Gangguan pencernaan pada anak merupakan masalah kesehatan yang umum, mulai dari nyeri perut, muntah, hingga kesulitan buang air besar. Namun, dalam beberapa kasus, gangguan ini bukan sekadar masalah ringan. Terdapat kondisi serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut, termasuk tindakan bedah minimal invasif seperti laparoskopi.
Apa Itu Laparoskopi?
Laparoskopi adalah prosedur bedah dengan teknik minimal invasif, yang dilakukan melalui sayatan kecil menggunakan kamera kecil (laparoskop) dan alat khusus. Dibandingkan dengan operasi terbuka, laparoskopi menyebabkan trauma jaringan yang lebih kecil, nyeri yang lebih ringan, serta pemulihan yang lebih cepat.
Kapan Anak Memerlukan Laparoskopi?
Menurut dr. H. Wuri I., Sp.B., Subsp.Ped(K), tidak semua gangguan pencernaan pada anak memerlukan tindakan laparoskopi. Gangguan pencernaan pada anak perlu diperhatikan dengan serius. Bila anak mengalami nyeri perut berkepanjangan, muntah hebat, atau gejala lain yang tidak membaik dengan pengobatan biasa, segera konsultasikan ke dokter spesialis bedah anak. Laparoskopi bisa menjadi pilihan solusi yang lebih aman dan nyaman untuk si kecil.
Beberapa kondisi berikut perlu diwaspadai dan bisa menjadi indikasi untuk laparoskopi:
1. Apendisitis (Radang Usus Buntu)
Apendisitis adalah penyebab nyeri perut mendadak yang paling umum pada anak dan sering memerlukan pembedahan. Dengan laparoskopi, usus buntu dapat diangkat melalui sayatan kecil, dengan hasil estetika yang lebih baik dan risiko infeksi lebih rendah.
2. Hernia Inguinalis
Merupakan kondisi menonjolnya usus ke selangkangan. Jika tidak segera ditangani, hernia dapat menyebabkan sumbatan usus. Laparoskopi menjadi metode aman dan efektif untuk memperbaiki hernia, terutama pada kasus bilateral.
3. Intususepsi Berulang
Yaitu kondisi ketika sebagian usus masuk ke bagian usus lain. Bila penanganan non-bedah gagal atau terjadi berulang, laparoskopi dapat digunakan untuk reposisi usus secara aman.
4. Kista Ovarium atau Kista Abdominal
Pada anak perempuan, nyeri perut bisa disebabkan oleh kista. Bila kista berukuran besar atau menimbulkan nyeri hebat, laparoskopi memungkinkan pengangkatan kista tanpa merusak jaringan sekitar.
5. Perdarahan atau Trauma Abdomen
Dalam kasus trauma tumpul atau tajam pada perut, laparoskopi dapat digunakan untuk evaluasi organ dalam dan menghentikan perdarahan tanpa operasi besar.
Keunggulan Laparoskopi pada Anak
- Sayatan kecil, bekas luka minimal
- Risiko infeksi lebih rendah
- Pemulihan lebih cepat
- Durasi rawat inap lebih singkat
- Lebih nyaman secara psikologis bagi anak
Tim Dokter Bedah Umum, Konsultan Bedah Digestif & Bedah Anak
Tim dokter bedah digestif memiliki keahlian khusus dalam menangani penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan, termasuk batu empedu. memiliki 4 dokter spesialis bedah dan konsultan terlatih untuk mendiagnosis, mengelola, dan melakukan prosedur bedah pada pasien yang mengalami masalah pada saluran empedu dan kantong empedu.
dr. Yan Ardianto S. Sp.B., SubSp.BD (K)
Jadwal praktek
Senin : 17.00 – 20.00
Selasa : 17.00 – 20.00
Rabu : 17.00 – 20.00
Kamis : 17.00 – 20.00
dr. H. Wuri I. Sp.B., SubSp.Ped (K)
Jadwal praktek
Senin : 07.00-08.00
Selasa : 07.00-08.00 & 13.00-14.00
Rabu : 13.00-16.00
Kamis : 07.00-08.00 & 13.00-14.00
Jumat : 07.00-08.00 & 13.00-14.00
dr. Edwin C.T Sp.B., FINACS., FICS
Jadwal praktek
Senin :16.00-18.00
Selasa : 16.00-18.00
Rabu : 16.00-18.00
Kamis : 16.00-18.00
Jumat : 13.00-18.00
Jadwal praktek
Selasa : 07.00-09.00
Kamis : 07.00-09.00
Jumat : 14.00-16.00
Jadwal praktek :
Senin : 08.00-16.00
Selasa : 08.00-16.00
Rabu : 08.00-16.00
Kamis : 08.00-16.00
Jumat : 08.00-16.00
Sabtu : 08.00-16.00