Contents
Apa itu kanker ovarium?
Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium atau tuba falopi tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali.
Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita. Organ berbentuk bulat yang seukuran buah kenari ini menghasilkan sel telur selama wanita dalam masa reproduksi.
Kanker ovarium terbagi dalam beberapa jenis, di antaranya:
- Kanker ovarium epitelial. Jenis ini adalah yang paling umum dan mencakup beberapa subtipe, termasuk karsinoma serosa dan karsinoma musinosa.
- Tumor stroma. Tumor langka ini biasanya didiagnosis pada stadium lebih awal daripada jenis kanker ovarium lainnya.
- Tumor sel germinal. Kanker ovarium langka ini cenderung terjadi pada wanita yang berusia lebih muda.
Gejala kanker ovarium
Kanker ovarium bisa berkembang dan menyebar ke seluruh perut sebelum menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini bisa mempersulit deteksi dini.
Berikut beberapa gejala kanker ovarium yang bisa muncul:
- Perut kembung atau bengkak
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Penurunan berat badan
- Rasa tidak nyaman di area panggul
- Kelelahan
- Nyeri punggung
- Perubahan kebiasaan buang air besar, seperti sembelit
- Sering buang air kecil
Penyebab kanker ovarium
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa orang memiliki risiko sedikit lebih tinggi untuk mengalaminya.
Faktor risiko kanker ovarium meliputi:
- Berusia di atas 60 tahun
- Obesitas
- Riwayat keluarga kanker ovarium atau mewarisi mutasi gen (BRCA1 atau BRCA2) atau sindrom Lynch
- Tidak pernah hamil atau memiliki anak di kemudian hari
- Endometriosis
Risiko terkena kanker ovarium juga meningkat seiring bertambahnya usia.
Diagnosis kanker ovarium
Jika dokter mencurigai adanya kanker ovarium pada tubuh pasien, mereka akan menanyakan gejala-gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa apakah ada pertumbuhan abnormal atau pembesaran organ.
Selain itu, berikut sejumlah tes yang bisa direkomendasikan dokter untuk mendiagnosis kanker ovarium:
1. Tes pencitraan
- USG Panggul
- MRI (magnetic resonance imaging)
- CT scan (computed tomography)
- PET scan (positron emission tomography)
2. Tes darah
Tes darah dilakukan untuk mencari zat CA-125. Kadar CA-125 yang tinggi dalam darah bisa menjadi tanda kanker. Namun ketahuilah bahwa kadar CA-125 dapat normal, bahkan ketika ada kanker sekalipun. Selain itu, kadarnya bisa semakin meningkat dalam banyak kondisi medis selain kanker.
Karena itu, dokter perlu melakukan tes darah yang dikombinasikan dengan tes lain untuk mendiagnosis kanker ovarium.
3. Evaluasi bedah
Dalam beberapa kasus, dokter bisa mendiagnosis kanker ovarium selama prosedur operasi.
Biasanya, jika dokter menemukan pertumbuhan abnormal, mereka akan mengangkatnya selama prosedur operasi yang sama.
4. Laparoskopi
Selama laparoskopi, dokter bedah menempatkan kamera tipis (laparoskop) melalui sayatan kecil yang dibuat di perut pasien.
Dengan menggunakan teropong sebagai panduan, beserta lubang tambahan untuk menampung instrumen, dokter bedah bisa menilai kanker, melakukan biopsi stadium, dan mengankat tumor ovarium.
Pengobatan kanker ovarium
-
Operasi
Pengobatan kanker ovarium dengan operasi biasanya melibatkan pengangkatan organ reproduksi dan organ lainnya yang terdampak kanker. Dokter bisa menggunakan laparoskopi (operasi minimal invasif) atau laparotomi (operasi terbuka dengan membuat sayatan di perut).
-
Kemoterapi
Dokter bisa merekomendasikan kemoterapi sebelum atau setelah operasi. Kemoterapi adalah obat yang dirancang untuk menargetkan dan membunuh sel kanker. Dokter bisa memberikan kemoterapi melalui infus atau oral.
-
Terapi tertarget
Perawatan kanker ini menggunakan obat untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker. Terapi ini mengubah cara sel kanker tumbuh dan membelah.
-
Terapi hormon
Beberapa kanker ovarium menggunakan hormon untuk tumbuh. Terapi hormon bisa memblokir hormon, sehingga memperlambat atau menghentikan pertumbuhan kankernya.
-
Brakiterapi
Brakiterapi adalah radioterapi internal. Itu artinya, sumber radiasi pada brakiterapi ditempatkan langsung di dekat lokasi tumor di dalam tubuh.
Bentuk sumber radiasinya seperti kapsul berukuran sangat kecil yang dimasukkan ke dalam tubuh menggunakan tabung kecil berbentuk selang.
Apakah Anda punya pertanyaan lain atau ingin berkonsultasi tentang kanker? Jangan ragu untuk langsung datang ke Pusat Kanker Terpadu Mandaya. Rumah sakit kami dilengkapi dengan teknologi modern yang bisa menangani berbagai jenis kanker, dengan dukungan tim dokter spesialis yang berpengalaman.
Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.