Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk dari mineral dan garam yang menumpuk. Setelah endapan terbentuk, batu bisa bertahan pada ginjal, bisa juga mengalir ke saluran kemih. Batu tersebut dapat menyebabkan saluran kemih tersumbat sehingga menimbulkan nyeri.
Dalam istilah medis, penyakit batu ginjal disebut sebagai nefrolitiasis (jika batu tersebut terdapat pada ginjal) atau urolitiasis (jika batu ditemukan pada saluran kemih, termasuk ginjal, ureter, dan kandung kemih).
Apa Itu Batu Ginjal?
Urine mengandung banyak mineral dan garam. Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, seperti kalsium dan asam urat, dibandingkan yang dapat diencerkan oleh cairan dalam urine.
Batu yang terbentuk mungkin awalnya berukuran kecil dan tidak menimbulkan masalah apa pun. Namun, seiring berjalannya waktu, ukurannya bisa bertambah besar, bahkan mengisi struktur rongga di dalam ginjal.
Batu ginjal bisa ditemukan pada ginjal maupun pada saluran kemih. Pada sebagian orang, batu yang berukuran kecil bisa keluar dari kandung kemih bersamaan dengan aliran urine. Namun, pada kebanyakan kasus, batu tersebut menghalangi aliran urine, sehingga menimbulkan rasa nyeri ketika buang air kecil.
Jenis-Jenis Batu Ginjal
Batu pada ginjal bisa memiliki beragam jenis, bentuk, dan warna, sehingga cara menanganinya pun bisa berbeda-beda, bergantung pada jenisnya. Berikut jenis-jenis yang perlu Anda ketahui:
-
Batu kalsium
Batu kalsium merupakan jenis yang paling umum dan memiliki dua tipe, yaitu kalsium oksalat dan kalsium fosfat.
-
Batu asam urat
Asam urat adalah produk limbah yang berasal dari perubahan kimia dalam tubuh. Kristal asam urat tidak larut dengan baik dalam urine yang akhirnya menyebabkan terbentuknya batu di saluran kemih.
-
Batu struvit
Batu ginjal struvit berhubungan dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang kronis. Selain itu, orang yang mengalami masalah berkemih karena gangguan saraf juga berisiko mengalami kondisi ini.
-
Batu sistin
Batu jenis ini merupakan yang paling langka karena disebabkan oleh kelainan genetik yang disebut dengan sistinuria (terlalu banyak kadar sistin dalam urine). Sistin sendiri merupakan asam amino yang terdapat pada makanan tertentu.
Penyebab Batu Ginjal
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, batu ginjal terbentuk saat mineral dan garam dalam urine mengkristal lalu mengeras. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit batu ginjal, yaitu:
-
Dehidrasi
Dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
-
- Kurang minum air putih
- Olahraga berat
- Diare
- Muntah
- Tinggal di tempat dengan suhu tinggi
- Mengonsumsi obat-obatan yang bersifat diuretik (membantu tubuh mengurangi kelebihan cairan).
Saat seseorang mengalami dehidrasi cairan untuk melarutkan garam dan mengeluarkannya saat berkemih jadi berkurang. Akibatnya, terjadi penumpukan garam dan mineral yang kemudian mengkristal lalu menjadi batu.
-
Pola Makan
Pola makan yang tinggi protein hewani, seperti daging sapi, daging babi, ayam, dan ikan dapat meningkatkan kadar asam dalam tubuh dan dalam urine. Kadar asam yang tinggi ini memudahkan terbentuknya batu ginjal akibat mengkristalnya asam oksalat dan asam urat dalam urine.
-
Obesitas
Indeks massa tubuh yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan berkaitan erat dengan batu ginjal. Orang dengan obesitas mengalami peningkatan kadar asam dalam urine yang menjadi penyebab batu ginjal.
-
Penyakit Pencernaan
Penyakit pencernaan yang menyebabkan diare (seperti Penyakit Crohn dan ulseratif kolitis) maupun operasi pada usus dapat meningkatkan risiko pembentukan batu pada ginjal akibat penumpukan kalsium oksalat. Alasannya adalah karena diare bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga risiko terjadinya penumpukan oksalat berlebih di tubuh juga meningkat.
-
Kondisi Medis Tertentu
Orang yang memiliki kondisi medis berikut ini berisiko lebih tinggi terkena penyakit batu ginjal:
-
- Diabetes
- Hipertensi
- Obesitas
- Gout (asam urat)
- Hiperparatiroidisme (kondisi saat tubuh menghasilkan terlalu banyak hormon paratiroid)
- Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang berulang
-
Obat-obatan dan Suplemen
Beberapa jenis obat maupun suplemen seperti kalsium dan vitamin C yang konsumsinya tidak sesuai dengan saran dokter dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dan obat-obatan.
-
Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga Anda yang terkena batu ginjal, maka Anda pun rentan mengalaminya. Jika Anda pernah menderita batu ginjal, maka kemungkinan Anda terkena penyakit ini lagi adalah sebesar 50 persen.
Gejala Penyakit Batu Ginjal
Batu ginjal berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Semakin besar ukurannya, maka semakin besar pula kemungkinan Anda merasakan gejala yang mengganggu, seperti:
- Rasa ingin buang air kecil terus-menerus
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Nyeri di bagian pinggang atau bahkan selangkangan. Pada pria, rasa nyeri juga dapat dirasakan pada bagian testis atau buah zakar.
- Demam atau suhu tubuh tinggi
- Berkeringat
- Rasa nyeri hebat yang datang dan pergi
- Mual dan muntah
- Ada darah dalam urine
- Infeksi urine
Diagnosis Batu Ginjal
Jika Anda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter spesialis urologi. Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis batu ginjal, seperti:
- Tes urine: untuk memeriksa adanya infeksi dan kadar mineral pembentuk batu.
- Tes pencitraan: CT Scan perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti bentuk dan ukuran batu
- Tes darah: untuk mengetahui kadar kalsium, fosfor, dan asam urat
- Analisis batu: batu yang keluar saat operasi akan diperiksa untuk mencari tahu penyebab dan cara mencegah agar tidak kambuh lagi
Cara Mengobati Batu Ginjal
Cara mengobati batu ginjal bergantung pada: tipe, lokasi, seberapa parah kondisi, dan berapa lama gejala tersebut Anda alami. Ada banyak pilihan dalam mengobati batu ginjal yang bisa Anda diskusikan dengan dokter.
Mengobati Batu Ginjal Berukuran Kecil
Bila batu pada ginjal berukuran kecil, Anda bisa menunggunya keluar bersamaan dengan urine ketika berkemih. Namun, proses keluarnya batu ginjal ini tentu akan menimbulkan nyeri yang biasanya berlangsung selama 1-2 hari.
Dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa hal berikut untuk membantu meringankan gejala:
- Minum banyak cairan terutama air putih
- Mengonsumsi obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter
- Mengonsumsi obat penghancur batu ginjal yang diresepkan oleh dokter
- Membatasi konsumsi garam
Teruslah minum banyak cairan. Bila air seni Anda berwarna gelap dan pekat, itu artinya Anda kurang minum. Warna urine seharusnya kuning pucat. Anda disarankan untuk terus minum banyak air putih untuk mencegah terbentuknya batu ginjal lagi.
Mengobati Batu Ginjal Berukuran Besar
Sementara itu, untuk batu ginjal berukuran besar, jenis pengobatan yang biasanya dilakukan adalah:
- Shock Wave Lithotripsy (SWL)
Prosedur SWL melibatkan ultrasound (gelombang suara berfrekuensi tinggi) untuk menentukan letak batu ginjal. Kemudian, sebuah mesin akan mengeluarkan gelombang kejut ultrasonik (shock wave ultrasound) untuk membantu memecah batu ginjal menjadi ukuran kecil sehingga dapat dikeluarkan bersamaan dengan urine.
- Ureteroscopy (URS)
Prosedur URS merupakan tindakan minimal invasif yang dilakukan dengan memasukkan teleskop tipis dan panjang yang disebut ureteroskop melalui uretra (saluran tempat mengalirnya urine keluar dari tubuh) menuju kandung kemih.
Kemudian, ureteroskop akan mengarah menuju ureter, saluran yang menghubungkan kandung kemih ke ginjal.
Setelah itu, dokter bedah akan menggunakan alat lain seperti laser, ultrasound, maupun forsep khusus untuk memecah batu ginjal menjadi potongan kecil yang nantinya bisa keluar bersamaan dengan urine. Pasien akan mendapatkan bius total selama menjalani prosedur ureteroskopi.
- Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS)
Prosedur RIRS mirip dengan URS, yaitu dengan memasukkan teleskop kecil (ureteroskop) melalui uretra menuju ginjal, kemudian menghancurkan batu ginjal dengan sinar laser.
Namun, yang membedakan kedua prosedur ini adalah metode RIRS menjangkau batu yang berada di dalam organ ginjal, sementara URS biasanya menghancurkan batu yang posisinya berada di ureter maupun ginjal bagian bawah.
Prosedur RIRS memiliki tingkat kerumitan yang lebih kompleks dibanding prosedur URS, meski keduanya merupakan tindakan minimal invasif.
- Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL)
Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki batu ginjal berukuran besar, bentuknya tidak beraturan, dan tidak berhasil dikeluarkan dengan metode lainnya.
PCNL menggunakan kamera serat optik berukuran mini yang disebut nefroskop. Pasien yang menjalani prosedur PCNL akan diberikan bius total, kemudian dibuat sayatan pada bagian punggung untuk memasukkan nefroskop dan selang menuju ginjal. Batu ginjal dapat dikeluarkan dengan cara ditarik melalui selang maupun dipecahkan menjadi serpihan kecil menggunakan laser.
Cara Mencegah Batu Ginjal
Pasien yang sudah pernah mengalami batu ginjal memiliki kemungkinan besar untuk mengalaminya lagi. Berikut ini upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terbentuknya batu ginjal:
- Minum cukup air putih
- Hindari minuman bersoda
- Batasi konsumsi makanan tinggi garam
Pastikan warna urine tetap jernih untuk menghindari penumpukan garam dan mineral yang memicu terbentuknya batu. Anda boleh minum cairan lain seperti kopi, teh, maupun jus buah, namun air putih merupakan pilihan terbaik dalam mencegah terbentuknya batu ginjal.
Bila Anda berkeringat atau setelah berolahraga, usahakan minum air putih lebih banyak untuk menggantikan cairan yang hilang.
Penyakit batu ginjal seringkali tidak disadari oleh penderitanya hingga menimbulkan gejala. Penting bagi Anda untuk minum cukup air putih. Bila mengalami gejala seperti nyeri saat buang air kecil maupun muncul darah pada urine, jangan tunda untuk pergi ke dokter. Kunjungi pusat spesialis urologi di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari diagnosis hingga pengobatan. Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.