fbpx

Distrofi Otot

Distrofi otot adalah kelompok penyakit genetik yang mengakibatkan melemahnya otot secara progresif (bertahap). Hal ini terjadi karena adanya gangguan dalam produksi atau fungsi protein yang penting untuk kesehatan otot. 

Seringkali distrofi terjadi pada sekelompok otot tertentu. Namun ada juga kasus di mana kondisi ini dapat memengaruhi otot jantung atau pernapasan sehingga dapat mengancam jiwa.

Seiring waktu, penderita kondisi ini akan mengalami kesulitan beraktivitas akibat melemahnya otot. Sayangnya karena gangguan ini bersifat genetik, sampai saat ini belum ada cara pencegahan yang efektif untuk mengatasinya. 

Penyebab 

Penyebab utama distrofi otot adalah kelainan genetik. Di dalam tubuh manusia terdapat gen yang berfungsi memproduksi protein untuk otot. Saat terjadi kelainan pada gen ini, tubuh tidak memproduksi protein yang diperlukan otot sebagaimana mestinya sehingga menjadi lemah secara bertahap.

Tergantung dari jenisnya, kondisi ini lebih sering muncul pada anak laki-laki. Tetapi beberapa orang juga bisa mengalaminya setelah dewasa.

Gejala 

Saat ini ada beberapa jenis distrofi otot. Masing-masing memiliki gejala yang sedikit berbeda satu dengan yang lainnya. Namun semuanya memiliki gejala umum seperti:

  • Melemahnya otot
  • Kekakuan sendi
  • Kesulitan berjalan
  • Atrofi otot
  • Sering terjatuh

Jenis 

  • Distrofi otot Duchenne

Ini merupakan jenis distrofi otot yang paling sering terjadi. Umumnya dialami oleh anak berusia 3-6 tahun. Kelemahan otot terjadi di bagian pundak dan panggul sehingga menyebabkan anak kesulitan bangun dari posisi telentang. Selain umum, kondisi ini juga terbilang parah karena dapat menyebabkan pembengkakan otot jantung.

  • Distrofi otot Becker

Mirip dengan distrofi otot Duchenne, hanya saja lebih ringan dan progresnya lebih lambat. Biasanya kondisi ini muncul pada usia remaja hingga 20 tahunan

  • Myotonic dystrophy 

Jenis gangguan yang dapat berkembang pada usia berapapun. Biasanya penderita tidak dapat merilekskan otot. Gangguan ini dapat terjadi pada otot wajah.

  • Facioscapulohumeral 

Kondisi ini memengaruhi otot wajah dan pundak.  Dapat berkembang pada masa anak-anak atau dewasa, penyakit ini berkembang lambat dan biasanya tidak mengancam jiwa.

  • Limb-girdle MD 

Limb-girdle muscular dystrophy (MD) adalah sebutan untuk sekolompok penyakit yang menyebabkan otot tangan dan kaki menjadi lemah. Otot yang paling sering terkena adalah yang paling dekat dengan bagian tengah tubuh, terutama bahu, lengan bagian atas, pelvis, dan paha. 

  • Oculopharyngeal 

Distrofi pada otot mata yang disebabkan oleh gangguan genetik. Kondisi ini membuat otot mata menjadi kendur, sehingga kelopaknya sulit terbuka. 

  • Emery-Dreifuss MD 

Gangguan ini mengakibatkan kelemahan pada otot betis yang kemudian dilanjutkan dengan melemahnya otot bahu.

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis muscular dystrophy, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

Penanganan

Kondisi distrofi ini memang tidak dapat disembuhkan. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan harapan hidup penderitanya. Berikut beberapa penanganan yang bisa dilakukan oleh dokter:

  • Terapi fisik: latihan fisik teratur untuk menjaga kekuatan otot yang tersisa.
  • Terapi okupasi: membantu penderita beradaptasi dengan perubahan fungsionalitas otot.
  • Obat-obatan: penggunaan obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala.
  • Perangkat bantu: penggunaan alat bantu seperti kursi roda atau penyangga bisa membantu pergerakan.

Kapan Harus ke dokter?

  • Munculnya gejala. Jika Anda mencurigai adanya gejala distrofi otot, atau merasakan  melemahnya otot hingga kesulitan bergerak.
  • Riwayat keluarga. Jika ada riwayat keluarga dengan distrofi otot, ada baiknya segera berkonsultasi untuk mendeteksi kelainan otot sejak dini.
  • Perubahan mendadak: Jika ada perubahan mendadak dalam kemampuan fisik atau mobilitas.

Mengetahui gejala dan jenis distrofi otot penting untuk penanganan yang tepat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala distrofi otot, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Jangan ragu untuk berkonsultasi di Mandaya Royal Hospital. Poli Brain-Spine-Pain kami siap untuk menangani berbagai keluhan otot seperti distrofi otot. Selain itu Mandaya Hospital memiliki layanan rehabilitasi medik untuk membantu pasien mengembalikan fungsi ototnya.

Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika ujung atas tulang lengan atas (bonggol tulang yang menempel di bahu) terlepas dari tempatnya. Kondisi ini menyebabkan penampakan bahu tampak ganjil.

Penyebab yang paling umum adalah terjatuh atau kecelakaan. Ini merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera. 

Apa itu dislokasi bahu?

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika bonggol tulang lengan atas yang seharusnya berada di sendi bahu terdorong keluar dari tempatnya. 

Sendi bahu adalah sendi yang paling fleksibel di seluruh tubuh sehingga memungkinkan lengan melakukan berbagai gerakan. Akan tetapi, fleksibilitas ini juga yang menyebabkan sendi bahu paling sering mengalami dislokasi dibandingkan persendian lainnya.

Terdapat beberapa jenis dislokasi bahu tergantung dari seberapa jauh tulang berpindah dari soket bahu, yaitu:

  • Complete dislocations (luxation). Dislokasi total yang menyebabkan tulang di dalam sendi bahu terlepas sepenuhnya dan keluar dari soket bahu.
  • Subluxation (dislokasi sebagian). Dislokasi yang terjadi ketika tulang bahu Anda bergeser akan tetapi persendian dan tulang masih melekat.

Dengan penanganan yang tepat, seseorang yang mengalami dislokasi bahu dapat mengembalikan fungsi bahunya seperti sediakala dalam hitungan minggu. Namun, sendi bahu yang tersebut akan jadi lebih rentan mengalami dislokasi lagi.

Gejala dislokasi bahu

Gejala dislokasi bahu yang tampak jelas adalah kondisi bahu yang mengalami perubahan bentuk (deformitas) disertai rasa sakit yang amat sangat.

Berikut ini ada beberapa gejala yang mungkin Anda alami saat mengalami dislokasi bahu:

  • Bentuk bahu yang tidak biasa atau tampak keluar dari tempatnya
  • Rasa sakit yang hebat
  • Bahu bengkak dan memar
  • Sulit menggerakkan bahu
  • Lengan yang melemah
  • Kejang otot
  • Mati rasa atau kesemutan di area sekitar bahu, seperti leher atau lengan

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Penyebab dislokasi bahu

Dislokasi bahu dapat terjadi akibat adanya benturan keras atau gerakan tiba-tiba yang ekstrem pada bahu. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada trauma atau kecelakaan dan menyebabkan bahu dislokasi total atau sebagian.

Berikut ini adalah beberapa penyebab dislokasi bahu yang paling umum:

  • Cedera olahraga. Olahraga yang melibatkan kontak fisik sering menyebabkan seseorang mengalami dislokasi bahu, seperti sepakbola, rugbi, atau hoki.
  • Kecelakaan. Benturan keras seperti kecelakaan mobil atau motor dapat menyebabkan dislokasi bahu.
  • Jatuh. Posisi jatuh yang menyebabkan sendi bahu jadi tumpuan untuk menahan bobot tubuh juga bisa menyebabkan dislokasi bahu, seperti jatuh dari tangga atau terpeleset.

Orang yang pernah mengalami dislokasi bahu sebelumnya juga lebih berisiko mengalaminya kembali dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalaminya.

Selain itu, beberapa orang yang terlahir dan memiliki fleksibilitas berlebih dibandingkan orang lainnya juga punya risiko yang lebih tinggi mengalami dislokasi bahu.

Diagnosis dislokasi bahu

Salah satu ciri dislokasi bahu yang tampak paling jelas adalah bergesernya lokasi bahu sehingga keluar dari tempatnya. Kondisi ini dapat dilihat dengan mata telanjang dari bentuk bahu yang tidak biasa (deformitas). 

Selain melihat bentuk bahu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan lain, seperti:

  • Mengecek pembengkakan dan deformitas
  • Melihat warna kulit dan sirkulasi darah di tangan untuk melihat ada tidaknya arteri yang terluka saat dislokasi
  • Mengecek apakah lengan mati rasa atau tidak sebagai tanda ada tidaknya kerusakan saraf selama dislokasi

Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

Pengobatan dislokasi bahu

Pengobatan dislokasi bahu yang utama adalah dengan mengembalikan posisi bahu ke dalam soketnya. Prosedur ini hanya bisa dilakukan oleh dokter terlatih, seperti dokter ortopedi spesialis masalah bahu.

Jangan mengurut atau memijat tulang yang bergeser karena bisa menyebabkan kondisinya semakin parah dan berisiko merusak jaringan di sekitarnya, seperti otot, pembuluh darah, dan saraf.

Beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk dislokasi bahu, antara lain:

  1. Jangan menggerakkan sendi bahu
  2. Jangan berusaha mengembalikan bahu ke posisi semula jika tidak terlatih
  3. Menyangga lengan yang terdampak dengan kain gendongan untuk menopang
  4. Kompres dingin untuk mengurangi nyeri dan bengkak

Meski demikian, Anda tetap harus segera ke rumah sakit setelahnya untuk mengembalikan posisinya.

Pengobatan dislokasi bahu tidak selalu membutuhkan operasi. Biasanya, dokter hanya akan mengembalikan posisi tulang ke tempatnya semula. Prosedur ini disebut dengan reduksi tertutup.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan dislokasi bahu:

1. Reduksi tertutup (closed reduction)

Prosedur mengembalikan posisi tulang ke tempatnya. Ini adalah prosedur yang paling umum untuk mengatasi dislokasi bahu. Dokter akan memberikan bius lokal untuk membuat area sekitar bahu mati rasa kemudian mengembalikan posisinya dengan manuver tertentu. 

Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan Anda sedatif untuk membantu rileks dan mengurangi rasa sakitnya. Saat posisi bahu sudah kembali seperti semula, rasa sakitnya hampir pasti berlangsung membaik.

2. Imobilisasi

Setelah mengembalikan posisi bahu, imobilisasi perlu dilakukan. Imobilisasi adalah pembatasan gerak sendi untuk memberikan kesempatan sendi bahu beristirahat dan memulihkan diri. 

Imobilisasi dilakukan dengan memasang bidai, penyangga, atau gendongan lengan agar tangan tidak banyak bergerak.

Sesekali, Anda perlu berlatih menggerakkan bahu dengan gerakan tertentu untuk mencegah frozen shoulder.

3. Obat-obatan

Rasa nyeri akibat dislokasi biasanya akan berangsur membaik begitu posisi bahu diperbaiki. Namun, dokter bisa saja memberikan pereda nyeri jika dibutuhkan. Apabila rasa sakit tidak juga membaik setelah minum obat dan setelah posisi sendi kembali, segera konsultasi lagi dengan dokter.

4. Fisioterapi

Saat sudah bisa melepaskan penyangga atau gendongan lengan, Anda memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi bahu sekaligus memperkuat otot. 

Tanyakan pada dokter latihan yang tepat. Fisioterapi juga membantu mencegah frozen shoulder akibat bahu terlalu lama tidak difungsikan.

5. Operasi

Operasi untuk dislokasi bahu umumnya hanya dilakukan jika ada pembuluh darah dan saraf yang terdampak akibat pergeseran tulang. Dokter juga dapat merekomendasikan operasi jika dislokasi terjadi berulang.

Pada minggu-minggu awal, Anda harus mengistirahatkan bahu Anda dan dilanjutkan dengan beberapa bulan terapi fisik sampai bisa kembali menggunakan sendi bahu Anda dengan normal.

Umumnya, dislokasi bahu dapat sembuh dalam waktu 12 minggu. Beberapa orang mungkin butuh waktu sekitar 4 bulan untuk dapat memfungsikan sendi bahunya seperti awal.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda bergantung pada seberapa berat pergeseran tulang yang terjadi.

Baca juga: Masalah Bantalan Sendi Lutut dan Pengobatannya

Komplikasi dislokasi bahu

Anda perlu segera ke rumah sakit jika curiga mengalami dislokasi bahu. Hampir tidak mungkin membiarkan dislokasi tidak diobati karena sangat membatasi gerakan dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Membiarkan dislokasi bahu tidak diobati bisa membuat pembengkakan dan nyeri semakin hebat, tangan melemah, hingga kehilangan kemampuan gerak. Begitu juga jika Anda berusaha mengembalikan posisi sendi dengan memijat, mengurut, ataupun mengembalikannya tanpa pengetahuan medis.

Selain itu, dislokasi bahu juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Robekan ligamen, otot, dan tendon yang menopang sendi bahu
  • Kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar sendi bahu yang terdampak
  • Dislokasi bahu berulang 

Pencegahan dislokasi bahu

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dislokasi bahu, antara lain:

  • Olahraga rutin untuk memperkuat dan menjaga fleksibilitas otot dan sendi bahu
  • Selalu bersikap hati-hati untuk mencegah kecelakaan atau cedera yang melibatkan bahu lainnya
  • Menggunakan pelindung saat berolahraga

Jika Anda mengalami dislokasi bahu, pastikan Anda menjalani anjuran dokter dan membuat janji temu sesuai yang disarankan. Jangan lupa pula untuk menjalani fisioterapi selama masa pemulihan agar fungsi sendi bahu bisa kembali normal.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre. Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store

bg-left

dr. Davie Muhamad, Sp.GK

Spesialis Gizi Klinik
Lokasi Mandaya Karawang
Bahasa Indonesia, English

Pendidikan

  • 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Islam, Bandung
  • 2023 Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Gizi Klinik (Sp.GK) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

 

Pelatihan

  • Virtual Congress on Clinical Nutrition and
  • Metabolism (ESPEN) 2020
  • Better Care Through Optimal Nutrition
  • Theraphy in Malnourished 2020
  • Management of Obesity 2023
  •  Konsultasi Nutrisi
  • Analisis komposisi tubuh
  • Malnutrisi
  • Obesitas
  • Terapi Nutrisi pada DM, kanker, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kritis, penyakit saluran cerna, hipertensi, dislipidemia, pascaoperasi
  • Terapi Nutrisi pada geriatri, prakehamilan, kehamilan, menyusui dan anak
  • Terapi nutrisi melalui jalur oral, enteral dan parenteral

Lokasi Utama

Mandaya Karawang

Jl. Arteri Tol Karawang Barat, Teluk Jambe, Sukamakmur, Telukjambe Timur, Sukamakmur, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361

Appointment +62267-8643-000
bg-left

drg. Dewi Riani

Spesialis Gigi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti

Courses & Trainings

  • Cabut Gigi
  • Foto Panoramik Gigi
  • Pembersihan Gigi
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Perawatan Gigi
  • Pengobatan Gigi Sensitif
  • Rontgen Gigi
  • Scaling Gigi
  • Tambal Gigi

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall

0 Patient Comments

  • Arief berkata:
    Komentar anda sedang menunggu moderasi. Ini adalah sebuah pratinjau; komentar Anda akan tampil setelah disetujui.
    (5/5)Reviewed on Jan 31, 2025 Apakah ada jadwal praktek dokter di hari sabtu?????
bg-left

dr. Desy Sri Muljati, CCD

Spesialis BMD
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Kristen Krida Wacana

Courses & Training

  • IOF Osteoporosis Diagnosis Course
  • lntensif Couse Hypnotherapy
  • Body Composotion Course for Clinician & Technologist
  • Vertebral Fracture Assessment Course for Clinician & Technologist
  • Kursus Osteoporosis & Bone Densitometry
  • Course Bone Densitometry for Clinician
  • Perawatan Luka
  • Vaksin Orang Dewasa (Non COVID-19)
  • Pemeriksaan Abdomen
  • Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Doddy F.P. Gultom, Sp.OG (K), M.Kes

Spesialis Kandungan & Kebidanan
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti
  • Spesialis Obstetri & Ginekologi, Universitas Hasanuddin
  • Konsultan Spesial Obstetric & Gynecology, Universitas Indonesia

Courses & Trainings

  • SPGDT dan GELS di RSWS, Makassar Junl
  • Kursus BSS I, di FK Unlversit:as Sam Ratulangi, Menado
  • Pelatihan USG dan KTG, FK UNHAS, Makassar
  • Manajemen Laktasi, Makassar,2007 Resusitasi Neonatus, Makassar
  • Essential Surgical skill, Jakarta 2009 Management of Precervfcal cancer lesion, Surabaya
  • Kursus BSS II, di Ball
  • Kursus lnseminasi Intra Utrerin, Bandung
  • CTU, JNPKR Jakarta Selatan
  • Kursus Office Hlsteroscopy, RSPAD Gatot SUbroto LAparascoplc Course, Hanoi Vietnam
  • Aesthetic Gynecology Course, Manila
  • Preconceptional Care
  • Prenatal Diagnosis & Fetal Imaging
  • Advocate in Contraceptions Methods
  • Medical Complication in Pregnancy
  • Benign Gynecology Disorders
  • Minimal Invasive Procedures
  • Promoting Menopause Women’s Health
  • Obstetric Homecare

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Djung Lilya Wati, Sp.N

Spesialis Saraf
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English, Mandarin

Educational Background

  • Guang Xi Medical University, China (MBBS)
  • Chong Qing Medical University, China (Master of Clinical Medicine in Neurology)
  • Adaptation Programme for Medical Doctor, FK Universitas Padjadjaran / RS Dr Hasan Sadikin Bandung
  • Adaptation Programme for Sp-1 Neurology, Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran / RS Dr Hasan Sadikin Bandung

Courses & Trainings

  • 2020 Come On – Bandung Teaching Course Neuroinfection
  • 2021 Come On – Bandung Teaching Course Geriatric, Neuroinfection, Stroke
  • 2021 Jaknews – Jakarta Workshop Neurooncology
  • 2022 PIN – Banjarmasin Workshop Clinical Neurophysiology
  • 2022 Come On- Bandung Certified Neuromuscular Tapping by NMT Institute
  • 2022 Jaknews – Jakarta Workshop Neurophysiology
  • 2022 RS PON – Jakarta Workshop Movement Disorder
  • 2023 Come On – Bandung Workshop EMG
  • 2023 Jaknews – Jakarta Workshop EMG Intermediate
  • 2023 Jaknews – Jakarta Workshop Intaraoperative Monitoring
  • 2023 RS PON Workshop Intraoperative MonitoringOK
  • Liu Xia, Djung Lilya Wati, Xie Peng. Dissociating neurospheres of neural stem cell cultured in vitro: a safe and effective method. [J] Journal of Chongqing Medical University 2010, 35(009):1295-1297. (in Chinese).
  • 刘霞,Djung Lilya Wati,李雷雷,房亮,牟君,谢鹏. 氟西汀促进卒中后神经功能康复机制的研究进展. [J] 中华医学 教育探索 (Researches in Medical Education), 2010,(11):1578- 1580. (in Chinese). DOI:10.3760/cma.j.issn.2095-1485.2010.11.052
  • Liu Xia, Djung Lilya Wati, Huang Rong-zhong, Zhang Liang, Wang Xiao, Yang Liu, Wang Ming-ju, Xie Peng. The experimental study of borna disease virus nucleoprotein affecting survival, proliferation and ERK1/2 signal pathway of neural stem cells. Chinese Journal of Microecology. 2012 (in Chinese).
  • Comparison of Three Microbiological Modalities to Confirm Diagnosis of Tuberculosis using Gastric Aspirate in Unconscious Tuberculous Meningitis Patients. (Poster presentation, The 10th National Congress of The Indonesian Neurological Association, 2019).
  • Ahmad Rizal Ganiem, Lilya Wati Djung, Lidya Chaidir, and Uni Gamayani. Microbiological Testing of Gastric Aspirate Improves the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in Unconscious Adults with TB Meningitis. Infect Dis Rep. 2020 Dec; 12(3): 134–140. https://doi.org/10.3390/idr12030025
  • Stroke (Cerebrovascular disease)
  • Vertigo / Pusing berputar
  • Dizziness
  • Seizure
  • Epilepsy
  • Pain
  • Headache
  • Peripheral Nerve and Neuromuscular junction disorder (Bell’s Palsy, Neuropathy, Myasthenia Gravis, Guillaine Bare Disease, etc)
  • Myopathy
  • Infection of central nervous system (Meningitis, ensefalitis, parasite, abscess, etc)
  • Nyeri pinggang (juga termasuk saraf kejepit)
  • Gangguan fungsi luhur /dementia
  • Multiple Sclerosis
  • Brain tumor
  • Periodic paralysis

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 5 out of 5. Total: 1)

1 Patient Comments

  • (5/5)

    Reviewed on Nov 28, 2022

    Sore Dokter
    Boleh saya bertanya sebelum berkunjung ke RS Mandaya
    Apakah sakit punggung bawah (backpain) sampai ke perut
    Dokter yang handle
    Dan apakah bisa dibantu utk cover asuransi

bg-left

dr. Diana Chandra, SpA

Spesialis Anak
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Pendidikan Spesialis Anak, Universitas Cardinal Santos
  • Fakultas Kedokteran, Universitas Atma Jaya

Courses & Trainings

  • The first 24 houis : Making An Impact on Neonatal Survival, Manila -February 2009 Simposium Infant Feeding Practice
  • Simposium Hemofilia
  • Kongres Nasional XVI PGI-PEGI Pekan llmiah Nasional XX PPHI
  • Bleeding disorders: A lifetime Journey, Manado
  • Simposium Nasional Pediatri, Manado
  • Pelatihan penggunaan antibiotika secara rasional, Manado
  • Digestive Course
  • Update management of nutrition in early life, Surabaya
  • Thallassemia updates, Surabaya
  • The Physical and Neurological Examination of the newborn: Clinical Pearls and Interesting Physical Findings, 2016-08-02
  • The new trend in combination vaccines
  • Revolutioning Nutritional Strategies in allergy prevention, Jakarta
  • NIF Scientific Workshop : Integrating Multidiciplinary to optimize milestone growth during infancy and childhood. Jakarta
  • All about prenatal to infancy: From daily problems to emergency treatments. Jakarta
  • Workshop : Seizure vs Non-seizure : movement disorder in children. Jakarta
  • Hubungan antara kadar seng serum dengan memori jangka pendek pada anak usia 13 sampai 16 tahun
  • Konsultasi Kesehatan Anak
  • Skrining Tumbuh Kembang Anak
  • Vaksin Anak

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 5 out of 5. Total: 2)

2 Patient Comments

  • (5/5)

    Reviewed on Agu 18, 2023

    Dr anak super humble asik baik sabar dan ga buru2 klo konsultasi ? menyenangkan pokoknya nyaman , 3 anak smua ditangani dr Diana klo ke mandaya hospital ??

Diabetes Tipe 2

Apa itu Diabetes Tipe 2

 in progress of translating content

Diabetes tipe 2 terjadi terutama pada orang dewasa dan lanjut usia. Namun, kini diabetes tipe 2 juga mulai banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja. Pengelolaan utama yang bisa dilakukan adalah diet, pengendalian berat badan, aktivitas fisik, dan pemberian obat.

Suntikan insulin dapat diperlukan dalam beberapa kasus. Perawatan lain termasuk menurunkan tekanan darah jika tinggi, menurunkan kadar kolesterol tinggi, dan juga tindakan lain untuk mengurangi risiko komplikasi. Penderita diabetes 2 lebih banyak bila dibandingkan dengan diabetes tipe 1.

Kondisi dan gejala pada diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap (selama beberapa minggu atau bulan). Ini karena pada diabetes tipe 2, Anda masih mempunyai insulin (tidak seperti diabetes tipe 1). Namun, Anda menderita diabetes karena:

  1. Anda tidak memproduksi cukup insulin untuk kebutuhan tubuh Anda, atau
  2. Sel-sel di tubuh Anda tidak menggunakan insulin dengan baik. Ini disebut resistensi insulin. Sel-sel di tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin. Ini berarti Anda membutuhkan lebih banyak insulin daripada yang biasanya untuk menjaga kadar gula darah (glukosa) tetap rendah.

Siapa yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2?

Diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang tua dari usia 40 tahun (tetapi dapat juga terjadi pada orang yang lebih muda). Diperkirakan 415 juta orang hidup dengan diabetes di dunia, yang diperkirakan merupakan 1 dari 11 populasi orang dewasa di dunia. Diabetes tipe 2 sekarang menjadi lebih umum juga terjadi pada anak-anak dan orang muda.

Faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2 meliputi:

  1. Memiliki kerabat tingkat pertama yang menderita diabetes tipe 2 (kerabat tingkat pertama adalah orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan atau anak)
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas
  3. Memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm untuk wanita atau lebih dari 90 cm jika Anda seorang pria. Obesitas sentral (perut buncit) mungkin terjadi karena efek insulin yang menyebabkan kelebihan gula ke dalam sel lemak perut selama bertahun-tahun
  4. Menderita pra-diabetes (gangguan toleransi glukosa). Toleransi glukosa yang terganggu berarti kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya tetapi tidak cukup tinggi untuk menderita diabetes. Orang dengan gangguan toleransi glukosa memiliki risiko tinggi terkena diabetes sehingga gangguan toleransi glukosa sering disebut pra-diabetes
  5. Memiliki riwayat gangguan jantung dan pembuluh darah
  6. Mengalami PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)/ sindrom polikistik ovarium, adalah gangguan hormone yang terjadi pada wanita usia subur
  7. Memiliki tingkat kolesterol baik (HDL) yang rendah/ trigliserida tinggi
  8. Gaya hidup yang kurang baik seperti kurang berolahraga, merokok, sering stress, dan kurang istirahat
  9. Kelompok ras / etnis tertentu
  10. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir > 4 kg atay memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional
  11. Memiliki hipertensi atau sedang mendapat terapi hipertensi

Gejala Diabetes Tipe 2

Seperti yang telah disebutkan, gejala diabetes tipe 2 sering muncul secara bertahap dan awalnya gejala tidak akan dirasakan penderita. Banyak orang menderita diabetes untuk jangka waktu yang lama sebelum diagnosa ditegakkan. Gejala yang paling umum adalah:

  1. Sering merasa haus
  2. Buang air kecil dalam volume yang banyak
  3. Sering merasa lapar
  4. Kelelahan
  5. Penglihatan kabur
  6. Berat badan turun
  7. Sulit sembuh ketika memiliki luka
  8. Terdapat beberapa bagian pada kulit yang menghitam

 

Alasan mengapa Anda mengeluarkan banyak air seni dan menjadi haus adalah jika gula darah (glukosa) Anda naik terlalu tinggi (karena insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya), kelebihan gula tersebut bocor ke dalam urin Anda, dan menarik keluar air esktra melalui ginjal.

 

Karena gejalanya dapat berkembang secara bertahap, Anda dapat menjadi terbiasa dengan rasa haus dan lelah dan mungkin tidak menyadari untuk beberapa waktu bahwa Anda sakit. Beberapa orang juga mengeluhkan penglihatan kabur dan infeksi yang sering terjadi seperti sariawan berulang.

Namun, beberapa penderita diabetes tipe 2 tidak memiliki gejala apa pun jika kadar glukosa tidak terlalu tinggi. Namun, meski tidak menunjukkan gejala, Anda tetap harus menjalani pengobatan untuk mengurangi risiko komplikasi.

Bagaimana cara diagnose diabetes tipe 2?

Tes dipstick sederhana dapat mendeteksi gula dalam sampel urin. Namun, ini tidak cukup untuk menegakkan diagnosis diabetes secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan tes darah untuk menegakkan diagnosis. Tes darah mendeteksi tingkat glukosa dalam darah Anda pada saat puasa dan sewaktu.

Jika kadar glukosa tinggi maka ini akan memastikan bahwa Anda menderita diabetes. Beberapa orang harus mengambil dua sampel darah dan mungkin diminta untuk berpuasa (tidak minum, makan, selain air putih. Dimulai dari tengah malam sebelum tes darah dilakukan).

Sekarang direkomendasikan bahwa tes darah untuk melihat HbA1c juga dapat digunakan sebagai tes untuk mendiagnosis diabetes tipe 2. Apabila nilai HbA1c 6,5% atau lebih, seseorang dapat didiagnosis mengalami diabetes. Tes darah HbA1c memberikan rata-rata seberapa tingkat kadar glukosa darah Anda selama beberapa bulan sebelumnya.

Kemungkinan komplikasi dari diabetes

  1. Komplikasi jangka pendek – kadar glukosa yang sangat tinggi

Ini jarang terjadi pada diabetes tipe 2. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1 yang tidak diobati ketika kadar gula darah yang sangat tinggi dapat berkembang dengan cepat. Namun, tingkat glukosa yang sangat tinggi dapat juga dialami pada beberapa orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak diobati. Kadar glukosa darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, kantuk dan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa.

  1. Komplikasi jangka panjang

Jika glukosa darah lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar normal dalam jangka yang panjang, ini dapat merusak pembuluh darah. Bahkan kadar glukosa yang sedikit meningkat yang tidak menimbulkan gejala apa pun dalam jangka pendek dapat mempengaruhi pembuluh darah dalam jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut (seringkali bertahun-tahun setelah diabetes pertama kali didiagnosis):

  1. Pengerasan arteri (atheroma) yang dapat menyebabkan masalah seperti angina, serangan jantung, stroke, dan sirkulasi darah yang buruk
  2. Masalah mata yang dapat mempengaruhi penglihatan. Ini dikarenakan adanya kerusakan pada arteri kecil retina di belakang mata
  3. Kerusakan ginjal yang terkadang berkembang menjadi gagal ginjal
  4. Kerusakan saraf
  5. Masalah kaki, ini karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  6. Impotensi karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  7. Masalah lainnya

Jenis dan tingkat keparahan komplikasi jangka panjang bervariasi dari kasus ke kasus. Secara umum, semakin dekat kadar glukosa darah Anda ke target, semakin kecil risiko Anda terkena komplikasi.

Komplikasi pengobatan

Pengobatan untuk diabetes seperti kebanyakan obat lainnya, dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Namun, satu efek samping penting yang dapat mempengaruhi orang yang memakai insulin dan atau tablet diabetes tertentu adalah hipoglikemia. Ini terjadi ketika kadar glukosa menjadi terlalu rendah, biasanya di bawah 70 mg/dL. Tidak semua obat tablet yang digunakan untuk diabetes dapat menyebabkan hipoglikemia.

Hipoglikemia dapat terjadi jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak obat diabetes, menunda atau melewatkan makan atau cemilan, atau terlalu banyak menjalani olahraga atau aktivitas fisik yang tidak direncanakan.

Tujuan pengobatan

Jika Anda menderita diabetes tipe 2, Anda mungkin berpikir bahwa menjaga gula darah (glukosa) pada tingkat normal adalah hal yang terpenting. Faktanya, meskipun kontrol gula darah itu penting, ada lebih banyak perawatan yang diperlukan.

Tujuan pengobatan 1- Menjaga kadar gula darah ke tingkat normal

Perubahan gaya hidup adalah bagian penting dari pengobatan untuk semua penderita diabetes tipe 2. Banyak orang dengan diabetes tipe 2 dapat menurunkan glukosa darah dan HbA1c ke tingkat normal dengan mengubah pola makan, berat badan, dan olahraga.

  1. Diet, kontrol berat badan dan aktivitas fisik
  2. Diet, apa yang Anda makan adalah hal terpenting untuk mengkontrol kadar gula darah Anda, serta kesehatan umum Anda. Perawat praktik atau ahli gizi Anda dapat memberikan Anda lebih banyak informasi dan dukungan.
  3. Turunkan berat badan Anda jika mengalami berat badan berlebih. Mendapatkan berat badan yang ideal mungkin tidak realistis bagi banyak orang. Namun, menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan akan membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah, sehingga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Anda.
  4. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Jika Anda mampu, disarankan berjalan cepat minimal 30 menit setidaknya lima kali seminggu.
  5. Pengobatan

Obat bukan digunakan sebagai pengganti diet sehat, pengendalian berat badan dan aktivitas fisik harus Anda lakukan serta minum obat.

  1. Monitoring (pantau) kadar gula darah

Tes darah utama yang digunakan untuk memeriksa kadar gula darah Anda adalah tes HbA1c. Tes ini biasanya dilakukan setiap 2 – 6 bulan oleh dokter atau perawat Anda. Tes HbA1c mengukur bagian dari sel darah merah. Glukosa dalam darah menempel pada bagian sel darah merah. Bagian ini dapat diukur dan memberikan indikasi yang baik tentang rata-rata kadar glukosa darah Anda selama 1 – 3 bulan sebelumnya.

Perawatan bertujuan untuk menurunkan HbA1c Anda hingga mencapai level target. Idealnya yang terbaik adalah menentukan target yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan untuk dicapai dan tingkat target HbA1c Anda harus disepakati antara Anda dan dokter Anda.

Jika HbA1c Anda di atas level target Anda, maka Anda mungkin disarankan untuk mengevaluasi kembali pola hidup sehari-hari, diit yang dijalankan, bagaimana dengan aktivitas fisik yang dilakukan, hingga dengan meningkatkan pengobatan (misalnya meningkatkan dosis obat) untuk menjaga kadar glukosa darah Anda tetap terkontrol.

Beberapa penderita diabetes memeriksa kadar gula darah sebenarnya secara teratur dengan monitor glukosa darah/ glukometer. Jika Anda disarankan untuk melakukan ini, dokter atau perawat Anda akan memberi Anda petunjuk tentang cara melakukannya.

Tujuan pengobatan 2 – mengurangi faktor risiko

Anda cenderung tidak mengalami komplikasi diabetes jika Anda mengurangi faktor risiko lainnya. Meskipun setiap orang harus berusaha untuk menghilangkan faktor risiko yang dapat dicegah, penderita diabetes memiliki alasan yang lebih banyak untuk melakukannya.

  1. Jaga tekanan darah Anda. Sangat penting untuk memeriksa tekanan darah Anda secara teratur. Kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan faktor risiko komplikasi yang sangat tinggi. Bahkan tekanan darah yang sedikit meningkat harus diobati jika Anda menderita diabetes. Pengobatan seringkali dengan dua atau bahkan tiga jenis obat yang berbeda, mungkin diperlukan untuk menjaga tekanan darah Anda tetap rendah tetapi ingatlah penurunan berat badan dan olahraga juga dapat sangat membantu.
  2. Jika Anda merokok, sekarang waktunya untuk berhenti merokok. Merokok merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi. Anda harus menemui perawat atau dokter Anda untuk berhenti merokok, jauh lebih mudah untuk berhenti merokok apabila diberikan dukungan. Selain bantuan dan nasihat ahli, pengobatan atau terapi penggantian nikotin dapat membantu Anda berhenti merokok.
  3. Pengobatan lain. Anda biasanya akan disarankan untuk minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda. Ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya beberapa komplikasi seperti penyakit jantung, penyakit arteri perifer, dan stroke.

Tujuan pengobatan 3 – Monitoring (pantau) untuk mendeteksi dan mengobati setiap komplikasi dengan segera

Sebagian besar dokter dan rumah sakit memiliki klinik diabetes khusus. Dokter, perawat, ahli gizi, spesialis perawat kaki, spesialis kesehatan mata, dan petugas kesehatan lainnya semua berperan dalam memberikan saran dan memeriksa untuk kemajuan kondisi pasien. Pemeriksaan rutin mungkin termasuk:

  1. Memeriksa kadar gula darah (glukosa), HbA1c, kolesterol dan tekanan darah
  2. Nasihat mengenai tentang diet dan gaya hidup
  3. Memeriksa tanda-tanda awal komplikasi, misalnya:
  4. Pemeriksaan mata, untuk mendeteksi masalah pada retina yang seringkali dapat dicegah agar tidak memburuk. Peningkatan tekanan pada mata (glaucoma) juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, dan biasanya dapat diobati
  5. Tes urin, ini termasuk tes protein dalam urin, yang mungkin mengindikasikan masalah ginjal sedini mungkin
  6. Pemeriksaan kaki, untuk mencegah tukak kaki
  7. Tes sensasi di kaki Anda untuk mendeteksi kerusakan saraf dini
  8. Tes darah, ini termasuk pemeriksaan fungsi ginjal dan tes umum lainnya. Ini juga termasuk pemeriksaan untuk beberapa penyakit autoimun yang lebih umum terjadi pada penderita diabetes. Misalnya, penyakit celiac dan gangguan tiroid lebih umum daripada rata-rata pada penderita diabetes tipe 1.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, karena beberapa komplikasi, terutama jika terdeteksi sejak dini, dapat diobati atau dicegah agar tidak menjadi lebih buruk.

 

Imunisasi

Anda harus diimunisasi terhadap flu dan terhadap infeksi dari kuman pneumokokus (bakteri, cukup diberikan sekali). Infeksi ini bisa berakibat kurang baik jika Anda menderita diabetes.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes