fbpx

Rekomendasi Dokter Kanker Ovarium di Jakarta dan Tangerang

Kanker ovarium adalah jenis kanker yang bermula di ovarium, yaitu organ kecil dalam sistem reproduksi wanita tempat sel telur terbentuk. Kanker ovarium terkadang sulit dideteksi karena gejalanya sering kali baru muncul saat stadium lanjut. Dokter biasanya mengobati kanker ovarium dengan operasi, kemoterapi, hingga pengobatan kanker lainnya. 

Terdapat sejumlah rekomendasi dokter kanker ovarium di Jakarta dan Tangerang yang bisa Anda kunjungi untuk berkonsultasi dan melakukan pengobatan jenis kanker ini. 

Konsultasi dokter

Rekomendasi dokter kanker ovarium di Jakarta dan Tangerang

Berikut ini adalah rekomendasi dokter kanker ovarium di Jakarta dan Tangerang yang berpraktek di RS Mandaya Royal Puri:

1. dr. Ong Tjandra, M.Kes, Sp.OG (K), Subsp. Onk

dr. Ong Tjandra, M.Kes, Sp.OG (K), Subsp. Onk adalah salah satu rekomendasi dokter kanker ovarium di Jakarta dan Tangerang yang bisa Anda temui di RS Mandaya Royal Puri. 

dr. Ong adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi (OBGYN) subspesialis onkologi yang ahli dalam menangani kanker pada sistem reproduksi wanita, salah satunya kanker ovarium.

Selain kanker ovarium, dr. Ong juga bisa melakukan penanganan kanker serviks, kanker vulva, sampai kanker vagina. Beliau pun ahli dalam melakukan tindakan operasi pengangkatan rahim (histerektomi) dengan teknologi minimal invasif (laparoskopi). 

dr. Ong Tjandra, M.Kes, Sp.OG (K), Subsp. Onk bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 10.00 – 17.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 20.00 WIB

2. Dr. dr. Unedo Hence Markus Sihombing, Sp.OG, Subsp. Onk

Dr. dr. Unedo Hence Markus Sihombing, Sp.OG, Subsp. Onk adalah dokter OBGYN subspesialis onkologi yang juga ahli dalam menangani kanker pada sistem reproduksi wanita. 

Dokter yang berpraktek di RS Mandaya Royal Puri ini menempuh pendidikan Dokter Umum di Universitas Sriwijaya, Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Sebelas Maret, serta Konsultan Onkologi dan Ginekologi dan Program Doktor di Universitas Indonesia. 

Beliau bisa menangani kanker ovarium, kanker serviks, kanker rahim, kanker vulva, sampai kanker vagina. 

Dr. dr. Unedo Hence Markus Sihombing, Sp.OG, Subsp. Onk bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 16.00 – 20.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 20.00 WIB
  • Sabtu: 13.00 – 16.00 WIB

Lihat juga: Mengenal Jenis Kanker Pada Organ Kewanitaan Dan Pengobatannya | Dr. dr. Unedo, Sp.OG, Subsp. Onk

Konsultasi dokter

Penanganan kanker ovarium di RS Mandaya Royal Puri

Dokter-dokter di atas dapat melakukan sejumlah penanganan kanker ovarium, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. 

Berikut ini adalah opsi penanganan dan pengobatan kanker ovarium yang tersedia di RS Mandaya Royal Puri:

1. Brakiterapi

Brakiterapi adalah salah satu metode terapi radiasi internal yang terbukti efektif dalam menangani berbagai jenis kanker, seperti kanker ovarium, kanker serviks, kanker rahim, dan kanker vagina. Berbeda dari terapi radiasi eksternal yang memancarkan sinar dari luar tubuh, brakiterapi bekerja dengan menempatkan sumber radiasi langsung di dalam atau di sekitar jaringan kanker, sehingga energi radiasi dapat difokuskan secara lebih presisi pada area target.

Pendekatan ini memungkinkan pemberian dosis radiasi tinggi tepat ke lokasi tumor dengan risiko kerusakan minimal pada jaringan sehat di sekitarnya. Pada kasus kanker serviks, brakiterapi dapat berperan sebagai terapi utama maupun dikombinasikan dengan radioterapi eksternal untuk meningkatkan efektivitas pengobatan. Dengan metode ini, pasien dapat memperoleh hasil terapi yang optimal disertai efek samping yang lebih ringan.

RS Mandaya Royal Puri menggunakan Flexitron Brachytherapy System, teknologi brakiterapi modern yang juga diadopsi oleh berbagai pusat kanker terkemuka dunia seperti MD Anderson Cancer Center (Amerika Serikat), National Cancer Center (Singapura), University of Erlangen (Jerman), dan Medical University AKH (Austria). Teknologi ini memastikan terapi radiasi dilakukan dengan tingkat presisi, keamanan, dan efektivitas tinggi, sesuai dengan standar internasional.

2. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh cepat di dalam tubuh, termasuk sel-sel kanker. 

Obat-obatan kemoterapi dapat disuntikkan secara langsung ke pembuluh darah atau diminum oleh pasien. 

Kemoterapi sering kali digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa. Kemoterapi juga dapat digunakan sebelum operasi. 

Lihat juga: Testimoni Pasien Kanker Ovarium Stadium 4A Lakukan Operasi & Kemoterapi di Mandaya Cancer Center

3. Terapi tertarget

Terapi tertarget berfokus pada kelemahan spesifik yang ada dalam sel kanker. Dengan menyerang kelemahan ini, terapi tertarget atau targeted therapy dapat menyebabkan sel kanker mati. 

4. Imunoterapi

Imunoterapi menggunakan sistem imun untuk melawan kanker. Sistem imun tubuh tidak bisa menyerang sel kanker karena sel tersebut menghasilkan protein yang membuatnya “tersembunyi” dari sistem imun. 

Imunoterapi bekerja dengan mengganggu proses tersebut, sehingga sistem imun dapat menemukan sel kanker dan membunuhnya. 

Baca juga: Rekomendasi Dokter Kanker Serviks di Jakarta dan Tangerang

5. Operasi

Operasi adalah pengobatan untuk sebagian besar kasus kanker ovarium. Tujuan dari operasi adalah mengangkat tumor sebanyak mungkin.

Jenis operasi yang akan dijalani pasien bergantung pada stadium dan kesehatan pasien. Biasanya, dokter akan mengangkat rahim, ovarium, dan kedua tuba falopi. 

Dokter mungkin juga perlu mengangkat jaringan lain di perut jika kanker telah menyebar. Dokter akan melakukan prosedur yang akan memberikan hasil terbaik dengan efek samping yang paling sedikit. 

Baca juga: Tindakan dan Keunggulan Kemoterapi HIPEC untuk Kanker Ovarium yang Telah Menyebar ke Rongga Perut

Penanganan kanker ovarium yang menyebar ke rongga perut dengan kemoterapi HIPEC

Untuk kasus kanker ovarium stadium lanjut yang telah menyebar (bermetastasis) hingga ke rongga perut, salah satu pilihan terapi yang bisa direkomendasikan dokter adalah Kemoterapi HIPEC.

HIPEC (Hyperthermic Intraperitoneal Chemotherapy) adalah salah satu metode pengobatan kanker modern yang dirancang khusus untuk menargetkan tumor di rongga perut (peritoneum), yaitu lapisan yang melindungi berbagai organ vital seperti hati, lambung, dan usus.

Prosedur ini dilakukan setelah operasi pengangkatan tumor utama, kemudian dilanjutkan dengan pemberian obat kemoterapi yang dipanaskan hingga suhu 40–50°C. Cairan kemoterapi panas ini dialirkan langsung ke dalam rongga perut untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker mikroskopis yang tidak dapat terlihat selama operasi. Kombinasi antara suhu tinggi dan obat kemoterapi menciptakan efek sinergis yang dapat meningkatkan efektivitas terapi secara signifikan.

Pelaksanaan HIPEC mencakup dua tahap utama yang dilakukan dalam satu sesi operasi:

  • Bedah Sitoreduktif (Cytoreductive Surgery): Tahap pertama bertujuan untuk mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor yang tampak di rongga perut. Dengan anestesi umum, dokter bedah akan memeriksa area peritoneum secara menyeluruh, mengangkat jaringan yang terinfeksi, serta mempersiapkan rongga perut agar terapi kemoterapi panas dapat bekerja secara optimal.
  • Kemoterapi HIPEC: Setelah seluruh jaringan tumor makroskopis diangkat, cairan kemoterapi bersuhu tinggi dialirkan ke dalam rongga perut melalui kateter menggunakan mesin perfusi khusus. Cairan ini disirkulasikan selama 1–2 jam untuk memastikan seluruh area terpapar secara merata, kemudian dikeluarkan dan diganti dengan larutan steril sebelum sayatan operasi ditutup dengan hati-hati.

Jika Anda ingin bertemu dengan dokter-dokter OBGYN subspesialis onkologi di RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes