fbpx

Hepatitis Autoimun: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Hepatitis Autoimun: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada hati. Peradangan ini umumnya disebabkan oleh virus, dan menyebabkan hepatitis A, B, C, D, dan E. Namun, ada pula hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus, salah satunya hepatitis autoimun.

Hepatitis virus biasanya menular dan dapat dicegah dengan vaksin, tapi tidak dengan hepatitis autoimun.

Apa itu hepatitis autoimun?

Hepatitis autoimun adalah peradangan kronis pada hati yang terjadi akibat sistem imun tubuh yang keliru menyerang sel-sel di hati yang sehat. Saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel di hati, ini menyebabkan peradangan, bengkak, dan kerusakan pada liver.

Hepatitis autoimun termasuk penyakit autoimun. Terdapat dua jenis hepatitis autoimun yang dapat terjadi, yaitu hepatitis autoimun tipe 1 dan tipe 2.

Perbedaan keduanya adalah jenis antibodi yang menyerang hati. Kebanyakan kasus hepatitis autoimun yang terjadi adalah tipe 1. 

Gejala hepatitis autoimun

Gejala hepatitis autoimun pada setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang yang mengalami hepatitis autoimun bisa saja hanya mengalami gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali, ada pula yang bergejala berat.

Berikut ini adalah beberapa gejala hepatitis autoimun yang mungkin Anda alami:

  • Kelelahan
  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Mata dan kulit jadi kuning (jaundice)
  • Pembesaran hati
  • Pelebaran pembuluh darah yang muncul di kulit (spider angioma)
  • Ruam kulit
  • Nyeri sendi
  • Melewatkan siklus menstruasi
  • Urine berwarna gelap
  • Feses berwarna pucat, seperti dempul
  • Kehilangan nafsu makan
  • Muntah darah atau perdarahan rektum
  • Linglung
  • Perut bengkak akibat penumpukan cairan

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Liver dan Gejalanya 

Konsultasi dokter

Penyebab hepatitis autoimun

Penyebab hepatitis autoimun adalah sistem imun tubuh yang keliru menyerang sel-sel sehat di hati sehingga menyebabkan peradangan. Padahal seharusnya, sistem imun menyerang kuman penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, dan jamur.

Para dokter belum tahu apa yang menyebabkan sistem imun justru menyerang liver yang sehat. Namun, hepatitis autoimun sering dihubungkan dengan kondisi yang disebut hipergammaglobulinemia. Ini adalah kondisi ketika tubuh memiliki protein antibodi yang terlalu banyak.

Selain itu, dokter juga menduga bahwa hepatitis autoimun bisa dipicu oleh infeksi virus atau obat-obatan tertentu.

Beberapa faktor dan kondisi yang dapat memicu atau meningkatkan risiko Anda mengalami hepatitis autoimun, antara lain:

  • Berjenis kelamin wanita
  • Genetik atau keturunan
  • Memiliki penyakit autoimun lain, seperti rheumatoid arthritis, penyakit Celiac, hipertiroid (penyakit Graves atau Hashimoto), diabetes tipe 1
  • Infeksi virus hepatitis
  • Infeksi virus Epstein-Barr (mononukleosis)

Mengingat penyakit ini tidak disebabkan oleh virus, hepatitis autoimun ini tidak menular.

Diagnosis 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat gejala yang Anda alami. Untuk memastikan, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes, seperti:

  • Tes fungsi hati
  • Pemeriksaan darah lengkap
  • Panel koagulasi
  • Panel elektrolit
  • Antibodi autoimun
  • Tes kimia darah yang diproduksi hati, seperti tes SGOT SGPT

Selain pemeriksaan laboratorium, dokter akan melakukan pemeriksaan pencitraan untuk melihat kondisi atau gambaran liver apakah terjadi pembengkakan, peradangan, atau mungkin pembesaran.

Beberapa tes yang dapat dilakukan, antara lain:

  • CT scan
  • MRI
  • USG liver
  • Biopsi liver

Baca juga: 7 Gejala Kanker Hati Stadium Awal yang Penting Dikenali 

Pengobatan hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun mungkin tidak dapat disembuhkan seutuhnya. Akan tetapi, seseorang bisa hidup bebas gejala dan sehat selama bertahun-tahun. Kondisi ini disebut dengan remisi.

Tujuan utama pengobatan hepatitis autoimun berfokus untuk memperlambat perkembangan penyakit atau bahkan menghentikannya sama sekali. Dengan demikian, pasien bisa tidak lagi mengalami gejala hepatitis dan masuk ke dalam kondisi remisi. 

Hepatitis autoimun disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang “keliru” menyerang liver. Itu sebabnya, fokus pengobatan adalah untuk menekan sistem imun agar tidak berlebihan menyerang sel-sel di liver. Pengobatan yang diberikan bisa berupa kortikosteroid dan imunosupresan.

Obat ini harus dikonsumsi dalam jangka panjang sampai Anda bisa mencapai masa remisi. Dari pengobatan pertama kali, Anda mungkin membutuhkan 6 bulan sampai hitungan tahunan untuk mencapai masa remisi.

Pada masa remisi, kebanyakan Anda tetap harus minum obat. Beberapa lainnya mungkin dapat menghentikan pengobatan, meski ada kemungkinan hepatitis autoimun akan kambuh.

Ketika obat-obatan tidak lagi mampu menghentikan pengobatan penyakit, transplantasi hati bisa jadi opsi pengobatan hepatitis autoimun. 

Kedua jenis pengobatan tersebut memiliki efek samping. Itu sebabnya, selalu konsultasikan dengan dokter terkait pilihan pengobatan beserta efek samping yang Anda rasakan.

Komplikasi hepatitis autoimun

Hepatitis autoimun yang tidak atau terlambat diobati dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Pembesaran pembuluh vena di esofagus atau kerongkongan
  • Penumpukan cairan di perut (asites)
  • Gagal hati
  • Kanker hati

Semakin cepat hepatitis autoimun ditemukan, semakin cepat pengobatan dimulai, semakin baik pula peluang kesembuhan. Itu sebabnya, apabila Anda merasakan adanya ketidaknyamanan pada area perut bagian atas, disertai dengan beberapa gejala lain yang disebutkan di atas konsultasikanlah ke dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis liver apabila Anda memiliki faktor risikonya.

Konsultasi dokter

Akan lebih baik jika Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap tahun untuk memantau kondisi Anda mengingat hepatitis autoimun mungkin tidak menimbulkan gejala.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terbaik kami di Mandaya Liver Center di Mandaya Royal Hospital Group untuk menemui dokter hepatologi terbaik. Hubungi kami lewat Chat Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store untuk membuat janji temu.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes