fbpx

Penyakit jantung koroner

Apa itu penyakit jantung koroner?

Penyakit jantung koroner adalah kondisi yang terjadi ketika arteri jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah yang kaya oksigen ke otot jantung, karena adanya penyempitan akibat penumpukan timbunan lemak (plak). Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung iskemik. 

Arteri koroner bertugas mengalirkan darah ke otot jantung. Jika arteri ini mengalami gangguan atau penyakit yang menyebabkannya tidak mampu mengalirkan oksigen dan nutrisi ke jantung, serangan jantung dan kematian bisa terjadi. 

Gejala penyakit jantung koroner

Gejala utama dari penyakit jantung ini adalah:

  • Nyeri dada (angina)
  • Sesak napas
  • Nyeri di leher, bahu, rahang, atau lengan
  • Merasa ingin pingsan
  • Merasa mual

Tidak semua orang dengan penyakit jantung ini memiliki gajala yang sama. Bahkan, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala apa pun sebelum penyakit tersebut didiagnosis oleh dokter. 

Penyebab penyakit jantung koroner

Penyakir jantung koroner disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan pada dinding arteri jantung. Kondisi ini disebut aterosklerosis, sementara penumpukannya dijuluki plak. 

Plak dapat menyebabkan arteri menyempit, sehingga menghalangi aliran darah. Plak juga dapat pecah, sehingga menyebabkan bekuan darah. 

Beberapa penyebab aterosklerosis dan penyakit jantung koroner adalah:

Diagnosis penyakit jantung koroner

Jika dokter merasa Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner, mereka mungkin akan melakukan penilaian risiko. Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan dan keluarga serta gaya hidup Anda, kemudian melakukan tes darah. 

Tes lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis penyakit jantung ini, termasuk:

  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Ekokardiogram
  • Rontgen dada
  • Angiogram koroner

Pengobatan penyakit jantung koroner

1. Mengelola faktor risiko

Terdapat beberapa faktor risiko penyakit jantung koroner yang bisa Anda kelola untuk mencegah kemunculannya, seperti berhenti merokok, menelola kadar kolesterol dan gula darah, memperbaiki pola makan, menjaga berat badan ideal, hingga mengelola tekanan darah. 

2. Obat-obatan

Beberapa obat yang bisa diresepkan dokter dalam pengobatan penyakit jantung ini meliputi:

  • Antiplatelet: Obat untuk mengurangi pembekuan darah, seperti aspirin, klopidogrel, tiklopidin, dan prasugrel.
  • Antihiperlipidemia: Obat untuk menurunkan lipid (lemak) dalam darah, terutama kolesterol lipid densitas rendah (LDL). 
  • Antihipertensi: Obat untuk menurunkan tekanan darah. 

3. Angioplasti koroner

Angioplasti koroner menggunakan balon untuk membuat lubang yang lebih besar di pembuluh darah, sehingga meningkatkan aliran darah. Meskipun angioplasti dilakukan di pembuluh darah di bagian tubuh lain, hal ini bisa memungkinkan aliran darah meningkat ke jantung. 

4. Bypass jantung

Bypass jantung sering dilakukan pada orang yang mengalami nyeri dada dan penyakit jantung koroner. Selama operasi, bypass dibuat dengan mencangkokkan sepotong vena di atas dan di bawah area arteri koroner yang tersumbat, sehingga darah bisa mengalir di sekitar penyumbatan. 

Vena biasanya diambil dari kaki, tapi arteri dari dada dan lengan juga dapat digunakkan untuk membuat cangkok bypass. Terkadang, bypass mungkin diperlukan untuk memulihkan aliran darah sepenuhnya ke semua area jantung. 

5. Rotablator

Rotablator adalah alat yang berfungsi untuk mengikis plak keras pada pembuluh darah koroner, terutama pada kasus-kasus penyakit jantung koroner di mana plak sulit diatasi dengan balon atau stent. 

Dengan menggunakan rotablator, dokter bisa membuka sumbatan dan memperbaiki atau memulihkan aliran darah ke jantung. 

Ingin berkonsultasi lebih lanjut tentang penyakit jantung koroner atau kesehatan jantung secara keseluruhan? Langsung saja kunjungi Mandaya Royal Hospital Puri. Rumah sakit kami dilengkapi dengan teknologi medis modern yang bisa menangani berbagai masalah jantung. Anda juga bisa berkonsultasi dan bertemu dengan dokter-dokter spesialis jantung yang berpengalaman. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome), atau sindrom polikistik ovarium atau adalah kondisi ketika sel telur tidak matang sempurna, sehingga berukuran kecil, akibat gangguan keseimbangan hormon reproduksi. Sel telur yang tidak matang ini akhirnya membentuk kista-kista kecil dalam jumlah banyak.

Sering kali, PCOS disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormon pada wanita usia subur. Salah satu masalah yang muncul dari sindrom polikistik ovarium ini adalah orang yang mengalaminya jadi sulit hamil.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Penyebab pasti PCOS hingga kini belum diketahui. Namun, kemungkinan PCOS terjadi akibat masalah hormon yang tidak seimbang.

Wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron. Dalam jumlah kecil, wanita juga memiliki hormon testosteron, yakni hormon pria, di dalam tubuhnya. Ketidakseimbangan hormon reproduksi inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami PCOS. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami PCOS:

1. Tingkat androgen yang tinggi

Normalnya, wanita memang memiliki hormon androgen, yakni testosteron di dalam tubuhnya dalam jumlah yang sangat kecil.

Ketika kadar hormon testosteron dalam tubuh wanita berlebihan, kondisi ini bisa membuat ovarium tidak dapat melepaskan sel telur yang sudah matang saat ovulasi.

Hal ini bisa berdampak pada siklus menstruasi dan kesuburan wanita.

2. Resistensi insulin

Insulin berguna untuk membantu sel tubuh memecah kadar gula darah. Bila sel tubuh resisten atau kebal terhadap insulin, glukosa akan tetap berada di dalam darah dan meningkatkan kadar glukosa darah. Kadar insulin yang terlalu tinggi dapat membuat tubuh menciptakan terlalu banyak hormon androgen yang memengaruhi proses ovulasi dan menyebabkan PCOS.

Konsultasi dokter

3. Genetik

Sindrom polikistik ovarium cenderung diturunkan dalam satu keluarga. Apabila ibu, bibi, atau saudara perempuan Anda ada yang mengalami PCOS, maka risiko Anda untuk mengalami hal serupa pun lebih besar.

4. Inflamasi ringan

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengalami peradangan (inflamasi) kronis dalam level ringan juga berpotensi mengalami PCOS.

Ini karena kista-kista kecil yang terbentuk mungkin saja memproduksi androgen.

Selain itu, orang yang memiliki obesitas juga diketahui memiliki angka peradangan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang punya berat badan ideal.

Lihat Juga: Testimoni Pasien Menjalani Pengangkatan Kista di Ovarium 

Gejala PCOS

Wanita dengan PCOS memiliki kadar hormon androgen yang berlebihan. Hal ini menyebabkan ovarium tidak dapat melepaskan sel telur yang matang. Sebaliknya, justru menciptakan sel telur kecil dan tidak matang, yang berkembang menjadi kantung-kantung kecil berisi cairan (kista) pada ovarium. 

Saat seorang wanita tidak mengalami ovulasi, menstruasi juga mungkin saja tidak terjadi. Maka itu, gejala utama PCOS yang paling khas adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. 

Anda mungkin hanya mengalami haid kurang dari delapan kali dalam setahun, memiliki jarak siklus haid yang pendek kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Pada sebagian wanita PCOS juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti.

Selain itu sekitar 70% wanita dengan PCOS juga dapat mengalami hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut ekstra pada wanita di bagian wajah, dagu, atau bagian tubuh lain di mana pria biasanya memiliki rambut.

Berikut ini adalah beberapa gejala PCOS:

  • Menstruasi tidak teratur
  • Tidak mengalami menstruasi sama sekali
  • Pertumbuhan jerawat di wajah, dagu, dada, dan punggung bagian atas (hirsutisme)
  • Berat badan bertambah atau kesulitan menurunkan berat badan
  • Penipisan rambut atau rambut rontok di kulit kepala, seperti pola kebotakan pada pria
  • Area lipatan kulit yang menggelap, seperti di lipatan leher, di pangkal paha, serta di bawah payudara
  • Tag kulit, yaitu pertumbuhan kulit berlebih berukuran kecil yang biasanya tumbuh di ketiak atau area leher

Munculnya kista ovarium berukuran kecil dalam jumlah banyak saat dilakukan tes USG

Baca Juga: Tes Kesuburan Pria yang Perlu Dilakukan Sebelum Program Hamil

Konsultasi dokter

Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Biasanya, dokter mengetahui Anda memiliki PCOS dari serangkaian tes kesuburan wanita. Meski demikian, USG transvagina juga dapat menunjukkan ada tidaknya kista-kista kecil yang terbentuk.

Meskipun tidak bisa disembuhkan tetapi pengobatan dapat diberikan untuk mengontrol gejala PCOS yang menyebabkan Anda merasa tidak nyaman.

1. Perubahan gaya hidup

Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor yang menyebabkan Anda mengalami PCOS. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, dokter dapat menyarankan untuk lebih rajin berolahraga dan menjalankan pola makan sehat dengan diet rendah kalori. 

Penurunan berat badan dapat membantu mengurangi gejala, meningkatkan efektivitas obat PCOS bahkan memperbaiki masalah kesuburan.

2. Pemberian obat-obatan

Untuk mengembalikan ketidakseimbangan hormon dokter dapat memberikan:

  • Kombinasi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron untuk menekan produksi androgen. Obat ini dapat membantu memperbaiki siklus haid, mengurangi pertumbuhan rambut ekstra dan jerawat.
  • Terapi  progesteron selama 10 sampai 14 hari setiap 1 sampai 2 bulan. Terapi ini dapat memperbaiki siklus haid dan melindungi dari kanker endometrium. Terapi ini juga tidak akan mencegah kehamilan. 

Dokter juga dapat merekomendasikan pemberian obat-obatan hormon seperti clomifene, letrozole dan metformin untuk membantu mengatur siklus menstruasi sehingga Anda bisa lebih mudah mendapatkan kehamilan.

3. Prosedur medis khusus

Dokter dapat juga menyarankan metode pengobatan lain sesuai kebutuhan. PCOS bisa memicu berbagai gangguan, seperti infertilitas, pertumbuhan rambut berlebih, hingga peningkatan risiko diabetes serta tekanan darah tinggi.

Jika kondisi-kondisi tersebut dialami, maka perawatan akan dilakukan sesuai kondisi masing-masing pasien. Maka dari itu segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala PCOS seperti haid tidak teratur maupun gejala lain yang telah disebutkan di atas. Dengan penanganan yang tepat wanita pemilik PCOS bisa memperoleh kehamilan. 

Lihat juga: Tahapan Program Hamil & Inseminasi untuk Dapatkan Momongan

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome), atau sindrom polikistik ovarium atau adalah kondisi ketika sel telur tidak matang sempurna, sehingga berukuran kecil, akibat gangguan keseimbangan hormon reproduksi. Sel telur yang tidak matang ini akhirnya membentuk kista-kista kecil dalam jumlah banyak.

Sering kali, PCOS disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormon pada wanita usia subur. Salah satu masalah yang muncul dari sindrom polikistik ovarium ini adalah orang yang mengalaminya jadi sulit hamil.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Penyebab pasti PCOS hingga kini belum diketahui. Namun, kemungkinan PCOS terjadi akibat masalah hormon yang tidak seimbang.

Wanita memiliki hormon estrogen dan progesteron. Dalam jumlah kecil, wanita juga memiliki hormon testosteron, yakni hormon pria, di dalam tubuhnya. Ketidakseimbangan hormon reproduksi inilah yang dapat menyebabkan seseorang mengalami PCOS. 

Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami PCOS:1. Tingkat androgen yang tinggi

Normalnya, wanita memang memiliki hormon androgen, yakni testosteron di dalam tubuhnya dalam jumlah yang sangat kecil.

Ketika kadar hormon testosteron dalam tubuh wanita berlebihan, kondisi ini bisa membuat ovarium tidak dapat melepaskan sel telur yang sudah matang saat ovulasi.

Hal ini bisa berdampak pada siklus menstruasi dan kesuburan wanita.

2. Resistensi insulin

Insulin berguna untuk membantu sel tubuh memecah kadar gula darah. Bila sel tubuh resisten atau kebal terhadap insulin, glukosa akan tetap berada di dalam darah dan meningkatkan kadar glukosa darah. Kadar insulin yang terlalu tinggi dapat membuat tubuh menciptakan terlalu banyak hormon androgen yang memengaruhi proses ovulasi dan menyebabkan PCOS.

3. Genetik

Sindrom polikistik ovarium cenderung diturunkan dalam satu keluarga. Apabila ibu, bibi, atau saudara perempuan Anda ada yang mengalami PCOS, maka risiko Anda untuk mengalami hal serupa pun lebih besar.

4. Inflamasi ringan

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang mengalami peradangan (inflamasi) kronis dalam level ringan juga berpotensi mengalami PCOS.

Ini karena kista-kista kecil yang terbentuk mungkin saja memproduksi androgen.

Selain itu, orang yang memiliki obesitas juga diketahui memiliki angka peradangan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang punya berat badan ideal.

Baca Juga: Tes Kesuburan Pria yang Perlu Dilakukan Sebelum Program Hamil

Gejala (PCOS)

Wanita dengan PCOS memiliki kadar hormon androgen yang berlebihan. Hal ini menyebabkan ovarium tidak dapat melepaskan sel telur yang matang. Sebaliknya, justru menciptakan sel telur kecil dan tidak matang, yang berkembang menjadi kantung-kantung kecil berisi cairan (kista) pada ovarium. 

Saat seorang wanita tidak mengalami ovulasi, menstruasi juga mungkin saja tidak terjadi. Maka itu, gejala utama PCOS yang paling khas adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. 

Anda mungkin hanya mengalami haid kurang dari delapan kali dalam setahun, memiliki jarak siklus haid yang pendek kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Pada sebagian wanita PCOS juga dapat menyebabkan menstruasi berhenti.

Selain itu sekitar 70% wanita dengan PCOS juga dapat mengalami hirsutisme, yaitu pertumbuhan rambut ekstra pada wanita di bagian wajah, dagu, atau bagian tubuh lain di mana pria biasanya memiliki rambut.

Berikut ini adalah beberapa gejala PCOS:

  • Menstruasi tidak teratur
  • Tidak mengalami menstruasi sama sekali
  • Pertumbuhan jerawat di wajah, dagu, dada, dan punggung bagian atas (hirsutisme)
  • Berat badan bertambah atau kesulitan menurunkan berat badan
  • Penipisan rambut atau rambut rontok di kulit kepala, seperti pola kebotakan pada pria
  • Area lipatan kulit yang menggelap, seperti di lipatan leher, di pangkal paha, serta di bawah payudara
  • Tag kulit, yaitu pertumbuhan kulit berlebih berukuran kecil yang biasanya tumbuh di ketiak atau area leher

Munculnya kista ovarium berukuran kecil dalam jumlah banyak saat dilakukan tes USGBaca juga: Mitos dan Fakta untuk Mendapatkan Kehamilan 

Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Biasanya, dokter mengetahui Anda memiliki PCOS dari serangkaian tes kesuburan wanita. Meski demikian, USG transvagina juga dapat menunjukkan ada tidaknya kista-kista kecil yang terbentuk.

Meskipun tidak bisa disembuhkan tetapi pengobatan dapat diberikan untuk mengontrol gejala PCOS yang menyebabkan Anda merasa tidak nyaman.

Perubahan gaya hidup

Kelebihan berat badan adalah salah satu faktor yang menyebabkan Anda mengalami PCOS. Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, dokter dapat menyarankan untuk lebih rajin berolahraga dan menjalankan pola makan sehat dengan diet rendah kalori. 

Penurunan berat badan dapat membantu mengurangi gejala, meningkatkan efektivitas obat PCOS bahkan memperbaiki masalah kesuburan.

Pemberian obat-obatan

Untuk mengembalikan ketidakseimbangan hormon dokter dapat memberikan:

  • Kombinasi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron untuk menekan produksi androgen. Obat ini dapat membantu memperbaiki siklus haid, mengurangi pertumbuhan rambut ekstra dan jerawat.
  • Terapi  progesteron selama 10 sampai 14 hari setiap 1 sampai 2 bulan. Terapi ini dapat memperbaiki siklus haid dan melindungi dari kanker endometrium. Terapi ini juga tidak akan mencegah kehamilan. 

Dokter juga dapat merekomendasikan pemberian obat-obatan hormon seperti clomifene, letrozole dan metformin untuk membantu mengatur siklus menstruasi sehingga Anda bisa lebih mudah mendapatkan kehamilan.

Prosedur medis khusus

Dokter dapat juga menyarankan metode pengobatan lain sesuai kebutuhan. Electrolysis adalah salah satu prosedur medis untuk menghilangkan rambut ekstra di tubuh. Anda juga bisa mendapatkan perawatan untuk menghilangkan jerawat. Pembedahan ovarium mungkin juga jadi pilihan untuk membuat ovarium bekerja lebih baik.

PCOS adalah salah satu penyebab umum infertilitas pada wanita. Kehamilan pada wanita dengan PCOS juga memerlukan perhatian khusus karena lebih berisiko. 

Selain itu, PCOS juga telah dikaitkan dengan berbagai kondisi medis lain termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol jahat tinggi, gangguan sleep apnea, depresi dan kecemasan serta kanker endometrium.

Maka dari itu segera periksakan ke dokter jika Anda mengalami gejala PCOS seperti haid tidak teratur maupun gejala lain yang telah disebutkan di atas. Dengan penanganan yang tepat wanita pemilik PCOS bisa memperoleh kehamilan. 

Lihat juga: Mengetahui Tahapan Pemeriksaan Promil yang Perlu dilalui 

Fertility Clinic di Mandaya Royal Hospital Puri menyediakan layanan tes kesuburan bagi pasangan yang ingin merencanakan kehamilan. Anda dan pasangan bisa mengikuti program hamil 25 hari yang disusun oleh Dokter Konsultan Fertilitas dan Andrologi berpengalaman. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

bg-left

dr. Pribadyo, SpM (K)-KVR, MPH

Spesialis Mata
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • General Practitioner, Brawijaya University
  • Postgraduate Programme in Ophthalmology, University of Indonesia
  • Post Graduate Programme Hospital Management, Gajah Mada University

Courses & Training

  • Vitreoretinal fellowship, Ophthalmology Departement, Faculty of Medicine University of Indonesia/ Cipto Mangunkusumo Hospital (FMUI/CMH), Jakarta
  • Phacoemulsification fellowship, Ophthalmology Departement, Faculty of Medicine University of Indonesia/ Cipto Mangunkusumo Hospital (FMUI/CMH), Jakarta
  • Vitreoretinal Course, Tan Thock Seng Hospital Singapore
  • LASIK Course, Melborne LASIK Centre Australia
  • Prebylasik Course Allain Telandro, Cannes French
  • Opthhalmic Ultrasonography Teaching Course and Orbital and Oculopastic Management, Jakarta Participant 2000
  • Advanced Course in VitreoRetinal Surgery, Singapore Participant 2002
  • Symposium and Live Surgery “Update in Vitreo Retina and Oculoplastic Surgery Participant 2003
  • The 1st International Retina Meeting in Tianjin, China Participant 2006
  • Jakarta Vitreo Retinal Meeting 2006, Latest Trend in Diagnostic and Management of Diabetic Retinopathy Participant 2006
  • 10th Continuing Ophthalmology Education: Understanding Retinal Vascular Occlusive Diseases Participant 2006
  • VitreoRetina Interest Group Meeting in 5th Sumatera Ophthalmologist Meeting. Palembang Participant 2007
  • Latest Advances in Retinal Diseases. Singapore Participant 2007
  • 4th Congress of the Asia Pacific Vitreo Retina Society. Taipei Participant 2009
  • 7th JEC Saturday Seminar: All You Need to Know about Retina from Baby to Elderly. Jakarta Participant 2010
  • 5 th Congress of the Asia Pacific Vitreo Retina Society. Singapore Participant 2010
  • A Weekend Symposium of Retinal Updates (Didactic). Singapore Participant 2011
  • 11th Congress of The European Society of Retina Specialist. London Participant 2011
  • Continuing Ophthalmology Education: Focus on Diabetic Retinopathy, from Screening to Managing Complications. Jakarta Participant 2012
  • 12th Congress of The European Society of Retina Specialist, Milan Italy, 6-9 September 2012 Participant 2012
  • Anti VEGF in Ophthalmology Symposium. Jakarta Participant 2013
  • The 1st Indonesia Vitreo Retina Society Meeting. Jakarta Participant 2015
  • The 1st Indonesia Vitreo Retina Society Meeting. Jakarta Speaker 2015
  • All You Need to Know About Diabetic Retinopathy in Daily Practice Participant 2016
  • 15th National Congress & 44th Annual Scientific Meeting of Indonesian Ophthalmologist Association
  • Vitreoretinal Surgical Challenges Participant 2020
  • IOL Technology Upd Date & Technique for Better Result Participant 2020
  • INAPOSS – Motoric Examination l Participant 2020
  • Switching on The Light for The New Normal Participant 2020
  • Ivis Webinar Series – Retina Participant 2020
  • RSCM Kirana – NUH Collaborative Webinar Series ( Series 1 of 4 Neuro-ophthalmology and Glaucoma ) Participant 2020
  • Pediatric eye cases whats urgent emergent Participant 2020
  • Complications in Cataract Surgery Participant 2020
  • Cataract Surgery Tips for All Skills Experience Levels Participant 2020
  • Optic Nerve Problems in Daily Clinical Practice Cases You Wouldn_t Want to Miss Participant 2020
  • Starting to do Laser Vision Correction Participant 2020
  • RSCM Kirana – NUH Collaborative Webinar Series ( Series 3 of 4 Retina – Uveitis – Posterior Segment Malignancy ) Participant 2020
  • Cataract Surgery _ Don_t Let Pandemic Stand in Your Way Participant 2020
  • High Achievement for Visual Outcome Participant 2020
  • Retinal Detachment and Glaucoma Participant 2020
  • Step by Step in Toric IOL Implantation Participant 2020
  • Posterior Segment Consideration in Cataract Surgery, Participant 2020
  • Learning the Basics Ophthalmology Community Participant 2020
  • Immediately Sequential Bilateral Cataract Surgery (ISBCS) An online Course Participant 2020
  • Safe Approach to Acute Ocular Motility Problems Participant 2020
  • Update on APGC Guidelines Series 2 Glaucoma Medical Treatment Participant 2020
  • INASCRS Cyber Meeting Series _Raising The Bar in Cataract Solutions With Exceptional Outcome Participant 2020
  • Comprehensive Examination and Diagnosis of Optic Nerve Diseases Participant 2020
  • Management of Ophthalmological Cases in Daily Practice Participant 2020
  • From Zero to Hero A New Perspective of Contact Lens Participant 2020
  • A Clinical Focus : Practice Essentials and Targeted Therapy in Managing Dry Eye Participant 2020
  • Phaco Nightmares and Glued IOL in Sticky Situations : An Online Course Participant 2020
  • Visual Function Optimization Participant 2020
  • Biometrik Mata
  • Foto Fundus Mata
  • Laser Argon
  • Laser YAG
  • Operasi Katarak
  • Operasi Mata
  • Operasi Pterigium
  • Oftalmoskopi
  • Pemeriksaan Glaukoma
  • Pemeriksaan Visus Mata
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Mata
  • Pengobatan Kista Konjungtiva
  • Perawatan Glaukoma
  • Tes Buta Warna
  • Tonometri
  • USG Mata
  • Pemeriksaan Slit Lamp (Biomikroskop)
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Anak
  • Pengobatan Kalazion

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patah Tulang Selangka

Gambaran x-ray tulang selangka yang patah

Patah tulang selangka adalah fraktur yang terjadi di tulang selangka alias klavikula. Tulang selangka (klavikula) adalah tulang utama yang membentuk bahu bersama dengan tulang belikat di bagian belakang. Tulang ini terletak di bagian depan dan memanjang terhubung ke tulang dada. 

Fraktur tulang selangka biasanya terjadi saat seseorang terjatuh atau kecelakaan dan menumpu tubuhnya dengan bahu. Tak selalu operasi, pengobatan patah tulang selangka akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien.

Penyebab 

Seperti jenis patah tulang lainnya, tulang selangka bisa patah akibat akibat adanya tekanan yang besar pada bahu, seperti karena jatuh bertumpu dengan bahu, regangan berlebihan pada lengan, atau benturan keras.

Berikut beberapa kondisi yang kerap jadi awal mula patahnya tulang selangka:

  • Cedera olahraga yang melibatkan kontak fisik, seperti rugbi, sepak bola, atau hoki
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Cedera saat lahir terutama pada persalinan normal yang sulit

Gejala

Kebanyakan patahan terjadi di bagian tengah tulang selangka. Beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan, antara lain:

  • Terdengar suara retakan saat tulang patah
  • Nyeri yang tajam dan memburuk saat area bahu atau selangka digerakkan
  • Bentuk tulang selangka tampak aneh seperti membentuk sudut akibat tulang yang patah
  • Bahu merosot ke bawah atau ke depan karena tulang selangka tidak bisa lagi menopang
  • Kesulitan menggerakkan atau mengangkat lengan
  • Terdengar atau muncul sensasi gesekan saat mengangkat atau menggerakkan lengan
  • Memar, bengkak, dan area sekitar bahu terasa lembut
  • Benjolan yang terlihat jelas di kulit

Dalam kasus yang jarang, tulang selangka yang patah juga bisa mencuat keluar menembus kulit dan disertai perdarahan.

Jika itu yang terjadi, Anda harus segera pergi ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan.

Anda juga perlu segera ke dokter jika mengalami nyeri hebat dan bengkak pada area tulang selangka setelah mengalami benturan. Begitu juga jika tulang terlihat seperti akan menembus kulit. 

Jangan memijat tulang yang patah karena berisiko merusak jaringan di sekitarnya dan memperburuk kondisi Anda.

Baca juga: Pergelangan Tangan Patah, Ini Tanda dan Pengobatannya

Diagnosis 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan mengenai kronologi cedera yang terjadi. Selain itu, untuk memastikannya dokter akan melakukan rontgen sinar-X untuk mengetahui kondisi patah tulang yang dialami.

Apabila dokter mencurigai patah tulang selangka telah melukai jaringan di sekitar, seperti arteri atau saraf, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan beberapa pemeriksaan pencitraan penunjang, seperti:

  • Arteriografi atau arteriogram
  • CT scan
  • USG

Pengobatan 

Patah tulang selangka tidak selalu membutuhkan operasi. Malah, dalam kebanyakan kasus, imobilisasi adalah pengobatan yang sering diberikan untuk mengobati tulang selangka.

Operasi tulang selangka biasanya akan dilakukan jika:

  • Patah tulang sampai menembus kulit dan menyebabkan perdarahan
  • Patah tulang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf
  • Posisi tulang selangka yang patah tidak dalam posisi yang baik untuk pemulihan

Selain ketiga kondisi atas, biasanya pengobatan clavicula tidak menggunakan operasi.

Berikut ini beberapa cara mengobati patah tulang selangka:

  • Penggunaan penyangga atau arm sling 

Penggunaan penyangga atau arm sling bertujuan untuk imobilisasi. Imobilisasi adalah tindakan meminimalisir pergerakan area yang cedera. 

Tindakan ini bertujuan untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera sehingga dapat memulihkan diri. Selain itu, penggunaan arm sling juga membantu posisi lengan jadi lebih nyaman karena ada yang menyangga.

  • Pemberian antinyeri

Untuk meredakan rasa sakit yang muncul, dokter dapat memberikan pereda nyeri dan antiradang dari golongan NSAID. Selain itu, mengompres dingin juga dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak yang muncul. Anda bisa mengompres dengan handuk dingin selama 10-20 menit per dua jam sekali. 

Saat kondisi bahu dan tulang selangka sudah membaik, dan Anda sudah mulai dapat melakukan gerakan, penting bagi Anda untuk menjalani terapi untuk mengembalikan fungsi bahu. Hal ini dilakukan untuk mencegah frozen shoulder akibat bahu yang terlalu lama tidak digerakkan.

Operasi patah tulang selangka

Apabila kondisi patah tulang cukup berat, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Operasi patah tulang selangka disebut dengan reduksi terbuka dan fiksasi internal. 

Operasi ini dilakukan dengan mengembalikan bagian tulang yang patah ke tempatnya dan menggunakan kepingan metal untuk menjaga bagian tersebut tetap pada tempatnya.

Prosedur ini akan dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. . Ada dua alat yang dapat digunakan untuk operasi ini, yaitu:

  • Plat dan baut untuk menyambungkan permukaan tulang. Plat dan baut akan tetap berada di dalam sekalipun tulang sudah pulih kembali, kecuali menimbulkan ketidaknyamanan.
  • Pen atau baut yang akan diangkat kembali begitu tulang telah kembali menyatu.

Lamanya pemulihan tulang selangka bisa bervariasi. Untuk orang dewasa, pemulihan dapat memakan waktu 4 bulan untuk orang dewasa. Sementara pada anak-anak dan remaja biasanya lebih cepat, yaitu sekitar 4-8 minggu karena proses pertumbuhan yang masih terjadi membuat regenerasi sel-sel tulang jadi lebih cepat juga.

Sementara, patah tulang selangka pada bayi baru lahir bisa pulih dalam waktu dua minggu dengan penanganan yang tepat.

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Komplikasi 

Umumnya, patah tulang dapat sembuh dengan sempurna tanpa komplikasi yang berarti. Kalaupun ada kelemahan dan keterbatasan ruang gerak selama proses pemulihan, itu bisa diatasi dengan fisioterapi.

Akan tetapi, ada beberapa risiko efek samping atau komplikasi dari patah tulang, seperti:

  • Kerusakan pembuluh darah atau saraf
  • Pemulihan yang lambat atau sangat buruk sehingga memengaruhi fungsi tulang
  • Benjolan di tulang yang patah tapi biasanya tidak menyebabkan rasa sakit
  • Osteoarthritis bila patah tulang selangka juga memengaruhi sendi bahu

Pencegahan 

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah patah tulang selangka, antara lain:

  • Menggunakan pelindung saat melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik
  • Melatih teknik olahraga yang benar untuk menghindari cedera
  • Konsumsi makanan dan minuman tinggi vitamin D untuk memperkuat tulang
  • Berlatih kekuatan dan peregangan untuk memperkuat dan meningkatkan fleksibilitas otot
  • Berkendara dengan aman, seperti menggunakan sabuk pengaman dan menjaga batas kecepatan

Sangat sulit untuk membiarkan tulang selangka yang patah begitu saja. Apalagi sampai tidak diobati karena menimbulkan rasa sakit dan membatasi ruang gerak. Jika dibiarkan, selain menghambat pergerakan, pertumbuhan tulang juga bisa tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan masalah baru.

Jangan mengurut atau memijat tulang yang patah karena dapat menyebabkan komplikasi. Sebaliknya, berkonsultasilah ke dokter spesialis ortopedi untuk mengetahui pengobatan yang terbaik untuk Anda.

Ingatlah bahwa operasi bukan jalan satu-satunya mengobati patah tulang. Anda bisa mengunjungi Mandaya Orthopedic & Movement Centre untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik kami dan mengetahui berbagai opsi terbaik yang dapat menjadi pilihan Anda. 

Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store

bg-left

drg. Priscilla Daniego Pahlawan, Sp.KG

Spesialis Gigi sub. Konservasi Gigi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Primartanto Wibowo, Sp.An-KIC

Spesialis Anestesi sub. Intensive Care, Anestesi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa

Educational Background

  • Spesialis Anestesi, Universitas Indonesia
  • Konsultan Intensive Care, Universitas Padjajaran

Courses & Trainings

  • Fundamental Critical Care Support Course
  • Multidiscipline Critical Care

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 5 out of 5. Total: 1)

1 Patient Comments

  • (5/5)

    Reviewed on Agu 6, 2023

    dr anastesi yang buat rilex dan tidak tegang saat di kamar operasi, komunikatif dan ramah

bg-left

drg. Petrina Chandra, Sp.KG

Spesialis Gigi sub. Konservasi Gigi, Gigi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti
  • Endodontic Resident, Universitas Trisakti

Courses & Trainings

  • Seminar Khusus Forum Kursus Dental
  • 3M Dental Expo 2019
  • Anatomical Canal Preparation and Disinfection
  • Seminar Ilmiah Nasional IKORGI III
  • Cabut Gigi
  • Foto Panoramik Gigi
  • Pembersihan Gigi
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Perawatan Gigi
  • Pengobatan Gigi Sensitif
  • Rontgen Gigi
  • Scaling Gigi
  • Tambal Gigi

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes