Menghadapi diagnosis kanker tentu bisa membuat dunia terasa runtuh. Salah satu jenis kanker yang mungkin terjadi adalah kanker kelenjar getah bening, alias limfoma. Dibandingkan jenis kanker lain, kanker kelenjar getah bening cenderung lebih jarang terjadi. Karena lebih jarang, hal ini mungkin membuat Anda bertanya-tanya, apakah limfoma bisa sembuh?
Limfoma, atau kanker kelenjar getah bening, adalah kanker yang bermulai di sistem limfatik. Terdapat dua jenis limfoma, yakni limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Salah satu perbedaan limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin adalah perkembangan sel kanker. Limfoma Hodgkin umumnya lebih terprediksi sehingga lebih mudah diobati. Namun, limfoma non-Hodgkin juga bisa diobati jika ditemukan dalam tahap awal. Seberapa besar peluang kesembuhannya?
Contents
Apakah limfoma bisa sembuh?
Secara sederhana, limfoma, atau kanker kelenjar getah bening, bisa disembuhkan. Peluang kesembuhannya akan semakin besar jika ditemukan dalam tahap atau stadium awal. Semakin dini ditemukan, semakin baik pula peluang kesembuhannya.
Sering kali, dengan pengobatan yang tepat, limfoma bisa berada dalam tahap remisi (saat sel kanker tidak berkembang lagi) atau bahkan menyembuhkan.
Dalam kanker, dikenal istilah yang disebut sebagai angka harapan hidup 5 tahun. Angka harapan hidup ini ditentukan berdasarkan pengalaman sekelompok orang yang mengalami jenis kanker tertentu, dalam stadium tertentu mampu bertahan hidup dalam waktu tertentu (biasanya lima tahun) setelah didiagnosis.
Secara umum, angka harapan hidup orang dengan limfoma Hodgkin adalah 89%, sedangkan orang yang memiliki limfoma non-Hodgkin punya angka harapan hidup 5 tahun sebesar 74%.
Baca juga: 6 Jenis Leukemia (Kanker Darah) yang Penting Dikenali
Pengobatan limfoma
Seperti prinsip pengobatan kanker pada umumnya, semakin dini ditemukan, semakin baik pula peluang kesembuhannya.
Setiap jenis limfoma mungkin ditangani dengan cara yang berbeda-beda. Semua tergantung pada kondisi tubuh, perkembangan sel kanker, dan respons tubuh terhadap pengobatan.
Beberapa pilihan pengobatan limfoma (kanker kelenjar getah bening), antara lain:
- Kemoterapi. Kemoterapi menggunakan obat yang disuntikkan langsung ke pembuluh darah atau berbentuk pil. Keduanya sering kali dikombinasikan untuk mengobati limfoma.
- Radioterapi. Radioterapi menggunakan sinar radiasi kuat untuk membunuh sel kanker. Sinar ini akan diarahkan langsung ke titik tertentu pada tubuh Anda.
- Terapi tertarget. Terapi tertarget menggunakan obat-obatan yang menyasar senyawa kimia tertentu di sel kanker. Dengan menghambat senyawa kimia ini, sel kanker akan mati. Namun, tidak semua jenis limfoma bisa sembuh menggunakan pengobatan ini.
- Imunoterapi. Beberapa sel kanker dapat bersembunyi dari sistem imun. Imunoterapi adalah pemberian obat-obatan yang dapat membantu sistem imun menemukan sel kanker dan menghancurkannya.
- CAR-T cell therapy. Chimeric antigen receptor (CAR)-T cell therapy, atau CAR-T cell therapy, adalah terapi untuk “melatih” sistem imun memerangi limfoma. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel darah putih, termasuk sel T. Sel darah putih akan dibawa ke laboratorium untuk dipaparkan dengan sel kanker. Sel kemudian akan dikembalikan ke tubuh untuk melawan sel kanker.
Selain pengobatan di atas, beberapa jenis limfoma juga bisa sembuh atau dikendalikan tanpa pengobatan apa pun. Pada limfoma non-Hodgkin yang indolen (tidak muncul gejala dan sel kanker tidak berkembang), dokter mungkin tidak akan melakukan pengobatan apa pun.
Dokter hanya akan memantau kondisi Anda secara rutin, dan memulai berbagai pengobatan di atas segera begitu gejalanya muncul.
Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Leukemia & Multiple Myeloma – Mandaya Hospital Group
Gejala kanker getah bening
Agar dapat mewaspadai kondisi yang muncul, Anda perlu memahami gejala limfoma yang muncul. Beberapa gejala kanker kelenjar getah bening yang mungkin Anda alami, antara lain:
- Benjolan di ketiak, leher, dan selangkangan
- Demam tanpa sebab
- Kelelahan ekstrem
- Penurunan berat badan tanpa sebab
- Nyeri dan pembengkakan perut
- Sesak napas dan nyeri dada
- Berkeringat di malam hari
Segera periksakan diri Anda apabila mengalami gejala di atas. Ada berbagai penyebab benjolan di leher, ketiak, ataupun selangkangan, tidak selalu limfoma. Meski begitu, apabila benjolan tidak hilang lebih dari 2 minggu, segeralah berkunjung ke dokter.
Pengalaman Pasien Kanker Limfoma Stadium 4 di Pusat Kanker & Radioterapi Mandaya Royal Hospital Puri
Tim Dokter KHOM di Mandaya Royal Hospital Puri
Penanganan kanker limfoma (kanker kelenjar getah bening) di Mandaya Royal Hospital Puri dilakukan oleh tim dokter multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi medik, dokter spesialis onkologi radiasi, dokter bedah onkologi, serta dokter pendukung lainnya seperti spesialis gizi klinik dan rehabilitasi medik. Pendekatan kolaboratif ini memastikan pasien mendapatkan perawatan yang komprehensif sejak diagnosis hingga masa pemulihan.
1. dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM
dr. Toman adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan konsentrasi di bidang Hematologi-Onkologi Medik (KHOM). Beliau menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan memperdalam keahliannya di National University Hospital, Singapura.
Selain kemoterapi, dr. Toman juga berpengalaman dalam memberikan imunoterapi, terapi target, serta prosedur apheresis, yang sering menjadi bagian penting dalam pengobatan pasien kanker limfoma.
dr. Toman T.J Lumban Toruan, Sp.PD-KHOM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 12.00 – 15.00 WIB
- Kamis: 12.00 – 15.00 WIB.
2. dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM
Sebagai dokter spesialis penyakit dalam konsultan Hematologi-Onkologi Medik, dr. Alvin memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai jenis kanker limfoma dan gangguan hematologi. Beliau memberikan layanan yang menyeluruh mulai dari kemoterapi, imunoterapi, hingga terapi target dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
dr. Alvin Tagor Harahap, Sp.PD-KHOM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB.
3. Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP
Prof. Aru dikenal sebagai salah satu pakar terkemuka di bidang onkologi dan hematologi di Indonesia. Beliau menguasai beragam terapi modern seperti kemoterapi, terapi target, imunoterapi, transplantasi sumsum tulang (bone marrow transplant), hingga terapi sel CAR-T. Dengan reputasi internasionalnya, Prof. Aru berperan penting dalam menghadirkan layanan onkologi hematologi berstandar tinggi di RS Mandaya Royal Puri.
Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 08.00 – 12.00 WIB.
4. Dr. dr. Andree Kurniawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM
Dr. Andree merupakan dokter spesialis penyakit dalam konsultan Hematologi-Onkologi Medik yang berpengalaman menangani pasien kanker limfoma maupun gangguan darah lainnya. Ia menerapkan pendekatan personalized treatment, menyesuaikan terapi berdasarkan kondisi medis dan respons individu pasien untuk hasil yang optimal.
Dr. dr. Andree Kurniawan, Sp.PD-KHOM, FINASIM bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 17.00 – 19.00 WIB
- Kamis: 17.00 – 19.00 WIB
5. dr. Nia Noviantri Siregar, Sp.PD, Subsp.H-Onk.M (K)
dr. Nia adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi Hematologi-Onkologi Medik. Beliau memiliki keahlian dalam penanganan berbagai jenis kanker limfoma dan kelainan hematologi kompleks. Dengan pendekatan menyeluruh, dr. Nia berkomitmen memberikan perawatan yang menggabungkan kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target sesuai perkembangan terkini di bidang onkologi.
dr. Nia Noviantri Siregar, Sp.PD, Subsp.H-Onk.M (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 17.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 17.00 – 20.00 WIB.
Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Atau, apabila Anda memiliki kecurigaan, Anda bisa langsung ke dokter spesialis hematologi onkologi medik di Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal. Segera buat janji temu lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.