fbpx

Kanker ovarium

Apa itu kanker ovarium?

Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium atau tuba falopi tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali.

Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Organ berbentuk bulat yang seukuran buah kenari ini menghasilkan sel telur selama wanita dalam masa reproduksi. 

Kanker ovarium terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya:

  • Kanker ovarium epitelial. Jenis ini adalah yang paling umum dan mencakup beberapa subtipe, termasuk karsinoma serosa dan karsinoma musinosa. 
  • Tumor stroma. Tumor langka ini biasanya didiagnosis pada stadium lebih awal daripada jenis kanker ovarium lainnya.
  • Tumor sel germinal. Kanker ovarium langka ini cenderung terjadi pada wanita yang berusia lebih muda. 

Gejala kanker ovarium

Kanker ovarium bisa berkembang dan menyebar ke seluruh perut sebelum menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini bisa mempersulit deteksi dini. 

Berikut beberapa gejala kanker ovarium yang bisa muncul:

  • Perut kembung atau bengkak
  • Cepat merasa kenyang saat makan
  • Penurunan berat badan
  • Rasa tidak nyaman di area panggul
  • Kelelahan
  • Nyeri punggung
  • Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit
  • Sering buang air kecil

Penyebab kanker ovarium

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa orang memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengalaminya. 

Faktor risiko kanker ovarium meliputi:

  • Berusia di atas 60 tahun
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga kanker ovarium atau mewarisi mutasi gen (BRCA1 atau BRCA2) atau sindrom Lynch
  • Tidak pernah hamil atau memiliki anak di kemudian hari
  • Endometriosis

Risiko terkena kanker ovarium juga meningkat seiring bertambahnya usia. 

Diagnosis kanker ovarium

Jika dokter mencurigai adanya kanker ovarium pada tubuh pasien, mereka akan menanyakan gejala-gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa apakah ada pertumbuhan abnormal atau pembesaran organ. 

Selain itu, berikut sejumlah tes yang bisa direkomendasikan dokter untuk mendiagnosis kanker ovarium:

1. Tes pencitraan

2. Tes darah

Tes darah dilakukan untuk mencari zat CA-125. Kadar CA-125 yang tinggi dalam darah bisa menjadi tanda kanker. Namun ketahuilah bahwa kadar CA-125 dapat normal, bahkan ketika ada kanker sekalipun. Selain itu, kadarnya bisa semakin meningkat dalam banyak kondisi medis selain kanker. 

Karena itu, dokter perlu melakukan tes darah yang dikombinasikan dengan tes lain untuk mendiagnosis kanker ovarium. 

3. Evaluasi bedah

Dalam beberapa kasus, dokter bisa mendiagnosis kanker ovarium selama prosedur operasi. 

Biasanya, jika dokter menemukan pertumbuhan abnormal, mereka akan mengangkatnya selama prosedur operasi yang sama. 

4. Laparoskopi

Selama laparoskopi, dokter bedah menempatkan kamera tipis (laparoskop) melalui sayatan kecil yang dibuat di perut pasien. 

Dengan menggunakan teropong sebagai panduan, beserta lubang tambahan untuk menampung instrumen, dokter bedah bisa menilai kanker, melakukan biopsi stadium, dan mengankat tumor ovarium. 

Pengobatan kanker ovarium

  • Operasi

Pengobatan kanker ovarium dengan operasi biasanya melibatkan pengangkatan organ reproduksi dan organ lainnya yang terdampak kanker. Dokter bisa menggunakan laparoskopi (operasi minimal invasif) atau laparotomi (operasi terbuka dengan membuat sayatan di perut). 

  • Kemoterapi

Dokter bisa merekomendasikan kemoterapi sebelum atau setelah operasi. Kemoterapi adalah obat yang dirancang untuk menargetkan dan membunuh sel kanker. Dokter bisa memberikan kemoterapi melalui infus atau oral. 

  • Terapi tertarget

Perawatan kanker ini menggunakan obat untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker. Terapi ini mengubah cara sel kanker tumbuh dan membelah.

  • Terapi hormon

Beberapa kanker ovarium menggunakan hormon untuk tumbuh. Terapi hormon bisa memblokir hormon, sehingga memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kankernya. 

  • Brakiterapi

Brakiterapi adalah radioterapi internal. Itu artinya, sumber radiasi pada brakiterapi ditempatkan langsung di dekat lokasi tumor di dalam tubuh. 

Bentuk sumber radiasinya seperti kapsul berukuran sangat kecil yang dimasukkan ke dalam tubuh menggunakan tabung kecil berbentuk selang. 

Apakah Anda punya pertanyaan lain atau ingin berkonsultasi tentang kanker? Jangan ragu untuk langsung datang ke Pusat Kanker Terpadu Mandaya. Rumah sakit kami dilengkapi dengan teknologi modern yang bisa menangani berbagai jenis kanker, dengan dukungan tim dokter spesialis yang berpengalaman. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Artikel

Apr 25, 2025

Pusat Kanker Darah Mandaya Kerja Sama dengan Singapore

Artikel

Apr 23, 2025

Kelainan Darah Multiple Myeloma Bisa Diterapi di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 23, 2025

Leukemia Limfoblastik Akut: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Artikel

Apr 23, 2025

Rekomendasi Dokter Payudara di Jakarta dan Tangerang

Artikel

Apr 18, 2025

Pusat Kanker Usus Besar Kini Ada di Jakarta

Artikel

Apr 15, 2025

Ada RS Khusus Kanker Hati di Jakarta, Mandaya Royal Puri

Artikel

Apr 15, 2025

5 Jenis Terapi Kanker Hati di RS Mandaya Royal Puri

Artikel

Apr 15, 2025

Teknologi Microwave Untuk Kanker Hati Sudah Ada di RS Mandaya Puri

Berita

Apr 14, 2025

Prof Toar Berhasil Angkat Kanker Hati di Segmen 6, Metode Laparoskopi

Berita

Apr 14, 2025

Tim Dokter Mandaya Berhasil Angkat Kanker Hati HCC di Segmen 6 Metode Laparoskopi

Artikel

Apr 08, 2025

Fasilitas Pengobatan Kanker di RS Mandaya Puri Berkelas Dunia, Bahkan Versi Terbaik

Artikel

Apr 08, 2025

Rekomendasi Rumah Sakit Kanker Di Jakarta, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 08, 2025

RS Dengan Fasilitas Kanker Terlengkap Menurut CNBC Awards 2023, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 08, 2025

RS Rujukan Kanker di Indonesia, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 03, 2025

Perbedaan Sariawan dan Kanker Mulut

Artikel

Apr 02, 2025

Bagaimana Kebiasaan Merokok Dapat Memicu Kanker Paru-paru?

Artikel

Mar 26, 2025

Mengenal Apheresis untuk Terapi Penyakit Darah

Artikel

Mar 26, 2025

Tim Dokter RS Mandaya Tangani Autoimun dan Kanker Darah dengan Apheresis, Hasil Menjanjikan

Artikel

Mar 25, 2025

Multiple Myeloma: Memahami Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma dan Penanganannya di Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Mar 24, 2025

11 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai

Artikel

Mar 24, 2025

5 Gejala Kanker Payudara Stadium Awal

Artikel

Mar 24, 2025

Apheresis untuk Perawatan Leukemia di Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Mar 22, 2025

5 Perbedaan Benjolan Payudara yang Ganas dan Jinak

Artikel

Mar 18, 2025

Tangani Bengkak Tangan “Limfedema” Pasca Operasi Payudara Mastektomi

Artikel

Mar 12, 2025

8 Makanan Pencegah Kanker yang Bernutrisi Tinggi

Artikel

Mar 10, 2025

4 Jenis Kanker Vagina yang Harus Diwaspadai

Artikel

Mar 10, 2025

6 Cara Melakukan SADARI untuk Deteksi Kanker Payudara

Berita

Mar 07, 2025

Mandaya Royal Hospital Puri Bekerja Sama dengan KYAN Technologies Hadirkan Optim.AI

Artikel

Mar 07, 2025

Kanker Darah Stadium 4, Apa Saja Pilihan Pengobatannya?

Artikel

Mar 06, 2025

Mengenal Optim.AI dari KYAN Technologies: Teknologi Canggih untuk Cari Pengobatan Kanker

Artikel

Mar 04, 2025

Prothrombin Time Test: Fungsi, Prosedur, dan Cara Baca Hasil

Artikel

Mar 04, 2025

Apa Itu Kanker Payudara Luminal B?

Artikel

Mar 03, 2025

Hepatocellular Carcinoma: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Artikel

Mar 03, 2025

4 Jenis Makanan untuk Penderita Kanker Paru-Paru

Artikel

Mar 03, 2025

5 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Artikel

Feb 28, 2025

Apa Itu Kanker Payudara Luminal A?

Artikel

Feb 27, 2025

IVA Test: Pengertian hingga Akurasinya

Artikel

Feb 26, 2025

Radiofrequency Ablation untuk Kanker: Tujuan, Prosedur, Risiko

Artikel

Feb 26, 2025

Penanganan Kanker Vagina yang Kerap Dianjurkan Dokter

Artikel

Feb 25, 2025

Kanker Payudara ER Positif: Pengertian hingga Pengobatan

Artikel

Feb 20, 2025

Leukemia pada Anak dan Pengobatannya

Artikel

Feb 17, 2025

Terapi Hormon: Manfaat, Jenis, dan Efek Samping

Artikel

Feb 17, 2025

Mengenal Kanker Hati Stadium 4 dan Harapan Hidupnya

Artikel

Feb 15, 2025

Kanker Payudara HER 2 Positif: Pengertian hingga Pengobatannya

Artikel

Jan 10, 2025

Rumah Sakit Kanker Terlengkap di Tangerang: Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Jan 02, 2025

6 Cara Mengatasi Efek Samping Kemoterapi

Artikel

Jan 02, 2025

9 Jenis Pengobatan Kanker yang Dapat Dilakukan

Artikel

Des 30, 2024

10 Gejala Awal Kanker yang Perlu Diwaspadai

Artikel

Des 26, 2024

Dokter Spesialis Kanker (Onkologi) dan Subspesialisasinya

Artikel

Nov 26, 2024

Ciri-Ciri Kanker Rahim Stadium 4

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes