Cedera lutut adalah jenis cedera yang melibatkan kerusakan pada salah satu struktur di dalam atau sekitar sendi lutut, termasuk tulang, tulang rawan, ligamen, tendon, hingga kantong berisi cairan (bursae). Jenis cedera lutut cukup beragam, mulai dari fraktur (patah tulang), cedera ACL, dislokasi, hingga cedera meniskus. Pengobatan dari kondisi ini berbeda-beda, bergantung pada penyebabnya.
Contents
Jenis cedera lutut
Berikut ini adalah sejumlah jenis cedera lutut yang umum terjadi:
1. Fraktur
Tulang apa pun di dalam atau di sekitar lutut dapat mengalami fraktur (patah tulang). Tulang yang paling sering patah di sendi adalah patela atau tempurung lutut.
Trauma akibat benturan keras, seperti jatuh atau kecelakaan kendaraan, adalah contoh penyebab patah tulang lutut. Pasien dengan osteoporosis dapat mengalami patah tulang lutut hanya karena melangkah dengan cara yang salah atau tersandung.
2. Cedera ACL
Anterior cruciate ligament (ACL) membentang diagonal di bagian depan lutut dan memberikan stabilitas pada sendi. Cedera pada ACL bisa serius dan memerlukan pembedahan.
Cedera ACL dinilai dari skala 1-3: keseleo tingkat 1 adalah cedera ringan pada ACL, sedangkan tingkat 3 mengacu pada robekan total.
Atlet yang berpartisipasi dalam olahraga kontak, seperti sepak bola, sering mengalami cedera ACL. Selain itu, mendarat dengan tidak benar dari lompatan atau mengubah arah dengan gerakan dengan cepat juga bisa menyebabkan robekan pada ACL.
Baca juga: 4 Rekomendasi Dokter Cedera ACL di Jakarta dan Tangerang
3. Dislokasi
Dislokasi lutut terjadi ketika tulang-tulang lutut keluar dari posisinya. Pada kondisi ini, satu atau beberapa tulang dapat bergeser dari tempatnya. Kelainan struktural atau trauma, termasuk kecelakaan mobil, jatuh, dan olahraga kontak, dapat menyebabkan dislokasi lutut.
4. Robekan meniskus
Meniskus adalah dua irisan tulang rawan kenyal di antara tulang paha dan tulang kering. Potongan-potongan tulang rawan ini dapat robek secara tiba-tiba selama berolahraga atau robek secara perlahan karena penuaan.
Ketika meniskus robek karena proses penuaan, hal ini disebut sebagai robekan meniskus degeneratif.
Jika robekan meniskus terjadi secara tiba-tiba, bunyi letupan dapat terdengar atau terasa di lutut. Setelah cedera meniskus awal, rasa nyeri, pembengkakan, dan sesak dapat meningkat selama beberapa hari berikutnya.
Baca juga: Rekomendasi Dokter untuk Cedera Meniskus di Jakarta dan Tangerang
5. Bursitis
Bursae adalah kantong kecil berisi cairan yang melindungi sendi lutut dan memungkinkan tendon serta ligamen meluncur dengan mudah di atas sendi.
Kantong ini dapat membengkak dan meradang akibat penggunaan berlebihan atau tekanan berulang saat berlutut. Kondisi ini dikenal sebagai bursitis.
Sebagian besar kasus bursitis tidak parah dan dapat diobati di rumah. Namun, beberapa kasus mungkin memerlukan pengobatan antibiotik atau aspirasi.
6. Tendinitis patela
Tendinitis atau peradangan paling umum yang memengaruhi lutut dikenal sebagai patellar tendonitis. Ini adalah cedera pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering.
Tendon patela bekerja dengan bagian depan paha untuk meregangkan lutut, sehingga seseorang dapat berlari, melompat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya.
Tendinitis umum terjadi di antara atlet yang sering melompat. Namun, setiap orang yang aktif secara fisik juga berisiko mengalaminya.
7. Tendon robek
Tendon adalah jaringan lunak yang menghubungkan otot ke tulang. Di lutut, robekan pada tendon paha depan dan patela sering terjadi.
Kondisi ini biasanya dialami oleh atlet atau orang setengah baya yang terlibat dalam aktivitas fisik. Di samping itu, benturan langsung akibat terjatuh atau terbentur juga bisa menyebabkan robekan pada tendon.
8. Cedera ligamen kolateral
Ligamen kolateral menghubungkan tulang paha ke tulang kering. Ligamen ini terletak di sisi lutut dan membantu menstabilkan terhadap gerakan lateral.
Cedera pada ligamen ini merupakan masalah umum bagi atlet, terutama mereka yang terlibat dalam olahraga kontak.
9. Iliotibial band syndrome
Iliotibial band syndrome umum terjadi pada pelari jarak jauh. Sindrom ini terjadi ketika pita iliotibial, yang terletak di bagian luar lutut, bergesekan dengan bagian luar sendi lutut.
Biasanya, nyeri dimulai sebagai iritasi ringan. Nyeri ini dapat meningkat secara bertahap hingga pelari harus berhenti berlari selama beberapa waktu agar pita iliotibial pulih.
10. Cedera posterior cruciate ligament (PCL)
Posterior cruciate ligament (PCL) terletak di bagian belakang lutut. Ini adalah salah satu dari banyak ligamen yang menghubungkan tulang paha dengan tulang kering. Salah satu fungsinya adalah menjaga tulang kering agar tidak bergerak terlalu jauh ke belakang.
Cedera PCL sering kali melibatkan tekanan yang kuat saat lutut dalam posisi tertekuk. Ini biasanya terjadi saat seseorang terjatuh dengan keras pada kondisi lutut yang tertekuk atau mengalami kecelakaan yang berdampak pada lutut ketika ditekuk.
Jenis cedera lutut ini juga bisa terjadi saat seseorang meregangkan sendi lututnya secara berlebihan.
Pengobatan cedera lutut
Pengobatan cedera lutut bervariasi berdasarkan penyebabnya. Dalam kasus cedera akibat ketegangan atau penggunaan berlebihan, istirahat dan kompres dingin biasanya akan memungkinkan lutut pulih seiring berjalannya waktu.
Pengobatan juga bisa melibatkan obat-obatan untuk menangani rasa nyeri dan peradangan. Dalam kebanyakan kasus, seseorang perlu beristirahat selama beberapa waktu.
Robekan atau cedera akibat trauma lainnya mungkin memerlukan penggunaan penyangga untuk membantu pasien berjalan, mengembalikan lutut ke posisi asalnya, atau pembedahan (operasi).
Dalam kasus pembedahan, pasien kemungkinan tidak akan bisa menggunakan lututnya dan perlu menggunakan kruk (alat bantu jalan) atau kursi roda selama pemulihan.
Dalam beberapa kasus, terapi fisik mungkin diperlukan untuk membantu pasien mendapatkan kembali gerakan dan kekuatan di lutut serta kakinya.
Dokter cedera lutut di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki banyak dokter spesialis orthopedi konsultan hip & knee yang ahli menangani berbagai jenis cedera lutut, yaitu:
1. dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) Hip & Knee
dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) adalah dokter spesialis orthopedi dengan fokus khusus pada masalah sendi pinggul dan lutut. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran umum serta spesialisasi orthopedi di Universitas Padjadjaran. Untuk memperdalam keahliannya, beliau melanjutkan pelatihan subspesialis di bidang Rekonstruksi Dewasa, Trauma, dan Cedera Olahraga (K-Hip & Knee).
Beliau menangani berbagai tindakan orthopedi, termasuk cedera ligamen (ACL), operasi artroskopi, injeksi pelumas sendi, operasi meniskus, serta penggantian sendi lutut, baik total (Total Knee Replacement/TKR) maupun sebagian (Unicompartmental Knee Arthroplasty/UKA).
dr. Ardi Setiawan, Sp.OT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 15.00 – 18.00 WIB
- Selasa: 15.00 – 17.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 17.00 WIB
2. dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) Hip & Knee
dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) merupakan ahli orthopedi subspesialis pinggul dan lutut yang dikenal atas keahliannya dalam tindakan penggantian sendi lutut menggunakan teknologi robotik CORI.
Beliau menangani beragam kasus seperti cedera ACL, kista lutut, osteoartritis (pengapuran sendi), robekan meniskus melalui artroskopi, serta patah tulang.
dr. Paulus Ronald Hibono, Sp.OT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 08.00 – 13.00 WIB
- Selasa: 17.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 14.00 – 17.00 WIB
- Kamis: 14.00 – 17.00 WIB
- Jumat: 14.00 – 20.00 WIB
- Sabtu: 08.00 – 14.00 WIB
3. dr. Rahendra Pratama, SpOT (K) Hip & Knee
dr. Rahendra Pratama, Sp.OT (K) adalah dokter spesialis orthopedi dengan keahlian di bidang pinggul dan lutut. Pendidikan kedokteran umum ia tempuh di Universitas Trisakti, dilanjutkan dengan spesialisasi orthopedi dan traumatologi di Universitas Gadjah Mada.
Ia memiliki kompetensi dalam menangani osteoartritis, kista lutut, tindakan TKR dan UKA, saraf terjepit, artroskopi meniskus, cedera ACL, hingga patah tulang.
dr. Rahendra Pratama, SpOT (K) Hip & Knee bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 10.00 – 12.00 WIB
- Jumat: 09.00 – 11.00 WIB
4. dr. William Chandra, SpOT (K) Hip & Knee
dr. William Chandra, Sp.OT (K) adalah dokter orthopedi konsultan pinggul dan lutut yang berpengalaman dalam menangani berbagai masalah sendi seperti osteoartritis, kista lutut, TKR dan UKA, saraf kejepit, artroskopi meniskus, cedera ACL, serta patah tulang.
Selain menempuh pendidikan kedokteran di Indonesia, beliau juga mengikuti program fellowship internasional di bidang Sports and Adult Reconstruction di Kreisklinikum Siegen, Jerman.
dr. William Chandra, SpOT (K) Hip & Knee dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 16.00 – 19.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 19.00 WIB
Jika Anda ingin berkonsultasi seputar cedera lutut, jangan ragu untuk menemui dokter-dokter di atas di RS Mandaya Royal Puri.
Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.