fbpx

Aneurisma

Apa itu aneurisma?

Aneurisma adalah kondisi medis yang mengacu pada melemahnya dinding arteri sehingga menyebabkan tonjolan di pembuluh darah arteri. Sebagian besar kasus aneurisma tidak menunjukkan gejala dan tidak berbahaya. Namun, pada tahap yang lebih parah, benjolan tersebut  bisa pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam nyawa. 

Aneurisma diklasifikasikan berdasarkan lokasinya di dalam tubuh. Arteri otak dan jantung adalah dua lokasi paling umum dari kasus aneurisma serius. 

Tonjolan akibat aneurisma memiliki dua bentuk utama, yaitu aneurisma fusiform yang menonjol di semua sisi pembuluh darah, dan aneurisma sakular yang menonjol hanya di satu sisi. Risiko pecahnya aneurisma juga tergantung pada ukuran tonjolan. 

Berikut adalah jenis-jenis aneurisma yang patut diwaspadai:

1. Aneurisma otak

Aneurisma pada pembuluh darah otak yang pecah dapat berakibat fatal dalam waktu 24 jam. Sekitar 40 persen kasus aneurisma otak berakibat fatal. Sementara, sekitar 66 persen pasien yang selamat biasanya mengalami gangguan atau kecacatan neurologis. 

Perlu diketahui, aneurisma serebral yang pecah merupakan penyebab paling umum dari jenis stroke yang dikenal sebagai perdarahan subaraknoid (subarachnoid hemorrhage).

2. Aneurisma aorta

Aorta adalah arteri besar yang dimulai di ventrikel kiri jantung dan melewati rongga dada serta perut. Diameter normal aorta adalah antara 2-3 centimeter (cm), tetapi dapat membengkak sampai lebih dari 5 cm akibat aneurisma. 

Aneurisma aorta yang paling umum adalah aneurisma aorta abdominal (AAA). Ini terjadi di bagian aorta yang melewati perut. 

Aneurisma jenis AAA bisa menjadi fatal secara cepat. Pasien yang berhasil selamat dari jenis aneurisma ini memiliki peluang 50 persen untuk bertahan hidup secara keseluruhan setelah dipindahkan ke rumah sakit. 

Jenis aneurisma aorta lainnya adalah aneurisma aorta toraks atau thoracic aortic aneurysm (TAA). Jenis aneurisma ini memengaruhi bagian aorta yang melewati dada. 

3. Aneurisma perifer

Aneurisma perifer adalah jenis aneurisma yang terjadi di arteri perifer. Jenis-jenis aneurisma perifer meliputi:

  • Aneurisma poplitea: Aneurisma ini terjadi di belakang lutut. Ini adalah jenis aneurisma perifer yang paling umum.
  • Aneurisma arteri limpa: Jenis aneurisma ini terjadi di dekat limpa. 
  • Aneurisma arteri mesenterika: Aneurisma ini memengaruhi arteri yang mengangkut darah ke usus. 
  • Aneurisma arteri femoralis: Jenis aneurisma ini memengaruhi arteri femoralis yang berada di dekat selangkangan.
  • Aneurisma arteri karotis: Aneurisma yang terjadi di bagian leher.
  • Aneurisma viseral: Jenis aneurisma yang menyebabkan tonjolan pada arteri yang memasok darah ke usus atau ginjal. 

Aneurisma perifer lebih jarang pecah jika dibandingkan dengan aneurisma aorta. 

Gejala aneurisma

Aneurisma yang terjadi di dekat permukaan tubuh dapat menunjukkan tanda-tanda pembengkakan dan rasa nyeri. Selain itu, massa berukuran besar juga bisa muncul. Gejala aneurisma bisa bervariasi, tergantung di mana lokasinya. 

Gejala aneurisma otak

Gejala dari pecahnya aneurisma serebral atau otak dimulai dengan sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba dan menyiksa. Gejala lainnya meliputi:

  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Mual dan muntah
  • Hilang kesadaran.

Gejala aneurisma aorta

Gejala aneurisma aorta bergantung pada lokasinya. Sebagai contoh, gejala dari aneurisma aorta toraks atau TAA adalah sebagai berikut:

  • Nyeri dada tiba-tiba dan parah
  • Nyeri punggung tiba-tiba
  • Penurunan tekanan darah yang signifikan
  • Mati rasa pada anggota badan.

Sementara, aneurisma aorta perut atau AAA memiliki gejala-gejala yang meliputi:

  • Rasa nyeri tiba-tiba dan parah di perut atau punggung bawah
  • Detak jantung cepat
  • Pusing atau pening
  • Sesak napas
  • Keringat dingin.

Gejala aneurisma perifer

Gejala aneurisma perifer juga bervariasi, tergantung dari jenisnya. Misalnya, gejala aneurisma mesenterika meliputi sakit perut, pingsan, atau merasa kenyang secara cepat setelah makan. 

Sedangkan gejala aneurisma perifer pada kaki di antaranya nyeri kaki yang muncul secara tiba-tiba, kelemahan atau mati rasa pada kaki, hingga jari kaki yang nyeri atau berubah warna. 

Penyebab aneurisma

Penyebab aneurisma belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemunculan kondisi medis ini, seperti: 

1. Penyakit aterosklerosis

Penyakit aterosklerosis bisa menyebabkan aneurisma aorta. Orang dengan penyakit aterosklerosis memiliki penumpukan plak di arteri mereka. Plak adalah zat keras yang terdiri dari kolesterol, lemak, atau zat lainnya yang bisa merusak arteri dan mencegah darah mengalir dengan bebas. 

2. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat memicu aneurisma. Kekuatan darah saat mengalir melalui pembuluh darah diukur dari seberapa besar tekanan yang diberikannya pada dinding arteri. Jika tekanannya meningkat di atas normal, hal ini bisa memperbesar atau melemahkan pembuluh darah. 

Tekanan darah untuk orang dewasa dianggap normal jika berada pada rentang nilai 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. 

3. Faktor risiko lainnya

Jenis aneurisma yang bisa terjadi pada seseorang bergantung pada faktor risiko tertentu. Pria lebih mungkin menderita aneurisma dibandingkan wanita. Orang berusia 65 tahun ke atas juga berisiko lebih tinggi mengidapnya. Faktor-faktor lainnya meliputi:

  • Pola makan tinggi lemak dan kolesterol
  • Riwayat keluarga dengan kondisi jantung, termasuk penyakit jantung dan serangan jantung
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kehamilan, yang bisa meningkatkan risiko terjadinya aneurisma limpa. 

Diagnosis aneurisma

Alat diagnostik yang digunakan untuk menemukan kerusakan arteri sering kali bergantung pada lokasi masalah. 

Sebagian besar aneurisma serebral terdiagnosis secara tidak sengaja, misalnya saat prosedur pemindaian otak. Jika ini kasusnya, dokter akan merujuk pasien ke dokter spesialis, seperti ahli bedah kardiotoraks atau vaskular. 

Di samping itu, CT scan dan USG adalah tes pencitraan yang umum digunakan untuk mendiagnosis atau menemukan ketidakteraturan pembuluh darah. CT scan menggunakan sinar-X untuk memeriksa bagian tubuh. Hal ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi pembuluh darah, termasuk penyumbatan, tonjolan, dan titik lemah yang mungkin ada di dalam pembuluh darah. 

Pengobatan aneurisma

Jika dokter menemukan bahwa pasien memiliki aneurisma yang tidak pecah, mereka akan memantau kondisi pasien dengan seksama. Tujuan perawatan adalah untuk mencegah aneurisma agar tidak pecah. 

Tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran aneurisma, perawatan dari kondisi ini dapat mencakup pengobatan atau pembedahan. Dokter bisa memberikan obat untuk meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, atau mengendalikan kolesterol. Perawatan ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan aneurisma dan mengurangi tekanan pada dinding arteri. 

Sementara itu, aneurisma berukuran besar yang berisiko pecah mungkin memerlukan pembedahan. Pasien juga memerlukan pembedahan jika aneurisma pecah. Jenis pembedahannya meliputi:

  • Endovascular aneurysm repair (EVAR)

Selama operasi endovaskular, dokter memasukkan kateter (tabung tipis) ke dalam pembuluh darah. Melalui kateter, dokter bedah memasukkan cangkok (bagian dari tabung khusus) untuk memperkuat atau memperbaiki arteri. 

Untuk aneurisma toraks, prosedur ini disebut thoracic endovascular aneurysm repair (TEVAR). Jika dokter beda harus membuat cangkok dengan bukaan khusus, prosedur yang mungkin direkomendasikan adalah fenestrated endovascular aneurysm repair (FEVAR).

  • Operasi terbuka

Dalam beberapa kasus, dokter bedah dapat melakukan cangkok atau mengangkat aneurisma melalui sayatan (operasi terbuka).

  • Digital subtraction angiography (DSA)

Melalui prosedur digital subtraction angiography (DSA), dokter dapat melakukan penggulungan endovaskular, pemotongan mikrovaskular, dan embolisasi kateter. 

Penggulungan endovaskular menangani aneurisma serebral. Dokter bedah memasukkan beberapa gulungan (spiral kawat platinum) melalui kateter untuk mengemas aneurisma. Ini dapat mengurangi aliran darah ke aneurisma dan menghilangkan risiko pecah. 

Pemotongan mikrovaskular dilakukan untuk mengatasi aneurisma serebral. Dokter bedah menempatkan klip logam di dasar aneurisma untuk memutus suplai darah. 

Sementara, embolisasi kateter memutus suplai darah ke aneurisma. Dokter bedah memasukkan kateter ke dalam arteri yang terdampak, kemudian menggunakan tabung untuk menempatkan obat atau agen embolik yang bisa mencegah perdarahan. 

Apabila Anda memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi langsung dengan dokter terkait aneurisma, jangan ragu untuk mengunjungi Pusat Tumor Otak dan Aneurisma Mandaya untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik. 

Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Karawang
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

Dr. dr. Yetty Ramli, Sp.N (K)

SPESIALIS
saraf, saraf sub. neurorestorasi
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Karawang
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp.N (K), Subsp.NGD, PHD.

SPESIALIS
saraf sub. perilaku/demensia, saraf
Mandaya Royal Puri
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan
Mandaya Karawang
Slot pemesanan waktu nyata dan konfirmasi instan

Artikel

Apr 21, 2025

Terapi Pasca Stroke Berteknologi Neurorestorasi di Jakarta & Tangerang, RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 21, 2025

Terapi Stroke di Jakarta Barat & Tangerang, Program 14 & 30 Hari dengan Neurorestorasi

Artikel

Apr 21, 2025

Penyakit Saraf dan Otot Langka pada Anak: Spinal Muscular Atrophy (SMA) hingga Duchenne Muscular Dystrophy (DMD)

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy, Dokter Subspesialis Aneurisma Otak yang Pecahkan Rekor MURI

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy Dari RS Mandaya Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Kedokteran dalam 18 Bulan

Berita

Apr 16, 2025

Rekor MURI “Lulus S3 Kedokteran Tercepat” Dipecahkan Dr. Joy dari RS Mandaya

Berita

Apr 16, 2025

Dr. Joy Pecahkan Rekor MURI Sebagai Lulusan S3 Kedokteran Tercepat di Indonesia

Artikel

Apr 11, 2025

Daftar Penyakit Saraf dan Otot Langka yang Bisa Ditangani di Mandaya

Artikel

Apr 11, 2025

Jadwal Dokter Spesialis Penyakit Langka Pada Anak di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 11, 2025

Tim Dokter Penyakit Saraf Langka Anak & Dewasa di RS Mandaya Puri

Brain-Spine-Pain

Apr 11, 2025

Cara Cegah Stroke

Artikel

Apr 10, 2025

Terapi Stroke Metode Magnet Ada di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 10, 2025

RS Mandaya Puri Gunakan Teknologi Magnet untuk Terapi Pasca Stroke

Artikel

Apr 10, 2025

Program Rehab Pasca Stroke Berteknologi Magnet di RS Mandaya Puri

Artikel

Apr 09, 2025

Program Terapi Intensif Pasca Stroke selama 14 dan 30 Hari, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 07, 2025

RS Rujukan Saraf dan Otak di Jakarta Barat, Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Apr 07, 2025

RS Mandaya Puri Dinobatkan Sebagai RS Paling Komplit di Bidang Saraf dan Otak

Artikel

Apr 07, 2025

RS Mandaya Puri Raih 2 Penghargaan Bidang Saraf dan Neurologi di Tingkat Asia

Berita

Apr 07, 2025

Rekor MURI “Lulus S3 Kedokteran Tercepat” Dipecahkan Dr. Joy dari RS Mandaya

Berita

Apr 07, 2025

Dr. Joy Dari RS Mandaya Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Kedokteran dalam 18 Bulan

Berita

Apr 03, 2025

Dr. Joy Sp.BS, Dokter RS Mandaya Puri Pecahkan Rekor MURI Lulus S3 Tercepat

Artikel

Mar 25, 2025

Transcranial Direct Current Stimulation (tDCS): Pengertian, Manfaat, dan Efek Samping

Artikel

Mar 24, 2025

Apheresis, Terapi Modifikasi Darah untuk Atasi Autoimun

Artikel

Mar 22, 2025

12 Gejala Penyakit Saraf yang Penting Dikenali

Brain-Spine-Pain

Mar 17, 2025

BESS, Operasi Modern untuk Saraf Terjepit: Lebih Aman, & Cepat Sembuh! – RS. Mandaya Karawang

Artikel

Mar 15, 2025

Terapi DSA Otak di Mandaya Royal Hospital Puri: Solusi Terdepan untuk Penanganan Stroke

Artikel

Mar 05, 2025

Pusat Tumor Otak Mandaya Berhasil Angkat Tumor 7cm, 2 Jam Pasca Operasi Pasien Pulih

Artikel

Feb 28, 2025

Autisme (Autism Spectrum Disorder): Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Artikel

Feb 26, 2025

Perbedaan Meningioma dan Schwannoma, Tumor di Otak

Artikel

Feb 24, 2025

Schwannoma: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Artikel

Feb 21, 2025

5 Keunggulan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS), Harapan Baru Pasien Stroke

Artikel

Feb 21, 2025

Mengenal Prosedur Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) untuk Rehabilitasi Stroke

Artikel

Jan 07, 2025

Peran Dokter Spesialis Bedah Saraf dan Kondisi yang Ditanganinya

Artikel

Des 27, 2024

Peran Dokter Spesialis Saraf dan Kondisi yang Ditanganinya

Artikel

Des 26, 2024

Teknologi SRS Brain Surgery Tangani Kanker Otak Tanpa Operasi di Mandaya Royal Hospital Puri

Artikel

Des 26, 2024

RS Mandaya Royal Puri Miliki Plasmaferesis atau Cuci Plasma Darah Untuk Pasien Autoimun

Artikel

Des 24, 2024

Pusat Tumor Otak Mandaya, Berhasil Operasi Tumor 5 cm pada Anak Usia 6 Tahun

Artikel

Des 23, 2024

RS Mandaya Puri Berhasil Operasi Tumor Otak dengan Metode Sadar (Awake Brain Surgery)

Artikel

Des 19, 2024

Rekomendasi Dokter Bedah Saraf Jakarta Barat & Tangerang

Artikel

Des 18, 2024

Aneurisma Otak, Tanda & Gejala Khas Menurut dr. Joy, Subspesialis Aneurisma

Brain-Spine-Pain

Des 17, 2024

Kenali Stroke: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan

Artikel

Des 16, 2024

Tanda-Tanda ADHD pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

Artikel

Des 10, 2024

Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) untuk Terapi Stroke hingga Alzheimer

Artikel

Des 09, 2024

Mengenal Plasmapheresis, Terapi untuk Autoimun Myasthenia Gravis hingga Guillaine Barre Syndrome

Brain-Spine-Pain

Nov 26, 2024

Rekomendasi Dokter Spesialis Saraf dan Bedah Saraf Pilihan

Artikel

Nov 25, 2024

Jenis Penyakit Ini Mudah Diketahui dengan MRI

Brain-Spine-Pain

Nov 20, 2024

Waspadai Tumor Otak

Brain-Spine-Pain

Nov 19, 2024

Penanganan Cedera Kepala

Berita

Nov 11, 2024

dr. Yetty Ramli, Dokter Spesialis Saraf yang Berfokus Pada Neurorestorasi Pasca Stroke

Artikel

Okt 31, 2024

Dokter Spesialis Tumor & Kanker Otak Lulusan S3 Finlandia, Dr. Joy, Sp.BS, Subsp.N-Vas (K), Ph.D

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes