“Namun apabila obat-obatan tidak dapat mengembalikan ke irama jantung yang teratur, kita bisa mengupayakan suatu tindakan namanya ablasi,” kata dr. Sebastian Andy Manurung, Sp. JP, Subsp. Ar(K), FIHA, dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia di Mandaya Royal Hospital Puri.
Beberapa indikasi seseorang perlu melakukan ablasi jantung, antara lain:
- Obat antiaritmia tidak mampu mengatasi masalah irama jantung
- Tidak cocok minum obat antiaritmia karena menyebabkan efek samping serius
- Anda memiliki jenis aritmia supraventrikular takikardia, atrial fibrilasi, atau atrial flutter
- Berisiko tinggi mengalami henti jantung mendadak
Baca juga: Aritmia Bisa Sembuh Dengan Alat Pacu Jantung Permanen Tanpa Kabel
Prosedur ablasi jantung
Durasi prosedur ablasi jantung bisa bervariasi tergantung kondisi Anda. Biasanya, prosedur ini berlangsung sekitar dua jam. Namun, apabila kondisinya cukup sulit, proses ablasi jantung bisa memakan waktu 3-4 jam, termasuk persiapan dan pemulihan. Prosedur ini umumnya dilakukan menggunakan bius lokal dalam keadaan pasien tersadar.
Ablasi jantung dilakukan dengan memasukkan selang kateter dengan elektroda kecil di ujungnya lewat pembuluh darah di selangkangan atau leher. Selang ini nantinya akan merekam sinyal listrik jantung dan dapat menunjukkan dengan tepat titik aritmia berasal.
“Kateter ablasi secara garis besar ada dua teknologi yang kami pakai, yaitu yang 2D (konvensional) dan 3D. Dengan adanya 3D, tentunya sangat mengarahkan kita sebagai dokter dan operator untuk mencari (mapping) lokasi atau sumber kelainan irama jantung dengan lebih precise dan tepat,” jelas dr. Sebastian.
Setelah merekam, elektroda di ujungnya akan mengalirkan energi panas atau dingin untuk membuat jaringan parut pada titik aritmia terjadi.
Berikut ini adalah tahapan proses ablasi jantung:
- Prosedur akan diawali dengan pemberian anestesi lokal untuk mencegah rasa sakit. Anda juga mungkin mendapat obat bius ringan agar lebih rileks selama prosedur.
- Perawat akan membersihkan atau mencukur area tempat masuknya selang kateter, umumnya di selangkangan. Beberapa rumah sakit mungkin akan meminta Anda mencukur sendiri sebelum prosedur di rumah sakit.
- Dokter kemudian akan menusukkan jarum ke titik masuk di pembuluh darah yang biasanya berada di area selangkangan, leher, lengan, atau paha atas.
- Proses ini dilakukan untuk memasukkan selubung. Selubung adalah selang berukuran sedotan kecil yang dimasukkan ke pembuluh darah, tempat lewatnya kateter.
- Dokter akan memandu kateter masuk ke pembuluh darah lewat selubung tadi. Monitor di layar akan menunjukkan posisi kateter di dalam tubuh. Pada tahap ini, Anda akan merasa seolah ada tekanan di selangkangan.
- Dokter kemudian memasukkan beberapa selang tipis panjang dengan kabel yang disebut dengan elektroda kateter lewat selubung untuk menuju jantung.
- Untuk mengetahui letak jaringan abnormal penyebab aritmia, dokter akan mengirimkan sinyal listrik lewat elektroda kateter untuk merangsangnya. Selang kateter lainnya akan merekam sinyal listrik di jantung untuk menginformasikan lokasi aritmia.
- Setelah titik jaringan abnormal ditemukan, dokter akan menempatkan kateter di sana. Dokter kemudian akan mengirimkan energi panas atau dingin yang ringan, tidak menyebabkan nyeri ke jaringan tersebut untuk membuat jaringan parut.
- Jaringan parut yang telah terbentuk akan memblokir sinyal listrik yang terganggu sehingga jantung bisa berdetak dengan normal.
Setelah prosedur selesai dilakukan, umumnya Anda akan diobservasi terlebih dulu di ruangan khusus, bisa ICU atau ruang observasi biasa.
Anda mungkin diizinkan pulang beberapa jam setelahnya ataupun menginap satu malam di rumah sakit tergantung kondisi Anda. Pastikan ada seseorang yang dapat menjemput karena Anda tidak dianjurkan untuk berkendara usai prosedur.
Kebanyakan orang akan dapat kembali beraktivitas normal dalam beberapa hari. Hindari mengangkat berat selama seminggu.
Lihat juga: Jenis & Pengobatan Gangguan Irama Jantung | dr. Sebastian A. Manurung, Sp. JP, Subsp. Ar(K), FIHA
Apakah ablasi jantung berbahaya?
Secara umum, ablasi kateter adalah prosedur yang aman dilakukan. Amat jarang terjadi komplikasi akibat prosedur ini.
Bahkan, hampir 90% orang berhasil menjalani ablasi jantung dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
“Kateter ablasi ini salah satu jawaban dari penanganan pasien-pasien aritmia karena memberikan harapan yang sangat baik. Sekitar 93% sampai 95% benar-benar sembuh total, tanpa ada rekurensi atau tanpa ada kekambuhan kembali. Tentunya ini sangat baik pada pasien-pasien yang memilih untuk tidak minum obat seterusnya, tentunya terapi kateter ablasi ini adalah jawaban bagi para penderita aritmia,” ucap dr. Sebastian.
Namun, sama seperti segala prosedur medis lainnya, ada risiko yang mungkin terjadi, seperti:
- Perdarahan atau infeksi pada area kateter dimasukkan
- Kerusakan pembuluh darah
- Kerusakan katup jantung
- Aritmia yang belum teratasi
Meski demikian, dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum menyarankan Anda untuk menjalani ablasi kateter. Dokter akan tetap merekomendasikannya apabila manfaatnya jauh lebih besar dibandingkan kemungkinan risikonya.
Pusat Aritmia Mandaya layani ablasi jantung 2D, 3D, dan metode PFA
View this post on Instagram
Pusat Aritmia Mandaya Royal Hospital Puri melayani berbagai jenis tindakan untuk mengatasi gangguan irama jantung, salah satunya ablasi jantung yang bisa disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pasien, mulai dari tipe 2D, 3D, hingga metode Pulse Field Ablation (PFA).
Tindakan ablasi jantung 2D, 3D, dan PFA di Mandaya Royal Hospital Puri dikerjakan langsung oleh dr. Sebastian. Beliau adalah dokter spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia yang aktif mengikuti pelatihan internasional.
Selain melayani tindakan ablasi jantung 2D dan 3D, RS Mandaya Puri bisa melakukan tindakan ablasi jantung metode PFA untuk mengatasi aritmia tipe atrial fibrilasi yang menggunakan energi listrik untuk memperbaiki kerusakan sistem listrik jantung.
Baca juga: 5 Kelebihan Pulse Field Ablation (PFA) untuk Penanganan Aritmia Jantung
Berbeda dengan ablasi jantung 2D dan 3D yang masih menggunakan kateter single point, ablasi jantung metode PFA menggunakan kateter multipoint yang bisa memperbaiki 5 titik sekaligus, sehingga durasi tindakannya menjadi lebih cepat dan hasil yang lebih maksimal.
Di samping melayani tindakan ablasi jantung, Pusat Aritmia Mandaya Royal Hospital Puri juga menyediakan layanan Reprogramming Pacemaker untuk memeriksa alat pacu jantung berkala. Layanan ini disediakan untuk memfasilitasi perawatan alat pacu jantung pada orang yang memiliki gangguan irama jantung. Pemeriksaan ini pun dilakukan oleh dr. Sebastian.
Jika Anda tertarik untuk berkonsultasi lebih jauh tentang ablasi jantung 2D, 3D, dan metode PFA, langsung saja kunjungi Mandaya Royal Hospital Puri dan bertemu dengan dr. Sebastian. Tim dokter kami siap menjelaskan prosedur tindakan ablasi jantung secara lengkap kepada Anda, termasuk manfaat dan risikonya.
Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.