fbpx

8 Cara Mencegah Kanker Payudara

Cara mencegah kanker payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada jaringan payudara. Berdasarkan data Kemenkes tahun 2019, Indonesia termasuk ke dalam 10 besar negara dengan jumlah angka kejadian kanker payudara terbanyak di Asia Tenggara. Bahkan, WHO menyebutkan, kanker payudara termasuk ke dalam salah satu penyebab kematian terbanyak pada perempuan akibat kanker, dengan persentase sebesar 15%. Lantas, hal ini tentu membuat Anda bertanya-tanya, bagaimana cara mencegah kanker payudara?

Cara mencegah kanker payudara

Salah satu cara mencegah kanker payudara adalah dengan berusaha menurunkan risiko Anda mengalami kanker. Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Beberapa di antaranya, seperti riwayat keluarga dan usia, adalah hal-hal yang tak bisa Anda ubah. Akan tetapi, melakukan skrining atau deteksi dini dan mengubah gaya hidup jadi lebih sehat adalah salah satu cara utama untuk menurunkan risiko kanker payudara sekaligus mencegahnya.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker payudara:

1. Menjaga berat badan ideal

Berat badan ideal adalah salah satu kunci terhindar dari berbagai penyakit, termasuk kanker payudara. 

Saat orang kelebihan berat badan (obesitas), tubuhnya akan lebih banyak memiliki sel-sel lemak. Secara sederhana, sel lemak akan memproduksi estrogen yang berpotensi membuat sel-sel kanker yang berkembang.

Walau begitu, belum tentu orang yang mengalami obesitas, pasti akan kena kanker payudara. Hanya saja, risiko mereka mengalaminya meningkat.

Pastikan Indeks Massa Tubuh Anda berada dalam batas normal. Mulailah dari menjaga porsi makan dan berolahraga.

2. Rutin olahraga

Rutin berolahraga akan membantu Anda menjaga berat badan ideal yang sekaligus dapat mencegah kanker payudara.

Cobalah berolahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu dengan intensitas sedang. Anda bisa memulainya dengan 30 menit dalam sehari.

Sebaiknya, mulai olahraga secara perlahan dan naikkan intensitasnya secara berkala agar tubuh tidak kaget.

Beberapa jenis olahraga yang bisa Anda coba, antara lain berjalan cepat, bersepeda, lari, berenang, dan latihan beban.

3. Perbanyak buah dan sayur

Beberapa studi menyebutkan, makan banyak buah dan sayur dapat menurunkan risiko kanker payudara. Batasi juga konsumsi daging merah, daging olahan, makanan tinggi lemak, dan minuman tinggi gula untuk mencegah kanker payudara.

Bukan cuma kanker payudara, cara ini juga bisa mencegah kanker secara umum.

4. Membatasi konsumsi alkohol

Alkohol meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker payudara. Ini karena alkohol dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel di payudara.

Wanita yang mengonsumsi alkohol secara rutin diketahui punya risiko kanker payudara 15% lebih tinggi ketimbang yang tidak.

Sebisa mungkin, berhentilah minum alkohol. Jika sulit, Anda bisa mencoba dengan menguranginya secara bertahap dan membatasi konsumsinya.

5. Berhenti merokok

Sebuah studi menyebutkan merokok tembakau bisa meningkatkan risiko kanker payudara, begitu juga dengan menghirup asap rokok sebagai perokok pasif.

Untuk mencegah kanker payudara, Anda sebaiknya berhenti merokok atau menghindari asapnya. Jika kesulitan untuk berhenti merokok, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan solusinya.

6. Menyusui bila memungkinkan

Menyusui bayi selama satu tahun atau lebih bisa jadi salah satu cara untuk menurunkan risiko dan mencegah kanker payudara.

Belum jelas alasannya, tapi kemungkinan, menyusui membuat seorang perempuan tidak berovulasi seperti biasanya. Hal ini dapat membantu menjaga kadar hormon estrogen yang berperan dalam risiko kanker payudara.

7. Menghindari minum pil KB setelah usia 35

Membatasi minum pil KB setelah usia 35 jadi salah satu cara mencegah kanker payudara.

Benar, pil KB memang punya manfaat, seperti menurunkan risiko kanker ovarium dan kontrol kehamilan dalam jangka panjang. Akan tetapi, pil KB juga bisa meningkatkan sedikit risiko seseorang kena kanker payudara.

Cobalah konsultasikan dengan dokter Anda apabila memiliki kekhawatiran tentang kanker payudara dan harus mengonsumsi pil KB.

8. Batasi terapi hormon setelah menopause

Terapi hormon setelah menopause bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Sebab, terapi ini menggunakan estrogen dan progestin. 

Maka itu, cobalah konsultasi dengan dokter terkait opsi lain yang mungkin Anda untuk menurunkan risiko dan mencegah kanker payudara.

Baca juga: Ketahui Jenis Benjolan Payudara, Ganas atau Jinak

Deteksi dini kanker payudara

Kanker payudara tak selamanya bisa dicegah. Meski demikian, semakin dini kanker ditemukan, semakin besar peluang kesembuhannya. Jika ditemukan pada stadium dini, kanker payudara memiliki peluang kesembuhan antara 80-90%.

Untuk itu, Anda perlu memahami deteksi dini kanker payudara untuk mencegah perburukan penyakit dan angka kematian akibat kanker.

Berikut ini adalah beberapa skrining untuk deteksi dini kanker payudara.

1. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh diri sendiri. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya benjolan di payudara, perubahan ukuran dan bentuk payudara, pengerutan kulit payudara, keluarnya cairan dari puting payudara, serta adanya benjolan di area ketiak.

2. Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS)

SADANIS adalah pemeriksaan payudara oleh dokter yang kompeten. Dokter akan memeriksa bentuk payudara dan anomali yang muncul, seperti adanya benjolan atau perubahan tekstur kulit.

3. Mammografi

Mamografi atau mamogram adalah pemeriksaan sinar-X untuk melihat jaringan payudara yang mungkin mencurigakan.

Lewat mamogram, dokter bisa melihat benjolan di payudara sebelum membesar dan teraba.

Promo pemeriksaan benjolan payudara

4. USG payudara

USG payudara adalah pemeriksaan pencitraan menggunakan gelombang suara untuk melihat jaringan payudara. Lewat pemeriksaan ini, dokter dapat melihat masalah pada payudara dan aliran darah di dalamnya.

Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan dan memperjelas pemeriksaan mamogram atau mencari hal-hal yang tak terlihat dari mamografi.

5. MRI payudara

Pemeriksaan MRI payudara menggunakan gelombang magnet dan radio untuk menampilkan gambaran payudara yang lebih jelas. Biasanya, pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan dengan mamografi pada orang yang berisiko tinggi mengalami kanker payudara.

Beberapa tanda kanker payudara yang juga perlu Anda perhatikan agar dapat mendeteksi sedini mungkin, antara lain:

  • Benjolan payudara
  • Benjolan di area ketiak
  • Tekstur kulit jeruk pada payudara
  • Puting melesak ke dalam
  • Keluarnya cairan berwarna dari puting

Baca juga: 6 Alasan Mammography (Skrining Kanker Payudara) Penting

Apabila Anda memiliki faktor risiko kanker payudara, ada baiknya Anda melakukan skrining rutin. Hal ini bisa mencegah kanker payudara memburuk sekaligus meningkatkan peluang kesembuhan.

Konsultasikan kesehatan payudara di Breast Advance Cancer Center (BRAVE), RS Mandaya Royal. Anda dapat menemukan sejumlah dokter berpengalaman di bidangnya yang dapat membantu masalah Anda.

Anda juga bisa sekaligus membuat janji temu lewat Chat Whatsapp, halaman Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. 

 

Biaya pengobatan kanker payudara

Tinggalkan Balasan

Please rate*

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes