Pembesaran prostat, atau secara medis dikenal sebagai Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), adalah kondisi umum yang dialami pria seiring bertambahnya usia. Meski bersifat jinak, pembesaran prostat dapat menurunkan kualitas hidup karena gejalanya yang mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama terkait dengan buang air kecil. Prostat adalah kelenjar kecil seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra (saluran kemih). Fungsinya adalah menghasilkan cairan yang menjadi bagian dari air mani. Seiring bertambahnya usia, kelenjar ini dapat membesar dan menekan uretra, sehingga menyebabkan berbagai masalah berkemih.
Gejala Pembesaran Prostat
- Gejala BPH dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
- Sering buang air kecil, terutama malam hari (nokturia)
- Aliran urine yang lemah atau tersendat
- Sulit memulai atau menghentikan buang air kecil
- Rasa tidak tuntas setelah buang air kecil
- Perasaan ingin buang air kecil secara mendesak
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih, batu kandung kemih, atau bahkan kerusakan ginjal.
baca juga : Penanganan Batu Ureter Tanpa Pembedahan di RS. Mandaya Karawang |
Penanganan pembesaran prostat tergantung pada tingkat keparahan gejala dan dampaknya terhadap kehidupan pasien. Berikut ini adalah beberapa opsi penanganan yang umum dilakukan:
1. Pemantauan & perubahaan gaya hidup
Untuk kasus ringan tanpa gejala yang mengganggu, dokter biasanya akan menyarankan pemantauan rutin tanpa pengobatan. Perubahan gaya hidup seperti: Mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, menghindari minum terlalu banyak di malam hari, melatih kandung kemih untuk menunda buang air kecil
2. Pengobatan Medis
Terdapat dua jenis utama obat yang digunakan: Alfa-bloker seperti tamsulosin: pertama melemaskan otot-otot di prostat dan kandung kemih untuk memperlancar aliran urine. Yang kedua Inhibitor 5-alpha-reductase seperti finasteride: mengecilkan ukuran prostat dengan menghambat hormon DHT. Kombinasi obat kadang diperlukan untuk hasil yang lebih efektif.
3. Terapi Minimal Invasif
Jika obat tidak memberikan perbaikan yang cukup. Prosedur ini biasanya bersifat rawat jalan dan waktu pemulihannya cepat. beberapa prosedur non-bedah bisa menjadi solusi:
- TUMT (Transurethral Microwave Therapy): menggunakan gelombang mikro untuk menghancurkan jaringan prostat.
- TUNA (Transurethral Needle Ablation): menggunakan gelombang radio untuk mengecilkan jaringan prostat.
- Rezum: terapi uap air panas yang disuntikkan ke prostat untuk mengecilkan ukurannya.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu atau merasa tidak nyaman saat buang air kecil, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, terutama urolog. Diagnosis dini dan pemilihan penanganan yang tepat akan mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui opsi terbaik sesuai kondisi Anda.
dr. Ahmad Rizki Herda P, Sp.U, adalah dokter spesialis urologi Mandaya Hospital Karawang siap membantu Anda menemukan solusi medis yang tepat, aman, dan nyaman.
Jadwal praktek :
Senin : 14.30-16.30
Selasa : 16.00-18.00
Rabu : 14.20-16.30
Kamis : 14.20-16.30
Jumat : 16.30-18.30
Keahlian utama dr. Ahmad Rizki Herda P, Sp.U meliputi:
- Batu ginjal & saluran kemih
- Infeksi saluran kemih berulang
- Pembesaran prostat (BPH)
- Disfungsi ereksi & gangguan seksual pria
- Infertilitas pria
- Kanker prostat, ginjal, dan kandung kemih
Setiap pasien ditangani secara personal, dengan pemeriksaan yang detail dan rencana terapi yang disesuaikan secara individual. dr. Ahmad Rizki Herda P, Sp.U percaya bahwa kesehatan urologi adalah bagian penting dari kualitas hidup, dan karena itu ia berkomitmen membantu pasien kembali menjalani hari-hari dengan percaya diri dan tanpa rasa sakit.
Bagi Anda yang mengutamakan layanan medis yang profesional, bersahabat, dan berbasis bukti ilmiah, dr. Ahmad Rizki Herda P, Sp.U adalah pilihan tepat. Konsultasi lebih awal dapat mencegah masalah yang lebih serius.