fbpx

Abses otak

Apa itu abses otak?

Abses otak adalah pembengkakan berisi nanah di dalam otak. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bakteri atau jamur memasuki jaringan otak setelah infeksi atau cedera kepala parah. 

Ketika infeksi menyerang bagian otak, peradangan terjadi saat tubuh mencoba melawannya. Limbah dari sistem imun yang melawan infeksi (termasuk sel mati, bakteri, atau jamur) terkumpul di area otak. Hasilnya, jaringan bisa tumbuh di sekitar kumpulan limbah (nanah) dan membentuk abses.

Abses dapat membengkak dan menekan otak. Kondisi ini adalah keadaan darurat medis dan bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani. 

Gejala abses otak

Gejala dari kondisi ini bisa meliputi:

  • Sakit kepala
  • Perubahan kognitif (kebingungan, kesulitan berpikir, atau memproses informasi)
  • Mati rasa, lemah, atau lumpuh di bagian tubuh
  • Perubahan sensasi
  • Kesulitan berbicara dan berbahasa
  • Perubahan penglihatan
  • Demam
  • Kejang
  • Mual dan muntah
  • Leher kaku

Gejala dapat terjadi tiba-tiba atau berkembang selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, segera kunjungi rumah sakit segera. 

Penyebab abses otak

Terdapat 3 cara utama kondisi ini bisa terjadi, yaitu:

  • Infeksi di bagian lain tengkorak, seperti infeksi telinga, sinusitis, atau abses gigi, yang dapat menyebar langsung ke otak.
  • Infeksi di bagian tubuh lain, misalnya infeksi yang menyebabkan pneumonia menyebar ke otak melalui darah.
  • Trauma, seperti cedera kepala yang menyebabkan tengkorak retak, sehingga bakteri atau jamur dapat masuk ke otak.

Selain itu, berikut adalah beberapa faktor risiko abses otak:

  • Mengidap kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Mengidap kanker
  • Mengidap penyakit jantung bawaan
  • Mengonsumsi obat imunosupresan (seperti kortikosteroid atau kemoterapi)

Diagnosis abses otak

Dokter akan mendiagnosis abses otak setelah pemeriksaan dan pengujian neurologis. Pemeriksaan ini akan menunjukkan bahwa pasien mengalami peningkatan tekanan di dalam tengkorak dan akibatnya otak tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Untuk memastikan diagnosis, dokter bisa melakukan beberapa tes, seperti:

  • Tes darah 
  • Tes pencitraan (MRI dan/atau CT scan)
  • Elektroensefalogram (EEG)
  • Biopsi jarum dapat mengidentifikasi penyebab dan jenis infeksi untuk membantu dokter mengobatinya

Pengobatan abses otak

Abses otak adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera. Pengobatannya meliputi: 

  • Obat-obatan

Dokter bisa memberikan obat antibiotik atau antijamur untuk mengobati abses. Pasien perlu meminum obat antibiotik setidaknya selama 4-8 minggu. Pasien mungkin juga memerlukan pil air (diuretik) untuk mengurangi cairan dalam tubuh, obat antikejang untuk menangani kejang, atau steroid untuk mengurangi pembengkakan. 

  • Operasi

Dokter akan membuka tengkorak untuk mengeluarkan dan mengangkat abses. Dokter akan mengirimkan sampel cairan abses ke laboratorium untuk mencari tahu penyebabnya. Pasien perlu meminum obat antibiotik atau antijamur saat tim laboratorium mengidentifikasi penyebabnya setelah operasi. 

Dokter juga bisa melakukan tindakan awake brain surgery (operasi otak dalam kondisi pasien sadar), khususnya jika abses otak terletak di bagian otak yang mengontrol bicara, gerakan, atau penglihatan. 

Selain itu, dokter pun dapat merekomendasikan operasi Endoscopic Endonasal Transsphenoidal Surgery (EETS), yang merupakan operasi untuk menangani abses otak melalui hidung, tanpa membuka tempurung kepala. 

  • Aspirasi jarum

Tes pencitraan, seperti MRI atau CT scan, membantu dokter untuk mencapai abses di dalam otak. Dokter akan menggunakan jarum untuk menyedot isi abses dan terkadang menyuntikkan obat ke dalam abses untuk mengecilkannya. 

Abses otak bukanlah kondisi yang bisa disepelekan. Jika Anda mengalami gejala-gejala abses otak di atas, segeralah datang ke rumah sakit agar bisa ditangani dengan cepat oleh dokter. 

Punya pertanyaan lain tentang kondisi ini atau otak secara umum? Jangan ragu untuk datang ke Mandaya Royal Hospital Puri. Rumah sakit kami dilengkapi dengan teknologi medis yang modern, serta tim dokter spesialis yang berpengalaman. 

Gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Aneurisma

Apa itu aneurisma?

Aneurisma adalah kondisi medis yang mengacu pada melemahnya dinding arteri sehingga menyebabkan tonjolan di pembuluh darah arteri. Sebagian besar kasus aneurisma tidak menunjukkan gejala dan tidak berbahaya. Namun, pada tahap yang lebih parah, benjolan tersebut  bisa pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam nyawa. 

Aneurisma diklasifikasikan berdasarkan lokasinya di dalam tubuh. Arteri otak dan jantung adalah dua lokasi paling umum dari kasus aneurisma serius. 

Tonjolan akibat aneurisma memiliki dua bentuk utama, yaitu aneurisma fusiform yang menonjol di semua sisi pembuluh darah, dan aneurisma sakular yang menonjol hanya di satu sisi. Risiko pecahnya aneurisma juga tergantung pada ukuran tonjolan. 

Berikut adalah jenis-jenis aneurisma yang patut diwaspadai:

1. Aneurisma otak

Aneurisma pada pembuluh darah otak yang pecah dapat berakibat fatal dalam waktu 24 jam. Sekitar 40 persen kasus aneurisma otak berakibat fatal. Sementara, sekitar 66 persen pasien yang selamat biasanya mengalami gangguan atau kecacatan neurologis. 

Perlu diketahui, aneurisma serebral yang pecah merupakan penyebab paling umum dari jenis stroke yang dikenal sebagai perdarahan subaraknoid (subarachnoid hemorrhage).

2. Aneurisma aorta

Aorta adalah arteri besar yang dimulai di ventrikel kiri jantung dan melewati rongga dada serta perut. Diameter normal aorta adalah antara 2-3 centimeter (cm), tetapi dapat membengkak sampai lebih dari 5 cm akibat aneurisma. 

Aneurisma aorta yang paling umum adalah aneurisma aorta abdominal (AAA). Ini terjadi di bagian aorta yang melewati perut. 

Aneurisma jenis AAA bisa menjadi fatal secara cepat. Pasien yang berhasil selamat dari jenis aneurisma ini memiliki peluang 50 persen untuk bertahan hidup secara keseluruhan setelah dipindahkan ke rumah sakit. 

Jenis aneurisma aorta lainnya adalah aneurisma aorta toraks atau thoracic aortic aneurysm (TAA). Jenis aneurisma ini memengaruhi bagian aorta yang melewati dada. 

3. Aneurisma perifer

Aneurisma perifer adalah jenis aneurisma yang terjadi di arteri perifer. Jenis-jenis aneurisma perifer meliputi:

  • Aneurisma poplitea: Aneurisma ini terjadi di belakang lutut. Ini adalah jenis aneurisma perifer yang paling umum.
  • Aneurisma arteri limpa: Jenis aneurisma ini terjadi di dekat limpa. 
  • Aneurisma arteri mesenterika: Aneurisma ini memengaruhi arteri yang mengangkut darah ke usus. 
  • Aneurisma arteri femoralis: Jenis aneurisma ini memengaruhi arteri femoralis yang berada di dekat selangkangan.
  • Aneurisma arteri karotis: Aneurisma yang terjadi di bagian leher.
  • Aneurisma viseral: Jenis aneurisma yang menyebabkan tonjolan pada arteri yang memasok darah ke usus atau ginjal. 

Aneurisma perifer lebih jarang pecah jika dibandingkan dengan aneurisma aorta. 

Gejala aneurisma

Aneurisma yang terjadi di dekat permukaan tubuh dapat menunjukkan tanda-tanda pembengkakan dan rasa nyeri. Selain itu, massa berukuran besar juga bisa muncul. Gejala aneurisma bisa bervariasi, tergantung di mana lokasinya. 

Gejala aneurisma otak

Gejala dari pecahnya aneurisma serebral atau otak dimulai dengan sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba dan menyiksa. Gejala lainnya meliputi:

  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mual dan muntah
  • Hilang kesadaran.

Gejala aneurisma aorta

Gejala aneurisma aorta bergantung pada lokasinya. Sebagai contoh, gejala dari aneurisma aorta toraks atau TAA adalah sebagai berikut:

  • Nyeri dada tiba-tiba dan parah
  • Nyeri punggung tiba-tiba
  • Penurunan tekanan darah yang signifikan
  • Mati rasa pada anggota badan.

Sementara, aneurisma aorta perut atau AAA memiliki gejala-gejala yang meliputi:

  • Rasa nyeri tiba-tiba dan parah di perut atau punggung bawah
  • Detak jantung cepat
  • Pusing atau pening
  • Sesak napas
  • Keringat dingin.

Gejala aneurisma perifer

Gejala aneurisma perifer juga bervariasi, tergantung dari jenisnya. Misalnya, gejala aneurisma mesenterika meliputi sakit perut, pingsan, atau merasa kenyang secara cepat setelah makan. 

Sedangkan gejala aneurisma perifer pada kaki di antaranya nyeri kaki yang muncul secara tiba-tiba, kelemahan atau mati rasa pada kaki, hingga jari kaki yang nyeri atau berubah warna. 

Penyebab aneurisma

Penyebab aneurisma belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemunculan kondisi medis ini, seperti: 

1. Penyakit aterosklerosis

Penyakit aterosklerosis bisa menyebabkan aneurisma aorta. Orang dengan penyakit aterosklerosis memiliki penumpukan plak di arteri mereka. Plak adalah zat keras yang terdiri dari kolesterol, lemak, atau zat lainnya yang bisa merusak arteri dan mencegah darah mengalir dengan bebas. 

2. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat memicu aneurisma. Kekuatan darah saat mengalir melalui pembuluh darah diukur dari seberapa besar tekanan yang diberikannya pada dinding arteri. Jika tekanannya meningkat di atas normal, hal ini bisa memperbesar atau melemahkan pembuluh darah. 

Tekanan darah untuk orang dewasa dianggap normal jika berada pada rentang nilai 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. 

3. Faktor risiko lainnya

Jenis aneurisma yang bisa terjadi pada seseorang bergantung pada faktor risiko tertentu. Pria lebih mungkin menderita aneurisma dibandingkan wanita. Orang berusia 65 tahun ke atas juga berisiko lebih tinggi mengidapnya. Faktor-faktor lainnya meliputi:

  • Pola makan tinggi lemak dan kolesterol
  • Riwayat keluarga dengan kondisi jantung, termasuk penyakit jantung dan serangan jantung
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kehamilan, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya aneurisma limpa. 

Diagnosis aneurisma

Alat diagnostik yang digunakan untuk menemukan kerusakan arteri sering kali bergantung pada lokasi masalah. 

Sebagian besar aneurisma serebral terdiagnosis secara tidak sengaja, misalnya saat prosedur pemindaian otak. Jika ini kasusnya, dokter akan merujuk pasien ke dokter spesialis, seperti ahli bedah kardiotoraks atau vaskular. 

Di samping itu, CT scan dan USG adalah tes pencitraan yang umum digunakan untuk mendiagnosis atau menemukan ketidakteraturan pembuluh darah. CT scan menggunakan sinar-X untuk memeriksa bagian tubuh. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi pembuluh darah, termasuk penyumbatan, tonjolan, dan titik lemah yang mungkin ada di dalam pembuluh darah. 

Pengobatan aneurisma

Jika dokter menemukan bahwa pasien memiliki aneurisma yang tidak pecah, mereka akan memantau kondisi pasien dengan seksama. Tujuan perawatan adalah untuk mencegah aneurisma agar tidak pecah. 

Tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran aneurisma, perawatan dari kondisi ini dapat mencakup pengobatan atau pembedahan. Dokter bisa memberikan obat untuk meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, atau mengendalikan kolesterol. Perawatan ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan aneurisma dan mengurangi tekanan pada dinding arteri. 

Sementara itu, aneurisma berukuran besar yang berisiko pecah mungkin memerlukan pembedahan. Pasien juga memerlukan pembedahan jika aneurisma pecah. Jenis pembedahannya meliputi:

  • Endovascular aneurysm repair (EVAR)

Selama operasi endovaskular, dokter memasukkan kateter (tabung tipis) ke dalam pembuluh darah. Melalui kateter, dokter bedah memasukkan cangkok (bagian dari tabung khusus) untuk memperkuat atau memperbaiki arteri. 

Untuk aneurisma toraks, prosedur ini disebut thoracic endovascular aneurysm repair (TEVAR). Jika dokter beda harus membuat cangkok dengan bukaan khusus, prosedur yang mungkin direkomendasikan adalah fenestrated endovascular aneurysm repair (FEVAR).

  • Operasi terbuka

Dalam beberapa kasus, dokter bedah dapat melakukan cangkok atau mengangkat aneurisma melalui sayatan (operasi terbuka).

  • Digital subtraction angiography (DSA)

Melalui prosedur digital subtraction angiography (DSA), dokter dapat melakukan penggulungan endovaskular, pemotongan mikrovaskular, dan embolisasi kateter. 

Penggulungan endovaskular menangani aneurisma serebral. Dokter bedah memasukkan beberapa gulungan (spiral kawat platinum) melalui kateter untuk mengemas aneurisma. Ini dapat mengurangi aliran darah ke aneurisma dan menghilangkan risiko pecah. 

Pemotongan mikrovaskular dilakukan untuk mengatasi aneurisma serebral. Dokter bedah menempatkan klip logam di dasar aneurisma untuk memutus suplai darah. 

Sementara, embolisasi kateter memutus suplai darah ke aneurisma. Dokter bedah memasukkan kateter ke dalam arteri yang terdampak, kemudian menggunakan tabung untuk menempatkan obat atau agen embolik yang bisa mencegah perdarahan. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi langsung dengan dokter terkait aneurisma, jangan ragu untuk mengunjungi Pusat Tumor Otak dan Aneurisma Mandaya untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Ataksia

Ataksia adalah salah satu kelainan saraf langka yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan koordinasi dan sulit mengendalikan gerakan otot. Akibatnya, mereka akan mengalami masalah keseimbangan dan bergerak secara kikuk. Selain masalah gerak tubuh yang kurang terkoordinasi, orang yang mengalami ataksia juga bisa mengalami masalah berjalan, berbicara, dan gerakan mata.

Ataksia dapat terjadi sebagai kondisi tunggal ataupun sebagai gejala dari penyakit saraf lainnya. Tergantung apa penyebabnya, kondisi ini mungkin dapat disembuhkan.

Jenis Ataksia

Terdapat beberapa penyebab ataksia tergantung dari area yang mengalami kerusakan, yaitu:

  1. Ataksia serebral: Jenis ataksia yang paling umum karena terjadi kerusakan pada otak kecil.
  2. Ataksia sensorik: Jenis ataksia yang terjadi akibat kerusakan saraf perifer atau sumsum tulang belakang sehingga mengganggu kemampuan tubuh merasakan posisi dan gerak. Orang yang mengalami ataksia sensorik sering merasa limbung saat berjalan.
  3. Ataksia vestibular: Ataksia disebabkan oleh masalah sistem vestibular, yakni sistem yang bertugas menjaga keseimbangan tubuh yang ada di telinga bagian dalam. Selain kehilangan orientasi, orang yang mengalami ataksia jenis ini juga dapat mengalami pusing berputar.

Penyebab Ataksia

Penyebab utama ataksia adalah adanya kerusakan pada bagian otak yang bernama cerebellum, alias otak kecil. Ini adalah bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi gerak. 

Kerusakan ini dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:

  • Ataksia genetika: Terjadi karena mutasi genetik yang diturunkan dalam keluarga
  • Ataksia sporadis: Ataksia yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya karena degenerasi otak ataupun mutasi gen secara tiba-tiba
  • Ataksia yang didapat (acquired) akibat kondisi yang menyebabkan kerusakan otak, seperti infeksi tertentu, penyalahgunaan alkohol, stroke, cedera otak, atau tumor otak.

Gejala Ataksia

Gejala ataksia biasanya bervariasi tergantung dari jenis yang dialaminya. Namun, secara umum, gejala ataksia adalah:

  • Kesulitan berjalan dan menjaga keseimbangan
  • Tremor atau gemetar pada tangan
  • Kesulitan berbicara atau suara yang tidak jelas
  • Masalah koordinasi tangan 
  • Berjalan limbung atau dengan kaki yang terbuka lebar
  • Memiliki masalah motorik halus, seperti kesulitan menulis, mengancing baju, dan makan
  • Gerakan mata yang tidak terkontrol
  • Kesulitan menelan (disfagia)

Gejala ataksia biasanya dapat memburuk dari waktu ke waktu. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup yang signifikan.

Bisakah Ataksia Disembuhkan? 

Sayangnya, ataksia terutama yang diturunkan atau akibat genetik tidak dapat disembuhkan. Namun, beberapa jenis ataksia bisa diatasi dengan mengobati penyebabnya. Misalnya, jika ataksia terjadi karena kekurangan vitamin tertentu, seperti vitamin B12, pemberian vitamin ini dapat membantu menghilangkan gejalanya.

Diagnosis 

Untuk mendiagnosis ataksia, dokter spesialis saraf dapat melakukan beberapa pemeriksaan. Dokter saraf juga dapat bekerja sama dengan dokter spesialis THT untuk mencari tahu penyebab masalah keseimbangan yang Anda alami untuk memastikan diagnosis.

Terdapat beberapa tes penunjang yang dapat dilakukan, seperti:

  • CT scan atau MRI otak
  • Tes darah untuk melihat paparan racun yang mungkin menyebabkan ataksia
  • Tes urine
  • Tes genetik
  • Pungsi lumbal
bg-left

dr. Anggi Aviandri P, Sp.KJ

Spesialis Psikiatri
Lokasi Mandaya Karawang
Bahasa Indonesia, English

Program Profesi Dokter Universitas Krida Wacana, Jakarta Barat Januari, 2016
Program Pendidikan Dokter Spesialis. Ilmu Kedokteran Jiwa Universitas Indonesia, Jakarta Pusat, 2024

Lokasi Utama

Mandaya Karawang

Jl. Arteri Tol Karawang Barat, Teluk Jambe, Sukamakmur, Telukjambe Timur, Sukamakmur, Kec. Telukjambe Tim., Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361

Appointment +62267-8643-000
bg-left

dr. Agnita Irawaty, SpPD

Spesialis Penyakit Dalam
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Dokter Umum, Universitas Tarumanegara Jakarta
  • Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Universitas Sam Ratulangi Manado

Courses & Training

  • Workshop Evaluasi Implementasi Formularium Nasional di RS dan Puskesmas, 2023
  • Simposium East Indonesia Endometabolic XV, 2023
  • Speaker Development Program Comprehensive Approach for Adult With T2DM with Insulin Therapy IMPROVE, 2023
  • Kongres Nasional XVIII Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2022
  • Manado Respirology and Critical Care Annual Meeting (MORCAM) 2022 “Recent Update in Optimizing Pulmonary Disease Management”, 2022
  • Jakarta Antimikrobal Update, 2022
  • Hematology-medical Oncology in Daily Practice, 2022
  • Comprehensive update on managing diabetes education to protect tomorrow, 2022
  • Webinar Perkembangan Terkini Diagnosis dan Tatalaksana Crohn’s Disease, 2022
  • Pelatihan Ultrasonografi (USG) Tahap 2, 2022
  • Pelatihan Ultrasonografi (USG) Tahap 1, 2019
  • Advanced Trauma Life Support, 2016
  • Advanced Cardiac Life Support, 2016
  • Emergency Electrocardiography Course, 2011

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

dr. Alexander, Sp.JP

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
  • Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Universitas Padjadjaran

Job Experiences

  • RS Angkatan Darat Tk IV, Singaraja
  • RS Siloam Dhirgasurya, Medan
  • RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta
  • RS Mandaya, Karawang
  • Pemeriksaan dan Konsultasi Jantung
  • Angiografi Koroner
  • Cath Lab
  • Ekokardiografi
  • Elektrokardiogram (EKG)
  • Kardioversi
  • Kateterisasi Jantung
  • Pemasangan Stent Jantung
  • Stress Test
  • CTG (Cardiotocography)

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
bg-left

Aretha Ever Ulitua, M.Psi., Psikolog

Spesialis Psikolog
Lokasi Mandaya Royal Puri
Bahasa Indonesia

Educational Background

  • Bachelor of Psychology, Diponegoro University
  • Master Profession of Clinical Psychology, Tarumanegara University

Courses & Training

  • Everyday Parenting: The ABCsof Child Rearing authorized by Yale University and Offered Through Coursera

https://www.researchgate.net/profile/Aretha-Ulitua

  • Assessment & Diagnosis
  • Child and Adolescent Psychology
  • Counseling & Pscyhotherapy
  • Clinical Report Writing
  • Psychological Assessment Tools
  • Observational & Interviewing
  • Telepsychology
  • Research Methodology

Lokasi Utama

Mandaya Royal Puri

Jl. Metland Boulevard Lot. C-3 Metland Cyber City Puri, RT.001/RW.002, Parung Jaya, Kec. Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten 15159

Appointment +6221 5092 8888
Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes