Pankreatitis adalah peradangan pada pankreas. Peradangan adalah aktivitas sistem imun yang memicu pembengkakan, nyeri, dan perubahan pada cara kerja organ atau jaringan.
Pankreas adalah kelenjar panjang dan datar yang terletak di belakang lambung. Organ ini membantu tubuh mencerna makanan dan mengatur gula darah.
Contents
Penyebab pankreatitis
Pankreatitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu pankreatitis akut dan kronis. Pankreatitis akut muncul tiba-tiba dan umumnya berlangsung dalam waktu singkat. Sementara pankreatitis kronis bersifat jangka panjang. Kerusakan pada organ ini bisa bertambah parah seiring berjalannya waktu.
Penyebab pankreatitis akut meliputi:
- Penyumbatan pada saluran empedu yang disebabkan oleh batu empedu
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Obat-obatan tertentu
- Kadar trigliserida tinggi dalam darah
- Kadar kalsium tinggi dalam darah
- Kanker pankreas
- Cedera akibat trauma atau pembedahan.
Penyebab pankreatitis kronis antara lain:
- Kerusakan akibat pankreatitis akut yang berulang
- Konsumsi alkohol yang berlebihan
- Gen yang diwariskan terkait dengan pankreatitis
- Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah
- Kadar kalsium yang tinggi dalam darah.
Terkadang, penyebab pankreatitis tidak diketahui. Ini dikenal sebagai pankreatitis idiopatik.
Faktor risiko pankreatitis
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko pankreatitis, di antaranya:
- Konsumsi alkohol berlebihan. Penelitian menunjukkan mengonsumsi 4-5 minuman beralkohol sehari meningkatkan risiko pankreatitis.
- Merokok. Perokok rata-rata tiga kali lebih berisiko mengalami pankreatitis kronis. Berhenti merokok bisa menurunkan risiko tersebut.
- Obesitas. Orang dengan indeks massa tubuh 30 atau lebih berisiko tinggi terkena pankreatitis.
- Diabetes. Mengidap diabetes meningkatkan risiko pankreatitis.
- Riwayat keluarga pankreatitis. Memiliki keluarga yang pernah mengidap pankreatitis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi tersebut, terutama bila dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.
Gejala pankreatitis
Gejala pankreatitis akut dapat meliputi:
- Nyeri di perut bagian atas
- Nyeri di perut bagian atas yang menjalar ke punggung
- Nyeri saat menyentuh perut
- Demam
- Denyut nadi cepat
- Maag
- Muntah.
Tanda dan gejala pankreatitis kronis di antaranya:
- Nyeri di perut bagian atas
- Nyeri perut yang terasa lebih parah setelah makan
- Berat badan turun tanpa sebab
- Feses berminyak dan berbau.
Beberapa orang dengan pankreatitis kronis baru mengalami gejala setelah mengalami komplikasi penyakit.
Pengobatan pankreatitis
Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati pankreatitis. Pengobatan dimulai dengan rawat inap di rumah sakit untuk mengelola gejala dan komplikasi, misalnya konsumsi obat pereda nyeri, cairan intravena (IV), dan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Ketika gejala dan komplikasinya sudah terkendali, pengobatan lain bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab yang mendasari pankreatitis, termasuk:
1. Prosedur untuk membuka saluran empedu
Prosedur endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) atau kolangiopankreatografi retrograd endoskopik dilakukan untuk menemukan dan mengangkat batu empedu. Sebuah tabung panjang dengan kamera dimasukkan melalui mulut dan sistem pencernaan ke saluran empedu. Tabung ini juga digunakan untuk memasukkan alat-alat kecil ke lokasi untuk mengangkat batu dan membersihkan saluran empedu.
Baca juga: Penanganan Sumbatan Saluran Empedu Dengan Metode ERCP, Tanpa Sayatan dan Tanpa Operasi
2. Operasi kantong empedu
Jika batu empedu menyebabkan pankreatitis, operasi untuk mengangkat kantong empedu mungkin direkomendasikan. Prosedur ini dikenal sebagai kolesistektomi.
3. Menguras cairan dari pankreas
Prosedur dengan kamera dan alat endoskopi dapat digunakan untuk menguras cairan dari pankreas atau mengangkat jaringan yang bermasalah.
4. Pengobatan untuk ketergantungan alkohol
Jika pankreatitis disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan, dokter mungkin akan merekomendasikan program untuk menangani kecanduan alkohol. Sebab, konsumsi alkohol bisa memperburuk pankreatitis dan menyebabkan komplikasi serius.
5. Perubahan obat-obatan
Jika obat-obatan tertentu menyebabkan pankreatitis, dokter mungkin akan berdiskusi dengan pasien untuk mencari obat-obatan lain yang tidak menyebabkan pankreatitis.
Rekomendasi dokter ahli pankreatitis di RS Mandaya Royal Puri
RS Mandaya Royal Puri memiliki dokter-dokter yang ahli dalam menangani pankreatitis, seperti:
1. dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH
dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH merupakan dokter spesialis penyakit dalam dengan subspesialisasi gastroenterohepatologi. Beliau menangani berbagai gangguan pada sistem pencernaan dan organ hati, seperti kanker hati, batu empedu, perlemakan hati (fatty liver), nodul hati, sirosis, hingga kanker saluran empedu.
Layanan unggulan yang juga ditangani adalah pengangkatan batu saluran empedu tanpa operasi melalui prosedur endoskopi (ERCP).
dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH dapat ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Rabu: 10.30 – 12.30 WIB
- Sabtu: 10.30 – 12.30 WIB
2. dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD-KGEH
dr. Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH adalah ahli penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi yang berpengalaman dalam menangani kondisi seperti hepatitis, gangguan asam lambung, tukak lambung, infeksi saluran cerna (gastroenteritis), hingga tumor dan kanker pada saluran pencernaan.
dr. Hendra Nurjadin, SpPD-KGEH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 15.00 – 17.00 WIB
- Kamis: 15.00 – 17.00 WIB
3. dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH
dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH merupakan dokter penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi yang memiliki keahlian dalam prosedur endoskopi, termasuk kolonoskopi, gastroskopi, dan esofagoskopi.
dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 18.00 – 20.00 WIB
- Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
- Jumat: 10.30 – 12.30 WIB
Baca juga: Mandaya Puri Miliki Pusat Endoskopi Canggih, dari EUS, ERCP sampai Endoskopi Kapsul
4. Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K)
Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) adalah dokter spesialis bedah digestif yang sangat berpengalaman dan tergabung dalam IKABDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia). Beliau dikenal sebagai pakar dalam bedah saluran cerna dan transplantasi hati, serta ahli dalam menangani kasus seperti kanker hati, sirosis, dan tumor hati.
Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Selasa: 15.30 – 17.30 WIB
- Kamis: 15.30 – 17.30 WIB
- Sabtu: 11.00 – 13.00 WIB
5. dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp. BD(K)
dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp. BD(K) adalah dokter bedah digestif yang menangani beragam kasus pencernaan, seperti batu empedu, usus buntu, hernia, kanker hati, dan kanker usus besar. Beliau juga aktif dalam organisasi kedokteran seperti Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia.
dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp. BD(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 10.00 – 13.00 WIB
- Rabu: 10.00 – 13.00 WIB
6. dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K)
dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) merupakan spesialis bedah digestif dengan keahlian dalam prosedur endoskopi, seperti gastroskopi dan kolonoskopi. Selain itu, beliau juga memberikan layanan konsultasi untuk kasus-kasus bedah saluran pencernaan.
dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:
- Senin: 16.00 – 18.00 WIB
- Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
- Rabu: 16.00 – 18.00 WIB
- Kamis: 16.00 – 18.00 WIB
- Jumat: 16.00 – 18.00 WIB
- Sabtu: 10.00 – 12.00 WIB
Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.