Benjolan di belakang telinga dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi, jerawat, atau kista. Secara umum, ini bukan kondisi yang berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda tetap perlu tahu tanda-tanda yang menunjukkan benjolan tersebut perlu diperiksakan ke dokter. Pasalnya, pada beberapa kasus, benjolan ini bisa saja menandakan penyakit lain yang membahayakan.
Penyebab munculnya benjolan di belakang telinga
Seringnya, benjolan yang muncul di belakang telinga adalah pembengkakan kelenjar getah bening sebagai salah satu tanda tubuh sedang melawan infeksi. Namun, benjolan jenis ini biasanya akan menghilang seiring dengan infeksi yang berangsur sembuh.
Jika benjolan yang Anda miliki tidak kunjung hilang atau disertai gejala lain yang mencurigakan, maka bisa saja ada penyebab lain yang perlu segera diketahui. Berikut penyebab munculnya benjolan di belakang telinga yang perlu Anda ketahui:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening adalah penyebab munculnya benjolan di belakang telinga yang cukup umum. Karena organ ini juga menjadi salah satu lokasi sistem limfatik berada. Kelenjar getah bening di belakang telinga disebut posterior auricular lymph nodes.
Biasanya, membengkaknya kelenjar getah bening di lokasi ini adalah tanda telah terjadi infeksi di tubuh dan sistem imun sedang berusaha melawannya.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kelenjar getah bening di belakang telinga membengkak, antara lain:
- Infeksi
- Masalah kulit
- Masalah gigi
- Kanker
2. Jerawat
Bukan cuma di wajah, jerawat juga bisa muncul di belakang telinga. Karena mungkin susah dilihat melalui cermin, Anda hanya akan merasakan adanya benjolan.
Jerawat di belakang telinga biasanya kecil. Kadang terasa sakit dan mungkin memiliki mata.
3. Abses
Abses atau benjolan berisi nanah juga bisa terjadi di belakang telinga. Ini juga jadi salah satu cara mekanisme pertahanan diri dari melawan infeksi. Biasanya, abses terbentuk saat jaringan atau sel-sel di belakang telinga terinfeksi.
Abses biasanya akan terasa bengkak, hangat, dan sakit saat dipegang.
4. Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi bakteri yang terjadi di mastoid. Mastoid merupakan bagian dari tulang tengkorak yang berada di belakang telinga.
Saat mastoid terinfeksi dan menyebabkan mastoiditis, maka benjolan bisa muncul. Sama seperti abses, benjolan ini juga dapat berisi nanah. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak dibanding orang dewasa.
Baca juga: Benjolan di Ketiak, Mungkinkah Kanker?
5. Kista sebasea
Sebasea adalah nama lain dari kelenjar minyak. Kista sebasea berarti kista yang terjadi pada kelenjar minyak.
Mengingat di belakang telinga terdapat banyak rambut, maka kelenjar keringat yang bertugas melembapkan rambut juga bisa berisiko mengalami kista. Selain di telinga, kista sebasea juga bisa menyebabkan benjolan di leher dan kepala.
Biasanya kista sebasea tidak terasa sakit.
6. Lipoma
Lipoma adalah benjolan lemak yang dapat tumbuh di mana pun di jaringan lemak, termasuk di belakang telinga. Umumnya, lipoma bersifat jinak bahkan tidak membutuhkan pengobatan apa pun.
Pada tahap awal, lipoma bisa jadi tidak terdeteksi atau bahkan mengganggu. Akan tetapi, saat ukurannya membesar, lipoma bisa menekan saraf dan menyebabkan sakit.
Untuk mengatasi lipoma yang sampai mengganggu aktivitas, Anda bisa menemui dokter spesialis bedah untuk mengangkat lipoma.
7. Otitis media
Otitis media adalah salah satu infeksi telinga, tepatnya telinga bagian tengah. Saat terjadi infeksi, benjolan juga akan muncul. Benjolan akibat infeksi telinga ini biasanya berisi cairan, membengkak, dan terasa sakit.
Segera berkonsultasi ke dokter spesialis THT apabila merasa sakit telinga dan muncul benjolan.
8. Kanker
Benjolan akibat kanker yang muncul di belakang telinga kejadiannya tergolong langka. Kanker kelenjar ludah adalah salah satu jenis kanker yang dapat menyebabkan munculnya benjolan di belakang telinga.
Benjolan tanda kanker biasanya:
- Terasa keras
- Bentuknya tidak beraturan
- Sulit digerakkan
Baca juga: Benjolan pada Payudara Tanda Tanda Kanker Payudara, Kenali Lebih Lengkap
Cara mengobati
Pengobatan benjolan akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Dokter nantinya akan melakukan beberapa pemeriksaan sebelum menentukan pengobatan.
Beberapa jenis benjolan di belakang telinga akan hilang dengan sendirinya, tapi beberapa yang lain mungkin membutuhkan bantuan obat-obatan atau prosedur medis.
Pilihan pengobatannya antara lain:
- Pemberian antibiotik jika benjolan disebabkan oleh infeksi bakteri
- Pemberian salep untuk mengobati benjolan yang disebabkan oleh jerawat di belakang telinga
- Pembedahan, baik minor atau mayor, untuk menghilangkan kista atau mengangkat benjolan di belakang telinga yang disebabkan oleh lipoma atau tumor jinak lainnya
Apabila benjolan disebabkan oleh kanker, dokter spesialis bedah juga dapat merekomendasikan pengobatan kanker lain, seperti kemoterapi dan radioterapi untuk memastikan sel kanker tidak kembali lagi.
Kapan harus ke dokter?
Walau secara umum benjolan di belakang telinga sering disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya, Anda tetap harus waspada. Sebab, beberapa penyebabnya bisa jadi tanda masalah kesehatan serius.
Segeralah ke dokter untuk memeriksakan benjolan jika:
- Benjolan membesar dengan cepat
- Muncul demam berulang
- Sakit yang hebat secara tiba-tiba
- Perubahan warna kulit pada area belakang telinga
- Mengalami masalah pendengaran
Berikut dokter bedah umum yang ada di Mandaya Royal Hospital Puri yang dapat dikunjungi untuk konsultasi:
Untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah terbaik kami, Anda bisa menghubungi kami melalui Chat Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.