Apa itu angina pectoris?
Angina pectoris, atau angina, adalah nyeri dada atau ketidaknyamanan yang terjadi ketika bagian jantung tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen. Angina bisa menjadi gejala dari penyakit jantung koroner. Namun, kondisi ini bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi lainnya.
Angina pectoris terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
-
Angina stabil
Angina stabil adalah bentuk angina yang paling umum. Biasanya, jenis angina ini terjadi selama aktivitas dan hilang dengan istirahat atau obat-obatan angina.
Angina stabil dapat diprediksi, biasanya mirip dengan episode nyeri dada yang pernah dialami sebelumnya. Nyeri dada biasanya berlangsung dalam waktu singkat, yaitu sekitar 5 menit atau kurang.
-
Angina tidak stabil
Angina tidak stabil adalah kondisi darurat medis. Jenis angina ini tidak bisa diprediksi dan terjadi saat penderitanya sedang istirahat sekalipun. Rasa nyerinya bisa memburuk dan terjadi meskipun pengidapnya tidak banyak melakukan aktivitas fisik.
Rasa nyeri dari jenis angina ini biasanya bersifat parah dan berlangsung sekitar 20 menit atau lebih. Selain itu, nyerinya tidak hilang dengan istirahat atau obat-obatan.
Jika aliran darah tidak membaik, jantung tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga memicu serangan jantung.
-
Angina varian
Angina varian, atau yang biasa disebut angina Prinzmetal, adalah jenis angina yang tidak disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Jenis angina ini disebabkan oleh kejang pada arteri jantung. Kejang tersebut mengurangi aliran darah secara sementara.
Nyeri dada yang parah merupakan gejala dari angina varian. Kondisi ini paling sering terjadi dalam beberapa siklus, biasanya saat istirahat dan pada malam hari. Rasa sakitnya bisa dikurangi dengan obat angina.
-
Angina refrakter
Jenis angina yang sering terjadi meskipun penderitanya telah mengonsumsi kombinasi obat-obatan dan melakukan perubahan gaya hidup.
Gejala angina pectoris
Gejala angina meliputi nyeri dada dan rasa tidak nyaman yang mungkin terasa seperti:
- Sensasi terbakar
- Kepenuhan
- Tekanan
- Terjepit
Rasa nyeri dari angina juga bisa dirasakan di lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.
Gejala lain dari angina meliputi:
- Pusing
- Kelelahan
- Mual
- Sesak napas
- Berkeringat
Tingkat keparahan, duras, dan jenis angina dapat bervariasi. Gejala baru atau yang berbeda dapat menandakan angina tidak stabil atau serangan jantung.
Gejala angina yang baru dialami atau yang memburuk perlu segera diperiksa oleh dokter.
Penyebab angina pectoris
Angina terjadi ketika otot jantung (miokardium) tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen. Pasokan darah yang tidak mencukupi disebut iskemia.
Angina dapat menjadi gejala penyakit jantung koroner, yang terjadi ketika arteri yang membawa darah ke jantung menyempit dan tersumbat. Kondisi ini bisa terjadi karena:
- Pengerasan arteri (aterosklerosis)
- Gumpalan darah
- Plak di areteri yang dapat pecah
- Aliran darah yang buruk melalui katup jantung yang menyempit
- Pengurangan pemompaan otot jantung
- Kejang arteri koroner
Diagnosis angina pectoris
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga sering kali dapat mendiagnosis angina dari gejala dan bagaimana atau kapan gejala tersebut muncul.
Berikut ini adalah beberapa tes untuk mendiagnosis angina:
-
Elektrokardiogram (EKG)
Tes ini merekam aktivitas listrik jantung, serta menunjukkan ritme abnormal (aritmia) dan mendeteksi kerusakan otot jantung.
-
Tes stres
Tes ini dilakukan saat pasien berolahraga di atas treadmill atau mengayuh sepeda statis. Tes ini memeriksa kemampuan jantung untuk berfungsi saat berada di bawah tekanan seperti saat berolahraga. Laju pernapasan dan tekanan darah juga dipantau. Tes stres dapat digunakan untuk menemukan penyakit arteri koroner.
Tes stres juga bisa dilakukan untuk menemukan tingkat olahraga yang aman setelah serangan jantung atau operasi jantung.
-
Kateterisasi jantung
Sebuah kawat dimasukkan ke dalam arteri koroner. Kemudian pewarna kontras disuntikkan ke dalam arteri Anda. Gambar sinar-X diambil untuk melihat penyempitan, penyumbatan, dan masalah lain pada arteri tertentu.
-
MRI jantung
MRI jantung dapat dilakukan oleh dokter untuk melihat jumlah aliran darah ke otot jantung.
-
Pemindaian CT koroner
Tes ini melihat jumlah kalsium dan plak di dalam pembuluh darah jantung. Tes ini juga dapat menunjukkan aliran darah melalui arteri koroner.
Pengobatan angina pectoris
Tujuan dari pengobatan angina adalah mengurangi jumlah episode angina, membuat gejalanya tidak terlalu parah, dan menurunkan risiko serangan jantung hingga kematian.
Dokter akan melakukan pengobatan segera jika pasien mengalami angina tidak stabil atau nyeri dada yang berbeda dari yang biasa dialami.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan angina yang bisa direkomendasikan oleh dokter:
- Perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Angioplasti dan pemasangan stent jantung
- Operasi jantung terbuka yang disebut pencangkokan bypass arteri koroner atau coronary artery bypass grafting (CABG)
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar angina pectoris dan ingin melakukan pengobatannya, jangan ragu untuk datang ke RS Mandaya Royal Puri.
Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.