Kondisi bengkak tangan pasca operasi payudara mastektomi dikenal sebagai limfedema. Pembengkakan tangan ini cukup umum terjadi dan bisa dialami oleh 1 dari 5 orang (20%) yang menjalani pengobatan kanker, seperti operasi pengangkatan kelenjar getah bening, hingga radioterapi. Jika limfedema tidak diobati dan ditangani, kondisinya bisa bertambah parah, menimbulkan rasa nyeri, dan membuat penderitanya sulit menggerakkan tangan.
Untuk mengatasinya, terdapat beberapa prosedur yang bisa direkomendasikan oleh dokter, salah satunya lymphaticovenular anastomosis.
Contents
Mengapa bengkak tangan pasca operasi payudara mastektomi bisa terjadi?
Selama operasi kanker payudara, termasuk mastektomi, kelenjar getah bening di dekat payudara sering kali diangkat. Hal ini dapat mengganggu aliran getah bening, sehingga terjadi pembengkakan alias limfedema.
Kondisi pembengkakan ini bisa memengaruhi satu atau kedua lengan, kepala dan leher, perut, alat kelamin, atau kaki. Pembengkakannya bisa memburuk dan menjadi parah. Selain itu, luka pada kulit atau gejala lainnya juga dapat bermunculan. Area yang terdampak dari pembengkakan pun lebih mungkin terinfeksi.
Terdapat beberapa jenis limfedema yang bisa terjadi setelah prosedur mastektomi, yaitu:
- Jenis limfedema ringan dapat terjadi dalam beberapa hari setelah operasi dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat.
- Limfedema juga dapat terjadi sekitar 4-6 minggu setelah operasi atau radiasi, kemudian hilang seiring berjalannya waktu.
- Jenis limfedema yang paling umum tidak menimbulkan rasa sakit dan berkembang perlahan 18-24 bulan atau lebih setelah operasi. Kondisi ini tidak akan membaik tanpa pengobatan.
Tanda dan gejala awal yang mungkin muncul akibat limfedema adalah:
- Tali jam, cincin, atau pakaian yang terasa lebih ketat, lengan, tangan
- Bahu yang terasa nyeri atau berat, kaku, kencang, atau terasa penuh
Lihat juga: Rekonstruksi Payudara Pasca Operasi Mastektomi (Pengangkatan Payudara) | Brave
Perawatan limfedema setelah mastektomi dengan microsurgery
Perawatan limfedema bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan menghentikan cairan agar tidak menumpuk lagi.
Metode yang dapat dilakukan adalah dengan lymphaticovenular anastomosis (LVA) oleh dr. Sara Ester Triatmoko, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O. (K), yang merupakan spesialis Bedah Plastik, Bedah Plastik Sub. Rekonstruksi Bedah Mikro & Onkoplasti.
LVA merupakan operasi bypass saluran kelenjar getah bening ke pembuluh darah venula. Dokter Sara menjelaskan, prosedur ini disebut sebagai super microsurgery, karena pembuluh darah yang akan di-bypass ukurannya sangat kecil, yaitu 0,3 mm.
Sebelum dioperasi, dokter akan menyuntikkan kontras ke tangan pasien untuk melihat perjalanan kelenjar getah bening dan mencari bagian mana yang bermasalah. Setelah itu, dokter akan menandakan mana yang akan di-bypass.
“Bypass ini akan mengurangi bengkaknya, jadi dibikin jalur-jalur baru sehingga dia masuk ke dalam pembuluh darah vena dan dibawa ke peredaran darah vena, jadi bengkaknya berkurang.” pungkas dr. Sara.
Beliau juga menambahkan, bahwa penanganan limfedema juga dapat dilakukan untuk pasien yang operasi payudaranya sudah dilakukan beberapa bulan atau bahkan tahun sebelumnya. “Kita tidak ada batas tertentu, ya. Intinya untuk pasien yang mengalami limfedema, meskipun operasi payudaranya sudah lama, tetap bisa kita tangani. Semakin cepat tentu semakin baik, supaya pasien juga bisa keluar dari rasa ketidaknyamanannya sesegera mungkin,” tutupnya.
Tim dokter bedah kanker payudara Mandaya Royal Hospital Puri
Mandaya memiliki tim dokter bedah untuk penanganan kanker payudara secara komprehensif, mulai dari pengangkatan tumor payudara dengan mempertahankan payudara yang ada (lumpektomi), pengangkatan seluruh payudara (mastektomi), rekonstruksi payudara setelah mastektomi, hingga limfedema yang mungkin terjadi setelah mastektomi.
Tim ini terdiri dari dokter bedah onkologi, dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk & dr. Enos H. Siburian, Sp.B (K) Onk serta dokter bedah plastik subspesialis microsurgery & onkoplasti, dr. Sara Ester Triatmoko, Sp.B.P.R.E., Subsp.M.O. (K).
Sebagai bagian dari Pusat Kanker Terpadu Mandaya Royal Hospital Puri, pasien yang membutuhkan penanganan tambahan di luar operasi juga dapat mendapatkan perawatan di pusat kanker yang sama. Mandaya memiliki berbagai fasilitas medis yang dapat membantu setiap kebutuhan perawatan pasien kanker payudara, seperti radioterapi dengan LINAC ELEKTA Versa HD yang merupakan mesin radioterapi dengan spesifikasi tertinggi di kelasnya dan chemotherapy suite yang dapat memberikan perawatan sistemik maupun tertarget sesuai kebutuhan pasien.
Bagi Anda yang ingin memeriksakan kondisi payudara, dapat gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk membuat perjanjian maupun dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.