Selain kanker payudara dan kanker serviks, kanker vagina juga merupakan salah satu jenis kanker yang dapat terjadi pada wanita. Namun, dibandingkan jenis kanker pada wanita lainnya, kanker vagina termasuk yang kasusnya sangat jarang terjadi.
Contents
Apa itu Kanker Vagina?
Kanker vagina adalah pertumbuhan sel kanker yang bermula di vagina. Vagina adalah saluran yang menghubungkan antara mulut rahim dengan bukaan atau bagian luar tubuh. Vagina menjadi jalan lahir bayi saat persalinan normal.
Kanker pada vagina terjadi ketika pertumbuhan sel-sel di vagina menjadi sangat cepat dan abnormal sehingga membentuk benjolan. Walau letaknya berdekatan, kanker vagina dan kanker serviks (mulut rahim) tidaklah sama.
Dibandingkan jenis kanker pada wanita lainnya, kanker vagina termasuk jenis kanker yang sangat jarang terjadi.
Jenis Kanker Vagina
Jenis-jenis kanker vagina dibedakan berdasarkan lokasi sel kanker terbentuk pertama kali. Terdapat dua jenis utama kanker vagina, yaitu:
- Karsinoma sel skuamosa, yaitu jenis kanker vagina yang lebih umum terjadi. Sel kanker terbentuk di sel skuamosa, yakni sel tipis dan datar di dalam vagina. Jenis kanker ini biasanya menyebar dengan lambat.
- Adenokarsinoma adalah sel kanker yang terbentuk di sel-sel kelenjar penghasil cairan atau lendir vagina. Dibandingkan karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma lebih mungkin menyebar ke paru-paru dan kelenjar getah bening.
Selain kedua jenis di atas, ada pula kanker vagina jenis melanoma dan sarcoma. Melanoma pada vagina terjadi ketika sel kanker terbentuk pertama kali di melanosit, yakni sel pigmen yang memberikan warna pada vagina.
Sementara, sarcoma terbentuk pertama kali di jaringan ikat dan jaringan otot yang membentuk dinding vagina.
Gejala Kanker Vagina
Pada tahap awal, kanker vagina mungkin saja tidak bergejala. Ciri-ciri kanker vagina baru muncul setelah sel kanker mulai berkembang.
Beberapa tanda kanker vagina, antara lain:
- Perdarahan dari vagina yang tidak biasa, seperti setelah menopause atau berhubungan seks
- Sakit saat berhubungan seks
- Menstruasi di luar jadwal
- Keputihan yang berbau tidak sedap dan menyengat
- Benjolan di vagina
- Sakit saat buang air kecil
- Sering buang air kecil (anyang-anyangan)
- Nyeri panggul
- Keinginan BAB walau perut kosong
- Sembelit
- Feses berwarna hitam
Penyebab Kanker Vagina
Kanker vagina terjadi akibat adanya kesalahan atau mutasi DNA pada sel-sel di vagina. Mutasi ini menyebabkan sel-sel di vagina bertumbuh dengan cepat dan masif. Lama-kelamaan, sel kanker abnormal ini akan mendesak sel-sel sehat.
Sering kali, perubahan atau mutasi DNA pada sel-sel vagina disebabkan oleh paparan virus HPV (human papillomavirus). Namun, tidak semua infeksi HPV akan menyebabkan kanker vagina.
Virus HPV dapat menular melalui hubungan seks, baik oral, anal, dan tentunya vaginal. Itu sebabnya, perilaku seks yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker vagina dan kanker lain yang disebabkan oleh HPV, misalnya kanker serviks.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker vagina:
- Berusia di atas 60 tahun
- Mengalami infeksi HPV
- Merokok
- Pernah mengonsumsi obat untuk mencegah keguguran, seperti Diethylstilbestrol (DES)
- Pernah menjalani histerektomi untuk mengangkat tumor jinak ataupun kanker
- Mengalami kanker serviks
Diagnosis Kanker Vagina
Selain pemeriksaan fisik, akan ada beberapa pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kanker vagina. Bukan hanya untuk menegakkan diagnosis, Anda juga akan menjalani pemeriksaan berikut untuk mengetahui stadium kanker vagina yang mungkin Anda alami.
1. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan menggunakan spekulum atau alat seperti cocor bebek untuk melihat kondisi vagina, leher rahim, rahim, tuba falopi, ovarium, dan rektum. Pada pemeriksaan ini, dokter juga dapat melakukan tes Pap.
Untuk pemeriksaan panggul, dokter akan memberikan pelumas pada vagina dan memasukkan jari atau tangan untuk memeriksa rektum untuk merasakan benjolan atau hal abnormal lainnya.
2. Tes Pap (Pap smear)
Tes Pap atau pap smear dilakukan untuk mengambil jaringan permukaan di serviks dan vagina. Pengambilan jaringan dilakukan menggunakan alat menyerupai cotton bud, sikat kecil, dan stik kayu untuk mengambil sel permukaan serviks dan vagina. Sel tersebut akan diteliti di laboratorium.
3. Tes HPV
Tes HPV dilakukan untuk mengecek DNA atau RNA dari virus HPV. Tes HPV dilakukan dengan memeriksa sel serviks dan vagina. Sampel yang digunakan biasanya menggunakan sampel yang diambil pada saat papsmear.
4. Kolposkopi
Kolposkopi adalah pemeriksaan dengan alat kolposkop untuk melihat vagina dan serviks. Saat pemeriksaan, dokter juga akan mengambil jaringan sampel untuk dibiopsi dan dianalisis di laboratorium.
5. Biopsi
Biopsi biasanya dilakukan apabila tes Pap menunjukkan hasil yang abnormal. Biopsi dapat dilakukan bersamaan dengan kolposkopi.
6. Pencitraan
Apabila dari berbagai pemeriksaan diatas tegak diagnosis kanker vagina, dokter akan melakukan beberapa tes pencitraan untuk melihat sejauh mana persebaran sel kanker dan menentukan stadium kanker vagina.
Beberapa imaging test yang dilakukan untuk memeriksa stadium kanker vagina, antara lain:
- Rontgen
- CT scan
- MRI
- PET scan
Kanker vagina umumnya bisa disembuhkan. Pengobatan dan prognosisnya akan sangat tergantung pada stadium, kondisi kesehatan Anda keseluruhan, dan ukuran sel kanker.
Beberapa jenis pengobatan kanker vagina, yaitu:
- Radioterapi
- Pembedahan
- Kemoterapi
- Imunoterapi
- Brakiterapi
Pencegahan
Kanker vagina tidak selalu bisa dicegah mengingat mutasi genetik mungkin terjadi begitu saja tanpa diketahui penyebabnya. Namun, mengingat mutasi genetik bisa saja terjadi akibat infeksi HPV, hal inilah yang dapat dicegah.
Selain itu menjauhi beberapa faktor risikonya juga bisa membantu menurunkan risiko kanker vagina.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker vagina, antara lain:
- Menerapkan perilaku seks yang sehat, seperti tidak bergonta-ganti pasangan seks dan menggunakan kondom
- Melakukan skrining kanker untuk wanita secara rutin
- Mendapatkan vaksin HPV
- Tidak merokok
Serupa dengan jenis kanker lainnya, semakin dini ditemukan semakin tinggi pula peluang kesembuhan kanker vagina. Namun, karena pada stadium awal gejalanya sering tidak terasa, kanker vagina mungkin ditemukan pada stadium yang lebih tinggi.
Itu sebabnya, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin terutama jika Anda memiliki faktor risikonya.
Untuk mengetahui seberapa sering Anda perlu melakukan pemeriksaan atau jenis pemeriksaan yang Anda lakukan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis obgyn (kebidanan dan kandungan) atau bedah onkologi.