fbpx

Dislokasi Bahu

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika ujung atas tulang lengan atas (bonggol tulang yang menempel di bahu) terlepas dari tempatnya. Kondisi ini menyebabkan penampakan bahu tampak ganjil.

Penyebab yang paling umum adalah terjatuh atau kecelakaan. Ini merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan segera. 

Apa itu dislokasi bahu?

Dislokasi bahu adalah kondisi ketika bonggol tulang lengan atas yang seharusnya berada di sendi bahu terdorong keluar dari tempatnya. 

Sendi bahu adalah sendi yang paling fleksibel di seluruh tubuh sehingga memungkinkan lengan melakukan berbagai gerakan. Akan tetapi, fleksibilitas ini juga yang menyebabkan sendi bahu paling sering mengalami dislokasi dibandingkan persendian lainnya.

Terdapat beberapa jenis dislokasi bahu tergantung dari seberapa jauh tulang berpindah dari soket bahu, yaitu:

  • Complete dislocations (luxation). Dislokasi total yang menyebabkan tulang di dalam sendi bahu terlepas sepenuhnya dan keluar dari soket bahu.
  • Subluxation (dislokasi sebagian). Dislokasi yang terjadi ketika tulang bahu Anda bergeser akan tetapi persendian dan tulang masih melekat.

Dengan penanganan yang tepat, seseorang yang mengalami dislokasi bahu dapat mengembalikan fungsi bahunya seperti sediakala dalam hitungan minggu. Namun, sendi bahu yang tersebut akan jadi lebih rentan mengalami dislokasi lagi.

Gejala dislokasi bahu

Gejala dislokasi bahu yang tampak jelas adalah kondisi bahu yang mengalami perubahan bentuk (deformitas) disertai rasa sakit yang amat sangat.

Berikut ini ada beberapa gejala yang mungkin Anda alami saat mengalami dislokasi bahu:

  • Bentuk bahu yang tidak biasa atau tampak keluar dari tempatnya
  • Rasa sakit yang hebat
  • Bahu bengkak dan memar
  • Sulit menggerakkan bahu
  • Lengan yang melemah
  • Kejang otot
  • Mati rasa atau kesemutan di area sekitar bahu, seperti leher atau lengan

Baca juga: Lutut Sering Terasa Nyeri atau Berbunyi? Ini Penyebab dan Pengobatannya

Penyebab dislokasi bahu

Dislokasi bahu dapat terjadi akibat adanya benturan keras atau gerakan tiba-tiba yang ekstrem pada bahu. Kondisi ini biasanya sering terjadi pada trauma atau kecelakaan dan menyebabkan bahu dislokasi total atau sebagian.

Berikut ini adalah beberapa penyebab dislokasi bahu yang paling umum:

  • Cedera olahraga. Olahraga yang melibatkan kontak fisik sering menyebabkan seseorang mengalami dislokasi bahu, seperti sepakbola, rugbi, atau hoki.
  • Kecelakaan. Benturan keras seperti kecelakaan mobil atau motor dapat menyebabkan dislokasi bahu.
  • Jatuh. Posisi jatuh yang menyebabkan sendi bahu jadi tumpuan untuk menahan bobot tubuh juga bisa menyebabkan dislokasi bahu, seperti jatuh dari tangga atau terpeleset.

Orang yang pernah mengalami dislokasi bahu sebelumnya juga lebih berisiko mengalaminya kembali dibandingkan mereka yang tidak pernah mengalaminya.

Selain itu, beberapa orang yang terlahir dan memiliki fleksibilitas berlebih dibandingkan orang lainnya juga punya risiko yang lebih tinggi mengalami dislokasi bahu.

Diagnosis dislokasi bahu

Salah satu ciri dislokasi bahu yang tampak paling jelas adalah bergesernya lokasi bahu sehingga keluar dari tempatnya. Kondisi ini dapat dilihat dengan mata telanjang dari bentuk bahu yang tidak biasa (deformitas). 

Selain melihat bentuk bahu, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan lain, seperti:

  • Mengecek pembengkakan dan deformitas
  • Melihat warna kulit dan sirkulasi darah di tangan untuk melihat ada tidaknya arteri yang terluka saat dislokasi
  • Mengecek apakah lengan mati rasa atau tidak sebagai tanda ada tidaknya kerusakan saraf selama dislokasi

Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:

Pengobatan dislokasi bahu

Pengobatan dislokasi bahu yang utama adalah dengan mengembalikan posisi bahu ke dalam soketnya. Prosedur ini hanya bisa dilakukan oleh dokter terlatih, seperti dokter ortopedi spesialis masalah bahu.

Jangan mengurut atau memijat tulang yang bergeser karena bisa menyebabkan kondisinya semakin parah dan berisiko merusak jaringan di sekitarnya, seperti otot, pembuluh darah, dan saraf.

Beberapa pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan untuk dislokasi bahu, antara lain:

  1. Jangan menggerakkan sendi bahu
  2. Jangan berusaha mengembalikan bahu ke posisi semula jika tidak terlatih
  3. Menyangga lengan yang terdampak dengan kain gendongan untuk menopang
  4. Kompres dingin untuk mengurangi nyeri dan bengkak

Meski demikian, Anda tetap harus segera ke rumah sakit setelahnya untuk mengembalikan posisinya.

Pengobatan dislokasi bahu tidak selalu membutuhkan operasi. Biasanya, dokter hanya akan mengembalikan posisi tulang ke tempatnya semula. Prosedur ini disebut dengan reduksi tertutup.

Berikut ini adalah beberapa pilihan pengobatan dislokasi bahu:

1. Reduksi tertutup (closed reduction)

Prosedur mengembalikan posisi tulang ke tempatnya. Ini adalah prosedur yang paling umum untuk mengatasi dislokasi bahu. Dokter akan memberikan bius lokal untuk membuat area sekitar bahu mati rasa kemudian mengembalikan posisinya dengan manuver tertentu. 

Jika dibutuhkan, dokter akan memberikan Anda sedatif untuk membantu rileks dan mengurangi rasa sakitnya. Saat posisi bahu sudah kembali seperti semula, rasa sakitnya hampir pasti berlangsung membaik.

2. Imobilisasi

Setelah mengembalikan posisi bahu, imobilisasi perlu dilakukan. Imobilisasi adalah pembatasan gerak sendi untuk memberikan kesempatan sendi bahu beristirahat dan memulihkan diri. 

Imobilisasi dilakukan dengan memasang bidai, penyangga, atau gendongan lengan agar tangan tidak banyak bergerak.

Sesekali, Anda perlu berlatih menggerakkan bahu dengan gerakan tertentu untuk mencegah frozen shoulder.

3. Obat-obatan

Rasa nyeri akibat dislokasi biasanya akan berangsur membaik begitu posisi bahu diperbaiki. Namun, dokter bisa saja memberikan pereda nyeri jika dibutuhkan. Apabila rasa sakit tidak juga membaik setelah minum obat dan setelah posisi sendi kembali, segera konsultasi lagi dengan dokter.

4. Fisioterapi

Saat sudah bisa melepaskan penyangga atau gendongan lengan, Anda memerlukan fisioterapi untuk mengembalikan fungsi sendi bahu sekaligus memperkuat otot. 

Tanyakan pada dokter latihan yang tepat. Fisioterapi juga membantu mencegah frozen shoulder akibat bahu terlalu lama tidak difungsikan.

5. Operasi

Operasi untuk dislokasi bahu umumnya hanya dilakukan jika ada pembuluh darah dan saraf yang terdampak akibat pergeseran tulang. Dokter juga dapat merekomendasikan operasi jika dislokasi terjadi berulang.

Pada minggu-minggu awal, Anda harus mengistirahatkan bahu Anda dan dilanjutkan dengan beberapa bulan terapi fisik sampai bisa kembali menggunakan sendi bahu Anda dengan normal.

Umumnya, dislokasi bahu dapat sembuh dalam waktu 12 minggu. Beberapa orang mungkin butuh waktu sekitar 4 bulan untuk dapat memfungsikan sendi bahunya seperti awal.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa setiap orang memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda bergantung pada seberapa berat pergeseran tulang yang terjadi.

Baca juga: Masalah Bantalan Sendi Lutut dan Pengobatannya

Komplikasi dislokasi bahu

Anda perlu segera ke rumah sakit jika curiga mengalami dislokasi bahu. Hampir tidak mungkin membiarkan dislokasi tidak diobati karena sangat membatasi gerakan dan menimbulkan rasa sakit yang hebat.

Membiarkan dislokasi bahu tidak diobati bisa membuat pembengkakan dan nyeri semakin hebat, tangan melemah, hingga kehilangan kemampuan gerak. Begitu juga jika Anda berusaha mengembalikan posisi sendi dengan memijat, mengurut, ataupun mengembalikannya tanpa pengetahuan medis.

Selain itu, dislokasi bahu juga bisa menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Robekan ligamen, otot, dan tendon yang menopang sendi bahu
  • Kerusakan saraf atau pembuluh darah di sekitar sendi bahu yang terdampak
  • Dislokasi bahu berulang 

Pencegahan dislokasi bahu

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dislokasi bahu, antara lain:

  • Olahraga rutin untuk memperkuat dan menjaga fleksibilitas otot dan sendi bahu
  • Selalu bersikap hati-hati untuk mencegah kecelakaan atau cedera yang melibatkan bahu lainnya
  • Menggunakan pelindung saat berolahraga

Jika Anda mengalami dislokasi bahu, pastikan Anda menjalani anjuran dokter dan membuat janji temu sesuai yang disarankan. Jangan lupa pula untuk menjalani fisioterapi selama masa pemulihan agar fungsi sendi bahu bisa kembali normal.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi terbaik di Mandaya Orthopedic & Movement Centre. Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store

bg-left

dr. Davie Muhamad, Sp.GK

Spesialis Gizi Klinik
Lokasi Mandaya Karawang
Bahasa English, Indonesia

Pendidikan

  • 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Islam, Bandung
  • 2023 Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Gizi Klinik (Sp.GK) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

 

Pelatihan

  • Virtual Congress on Clinical Nutrition and
  • Metabolism (ESPEN) 2020
  • Better Care Through Optimal Nutrition
  • Theraphy in Malnourished 2020
  • Management of Obesity 2023
  •  Konsultasi Nutrisi
  • Analisis komposisi tubuh
  • Malnutrisi
  • Obesitas
  • Terapi Nutrisi pada DM, kanker, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kritis, penyakit saluran cerna, hipertensi, dislipidemia, pascaoperasi
  • Terapi Nutrisi pada geriatri, prakehamilan, kehamilan, menyusui dan anak
  • Terapi nutrisi melalui jalur oral, enteral dan parenteral

Lokasi Utama

Mandaya Karawang

Jl. Arteri Tol Karawang Barat, Teluk Jambe, Sukamakmur, Telukjambe Timur, Sukamakmur, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361

Appointment +62267-8643-000
bg-left

drg. Dewi Riani

Spesialis Gigi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa English, Indonesia

Educational Background

  • Kedokteran Gigi, Universitas Trisakti

Courses & Trainings

  • Cabut Gigi
  • Foto Panoramik Gigi
  • Pembersihan Gigi
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Perawatan Gigi
  • Pengobatan Gigi Sensitif
  • Rontgen Gigi
  • Scaling Gigi
  • Tambal Gigi

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall

0 Patient Comments

  • Arief berkata:
    Komentar anda sedang menunggu moderasi. Ini adalah sebuah pratinjau; komentar Anda akan tampil setelah disetujui.
    (5/5)Reviewed on Jan 31, 2025 Apakah ada jadwal praktek dokter di hari sabtu?????
bg-left

dr. Desy Sri Muljati, CCD

Spesialis BMD
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Kristen Krida Wacana

Courses & Training

  • IOF Osteoporosis Diagnosis Course
  • lntensif Couse Hypnotherapy
  • Body Composotion Course for Clinician & Technologist
  • Vertebral Fracture Assessment Course for Clinician & Technologist
  • Kursus Osteoporosis & Bone Densitometry
  • Course Bone Densitometry for Clinician
  • Perawatan Luka
  • Vaksin Orang Dewasa (Non COVID-19)
  • Pemeriksaan Abdomen
  • Pemeriksaan Kepadatan Tulang

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Doddy F.P. Gultom, Sp.OG (K), M.Kes

Spesialis Kandungan & Kebidanan
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti
  • Spesialis Obstetri & Ginekologi, Universitas Hasanuddin
  • Konsultan Spesial Obstetric & Gynecology, Universitas Indonesia

Courses & Trainings

  • SPGDT dan GELS di RSWS, Makassar Junl
  • Kursus BSS I, di FK Unlversit:as Sam Ratulangi, Menado
  • Pelatihan USG dan KTG, FK UNHAS, Makassar
  • Manajemen Laktasi, Makassar,2007 Resusitasi Neonatus, Makassar
  • Essential Surgical skill, Jakarta 2009 Management of Precervfcal cancer lesion, Surabaya
  • Kursus BSS II, di Ball
  • Kursus lnseminasi Intra Utrerin, Bandung
  • CTU, JNPKR Jakarta Selatan
  • Kursus Office Hlsteroscopy, RSPAD Gatot SUbroto LAparascoplc Course, Hanoi Vietnam
  • Aesthetic Gynecology Course, Manila
  • Preconceptional Care
  • Prenatal Diagnosis & Fetal Imaging
  • Advocate in Contraceptions Methods
  • Medical Complication in Pregnancy
  • Benign Gynecology Disorders
  • Minimal Invasive Procedures
  • Promoting Menopause Women’s Health
  • Obstetric Homecare

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Djung Lilya Wati, Sp.N

Spesialis Saraf
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa English, Mandarin, Indonesia

Educational Background

  • Guang Xi Medical University, China (MBBS)
  • Chong Qing Medical University, China (Master of Clinical Medicine in Neurology)
  • Adaptation Programme for Medical Doctor, FK Universitas Padjadjaran / RS Dr Hasan Sadikin Bandung
  • Adaptation Programme for Sp-1 Neurology, Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran / RS Dr Hasan Sadikin Bandung

Courses & Trainings

  • 2020 Come On – Bandung Teaching Course Neuroinfection
  • 2021 Come On – Bandung Teaching Course Geriatric, Neuroinfection, Stroke
  • 2021 Jaknews – Jakarta Workshop Neurooncology
  • 2022 PIN – Banjarmasin Workshop Clinical Neurophysiology
  • 2022 Come On- Bandung Certified Neuromuscular Tapping by NMT Institute
  • 2022 Jaknews – Jakarta Workshop Neurophysiology
  • 2022 RS PON – Jakarta Workshop Movement Disorder
  • 2023 Come On – Bandung Workshop EMG
  • 2023 Jaknews – Jakarta Workshop EMG Intermediate
  • 2023 Jaknews – Jakarta Workshop Intaraoperative Monitoring
  • 2023 RS PON Workshop Intraoperative MonitoringOK
  • Liu Xia, Djung Lilya Wati, Xie Peng. Dissociating neurospheres of neural stem cell cultured in vitro: a safe and effective method. [J] Journal of Chongqing Medical University 2010, 35(009):1295-1297. (in Chinese).
  • 刘霞,Djung Lilya Wati,李雷雷,房亮,牟君,谢鹏. 氟西汀促进卒中后神经功能康复机制的研究进展. [J] 中华医学 教育探索 (Researches in Medical Education), 2010,(11):1578- 1580. (in Chinese). DOI:10.3760/cma.j.issn.2095-1485.2010.11.052
  • Liu Xia, Djung Lilya Wati, Huang Rong-zhong, Zhang Liang, Wang Xiao, Yang Liu, Wang Ming-ju, Xie Peng. The experimental study of borna disease virus nucleoprotein affecting survival, proliferation and ERK1/2 signal pathway of neural stem cells. Chinese Journal of Microecology. 2012 (in Chinese).
  • Comparison of Three Microbiological Modalities to Confirm Diagnosis of Tuberculosis using Gastric Aspirate in Unconscious Tuberculous Meningitis Patients. (Poster presentation, The 10th National Congress of The Indonesian Neurological Association, 2019).
  • Ahmad Rizal Ganiem, Lilya Wati Djung, Lidya Chaidir, and Uni Gamayani. Microbiological Testing of Gastric Aspirate Improves the Diagnosis of Pulmonary Tuberculosis in Unconscious Adults with TB Meningitis. Infect Dis Rep. 2020 Dec; 12(3): 134–140. https://doi.org/10.3390/idr12030025
  • Stroke (Cerebrovascular disease)
  • Vertigo / Pusing berputar
  • Dizziness
  • Seizure
  • Epilepsy
  • Pain
  • Headache
  • Peripheral Nerve and Neuromuscular junction disorder (Bell’s Palsy, Neuropathy, Myasthenia Gravis, Guillaine Bare Disease, etc)
  • Myopathy
  • Infection of central nervous system (Meningitis, ensefalitis, parasite, abscess, etc)
  • Nyeri pinggang (juga termasuk saraf kejepit)
  • Gangguan fungsi luhur /dementia
  • Multiple Sclerosis
  • Brain tumor
  • Periodic paralysis

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 5 out of 5. Total: 1)

1 Patient Comments

  • (5/5)

    Reviewed on Nov 28, 2022

    Sore Dokter
    Boleh saya bertanya sebelum berkunjung ke RS Mandaya
    Apakah sakit punggung bawah (backpain) sampai ke perut
    Dokter yang handle
    Dan apakah bisa dibantu utk cover asuransi

bg-left

dr. Diana Chandra, SpA

Spesialis Anak
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Pendidikan Spesialis Anak, Universitas Cardinal Santos
  • Fakultas Kedokteran, Universitas Atma Jaya

Courses & Trainings

  • The first 24 houis : Making An Impact on Neonatal Survival, Manila -February 2009 Simposium Infant Feeding Practice
  • Simposium Hemofilia
  • Kongres Nasional XVI PGI-PEGI Pekan llmiah Nasional XX PPHI
  • Bleeding disorders: A lifetime Journey, Manado
  • Simposium Nasional Pediatri, Manado
  • Pelatihan penggunaan antibiotika secara rasional, Manado
  • Digestive Course
  • Update management of nutrition in early life, Surabaya
  • Thallassemia updates, Surabaya
  • The Physical and Neurological Examination of the newborn: Clinical Pearls and Interesting Physical Findings, 2016-08-02
  • The new trend in combination vaccines
  • Revolutioning Nutritional Strategies in allergy prevention, Jakarta
  • NIF Scientific Workshop : Integrating Multidiciplinary to optimize milestone growth during infancy and childhood. Jakarta
  • All about prenatal to infancy: From daily problems to emergency treatments. Jakarta
  • Workshop : Seizure vs Non-seizure : movement disorder in children. Jakarta
  • Hubungan antara kadar seng serum dengan memori jangka pendek pada anak usia 13 sampai 16 tahun
  • Konsultasi Kesehatan Anak
  • Skrining Tumbuh Kembang Anak
  • Vaksin Anak

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888

Patient Satisfaction Reviews

Overall
Rating:(average: 5 out of 5. Total: 2)

2 Patient Comments

  • (5/5)

    Reviewed on Agu 18, 2023

    Dr anak super humble asik baik sabar dan ga buru2 klo konsultasi ? menyenangkan pokoknya nyaman , 3 anak smua ditangani dr Diana klo ke mandaya hospital ??

Diabetes Tipe 2

Apa itu Diabetes Tipe 2

 in progress of translating content

Diabetes tipe 2 terjadi terutama pada orang dewasa dan lanjut usia. Namun, kini diabetes tipe 2 juga mulai banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja. Pengelolaan utama yang bisa dilakukan adalah diet, pengendalian berat badan, aktivitas fisik, dan pemberian obat.

Suntikan insulin dapat diperlukan dalam beberapa kasus. Perawatan lain termasuk menurunkan tekanan darah jika tinggi, menurunkan kadar kolesterol tinggi, dan juga tindakan lain untuk mengurangi risiko komplikasi. Penderita diabetes 2 lebih banyak bila dibandingkan dengan diabetes tipe 1.

Kondisi dan gejala pada diabetes tipe 2 berkembang secara bertahap (selama beberapa minggu atau bulan). Ini karena pada diabetes tipe 2, Anda masih mempunyai insulin (tidak seperti diabetes tipe 1). Namun, Anda menderita diabetes karena:

  1. Anda tidak memproduksi cukup insulin untuk kebutuhan tubuh Anda, atau
  2. Sel-sel di tubuh Anda tidak menggunakan insulin dengan baik. Ini disebut resistensi insulin. Sel-sel di tubuh Anda menjadi resisten terhadap insulin. Ini berarti Anda membutuhkan lebih banyak insulin daripada yang biasanya untuk menjaga kadar gula darah (glukosa) tetap rendah.

Siapa yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2?

Diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang tua dari usia 40 tahun (tetapi dapat juga terjadi pada orang yang lebih muda). Diperkirakan 415 juta orang hidup dengan diabetes di dunia, yang diperkirakan merupakan 1 dari 11 populasi orang dewasa di dunia. Diabetes tipe 2 sekarang menjadi lebih umum juga terjadi pada anak-anak dan orang muda.

Faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2 meliputi:

  1. Memiliki kerabat tingkat pertama yang menderita diabetes tipe 2 (kerabat tingkat pertama adalah orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan atau anak)
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas
  3. Memiliki lingkar perut lebih dari 80 cm untuk wanita atau lebih dari 90 cm jika Anda seorang pria. Obesitas sentral (perut buncit) mungkin terjadi karena efek insulin yang menyebabkan kelebihan gula ke dalam sel lemak perut selama bertahun-tahun
  4. Menderita pra-diabetes (gangguan toleransi glukosa). Toleransi glukosa yang terganggu berarti kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya tetapi tidak cukup tinggi untuk menderita diabetes. Orang dengan gangguan toleransi glukosa memiliki risiko tinggi terkena diabetes sehingga gangguan toleransi glukosa sering disebut pra-diabetes
  5. Memiliki riwayat gangguan jantung dan pembuluh darah
  6. Mengalami PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)/ sindrom polikistik ovarium, adalah gangguan hormone yang terjadi pada wanita usia subur
  7. Memiliki tingkat kolesterol baik (HDL) yang rendah/ trigliserida tinggi
  8. Gaya hidup yang kurang baik seperti kurang berolahraga, merokok, sering stress, dan kurang istirahat
  9. Kelompok ras / etnis tertentu
  10. Perempuan yang memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir > 4 kg atay memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional
  11. Memiliki hipertensi atau sedang mendapat terapi hipertensi

Gejala Diabetes Tipe 2

Seperti yang telah disebutkan, gejala diabetes tipe 2 sering muncul secara bertahap dan awalnya gejala tidak akan dirasakan penderita. Banyak orang menderita diabetes untuk jangka waktu yang lama sebelum diagnosa ditegakkan. Gejala yang paling umum adalah:

  1. Sering merasa haus
  2. Buang air kecil dalam volume yang banyak
  3. Sering merasa lapar
  4. Kelelahan
  5. Penglihatan kabur
  6. Berat badan turun
  7. Sulit sembuh ketika memiliki luka
  8. Terdapat beberapa bagian pada kulit yang menghitam

 

Alasan mengapa Anda mengeluarkan banyak air seni dan menjadi haus adalah jika gula darah (glukosa) Anda naik terlalu tinggi (karena insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya), kelebihan gula tersebut bocor ke dalam urin Anda, dan menarik keluar air esktra melalui ginjal.

 

Karena gejalanya dapat berkembang secara bertahap, Anda dapat menjadi terbiasa dengan rasa haus dan lelah dan mungkin tidak menyadari untuk beberapa waktu bahwa Anda sakit. Beberapa orang juga mengeluhkan penglihatan kabur dan infeksi yang sering terjadi seperti sariawan berulang.

Namun, beberapa penderita diabetes tipe 2 tidak memiliki gejala apa pun jika kadar glukosa tidak terlalu tinggi. Namun, meski tidak menunjukkan gejala, Anda tetap harus menjalani pengobatan untuk mengurangi risiko komplikasi.

Bagaimana cara diagnose diabetes tipe 2?

Tes dipstick sederhana dapat mendeteksi gula dalam sampel urin. Namun, ini tidak cukup untuk menegakkan diagnosis diabetes secara pasti. Oleh karena itu, diperlukan tes darah untuk menegakkan diagnosis. Tes darah mendeteksi tingkat glukosa dalam darah Anda pada saat puasa dan sewaktu.

Jika kadar glukosa tinggi maka ini akan memastikan bahwa Anda menderita diabetes. Beberapa orang harus mengambil dua sampel darah dan mungkin diminta untuk berpuasa (tidak minum, makan, selain air putih. Dimulai dari tengah malam sebelum tes darah dilakukan).

Sekarang direkomendasikan bahwa tes darah untuk melihat HbA1c juga dapat digunakan sebagai tes untuk mendiagnosis diabetes tipe 2. Apabila nilai HbA1c 6,5% atau lebih, seseorang dapat didiagnosis mengalami diabetes. Tes darah HbA1c memberikan rata-rata seberapa tingkat kadar glukosa darah Anda selama beberapa bulan sebelumnya.

Kemungkinan komplikasi dari diabetes

  1. Komplikasi jangka pendek – kadar glukosa yang sangat tinggi

Ini jarang terjadi pada diabetes tipe 2. Ini lebih sering terjadi pada diabetes tipe 1 yang tidak diobati ketika kadar gula darah yang sangat tinggi dapat berkembang dengan cepat. Namun, tingkat glukosa yang sangat tinggi dapat juga dialami pada beberapa orang dengan diabetes tipe 2 yang tidak diobati. Kadar glukosa darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, kantuk dan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa.

  1. Komplikasi jangka panjang

Jika glukosa darah lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar normal dalam jangka yang panjang, ini dapat merusak pembuluh darah. Bahkan kadar glukosa yang sedikit meningkat yang tidak menimbulkan gejala apa pun dalam jangka pendek dapat mempengaruhi pembuluh darah dalam jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut (seringkali bertahun-tahun setelah diabetes pertama kali didiagnosis):

  1. Pengerasan arteri (atheroma) yang dapat menyebabkan masalah seperti angina, serangan jantung, stroke, dan sirkulasi darah yang buruk
  2. Masalah mata yang dapat mempengaruhi penglihatan. Ini dikarenakan adanya kerusakan pada arteri kecil retina di belakang mata
  3. Kerusakan ginjal yang terkadang berkembang menjadi gagal ginjal
  4. Kerusakan saraf
  5. Masalah kaki, ini karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  6. Impotensi karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  7. Masalah lainnya

Jenis dan tingkat keparahan komplikasi jangka panjang bervariasi dari kasus ke kasus. Secara umum, semakin dekat kadar glukosa darah Anda ke target, semakin kecil risiko Anda terkena komplikasi.

Komplikasi pengobatan

Pengobatan untuk diabetes seperti kebanyakan obat lainnya, dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Namun, satu efek samping penting yang dapat mempengaruhi orang yang memakai insulin dan atau tablet diabetes tertentu adalah hipoglikemia. Ini terjadi ketika kadar glukosa menjadi terlalu rendah, biasanya di bawah 70 mg/dL. Tidak semua obat tablet yang digunakan untuk diabetes dapat menyebabkan hipoglikemia.

Hipoglikemia dapat terjadi jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak obat diabetes, menunda atau melewatkan makan atau cemilan, atau terlalu banyak menjalani olahraga atau aktivitas fisik yang tidak direncanakan.

Tujuan pengobatan

Jika Anda menderita diabetes tipe 2, Anda mungkin berpikir bahwa menjaga gula darah (glukosa) pada tingkat normal adalah hal yang terpenting. Faktanya, meskipun kontrol gula darah itu penting, ada lebih banyak perawatan yang diperlukan.

Tujuan pengobatan 1- Menjaga kadar gula darah ke tingkat normal

Perubahan gaya hidup adalah bagian penting dari pengobatan untuk semua penderita diabetes tipe 2. Banyak orang dengan diabetes tipe 2 dapat menurunkan glukosa darah dan HbA1c ke tingkat normal dengan mengubah pola makan, berat badan, dan olahraga.

  1. Diet, kontrol berat badan dan aktivitas fisik
  2. Diet, apa yang Anda makan adalah hal terpenting untuk mengkontrol kadar gula darah Anda, serta kesehatan umum Anda. Perawat praktik atau ahli gizi Anda dapat memberikan Anda lebih banyak informasi dan dukungan.
  3. Turunkan berat badan Anda jika mengalami berat badan berlebih. Mendapatkan berat badan yang ideal mungkin tidak realistis bagi banyak orang. Namun, menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan akan membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah, sehingga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan Anda.
  4. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Jika Anda mampu, disarankan berjalan cepat minimal 30 menit setidaknya lima kali seminggu.
  5. Pengobatan

Obat bukan digunakan sebagai pengganti diet sehat, pengendalian berat badan dan aktivitas fisik harus Anda lakukan serta minum obat.

  1. Monitoring (pantau) kadar gula darah

Tes darah utama yang digunakan untuk memeriksa kadar gula darah Anda adalah tes HbA1c. Tes ini biasanya dilakukan setiap 2 – 6 bulan oleh dokter atau perawat Anda. Tes HbA1c mengukur bagian dari sel darah merah. Glukosa dalam darah menempel pada bagian sel darah merah. Bagian ini dapat diukur dan memberikan indikasi yang baik tentang rata-rata kadar glukosa darah Anda selama 1 – 3 bulan sebelumnya.

Perawatan bertujuan untuk menurunkan HbA1c Anda hingga mencapai level target. Idealnya yang terbaik adalah menentukan target yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan seseorang. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan untuk dicapai dan tingkat target HbA1c Anda harus disepakati antara Anda dan dokter Anda.

Jika HbA1c Anda di atas level target Anda, maka Anda mungkin disarankan untuk mengevaluasi kembali pola hidup sehari-hari, diit yang dijalankan, bagaimana dengan aktivitas fisik yang dilakukan, hingga dengan meningkatkan pengobatan (misalnya meningkatkan dosis obat) untuk menjaga kadar glukosa darah Anda tetap terkontrol.

Beberapa penderita diabetes memeriksa kadar gula darah sebenarnya secara teratur dengan monitor glukosa darah/ glukometer. Jika Anda disarankan untuk melakukan ini, dokter atau perawat Anda akan memberi Anda petunjuk tentang cara melakukannya.

Tujuan pengobatan 2 – mengurangi faktor risiko

Anda cenderung tidak mengalami komplikasi diabetes jika Anda mengurangi faktor risiko lainnya. Meskipun setiap orang harus berusaha untuk menghilangkan faktor risiko yang dapat dicegah, penderita diabetes memiliki alasan yang lebih banyak untuk melakukannya.

  1. Jaga tekanan darah Anda. Sangat penting untuk memeriksa tekanan darah Anda secara teratur. Kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan faktor risiko komplikasi yang sangat tinggi. Bahkan tekanan darah yang sedikit meningkat harus diobati jika Anda menderita diabetes. Pengobatan seringkali dengan dua atau bahkan tiga jenis obat yang berbeda, mungkin diperlukan untuk menjaga tekanan darah Anda tetap rendah tetapi ingatlah penurunan berat badan dan olahraga juga dapat sangat membantu.
  2. Jika Anda merokok, sekarang waktunya untuk berhenti merokok. Merokok merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi. Anda harus menemui perawat atau dokter Anda untuk berhenti merokok, jauh lebih mudah untuk berhenti merokok apabila diberikan dukungan. Selain bantuan dan nasihat ahli, pengobatan atau terapi penggantian nikotin dapat membantu Anda berhenti merokok.
  3. Pengobatan lain. Anda biasanya akan disarankan untuk minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda. Ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya beberapa komplikasi seperti penyakit jantung, penyakit arteri perifer, dan stroke.

Tujuan pengobatan 3 – Monitoring (pantau) untuk mendeteksi dan mengobati setiap komplikasi dengan segera

Sebagian besar dokter dan rumah sakit memiliki klinik diabetes khusus. Dokter, perawat, ahli gizi, spesialis perawat kaki, spesialis kesehatan mata, dan petugas kesehatan lainnya semua berperan dalam memberikan saran dan memeriksa untuk kemajuan kondisi pasien. Pemeriksaan rutin mungkin termasuk:

  1. Memeriksa kadar gula darah (glukosa), HbA1c, kolesterol dan tekanan darah
  2. Nasihat mengenai tentang diet dan gaya hidup
  3. Memeriksa tanda-tanda awal komplikasi, misalnya:
  4. Pemeriksaan mata, untuk mendeteksi masalah pada retina yang seringkali dapat dicegah agar tidak memburuk. Peningkatan tekanan pada mata (glaucoma) juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, dan biasanya dapat diobati
  5. Tes urin, ini termasuk tes protein dalam urin, yang mungkin mengindikasikan masalah ginjal sedini mungkin
  6. Pemeriksaan kaki, untuk mencegah tukak kaki
  7. Tes sensasi di kaki Anda untuk mendeteksi kerusakan saraf dini
  8. Tes darah, ini termasuk pemeriksaan fungsi ginjal dan tes umum lainnya. Ini juga termasuk pemeriksaan untuk beberapa penyakit autoimun yang lebih umum terjadi pada penderita diabetes. Misalnya, penyakit celiac dan gangguan tiroid lebih umum daripada rata-rata pada penderita diabetes tipe 1.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, karena beberapa komplikasi, terutama jika terdeteksi sejak dini, dapat diobati atau dicegah agar tidak menjadi lebih buruk.

 

Imunisasi

Anda harus diimunisasi terhadap flu dan terhadap infeksi dari kuman pneumokokus (bakteri, cukup diberikan sekali). Infeksi ini bisa berakibat kurang baik jika Anda menderita diabetes.

Diabetes Tipe 1

Apa itu Diabetes Tipe 1

Recognize diabetes type 1 adalah tipe diabetes yang biasanya berkembang pada anak-anak dan dewasa muda. Pada diabetes tipe 1, tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin dan kadar gula darah (glukosa) menjadi sangat tinggi.

Perawatan untuk mengkontrol kadar gula darah adalah dengan suntikan insulin dan pola makan yang sehat. Perawatan lain bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi, termasuk menurunkan tekanan darah jika tinggi dan edukasi untuk menjalani gaya hidup sehat.

Diabetes terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah menjadi lebih tinggi dari biasanya. Ada dua tipe utama diabetes, tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 biasanya pertama kali berkembang pada anak-anak atau dewasa muda.

Perkembangan penyakit diabetes tipe 1 berkembang cukup cepat, selama beberapa hari atau minggu karena pankreas berhenti memproduksi insulin. Ini bisa diobati dengan suntikan insulin dan diet sehat.

Kenapa Pankreas berhenti Produksi Insulin?

Dalam kebanyakan kasus, diabetes tipe 1 dianggap sebagai penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem imun berbalik menyerang tubuh yang sehat. Pada penderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel beta di dalam pankreas, yang berfungsi menghasilkan insulin, sehingga produksi insulin di dalam tubuh menjadi terhenti.

Bila sel beta dalam pankreas hancur dan tidak mampu lagi memproduksi insulin, maka gula tidak dapat masuk ke dalam sel. Kondisi ini mengakibatkan gula menumpuk dalam darah dan memicu gula darah tinggi.

Pemicunya tidak diketahui tetapi, sejumlah faktor dipercaya terkait dengan kondisi ini, antara lain faktor genetik, usia  yaitu lebih rentan pada anak-anak, dan letak geografis di mana menurut hasil penelitian semakin jauh tempat tinggal seseorang dari garis khatulistiwa, makin tinggi risiko diabetes tipe 1.

Gejala Diabetes Tipe 1

Gejala yang biasanya muncul saat Anda pertama kali terkena diabetes tipe 1 adalah:

  1. Anda sangat sering haus
  2. Anda buang air kecil banyak, terutama malam hari
  3. Anda sering merasa lapar, tetapi berat badan menurun tanpa sebab
  4. Kelelahan, mual muntah dan perasaan tidak enak badan secara umum
  5. Mulut kering
  6. Luka di tubuh yang sulit sembuh
  7. Pandangan kabur

Gejala di atas cenderung berkembang dengan sangat cepat, selama beberapa hari atau minggu. Setelah pengobatan dimulai, gejalanya dapat mengalami perbaikan. Namun, tanpa pengobatan kadar gula darah (glukosa) menjadi sangat tinggi dan asam terbentuk di aliran darah (ketoasidosis). Jika ini terus berlanjut, Anda akan kekurangan cairan tubuh dan cenderung mengalami koma dan dapat berisiko hingga kematian.

Bagaimana mendiagnosa diabetes tipe 1?

Dokter akan menganjurkan pemeriksaan tes gula darah puasa, tes gula darah sewaktu, tes HbA1C, dan pemeriksaan tes antibody, guna memastikan apakah seseorang menderita diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2.

Tes dipstick sederhana dapat mendeteksi gula (glukosa) dalam sampel urin. Ini juga mungkin disarankan untuk mendiagnosa diabetes.

Apakah Diabetes Tipe 1 Diturunkan dari Keluarga?

Meskipun diabetes tipe 1 bukan penyakit bawaan, ada faktor genetik yang berpengaruh. Kerabat tingkat pertama seperti saudara perempuan, saudara laki-laki) dari seseorang dengan diabetes tipe 1 memiliki sekitar 1 dari 16 kemungkinan terkena diabetes tipe 1. Ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan populasi umum yaitu sekitar 1 dari 300.

Mungkin disebabkan karena orang-orang tertentu lebih mudah terserang penyakit autoimun seperti diabetes, dan karena susunan genetik mereka yang diturunkan.

Komplikasi dari Diabetes Tipe 1

  1. Glukosa dalam darah tinggi

Jika Anda tidak diobati, atau menggunakan suntikan insulin yang kurang tepat dosis, kadar gula darah dapat meningkat dengan sangat cepat dalam beberapa hari. Jika tidak ditangani, hal ini menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh, dan penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Kadar glukosa darah yang sangat tinggi terkadang dapat terjadi jika Anda menderita penyakit lain seperti infeksi. Dalam situasi ini Anda mungkin perlu menyesuaikan dosis insulin untuk menjaga kadar glukosa darah Anda tetap normal.

  1. Komplikasi jangka panjang

Jika glukosa darah lebih tinggi bila dibandingkan dengan kadar normal dalam jangka yang panjang, akan dapat merusak pembuluh darah (glukotoksisitas). Bahkan kadar glukosa yang sedikit meningkat yang tidak menimbulkan gejala apa pun dalam jangka pendek, dapat mempengaruhi pembuluh darah dalam jangka panjang. Hal ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut (seringkali bertahun-tahun setelah diabetes pertama kali didiagnosis):

  1. Pengerasan arteri (atheroma) yang dapat menyebabkan masalah seperti angina, serangan jantung, stroke, dan sirkulasi darah yang buruk
  2. Masalah mata yang dapat mempengaruhi penglihatan. Ini dikarenakan adanya kerusakan pada arteri kecil retina di belakang mata
  3. Kerusakan ginjal yang terkadang berkembang menjadi gagal ginjal
  4. Kerusakan saraf
  5. Masalah kaki, ini karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  6. Impotensi karena sirkulasi darah yang buruk dan ada kerusakan saraf
  7. Masalah lainnya

Jenis dan tingkat keparahan komplikasi jangka panjang bervariasi dari kasus ke kasus. Secara umum, semakin dekat kadar glukosa darah Anda ke target yang ditentukan, akan semakin kecil risiko Anda terkena komplikasi.

Pengobatan terhadap komplikasi

Terlalu banyak insulin dapat membuat kadar glukosa darah menjadi terlalu rendah (hipoglikemia). Hal ini dapat menyebabkan Anda berkeringat, bingung dan tidak sehat, Anda mungkin juga dapat mengalami koma. Perawatan darurat hipoglikemia adalah dengan minum air gula, minuman manis, atau perawatan di rumah sakit.

Tujuan Pengobatan

Meskipun diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikelola dengan baik. Jika kadar gula darah (glukosa) tinggi mencapai target normal atau mendekati normal, gejala Anda akan membaik dan Anda cenderung merasa sehat kembali. Namun, Anda masih memiliki beberapa risiko komplikasi dalam jangka panjang jika kadar glukosa darah Anda tetap tinggi, bahkan jika Anda memiliki gejala dalam jangka pendek. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki kontrol glukosa yang lebih baik memiliki komplikasi yang lebih sedikit (seperti penyakit jantung atau masalah mata) dibandingkan dengan orang yang memiliki kontrol yang lebih buruk terhadap kadar glukosa mereka.

 

Oleh karena itu, tujuan pengobatan adalah:

  1. Untuk menjaga kadar glukosa darah Anda terkontrol dan mencapai target
  2. Untuk mengurangi faktor risiko lain yang dapat meningkatkan risiko komplikasi. Secara khusus, mengurangi tekanan darah Anda jika tinggi dengan menjalani gaya hidup sehat
  3. Untuk mendeteksi komplikasi sedini mungkin. Perawatan dapat mencegah atau menunda berbagai komplikasi menjadi lebih buruk

Tujuan pengobatan 1 – Menjaga kadar glukosa darah Anda mendekati normal

  1. Bagaimana tingkat glukosa darah di monitor (pantau)?

Anda perlu memantau kadar gula darah (glukosa) dengan menggunakan glukometer di rumah.

Mungkin yang terbaik untuk mengukur kadar glukosa darah Anda pada waktu-waktu berikut:

  1. Pada waktu yang berbeda dalam satu hari
  2. Setelah makan
  3. Selama dan setelah olahraga atau olahraga berat
  4. Jika Anda merasa sedang mengalami glukosa darah rendah (hipoglikemia)
  5. Jika Anda merasa tidak sehat dengan penyakit lain (misalnya pilek atau infeksi)

 

Pemeriksaan darah yang lain yaitu HbA1c. Tes ini mengukur sel darah merah. Glukosa dalam darah menempel pada bagian sel darah merah. Bagian ini dapat diukur dan memberikan indikasi yang baik tentang kendali glukosa darah Anda selama 1 – 3 bulan sebelumnya. Tes ini biasanya dilakukan secara teratur. Idealnya, tujuannya adalah untuk mempertahankan HbA1c seoptimal mungkin sesuai dengan kondisi masing-masing individu dan yang dianjurkan oleh dokter yang merawat anda. Walaupun, hal ini tidak selalu memungkinkan untuk tercapai, perlu perawatan dan dukungan yang menyeluruh agar target bisa dicapai.

 

  1. Insulin

Untuk tetap memiliki kadar gula terkendali, Anda memerlukan suntikan insulin selama hidup Anda (selamanya). Dokter atau perawat diabetes Anda akan memberikan banyak edukasi dan petunjuk tentang bagaimana dan harus kapan menggunakan insulin. Ada berbagai macam jenis insulin. Jenis atau tipe insulin yang disarankan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

 

Ada enam jenis utama dari insulin yaitu:

  1. Rapid acting analogue (analog yang bekerja cepat), dapat disuntikkan sebelum, sedang atau sesudah makan. Ini berlangsung antara 2 dan 5 jam dan hanya berlangsung cukup lama waktu makan.
  2. Long acting analogue (analog kerja panjang), biasanya disuntikkan sekali sehari untuk memberikan insulin yang akan berlangsung sekitar 24 jam.
  3. Short acting insulin (insulin kerja pendek), harus disuntikkan 15 sampai 30 menit sebelum makan, untuk menutupi kenaikan kadar gula darah yang terjadi setelah makan. Aksi puncaknya adalah 2 – 6 jam dan dapat bertahan hingga 8 jam.
  4. Medium acting and long acting insulin (insulin kerja menengah dan kerja panjang), diminum sekali atau dua kali sehari atau kombinasi insulin kerja pendek/analog kerja panjang. Aksi puncak berada diantara 4 dan 12 jam dan dapat berlangsung hingga 30 jam
  5. Mixed insulin (insulin kombinasi), yaitu kombinasi antara insulin kerja menengah dan insulin kerja pendek
  6. Mixed analogue (analog kombinasi), yaitu kombinasi antara insulin kerja menengah dan analog yang bekerja cepat

Seseorang dapat mendapatkan 1, 2 sampai 4 injeksi insulin setiap hari. Tipe dan jumlah insulin yang diperlukan setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan masing-masing individu.

Insulin pump (pompa insulin)

Terapi pompa insulin secara terus menerus  dengan memasukkan insulin ke dalam lapisan jaringan tepat di bawah kulit (jaringan subkutan). Pompa insulin bekerja dengan memberikan berbagai dosis insulin yang bekerja cepat secara terus-menerus sepanjang hari dan malam, dengan kecepatan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai kebutuhan Anda.

 

  1. Alternatif selain injeksi insulin

Ada banyak penelitian yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir untuk mengembangkan cara mengelola insulin selain suntikan. Ini termasuk semprotan hidung dan oral insulin, patch, tablet, dan inhaler. Setelah bertahun-tahun bekerja, beberapa metode yang diteliti menunjukkan tingkat keberhasilan.

  1. Diet sehat

Anda harus makan makanan yang sehat. Diet ini sama yang direkomendasikan untuk semua orang. Gagasan bahwa Anda membutuhkan makanan khusus jika Anda menderita diabetes adalah mitos. Makanan penderita diabetes masih bisa meningkatkan kadar glukosa darah, mengandung banyak lemak dan kalori, dan biasanya lebih mahal daripada makanan non-diabetes merupakan mitos. Pada dasarnya, Anda harus berusaha untuk makan makanan rendah lemak, garam dan gula yang rendah, tinggi serat dan buah dan sayuran secara seimbang. Namun, Anda perlu mengetahui cara menyeimbangkan jumlah insulin yang tepat dengan jumlah makanan yang Anda makan. Oleh karena itu, Anda biasanya akan dirujuk ke ahli gizi untuk mendapatkan saran yang terperinci.

  1. Menyeimbangkan jumlah insulin dan makanan, dan monitoring (pantau) kadar gula darah

Monitoring kadar glukosa darah akan membantu Anda dalam menentukan jumlah insulin dan makanan

Tujuan pengobatan 2 – Mengurangi faktor risiko lain

Anda cenderung tidak mengalami komplikasi diabetes jika Anda dapat mengurangi faktor risiko lainnya. Setiap orang harus menjaga faktor risiko yang dapat dicegah.

  1. Jaga tekanan darah Anda seoptimal mungkin

Sangat penting untuk memeriksakan tekanan darah Anda secara teratur. Kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes merupakan faktor risiko komplikasi yang harus diperhatikan. Bahkan tekanan darah yang sedikit meningkat harus diobati jika Anda menderita diabetes. Obat, seringkali dua atau tiga obat yang berbeda, mungkin diperlukan untuk menjaga tekanan darah Anda tetap terkontrol.

  1. Jika Anda merokok, sekaranglah waktu Anda untuk berhenti merokok. Merokok merupakan faktor risiko tinggi terjadinya komplikasi. Anda dapat menemui dokter Anda untuk berhenti merokok jika Anda merasa kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan tersebut. Jika perlu pengobatan atau terapi pengganti nikotin (permen karet, dll) dapat membantu Anda untuk berhenti merokok.
  2. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik secara teratur juga mengurangi risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan pembuluh darah. Jika Anda mampu, disarankan berjalan cepat minimal 30 menit setidaknya lima kali seminggu. Apa pun yang penting Anda kuat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh anda untuk melakukannya seperti berenang, bersepeda, jogging, menari.
  3. Pengobatan lainnya. Bergantung pada usia Anda dan berapa lama Anda menderita diabetes, Anda mungkin disarankan untuk minum obat untuk menurunkan kadar kolesterol Anda. Ini akan membantu menurunkan risiko terjadinya beberapa komplikasi seperti penyakit jantung dan stroke.
  4. Cobalah untuk menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas. Berat badan berlebih juga merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk mendapatkan berat badan yang sempurna seringkali tidak realistis. Namun, jika Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan akan membantu. Beberapa masalah gaya hidup ini pada awalnya mungkin tampak tidak relevan untuk anak kecil yang didiagnosis menderita diabetes. Namun, seiring pertumbuhan anak-anak, gaya hidup sehat harus sangat didorong untuk manfaat jangka panjang.

Tujuan pengobatan 3 – Mendeteksi dan mengobati komplikasi yang dialami

Sebagian besar dokter dan rumah sakit memiliki klinik diabetes khusus. Dokter, perawat, ahli gizi, spesialis perawat kaki, spesialis kesehatan mata, dan petugas kesehatan lainnya semua berperan dalam memberikan saran dan memeriksa untuk kemajuan kondisi pasien. Pemeriksaan rutin mungkin termasuk:

  1. Memeriksa kadar gula darah (glukosa), HbA1c, kolesterol dan tekanan darah
  2. Nasihat mengenai tentang diet dan gaya hidup
  3. Memeriksa tanda-tanda awal komplikasi, misalnya:
  4. Pemeriksaan mata, untuk mendeteksi masalah pada retina yang seringkali dapat dicegah agar tidak memburuk. Peningkatan tekanan pada mata (glaucoma) juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, dan biasanya dapat diobati
  5. Tes urin, ini termasuk tes protein dalam urin, yang mungkin mengindikasikan masalah ginjal sedini mungkin
  6. Pemeriksaan kaki, untuk mencegah tukak kaki
  7. Tes sensasi di kaki Anda untuk mendeteksi kerusakan saraf dini
  8. Tes darah, ini termasuk pemeriksaan fungsi ginjal dan tes umum lainnya. Ini juga termasuk pemeriksaan untuk beberapa penyakit autoimun yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes. Misalnya, penyakit celiac dan gangguan tiroid lebih umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1.

Penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, karena beberapa komplikasi, terutama jika terdeteksi sejak dini, dapat diobati atau dicegah agar tidak menjadi lebih buruk.

Imunisasi

Anda harus diimunisasi terhadap flu dan terhadap infeksi dari kuman pneumokokus (bakteri, cukup diberikan sekali). Infeksi ini bisa membawa dampak yang kurang baik jika Anda menderita diabetes.

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes