fbpx

Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS)

Penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah penyakit salah satu penyakit neuromuskular, yang menyebabkan penderitanya mengalami kerusakan saraf motorik dan saraf pusat seiring waktu. Akibatnya penderitanya mengalami kehilangan fungsi gerak, seperti berjalan dan berbicara, secara perlahan.

Penyakit ALS juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, yang diambil dari nama atlet baseball yang meninggal akibat penyakit ini.

Penyebab penyakit ALS

Meskipun penyebab pasti ALS belum sepenuhnya dipahami, dokter mengganggap ada beberapa faktor yang dapat memengaruhinya, yaitu:

  • Faktor genetik 

Sekitar 5-10% kasus ALS diketahui terjadi akibat diturunkan secara genetik. Mutasi gen tertentu, seperti gen SOD1, dapat meningkatkan risiko seseorang  terkena ALS.

  • Ketidakseimbangan hormon pada otak

Perubahan zat kimia otak, seperti glutamat diduga memengaruhi munculnya penyakit ALS.

  • Kerusakan saraf

Kerusakan saraf dan peradangan dalam sistem saraf pusat juga dianggap dapat menyebabkan kondisi ini.

Gejala penyakit ALS

Gejala ALS bervariasi tergantung pada bagian sistem saraf yang terpengaruh, namun, gejala umumnya termasuk:

  • Kedutan dan kram di otot yang makin lama makin parah, terutama di otot kaki dan tangan
  • Hilangnya kontrol di tangan dan lengan
  • Kesulitan menggunakan kaki dan tangan
  • Mudah jatung dan tersandung
  • Sering menjatuhkan barang karena tidak bisa menggunakan tangan dengan benar
  • Tubuh terasa lelah terus menerus
  • Tertawa dan menangis tanpa bisa dikontrol
  • Gangguan bicara dan sulit mengungkapkan hal yang ingin disampaikan
  • Sesak napas
  • Sulit menelan
  • Lumpuh

Diagnosis ALS

Diagnosis ALS seringkali melibatkan serangkaian tes dan evaluasi, termasuk:

  • Pemeriksaan fisik

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mengidentifikasi gejala dan tanda-tanda ALS.

  • Tes Elektromiografi (EMG) dan Elektroencefalogram (EEG)

Tes ini digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik otot dan fungsi saraf.

  • Pemeriksaan citra otak

MRI atau CT scan otak dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktur otak yang terkait dengan ALS.

  • Tes genetik

Untuk kasus-kasus penyakit ALS akibat keturunan, tes genetik dapat membantu dalam diagnosis dan pemahaman risiko genetik.

Penanganan penyakit ALS

Saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan ALS. Namun, dokter bisa merancang penanganan dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup pasien, antara lain:

  • Terapi medis

Penggunaan obat-obatan seperti riluzole dan edaravone dapat membantu memperlambat perkembangan  penyakit ALS dan mengurangi gejala yang dialami pasien.

  • Terapi fisik

Terapi fisik dan okupasi dapat dilakukan untuk mempertahankan kekuatan otot, meningkatkan mobilitas, dan membantu pasien beradaptasi dengan perubahan fungsi tubuh yang terjadi.

  • Terapi pernapasan

Pasien ALS sering mengalami kesulitan bernapas karena gangguan otot pernapasan. Terapi pernapasan dan alat bantu pernapasan dapat membantu memperbaiki fungsi paru-paru dan kualitas hidup.

  • Dukungan psikologis

Kehilangan fungsi gerak dapat membuat beban pikiran yang berat pada pasien. Oleh karena itu pasien ALS dan keluarganya memerlukan dukungan psikologis dan sosial yang kuat untuk mengatasi tantangan fisik, emosional, dan sosial yang timbul akibat penyakit ini.

Lihat Juga: Pemeriksaan EMG dan EEG untuk deteksi gangguan neuromuskular

Kapan harus ke dokter?

Segeralah ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas. Terlebih apabila Anda mengalami kesulitan bernapas.

Atur janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Atrial Fibrilasi

Atrial fibrilasi (AFib) adalah salah satu jenis aritmia yang membuat detak jantung terlalu cepat. Aritmia sendiri merupakan gangguan irama jantung, yang membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan bantuan obat-obatan hingga prosedur ablasi jantung. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian

Atrial fibrilasi (AFib/AF) atau fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung berdetak sangat cepat, di atas 100 kali per menit. Atrial fibrilasi adalah salah satu jenis aritmia, tepatnya takikardia, yang dimulai di ruang atas jantung (atrial/atrium). 

Hal tersebut membuat atrium tidak berdetak secara teratur dengan ventrikel (ruang bawah jantung). Akibatnya, darah yang berada di atrium tidak dapat dipompa keluar secara maksimal. Hal ini membuat atrium menyimpan darah yang berpotensi menggumpal dan membahayakan.

Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah. Hal ini membuat pengidap AFib berisiko sangat tinggi terkena stroke, serangan jantung, dan berbagai komplikasi jantung lainnya.

Atrial fibrilasi bisa berlangsung sementara (kurang dari 7 hari), persisten (muncul terus) ataupun permanen. Biasanya, orang yang memiliki AFib juga dapat mengalami atrial flutter

Namun, kabar baiknya, kondisi ini bisa ditangani.

Konsultasi dengan dokter di Mandaya

Penyebab atrial fibrilasi

Penyebab atrial fibrilasi adalah gangguan atau kerusakan pada jaringan atau sistem kelistrikan jantung. Kerusakan tersebut dapat terjadi karena penyakit jantung koroner atau tekanan darah tinggi.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan atrial fibrilasi (AF):

  • Penyakit jantung bawaan
  • Masalah pada node sinus (sick sinus syndrome)
  • Gangguan tidur, seperti obstructive sleep apnea
  • Serangan jantung
  • Penyakit katup jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit pernapasan, seperti pneumonia
  • Penyakit jantung koroner
  • Hipertiroid
  • Infeksi virus

Selain itu, beberapa faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit ini: 

  • Pertambahan usia
  • Faktor genetik
  • Konsumsi alkohol dan kafein berlebihan
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2
  • Konsumsi narkoba
  • Merokok
  • Masalah saraf dan endokrin

Gejala atrial fibrilasi

Salah satu tanda atrial fibrilasi yang khas adalah jantung yang berdetak sangat cepat. Orang dengan atrial fibrilasi memiliki detak jantung antara 100-175 kali per menit. Dalam kasus yang jarang, atrium bahkan bisa berdetak sampai 250-350 kali per menit. Hal ini membuat jantung seperti bergetar ketimbang berdetak.

Selain itu, gejala lain yang bisa terjadi adalah:

  • Jantung berdebar kencang
  • Nyeri dada
  • Pusing atau keliyengan
  • Kelelahan ekstrem
  • Kesulitan beraktivitas
  • Sesak napas
  • Lemah 

Baca juga: Aritmia Jantung Bisa Sembuh, Ini Pilihan Pengobatannya

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis atrial fibrilasi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tanya jawab terkait riwayat kesehatan Anda dan keluarga.

Berikut ini adalah beberapa pemeriksaan yang dapat dianjurkan dokter: 

  • Elektrokardiogram (EKG). EKG adalah tes pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis AFib. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan aktivitas listrik di jantung dan memungkinkan dokter mengetahui normal tidaknya jantung Anda berdetak.
  • Holter monitor. Merupakan pemeriksaan EKG portabel yang dipasang selama 1-2 hari untuk memantau detak jantung saat aktivitas normal, yang mungkin tidak tercatat selama pemeriksaan EKG.
  • Ekokardiogram (echo/USG jantung). USG jantung dilakukan untuk melihat aliran darah di jantung dan bagaimana kontraksi otot jantung saat memompa darah.
  • Rontgen dada. Digunakan untuk memeriksa ada tidaknya masalah pada organ paru yang menyebabkan atrial fibrilasi.
  • Tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari penyebab AFib yang mungkin disebabkan oleh masalah hormon tiroid atau gangguan elektrolit, seperti kalium, kalsium, dan magnesium.

Baca juga: Kenali Kelainan Katup Mitral Jantung yang Bocor atau Rusak

Pengobatan atrial fibrilasi

Pengobatan atrial fibrilasi tergantung dari seberapa lama Anda mengalaminya dan tingkat keparahannya. Atrial fibrilasi dapat berlangsung singkat, atau paroksismal (kurang dari 7 hari), persisten (lebih dari satu minggu), dan permanen.

Atrial fibrilasi paroksismal umumnya dapat membaik dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan khusus. Sementara itu, jenis AFib lainnya perlu pemeriksaan dokter lebih lanjut. 

Berikut ini adalah opsi pengobatan atrial fibrilasi yang dapat direkomendasikan dokter.

  • Obat-obatan untuk mengontrol detak jantung dan mencegah stroke. 
  • Kardioversi. Pengobatan dengan memberikan kejut listrik untuk mengatur ulang irama jantung jadi kembali normal.
  • Ablasi jantung. Prosedur pengobatan atrial fibrilasi yang dilakukan dengan kateter untuk menghancurkan jaringan di jantung dan membuat jaringan parut. Tujuannya untuk menghalangi sinyal listrik yang membuat jantung berdetak terlalu cepat.

Orang yang mengidap fibrilasi atrial memiliki risiko komplikasi berupa stroke dan gagal jantung. Itu sebabnya, penting untuk lakukan deteksi sedini mungkin agar pengobatan bisa segera dimulai. 

Sebagai langkah pencegahan, sekaligus menjaga agar kondisi tidak memburuk, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

  • Makan makanan bergizi
  • Olahraga rutin
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok
  • Menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol normal
  • Batasi atau berhenti konsumsi alkohol
  • Lakukan kebiasaan tidur yang baik

Jika Anda memiliki faktor risiko di atas dan sering mengalami jantung berdebar, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter sedini mungkin. 

Pusat Jantung & Pembuluh Darah Rumah Sakit Mandaya Royal Puri terdiri atas ahli jantung terkemuka di Indonesia. Dengan peralatan medis lengkap dan didukung oleh 15 Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah yang masing-masing memiliki keahlian khusus, akan menangani Anda dalam satu tim. Pemeriksaan Jantung secara komprehensif akan dilakukan untuk mendapatkan akar dari masalah kesehatan jantung Anda.

Jika mengalami gejala gangguan irama jantung atau aritmia, segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan menyeluruh ke  Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Konsultan Arrhythmia dr. Dony Yugo Hermanto, SpJP (K), FIHA, di Pusat Jantung  Pembuluh Darah Anak & Dewasa Mandaya Royal Hospital Puri.

Anda bisa membuat janji temu dengan dokter spesialis jantung terbaik di pusat jantung RS Mandaya Royal lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.

Arthritis

Arthritis adalah kondisi radang pada persendian dengan gejala utama berupa pembengkakan dan nyeri. Radang sendi biasanya menyerang orang berusia 50 tahun atau lebih tua, namun beberapa faktor seperti gaya hidup, cedera, dan riwayat penyakit tertentu, bisa membuat risiko terjadinya radang sendi pada usia muda meningkat

Arthritis bukan hanya merujuk pada satu jenis penyakit tertentu saja. Setidaknya ada lebih dari 100 jenis penyakit radang sendi yang menyerang area persendian, jaringan di sekitar sendi serta jaringan ikat lainnya.

Apa itu arthritis?

Arthritis adalah radang pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kemerahan hingga sendi terasa kaku dan sulit digerakkan. Ada banyak jenis arthritis yang bisa terjadi, namun jenis yang paling sering di antaranya adalah osteoarthritis (pengapuran sendi), rheumatoid arthritis (rematik) dan gout. 

  • Osteoarthritis

Osteoarthritis atau pengapuran sendi adalah penyakit degeneratif yang umumnya terjadi akibat tulang rawan (kartilago) pada persendian mengalami aus dan penipisan akibat pemakaian dalam jangka waktu lama.. Penyakit ini juga membuat ligamen, lapisan lemak, dan jaringan pelapis sendi yang disebut sinovium, rusak. Akibatnya, sendi akan terasa nyeri, bengkak, dan kaku, sehingga sulit digerakkan.

  • Rheumatoid arthritis (RA)

Rematik adalah penyakit autoimun dimana sistem imun mengalami gangguan sehingga menyerang lapisan sinovium. Kondisi ini menyebabkan sendi meradang dan bengkak. Jika tidak segera diatasi, rematik dapat merusak berbagai jaringan sendi.

  • Gout 

Lebih umum dikenal dengan asam urat, penyakit gout adalah radang sendi yang bisa menyebabkan rasa sakit yang kuat. Kadar asam urat yang tinggi dapat mengendap di persendian sehingga menyebabkan sendi bengkak dan terasa sangat nyeri. Seringkali penyakit ini dimulai dengan menyerang sendi ibu jari kaki.

Penyebab arthritis

Penyebab utama radang sendi bervariasi tergantung pada jenis arthritis yang dialami.

  • Osteoarthritis

Pengapuran sendi umumnya terjadi akibat penipisan tulang rawan secara alami seiring bertambahnya usia. Peradangan juga merusak lapisan sendi dan membuat kondisi tulang persendian dan jaringan ikat memburuk. Selain karena faktor usia, cedera dan kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoarthritis. 

  • Rheumathoid arthritis

Rematik disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh atau autoimun yang menyebabkan tubuh justru menyerang jaringan persendian. 

  • Gout

Saat kadar asam urat terlalu tinggi, maka zat ini akan menumpuk di area sendi dan memicu peradangan yang ditandai dengan bengkak serta rasa nyeri yang kuat. Penumpukan asam urat bisa terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin yang berlebihan.

Arthritis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, cedera pada area persendian, peradangan jaringan ikat, dan pertumbuhan tulang berlebih.

Lihat Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Radang Sendi (Arthritis) bersama dr. Ardi Setiawan, Sp.OT(K)

Gejala arthritis

Gejala arthritis yang dirasakan bisa berbeda-beda tergantung jenis penyakit radang sendi yang menyerang.

Secara umum gejala radang sendi termasuk:

  • Rasa nyeri di area persendian
  • Sendi terasa kaku
  • Pembengkakan
  • Tampak kemerahan di area sendi
  • Rentang gerak semakin terbatas

Lokasi gejala dan jenis keluhan yang dirasakan tergantung jenis kondisi arthritis yang dialami.

1. Osteoarthritis

Gejala pengapuran sendi dapat berkembang secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Radang sendi akibat osteoarthritis ditandai dengan:

  • Sendi terasa nyeri saat digerakkan atau setelahnya.
  • Sendi terasa kaku saat bangun tidur atau setelah lama tidak digerakkan.
  • Sendi bengkak
  • Nyeri saat ditekan
  • Sendi berbunyi saat digerakkan.
  • Terbentuk taji tulang (tulang ekstra) yang terasa seperti benjolan keras di sekitar sendi.

2. Rheumatoid arthritis

Gejala rematik sangat bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Kemunculannya juga tidak selalu konstan, dapat hilang timbul atau kambuhan. Biasanya gejala rematik dimulai dari sendi yang paling kecil, seperti sendi jari, sebelum kemudian menyerang persendian lain yang lebih besar.

Penderita rematik mungkin juga merasakan gejala lain di luar gangguan sendi, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Gangguan kesehatan pada mata, kulit, paru-paru, jantung, dan organ lainnya.

3. Gout

Gejala gout dapat muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat sakit. Berikut beberapa kondisi yang bisa dirasakan oleh pengidap radang sendi jenis ini:

  • Seringkali kambuh di malam hari.
  • Rasa nyeri sangat kuat khususnya pada 1 hingga 12 jam pertama.
  • Setelah nyeri berkurang, nyeri bisa tetap bertahan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.
  • Serangan gout selanjutnya dapat bertahan lebih lama dan menyerang lebih banyak persendian.

Diagnosis arthritis

Agar dapat diberikan pengobatan yang tepat, dokter akan mendiagnosis jenis arthritis yang diderita dengan melakukan serangkaian pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes pencitraan dengan rontgen, MRI, CT Scan dan USG
  • Tes darah
  • Tes urin
  • Analisis cairan sendi

Pengobatan arthritis

Arthritis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan radang sendi ditujukan untuk membantu meredakan gejala seperti nyeri dan bengkak sehingga Anda bisa bergerak lebih leluasa.

1. Pemberian obat-obatan

Untuk meredakan rasa nyeri pada radang sendi, dokter dapat memberikan beberapa jenis obat berupa:

  • Antinyeri
  • Antiradang non steroid
  • Pereda iritasi
  • Steroid

Dokter juga akan memberikan obat-obatan sesuai penyebab jenis arthritis yang dialami. Misalnya pada pasien gout, dokter akan memberikan obat penurun asam urat. Sedangkan penderita rematik akan diberikan obat antirematik.

2. Fisioterapi

Beberapa jenis arthritis bisa memperoleh manfaat dari fisioterapi. Rutin berolahraga dapat mengurangi kekakuan dan memperkuat otot-otot di sekitar persendian. Gerakan fisik juga memicu tubuh untuk menghasilkan pereda nyeri alami yang disebut dengan endorphin.

3. Operasi

Jika kondisi radang sendi tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk setelah diberi obat dan menjalani fisioterapi, maka dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan operasi. Jenis operasi arthritis yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Perbaikan sendi

Pada operasi perbaikan sendi, dokter dapat menghaluskan permukaan tulang sendi dan memperbaiki posisinya, sehingga gesekan antara tulang di sendi tidak lagi memicu rasa nyeri dan meningkatkan fungsi sendi. Untuk melakukan operasi ini, dokter dapat menggunakan metode arthroscopy, dimana hanya dibutuhkan sayatan kecil pada sendi.

  • Penggantian sendi (arthroplasty)

Operasi penggantian sendi menjadi pilihan jika telah terjadi kerusakan sendi parah atau nyeri kronis yang tidak kunjung membaik. Dokter akan mengangkat sendi yang rusak dan menggantinya dengan sendi buatan. Jenis operasi ini biasanya dilakukan di lutut atau pinggul.

  • Penggabungan sendi (arthrodesis)

Jenis operasi ini biasanya dipilih untuk pengobatan sendi berukuran kecil, seperti di pergelangan tangan dan kaki serta jari. Dokter akan mengambil ujung-ujung tulang pada sendi tersebut dan menyatukan keduanya hingga akhirnya bisa menyatu menjadi satu tulang yang kaku. 

Baca Juga: Seputar Total Knee Replacement atau Operasi Penggantian Lutut Total

Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala rasa nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada area sendi manapun di tubuh Anda. Kunjungi orthopedic and movement center di rumah sakit Mandaya untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dari skrining awal hingga pengobatan arthritis Anda. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Aritmia

Aritmia adalah kelainan pada irama jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.

Aritmia bisa cukup berat ataupun ringan sampai beberapa orang mungkin tidak menyadari gejalanya.

Namun, kondisi ini mungkin saja menyebabkan masalah kesehatan fatal lainnya, seperti stroke hingga henti jantung. Itu sebabnya, memahami gejala dan penanganannya sangat penting dilakukan.

Apa itu aritmia?

Aritmia adalah gangguan irama jantung yang membuat detak jantung penderitanya terlalu lambat, terlalu cepat, ataupun tidak beraturan.

Normalnya, jantung orang dewasa berdetak sebanyak 60-100 detak per menit. Di luar rentang ini, seseorang bisa dibilang mengalami aritmia.

Meski demikian, dalam beberapa kondisi, sangat normal untuk memiliki detak jantung yang terlalu cepat, misalkan habis berolahraga berat. Bahkan, detak jantung yang terlewat sesekali juga masih dianggap normal.

Anda perlu waspada jika gangguan detak jantung ini terjadi secara berulang bahkan saat beristirahat. Ini bisa menjadi tanda bahwa jantung Anda tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya.

Secara umum, terdapat dua jenis aritmia yang dibedakan berdasarkan cepat lambatnya jantung berdetak, yaitu takikardia dan bradikardia.

  • Takikardia

Takikardia adalah kondisi saat jantung berdetak terlalu cepat, yakni di atas 100 detak per menit. Beberapa jenis takikardia, antara lain:

    • Atrial fibrilasi (AFib)
    • Atrial flutter
    • Takikardia supraventrikular
    • Ventrikular fibrilasi (VFib)
    • Takikardia ventrikular
  • Bradikardia

Bradikardia adalah kondisi saat detak jantung berdetak terlalu lambat, yakni di bawah 60 detak per menit. Beberapa jenis bradikardia, antara lain:

    • Sick sinus syndrome
    • Conduction block

Gejala aritmia

Aritmia tidak selalu menimbulkan gejala. Anda mungkin baru tahu memiliki aritmia secara tidak sengaja saat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan untuk keperluan lain.

Gejala aritmia meliputi:

  • Dada berdebar atau berdegup kencang
  • Detak jantung terasa kencang
  • Detak jantung terasa lambat
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Pingsan
  • Keringat berlebih
  • Kelelahan yang tidak biasa

Baca juga: Screening jantung cegah penyakit jantung koroner?

Penyebab aritmia

Aritmia disebabkan oleh aktivitas sinyal listrik di dalam jantung yang tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, detak jantung jadi tidak teratur.

Selain itu, masalah pada pembuluh darah dan katup jantung juga dapat menyebabkan aritmia.

Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan aritmia:

  • Penyakit arteri koroner
  • Kerusakan jaringan jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Otot jantung melemah (kardiomiopati)
  • Masalah katup jantung
  • Diabetes
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Pernah mengalami serangan jantung sebelumnya
  • Sedang dalam pemulihan usai operasi jantung
  • Sleep apnea
  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Diagnosis

Ada beberapa prosedur pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi aritmia, antara lain:

  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa aktivitas listrik di jantung
  • Holter monitor. Alat EKG portabel yang dipakai seharian atau lebih untuk melihat detak jantung saat beraktivitas.
  • Ekokardiogram (Echo/USG jantung) untuk melihat gambaran jantung dengan gelombang suara.
  • Stress test atau tes treadmill untuk memeriksa apakah aritmia terjadi akibat olahraga atau bukan
  • Tilt table test (tes meja miring) untuk melihat respons jantung dan sistem saraf terhadap perubahan posisi.
  • Kateterisasi jantung untuk melihat kondisi pembuluh darah jantung.

Baca juga: Harga Paket Check Up Jantung di Mandaya Royal Hospital Puri

Pengobatan

Pengobatan aritmia tergantung dari jenisnya, apakah terlalu cepat atau terlalu lambat. 

Biasanya, dokter akan menganjurkan beberapa pilihan pengobatan hanya jika aritmia menyebabkan gejala tertentu atau membuat Anda berisiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan serius lainnya.

Pada awalnya, dokter mungkin akan merekomendasikan pemberian obat-obatan. Apabila pengobatan tidak membuahkan hasil, dokter dapat menganjurkan beberapa prosedur medis.

Berikut ini adalah beberapa prosedur pengobatan aritmia:

1. Ablasi kateter

Apabila aritmia yang Anda alami mengancam kondisi kesehatan, dokter mungkin menganjurkan untuk melakukan ablasi kateter.

Ablasi kateter adalah prosedur memasukkan satu atau beberapa kateter (selang tipis) ke dalam pembuluh darah di jantung. Sensor yang berada di ujung kateter akan menggunakan energi panas ataupun dingin untuk membuat jaringan parut.

Jaringan parut inilah yang akan menghalangi sinyal listrik yang menyebabkan detaknya tidak beraturan dan mengembalikan detak jantung.

2. Pemasangan alat pacu jantung (pacemaker)

Apabila detak jantung lambat (bradikardia) tidak dapat diobati dengan berbagai pengobatan lainnya, dokter spesialis jantung akan merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung.

Alat pacu jantung (pacemaker) adalah alat kecil yang diletakkan di jantung untuk mengontrol detak jantung.

Alat ini akan mengirimkan impuls listrik ke otot jantung untuk mencegah detak jantung terlalu lambat.

3. Terapi Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD)

Alat ini diletakkan di bawah kulit di dekat tulang selangka. ICD nantinya akan mengecek detak jantung Anda secara berkelanjutan, kemudian mengirimkan kejut listrik dengan intensitas rendah atau tinggi untuk mengembalikan detak jantung.

Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan ini jika Anda berisiko tinggi atau mengalami gangguan detak jantung di ruang bawah jantung, seperti takikardia ventrikular atau ventrikular fibrilasi.

4. Kardioversi

Kardioversi dilakukan dengan menempatkan elektroda ke dada untuk memberikan kejut listrik dan mengembalikan detak jantung.

Biasanya, prosedur ini dilakukan apabila obat-obatan dan manuver vagal tidak memberikan hasil yang diharapkan.

Orang yang mengalami aritmia jenis atrial fibrilasi biasanya lebih direkomendasikan melakukan prosedur ini.

5. Operasi bypass jantung

Apabila penyakit arteri koroner adalah penyebab Anda mengalami aritmia, dokter mungkin saja merekomendasikan operasi bypass jantung.

Operasi bypass jantung dilakukan dengan membuat saluran baru di dekat pembuluh darah jantung yang tersumbat agar aliran darah kembali lancar.

Selain beberapa pengobatan di atas, dokter juga akan menganjurkan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup. Hal ini untuk mencegah aritmia kembali lagi setelah prosedur tertentu dilakukan.

Aritmia dalam beberapa kasus tidak membutuhkan pengobatan khusus. Dokter hanya akan memantau kondisi Anda agar tidak memburuk.

Sementara, jika kondisinya cukup berat dokter mungkin akan merekomendasikan menjalankan pengobatan khusus. Maka itu, untuk mengetahui jenis perawatan yang tepat untuk kondisi Anda, cobalah berkonsultasi ke dokter spesialis jantung.

Anda bisa mengunjungi pusat aritmia jantung RS Mandaya Royal untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik. Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

bg-left

dr. Andri Welly. SpOG

Spesialis Kandungan & Kebidanan
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • General Practitioner, Krida Wacana Christian University
  • Program for Obstetricians and Gynecologists, University of Indonesia

Courses & Training

  • Fellowship program on Gynecology Oncology Ultrasonography in Clinica Universidad de Navarra, Pamplona, Spain
  • Fellowship program on Fetomaternal – Neursonography Ultrasonography in CRIFM Clinical Research Institute of Fetal Medicine Pooh Maternity Clinic, Osaka, Japan
  • Elective posting program on Fctomatcmal Ultrasonography in Hara pan Kita Mother and Child Hospital, Jakarta, Indonesia
  • Induksi Ovulasi
  • Induksi Persalinan
  • Konsultasi Kehamilan
  • Konsultasi Laktasi
  • Konsultasi Program Hamil
  • Kuret
  • Melahirkan Normal
  • Operasi Caesar
  • Operasi Kehamilan Ektopik
  • Pemasangan dan Pelepasan IUD
  • Pemeriksaan Kesuburan
  • Pemeriksaan TORCH
  • Suntik KB
  • Implan KB
  • Tes Kehamilan
  • USG 4 Dimensi
  • USG Kehamilan 2D
  • USG Kepala Bayi
  • USG Transvaginal
  • Vaksin HPV

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

Prof. dr. Abdul Kadir Ph.D Sp.THT-KL (K). MARS

Spesialis THT - Kepala Leher
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Pendidikan Kedokteran Univ. Hasanuddin Makassar
  • Doctor Otolaringology Hiroshima University, Jepang
  • Spesialis THT Univ. Hasanuddin Makassar
  • Magister MARS, Pasca Sarjana Univ, Hasanuddin Makassar

Courses & Training

  • Pembicara pada “Seminar Low Back Pain. Makassar, 2 Mei 2009
  • Pembicara pada “Rapat Anggota IDI Cabang Makassar dan Seminar Sehari dengan Tema Kebijakan Pelayanan Kesehatan Primer, Dokter Keluarga dan tata Cara Registrasi STR.”Makassar, 17 April 2010
  • Pembicara pada “Seminar Etika Kedokteran dan Seminar Hukum Kedokteran Kontemporer.” Makassar, 24 April 2010
  • Pembicara pada “Kongres Nasional PERHATI-KL XV.” Makassar, 7-9 Juli 2010
  • Pembicara pada “Simposium Sehari Emergency Obstetri-Gynecology dan Perinatal, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak.” Pinrang, 24 Juli 2010
  • Pembicara “The Symposium on Latest Medical Technology Development and Workshop on Continuing Professional Development.” Makassar, 31 Juli 2010
  • Narasumber pada Pelatihan Keselamatan Pasien, Makassar 16 – 17 Oktober 2010
  • Pembicara pada “Seminar Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Obat.” Makassar, 21 Desember 2010
  • Pembicara pada “Seminar Kesehatan Ilmiah, Sosialisasi P2KB, Program Dokter Internship dan Praktik Dokter Yang Baik Dalam Rangkaian Pelantikan IDI Cabang Barru.” Barru, 8 Januari 2011
  • Pemateri pada “Seminar Manajemen Rumah Sakit dengan Tema Dengan Mengoptimalkan Fungsi Manajemen Kita Wujudkan Rumah Sakit Bertaraf Internasional.” Makassar, 18 Maret 2011
  • Pembicara pada “Makassar Oncology Forum I – Peranan Dokter Umum & Spesialis dalam Deteksi Dini & Tatalaksana Penderita Penyakit Kegangan.” Makassar, 30 April-1 Mei 2011
  • Pembicara pada “Semiloka Gizi Klinik – Peran Strategis Dokter Spesialis Gizi Klinik Menghadapi Tantangan Beban Ganda Masalah Gizi di Rumah Sakit.” Jakarta, 14 Mei 2011
  • Pembicara pada “Pelatihan Deteksi Dini Kanker Nasofaring.” Makassar, 16 Juli 2011
  • Pembicara pada Seminar Manajemen Rumah Sakit “Dengan memaksimalkan fungsi Manajemen Kita Wujudkan Rumah Sakit Bertaraf Internsional”, Makassar 18 Maret 2011
  • Pembicara pada “Lokakarya Penanggulangan HIV/AIDS Bagi Dokter” Makassar, 26November 2011
  • Pembicara pada “Lokakarya Reguler Etika Profesi Dokter Angkatan Ke-X” Makassar, 17 Desember 2011
  • Pembicara pada “Pertemuan Ilmiah Berkala XVII, Reuni Alumni, & HUT LVI Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.” Makassar, 27-29 Januari 2012
  • Pembicara pada “Symphosium of Comprehensive Management on Nutritional Care in Hospital Setting.” Makassar, 2-3 Maret 2012
  • Pembicara pada “Seminar Sehari Pelayanan Sterilisasi Sentral ALKES di Rumah Sakit.”
    Makassar, 7 Maret 2012
  • Pembicara pada Seminar Nasional “Masa Depan Pelayana Kesehatan RS Berbasis Electronic Health System, Makassar 2 Juni 2012
  • Pembicara pada 16th National Congress of Perhati-KL, Medan 12 – 14 Juni 2013
  • Pemateri pada “Pelatihan Advance Cardiac Life Support (ACLS) bagi Perawat.” Makassar, 15-17 Juni 2012
  • Pemateri pada “Pertemuan Ilmiah Nasional VIII PERHATI-KL Manado 2012 – The Multidisciplinary Approaches in Update Ent Head & Neck Surgery Management.” Manado, 27-29 Juni 2012
  • Pemateri pada “Lokakarya Reguler Etika Profesi Dokter Angkatan Ke XII” Makassar, 30 Juni 2012
  • Pembicara pada “Simposium Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian.” Palu, 8 September 2012
  • Pemateri pada Simposium Sehari “Peran Dokter Layanan Primer dalam Menyongsong Era SJSN 2014, Pangkep 19 Oktober 2012
  • Pembicara pada “Pertemuan Ilmiah Tahunan Otologi (PITO) VII.” Makassar, 13-14 September 2012
  • Pembicara pada Seminar Pendidikan Dokter, Pelayanan Kedokteran, Pembiayaan Kesehatan dan Masalah Etik Moral Muktamar Dokter Indonesia XXVIII, Makassar 20 November 2012
  • Pembicara pada “Simposium Permasalahan Aktual.” Makassar, 20 November 2012
  • Pemateri pada Lokakarya Reguler Etika Profesi Dokter Angkatan XIV, Makassar 22 Desember 2012
  • Pembicara pada Seminar Nasional Akreditasi Rumah Sakit “Menyongsong Akreditasi Versi Baru dan Akreditasi Internasional Rumah Sakit, Makassar 13 Januari 2013
  • Pembicara pada Muscab IDI Cabang Makassar, “Dengan semangan Judistira, seluruh Jiwa Raga Dokter Indonesia siap melaksanakan BPJS untuk rakyat”, Makasasr 22 Juni 2013
  • Pemateri pada Workshop “Forum Komite Medik dan Sosialisasi BPJS Kesehatan”, Makassar 21 – 22 September 2013
  • Pembicara pada Simposium dan Workshop Teleconference “Open Heart Surgery”, Makassar, 30 November 2013
  • Pembicara pada Seminar “Strategi Baru Menuju Kebangkitan Kesehatan Bangsa”, Palopo 7 Desember 2013
  • Pemateri pada Workshop INACBGs dan Clinical Pathway PERSI Daerah Sulawesi Selatan, Makassar 20 – 21 Desember 2013
  • Narasumber pada Jumpa Pers tentang BPJS Kesehatan, Makassar 14 Januari 2014
  • Pemateri pada Symposium “Deteksi Dini dan Manajemen Gangguan Komunikasi & Menelan dalam Rangka Optimaslisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional”, Makassar 16 Januari 2014
  • Pembicara pada Talkshow “Jaminan Kesehatan Nasional – Solusi atau Masalah Baru?”, Palopo 15 Maret 2014
  • Pembicara pada Seminar Sehari “Kesiapan RS dalam menyongsong Akreditasi versi 2012 dan Implementasi JKN (INA-CBGS), Watampone 18 April 2014
  • Pembicara pada Seminar Sehari “Peran IDI dalam Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional”, Sinjai 19 April 2014
  • Pemateri pada Lokakarya Reguler Etika Profesi Dokter Angkatan ke XVIII IDI Cabang Makassar, Makassar 26 April 2014
    43. Pembicara pada Seminar Nasional “Perubahan Konsep Manajemen Mutu dan Pemasaran Rumah Sakit di Era JKN”, Makassar 10 Mei 2014
  • Pembicara pada Pertemuan Ilmiah “Peran Gizi Klinik dalam Upaya Memperbaiki Outcome Pasien dan Efisiensi Pembiayaan Rumah Sakit pada Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”, Jakarta 7 – 8 Juni 2014
  • Pembicara pada 20th World Congress on Medical Law, “Doos Health Law Protect Dignity and Save Lives?”, Bali 21 – 24 Agustus, 2014
  • Pembicara pada 9th annual Scientific Otology Meeting 2014 “The Recent and Advanced Updates on Daily Practice in Otology”, Bandung 11 – 13 September 2014
  • Narasumber Workshop Keperawatan “Patient Safety”, Makassar 22 – 24 September 2014
  • Narasumber pada Program Dokter Anda Menyapa, dengan topik “RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai Rujukan Nasional dengan Standar Internasional”, Makassar 16 November 2014
  • Pembicara pada Seminar IDI “Restorasi Hukum Kesehatan Era JKN-BPJS Kesehatan”, Makassar 23 Februari 2014
  • Narasumber Pada Program Acara TVRI Dokter Anda Menyapa dengan Topik : Kesiapan Dokter dan Rumah Sakit Menghadapi MEA 2015, tanggal 04 Januari 2015
  • Narasumber Pada Program Acara TVRI Dokter Anda Menyapa dengan Topik : Sistem Rujukan Berjenjang di Sulsel, tanggal 26 April 2015
  • Pembicara pada seminar “Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan dalam Era JKN”, Kab. Sidrap, 1 Mei 2015
  • Pembicara pada Seminar Akreditasi Rumah Sakit pada Rakor Karumkit TNI AD TA.2015, Makassar 23 – 24 April 2015
  • Pembicara pada Simposium Sehari Standar Akreditasi RS Versi 2012, Jasa Pelayanan dengan Sistem Remunerasi RS, dan Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, Kab. Pangkep 2 Mei 2015
  • Pembicara pada Seminar Mutu dan Keselamatan Pasien dengan topik “Implementasi, Implikasi dan Permasalahan di Rumah Sakit”, Semarang 6 Juni 2015
  • Pembicara Seminar Kesehatan dengan tema Mentoring Pengelolaan Penyakit Kronis Pada Club Risti BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Makassar, tanggal 11 Agustus 2015
  • Pembicara pada Workshop Akreditasi Laboratorium Klinik, Makassar 19 – 21 Agustus 2015
  • Pembicara pada Pertemuan Ilmiah Nasional IX Perhati-KL “Environmental Health in Ear Nose Throat – Head & Medicine”, Malang tanggal 20 – 22 Agustus 2015
  • Pembicara Seminar dan Workshop Penatalaksanaan Diabetes Mellitus dengan tema Peningkatan Kompetensi Dokter Layanan Primer Untuk Optimalisasi Mutu Pelayanan di FKTP, tanggal 31 Agustus 2015-01 September 2015.
  • Pembicara “International Session” And in recognition of his outsanding contribution to 54th Annual Meeting of Japanese Rhinologic Society, Oktober 2015
  • Pembicara Seminar Kesehatan dengan tema Peningkatan Kompetensi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Pengelola Prolanis, BPJS Kesehatan Cabang Makassar, tanggal 07 November 2015
  • Moderator Kegiatan Jambore Pelayanan Primer Divisi Regional IX Tahun 2015 dengan tema Melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental “Pelayanan Primer Kuat, Indonesia Sehat, tanggal 9-12 November 2015
  • Pembicara Simposium Deteksi Dini Tuli Kongenital Pada Bayi Baru Lahir Untuk Bidan di Makassar, tanggal 10 Desember 2015
  • Instruktur TBD on 1st Makassar Early Hearing Detection & Intervention Multi Disciplinary Symposium & Workshop, tanggal 11-13 Desember 2015
  • Pembicara Seminar Sehari Deteksi Dini Ketulian Menyongsong Masa Depan Gemilang Bayi Baru Lahir Tuli, tanggal 30 Maret 2016
  • Pembicara acara Semiloka Teaching Hospital Expo 2016, Sinkronisasi Pendidikan Profesi Subspesialis di Rumah Sakit Pendidikan Untuk Mencapai Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien, tanggal 23 April 2016
  • Narasumber pada seminar Menuju Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut Tahun 2030, tanggal 14 Mei 2016
  • Narasumber pada Pelantikan Pengurus PERSI Daerah Sulawesi Selatan, Seminar JKN dan Peningkatan Mutu Rumah Sakit “Integrasi Pelayanan JKN dan Implementasi Standar Akreditasi Dalam Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit,
    tanggal 13-14 Mei 2016
  • Pembicara The 3rd National Conference on Health Promoting Hospitals Indonesia and The Global Green & Healthy Hospitals Asia Conference, tanggal 3-5 Agustus 2016
  • Pembicara Workshop Timpanomastoidektomi Pada Pasien Otitis Media Supuratif Kronik, 28 Agustus 2016
  • Pembicara Seminar Sehari Kosmetik & Kecantikan, tanggal 7 Oktober 2016
  • Pembicara pada Acara Sulawesi Seminar & Workshop in Aesthetic Medicine Raiating Wellness as Beauty inside out, tanggal 21-23 Oktober 2016
  • Pembicara Symposium Novel Immunotherapy as a Promising CancerTreatment, tanggal 29 Oktober 2016
  • Pembicara pada acara Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Pendengaran Pada Bayi Baru Lahir (Ketulian Kongenital) Bagi Para Bidan dan Perawat, tanggal 09 November 2016
  • Pembicara in The 1st International Conference on Hospital Administration, Jakarta Agustus 2016
  • Pembicara Workshop Timpanomastoidektomi Pada Pasien Otitis Media Supuratif Kronik, tanggal 28 Agustus 2016
  • Pembicara simposium Current Updates in Detection and Treatment of Otorhinolaryngology Head and Neck Cancer, tanggal 15 Desember 2016
  • Instruktur Workshop Temporal Bone Dissection And Live Demo Operation, tanggal 16-17 Desember 2016
  • Pembicara Pain and Woud Cancer in Palliative Care RS Kanker Dharmais Jakarta, tanggal 17-18 Desember 2016
  • Pembicara Seminar & Workshop Strategi Mensukseskan Pelayanan BPJS, tanggal 20-21 Januari 2017
  • Pembicara The 5th Congress of Asian Society of Head and Neck Oncology (ASHNO), tanggal 23-25 Maret 2017
  • Moderator Conjuction Program Dharmais NCC-ACS-ISHOMA, tanggal 7-9 April 2017
  • Host pada acara Sarasehan Nasional, tanggal 11-12 Mei 2017
  • Pembicara Simposium Ilmiah oleh IDI Cab.Sulselra tanggal 10 Mei 2017
  • Moderator Symposium The 11th Scientific Otology Meeting Find a New Global Paradigm in Holistic Approach in Otology, tanggal 11-13 Agustus 2017
  • Pembicara Symposium The 11th Scientific Otology Meeting Find a New Global Paradigm in Holistic Approach in Otology, tanggal 11-13 Agustus 2017
  • Narasumber pada Seminar Nasional PERSI XV tanggal 18 – 21 Oktober 2017, JCC Jakarta
  • Narasumber pada Asia National Cancer Center Aliance Meeting, Oktober 2017
  • Pembicara Kegawatan Onkologi, tanggal 24 Oktober 2017
  • Pembicara Seminar Pain Manajemen Pelayanan Bebas Nyeri di Rumah Sakit, tanggal 29 Oktober 2017

https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=3dhSgEQAAAAJ

  • BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry)
  • Bedah THT
  • Konsultasi THT
  • Endoskopi Telinga
  • Irigasi Telinga
  • Tes Pendengaran

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

Prof. DR. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP

Spesialis Penyakit Darah & Onkologi Medik, Penyakit Dalam
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia, English

Educational Background

  • Doctoral Degree in Medicine, Faculty Medicine, University of Indonesia
  • Consultant in Hematology & Medical, Faculty of Medicine, University of Indonesia
  • Internal Medicine, Faculty of Medicine, Univeristy of Indonesia
  • Medical Doctor, Faculty of Medicine, University of Indonesia

Courses & Trainings

  • Mixed Lymphocyte Culture Laboratory Center National, Paris, France
  • Hematology Update Course. Dutch Postgraduate
  • Short Course in Onclology, MD Anderson Cancer Cent, Houston, Texas
  • Trainino in Cvtooenetics. St. Mncent Hosoital, Melbourne, Australia
  • UICC Advanced Clinical Ondology Course, Jakarta
  • Advance Postgraduate Course in Oncology, Jakarta

https://scholar.google.com/citations?user=vzfKrdAAAAAJ&hl=id&oi=ao

  • Cemotherapy
  • Immunotherapy
  • Targeted Therapy
  • Bone Marrow Transplant
  • Car T Cell Therapy

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Abdul Rachman, Sp.B (K) Onk

Spesialis Bedah Onkologi
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Trisakti
  • Bedah Umum, Universitas Indonesia
  • Spesialis Bedah Onkologi, Universitas Indonesia

Courses & Training

  • Workshop Minimal Invasive Surgery, RFA and VABB, Dharmais National Cancer Hospital
  • workshop on Evidence Based Medicine
  • Workshop Oncoplasty, Microsurgery in Management of Cancer, RS Dharmais
  • Laparoscopic in Breast Cancer, Reconstruction with Implant, National Cheng Kung University Hospital
  • In House Training, Transoral Endoscopic Thyroidectomy Approach, Ciptomangunkusumo Hospital
  • Workshop “Oncoplasty Breast Surgery” 24th Annual Scientific Meeting The Indonesian Society of Surgical Oncology
  • Workshop IV: Penatalaksanaan Wound Toilet dengan Modern Dressing
  • Workshop III: Edema Paru Kenali Kondisinya, Selamatkan Pasiennya
  • Workshop: 4th Jakarta Oncology forum 2017 Endoscopic Retroauricular Thyroidectomy
  • Banten Thyroid Summit 2016
  • Endoskopi untuk Diagnosis dan Terapi Pada Kanker Kepala Leher
  • FNAB pada Thyroid
  • The 26th Basic Laparoskopic Course
  • Ewing Sarcoma Extrasceletal Tounge; Case report; Presented at: The 14th Annual Scientific Meeting of Indonesian Surgeons Association (PIT IKABI XVIII) – Makasar 2006
  • Colon Interposition in Oesophageal Atresia; Case report; Presented at: The  16th Annual Scientific Meeting of Indonesian Surgeons Association (PIT IKABI XVIII) – Surabaya 2008
  • Epidemiology of Burn Injury in Burn Care Unit Cipto Mangunkusumo Hospital from January 2007 to December 2008, Jakarta; Presented at PIT PERAPI, Malang 2009
  • Salah satu editor buku
  • Operasi Pengangkatan Tiroid Total
  • Operasi Pengangkatan Tiroid Parsial
  • Operasi Benjolan Payudara (Lumpectomy)
  • Operasi Kanker Payudara

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes