Leukemia ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada anak. Gejala kanker darah pada anak bisa saja menyerupai gejala penyakit lainnya. Itu sebabnya, terkadang bisa membingungkan.
Jenis leukemia dibedakan berdasarkan akut dan kronis. Pada leukemia kronis, sering kali gejalanya sangat lambat, sehingga tidak butuh pengobatan segera. Namun, leukemia akut cenderung memburuk dengan cepat dan ini adalah jenis leukemia yang umum terjadi pada anak.
Contents
Gejala kanker darah pada anak
Kanker darah pada anak (leukemia) menyerang sumsum tulang belakang. Kondisi ini membuat sel darah putih yang dihasilkan sumsum tulang tidak normal, baik secara pembelahan ataupun bentuknya.
Akhirnya, produksi sel darah putih yang berlebih akan mengalahkan sel-sel darah yang sehat, baik itu leukosit sehat ataupun komponen darah lainnya. Itu sebabnya, leukemia pada anak akan menyebabkan gejala yang berhubungan dengan penurunan komponen darah.
Beberapa gejala kanker darah pada anak yang harus diwaspadai, antara lain:
1. Mudah memar dan mimisan
Mimisan pada anak memang hal yang umum terjadi. Namun, anak yang mengalami leukemia akan lebih sering mimisan ketimbang anak yang sehat, khususnya saat benturan kecil saja.
Selain mudah mimisan, mereka juga mungkin lebih mudah memar dan memiliki bintik kecil berwarna merah (petechiae) akibat pecah pembuluh darah kecil.
Gejala ini muncul karena jumlah trombosit yang sangat rendah. Trombosit sendiri berperan dalam pembekuan darah.
2. Demam berulang
Gejala kanker darah pada anak yang juga umum terjadi adalah sering demam. Hal ini biasanya terjadi karena anak mengalami infeksi berulang akibat menurunnya daya tahan tubuh.
Salah satu yang berperan dalam pembentukan sistem imun adalah sel darah putih. Leukemia pada anak menyebabkan sel darah putih sangat banyak (leukositosis). Akan tetapi, sel darah putih ini abnormal sehingga tidak bisa melindungi tubuh dari infeksi. Itu sebabnya, anak akan jadi sering mengalami infeksi virus atau bakteri.
3. Sakit perut
Anak yang mengalami leukemia sering mengeluh sakit perut. Sebab, sel darah putih abnormal sering kali terkumpul di limpa, hati, atau ginjal. Maka itu, beberapa anak yang mengalami kanker darah juga menunjukkan gejala berupa pembengkakan limpa atau hati.
4. Penurunan berat badan
Akibat pembengkakan limpa dan hati yang dialami oleh anak dengan leukemia, mereka akan cenderung merasakan tidak nyaman. Sebab, pembengkakan organ akan membuat saluran cerna tertekan.
Hal itu menyebabkan mereka lebih rentan kehilangan nafsu makan sehingga mengalami penurunan berat badan.
Baca juga: Leukosit Tinggi pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
5. Nyeri tulang dan sendi
Gejala lain yang mungkin dirasakan pada anak yang mengalami kanker darah adalah nyeri tulang dan sendi. Leukemia menyebabkan produksi sel darah putih terlalu tinggi.
Sel-sel ini akan memenuhi tulang bahkan menumpuk di tulang. Hal itulah yang menyebabkan anak dengan leukemia mengalami nyeri tulang.
Bahkan beberapa anak yang mengalami kanker darah dapat berjalan pincang akibat nyeri pada kaki. Selain itu, anak juga bisa sering terjatuh akibat nyeri tulang.
6. Sesak napas atau batuk
Beberapa jenis leukemia pada anak bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di area dada. Bukan cuma itu, pembengkakan kelenjar timus juga bisa menekan dada.
Kondisi itu bisa menimbulkan gejala berupa sesak napas atau batuk pada anak yang mengalami kanker darah.
7. Kejang dan muntah
Beberapa anak juga mengalami sakit kepala, bahkan hingga kejang dan muntah. Hal ini terjadi saat sel kanker sudah menyebar ke otak dan tulang belakang.
Selain kejang dan muntah, kanker darah pada anak juga bisa mengalami gejala seperti sakit kepala, lemah, mual, kehilangan keseimbangan, hingga penglihatan kabur.
8. Masalah gusi
Terakhir, anak yang mengalami leukemia bisa mengalami masalah gusi, seperti gusi bengkak, sakit, bahkan gusi berdarah,
Kondisi ini biasanya dialami oleh anak yang mengalami leukemia myeloid akut (acute myeloid leukemia/AML).
Penyebab kanker darah pada anak
Serupa dengan berbagai kanker lainnya, penyebab leukemia pada anak juga belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami kanker darah, yaitu:
- Riwayat leukemia dalam keluarga
- Paparan radiasi
- Pernah menjalani kemoterapi
- Kondisi genetik, seperti Down syndrome
- Memiliki masalah sistem imun, seperti pernah menjalani transplantasi organ
Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Leukemia & Multiple Myeloma
Bisakah kanker darah pada anak disembuhkan?
Beberapa jenis kanker darah yang umum terjadi pada anak, antara lain:
- Leukemia limfoblastik akut
- Leukemia myeloid akut
- Leukemia limfositik kronis
- Leukemia myeloid kronis
Gejala leukemia akut pada anak cenderung memburuk lebih cepat ketimbang leukemia kronis. Namun, dengan pengobatan leukemia yang tepat, prognosisnya cukup baik.
Kebanyakan anak yang mengalami leukemia dapat mencapai tahap remisi hingga 90%. Artinya, sel kanker tak lagi ditemukan di dalam tubuh. Pengobatan leukemia yang utama adalah kemoterapi.
Kanker pada anak cenderung dapat merespons pengobatan lebih baik ketimbang leukemia pada orang dewasa.
Pengobatan Leukemia Kanker Darah Anak dengan Dokter Anak Hematologi Onkologi Medik
Kebanyakan gejala kanker darah pada anak dapat disebabkan oleh kondisi lain yang lebih ringan. Itu sebabnya, untuk memastikannya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab gejala yang dialami oleh anak Anda.
Kunjungi Pusat Kanker Darah RS Mandaya Royal untuk mendapatkan pelayanan serta saran medis terbaik dari dokter terbaik kami. Buat perjanjian lewat Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.