Pernah merasa jantung berdetak tidak beraturan? Jika iya, mungkin Anda mengalami aritmia alias gangguan irama jantung. Normalnya, jantung berdetak 60-100 kali per menit. Saat jantung berdetak lebih lambat dari normal, disebut sebagai bradikardia, sementara saat detaknya lebih cepat dari normal, disebut sebagai takikardia. Tidak hanya ada kelainan frekuensi, orang dengan kondisi ini juga biasanya merasa detak jantungnya tidak beraturan.
Aritmia bisa disembuhkan dengan berbagai cara, tergantung kondisi. Salah satunya adalah dengan ablasi jantung. Ablasi merupakan salah satu pilihan pengobatan aritmia jenis takikardia. Pada tindakan non bedah ini, dokter akan memblokir listrik berlebih di area jantung yang bermasalah, yang menyebabkan jantung berdetak tidak beraturan.
Contents
Ablasi 3D di Mandaya Royal Hospital Puri
Salah satu jenis kondisi aritmia takikardi bernama atrial fibrilasi adalah yang paling umum dialami. Bahkan, di Indonesia sendiri jumlah pengidapnya diperkirakan mencapai tiga juta orang. Padahal, jumlah dokter spesialis jantung subspesialis aritmia di negara ini masih sangat terbatas, yaitu sekitar 40 orang, salah satunya adalah dr. Sebastian Andy Manurung, Sp. JP, Subsp. Ar(K), FIHA yang praktik di Mandaya Royal Hospital Puri.
Dokter Sebastian merupakan bagian dari Pusat Jantung Mandaya dan Pusat Aritmia Mandaya yang memiliki 15 dokter spesialis berpengalaman dan teknologi medis terbaru untuk mendukung pelayanan optimal bagi setiap pasien. Dokter yang sudah melewati berbagai pelatihan di luar negeri ini punya banyak pengalaman dalam menangani pasien dengan gangguan irama jantung menggunakan metode ablasi, termasuk ablasi jantung 3D.
“Kateter ablasi secara garis besar ada dua teknologi yang kami pakai, yaitu yang 2D (konvensional) dan 3D. Dengan adanya 3D, tentunya sangat mengarahkan kita sebagai dokter dan operator untuk mencari (mapping) lokasi atau sumber kelainan irama jantung dengan lebih precise dan tepat,” jelas dr. Sebastian.
Ablasi jantung 3D adalah salah satu teknologi medis terbaru. Berbeda dari seri sebelumnya, teknologi tiga dimensi yang ada saat ini memungkinkan alat menghasilkan gambaran struktur jantung secara lebih rinci selama prosedur berlangsung, begitu juga dengan lokasi kerusakan yang perlu diperbaiki.
Setelah menjalani ablasi jantung, gejala-gejala yang berbahaya dan mengganggu keseharian seperti nyeri dada, sesak napas berat yang terasa seperti sedang tenggelam, sulit bernapas saat sedang lapar dan sebelum tidur atau bahkan saat sedang beristirahat, bisa mereda. Ingat bahwa pengidap aritmia, terutama jenis atrial fibrilasi punya risiko sangat tinggi terkena stroke. Jadi, pengobatan harus segera dilakukan.
“Kateter ablasi ini salah satu jawaban dari penanganan pasien-pasien aritmia karena memberikan harapan yang sangat baik. Sekitar 93% sampai 95% benar-benar sembuh total, tanpa ada rekurensi atau tanpa ada kekambuhan kembali. Tentunya ini sangat baik pada pasien-pasien yang memilih untuk tidak minum obat seterusnya, tentunya terapi kateter ablasi ini adalah jawaban bagi para penderita aritmia,” ucap dr. Sebastian.
Pusat Aritmia Mandaya layani tindakan ablasi jantung 2D, 3D, dan PFA
Di Mandaya Royal Hospital Puri, prosedur ablasi jantung sudah didukung oleh teknologi yang modern serta tim dokter spesialis yang berpengalaman di bidangnya. Prosedur ablasi jantungnya pun relatif singkat, sehingga tidak perlu waktu lama bagi Anda untuk kembali beraktivitas seperti biasa.
Tidak hanya ablasi jantung 3D saja, Pusat Aritmia Mandaya juga melayani tindakan ablasi jantung 2D dan ablasi jantung metode PFA. Jenis ablasi jantung metode PFA dilakukan untuk mengatasi aritmia tipe atrial fibrilasi dengan memanfaatkan energi listrik untuk memperbaiki kerusakan sistem listrik jantung.
View this post on Instagram
Tidak seperti ablasi jantung 2D dan 3D yang masih menggunakan kateter single point, ablasi jantung metode PFA sudah menggunakan kateter multipoint yang bisa memperbaiki 5 titik sekaligus, sehingga durasi prosedurnya menjadi lebih singkat dan efektif.
“Pada PFA, kateter yang digunakan multipolar, sehingga dapat sekaligus menghantarkan energi pada waktu yang bersamaan. Karena target jaringannya lebih selektif dan tidak merusak jaringan sekelilingnya, efek sampingnya bisa lebih minimal,” kata dr. Sebastian.
Dokter Sebastian juga menambahkan bahwa PFA mampu menghantarkan energi yang lebih banyak, sehingga durasi tindakannya lebih singkat. “Pada radiofrequency ablation tindakan bisa 3-4 jam, pada tindakan PFA bisa kurang dari 2 jam.” pungkasnya.
Lantas, bagaimana jika ingin mendapatkan perawatan ini? Anda hanya perlu konsultasi ke dokter. Setelah itu, dokter akan memeriksa keluhan yang dirasakan serta melakukan deteksi aritmia menggunakan beberapa metode, salah satunya dengan Elektrokardiogram (EKG) untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung.
Apabila Anda terdiagnosis mengidap aritmia takikardia, maka beberapa perawatan seperti pemberian obat-obatan dan ablasi, mungkin akan disarankan oleh dokter. Sementara itu, jika ternyata Anda terdiagnosis mengidap bradikardia, maka selain pemberian obat, dokter juga bisa menyarankan pemasangan alat pacu jantung.
Sebagai pusat aritmia jantung terpercaya, Mandaya Royal Hospital Puri juga menyediakan semua merk alat pacu jantung yang ada di dunia, yaitu Medtronic, Boston Scientific, Biotronik, hingga St. Jude Medical. Dengan begitu, selain mendukung pemasangan di pasien baru, Mandaya juga menerima pasien-pasien yang sebelumnya sudah pernah menjalani pemasangan alat pacu jantung baik di dalam maupun luar negeri, untuk kontrol rutin, penggantian baterai, serta reprogramming alat yang mungkin mengalami kerusakan seiring pemakaian.
Punya pertanyaan lebih jauh tentang ablasi jantung 2D, 3D, atau metode PFA? Atau mungkin Anda tertarik untuk mencobanya? Langsung saja kunjungi Mandaya Royal Hospital Puri dan bertemu langsung dengan dr. Sebastian. Tim dokter spesialis kami siap menjelaskan kepada Anda terkait prosedur ablasi jantung, termasuk manfaat dan juga risikonya.
Buat janji temu Anda dengan dokter sekarang juga lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.