Contents
Apa itu usus buntu?
Usus buntu, atau apendisitis, adalah kondisi ketika usus buntu meradang. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri akut (tiba-tiba dan hebat) di perut bagian bawah.
Usus buntu adalah kantong kecil berbentuk tabung, ukurannya sebesar jari, yang menonjol dari ujung kanan bawah usus besar.
Kotoran (feses) yang bergerak melalui usus besar bisa menyumbat atau menginfeksi usus buntu sehingga menimbulkan peradangan. Peradangan ini menyebabkan usus ini membengkak. Pembengkakan ini berpotensi membuat usus buntu pecah.
Usus buntu yang pecah adalah keadaan darurat medis. Kondisi ini mengakibatkan bakteri dari dalam usus menyebar ke seluruh rongga perut. Infeksi ini (peritonitis) kemudian dapat menyebar ke aliran darah, lalu bisa mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa (sepsis). Karena risiko ini, dokter sering kali merekomendasikan operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi).
Usus buntu terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
-
Usus buntu akut
Usus buntu akut bersifat parah dan bisa terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini paling umum terjadi pada anak-anak dan dewasa berusia 10-30 tahun. Rasa sakitnya cenderung berkembang dan meningkat dengan cepat dalam waktu 24 jam.
Kondisi ini memerlukan perawatan medis segera. Jika tidak diobati, usus buntu akut bisa mengakibatkan usus buntu pecah sehingga memicu komplikasi yang serius dan bahkan fatal.
-
Usus buntu kronis
Usus buntu kronis lebih jarang terjadi. Gejalanya biasanya ringan dan bisa menghilang, sebelum muncul lagi dalam waktu beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun.
Jenis usus buntu ini sulit diidentifikasi dan sering kali tidak terdiagnosis hingga berkembang menjadi apendisitis akut.
Gejala usus buntu
Gejala apendisitis yang paling umum adalah nyeri perut di bagian dekat pusar. Rasa sakitnya kemudian menjalar ke bawah dan ke kanan.
Rasa nyeri dari apendisitis dapat:
- Tiba-tiba muncul dan membangunkan seseorang saat tidur
- Memburuk saat bergerak, batuk, bersin, atau menarik napas dalam
- Menjadi parah
- Memburuk dalam hitungan jam
Gejala usus buntu lainnya meliputi:
- Perut bengkak
- Demam
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Malaise (lelah dan tidak enak badan)
- Gejala pada saluran kencing, seperti buang air kecil yang sering dan mendesak
Penyebab
Dalam kebanyakan kasus, penyebab pasti dari apendisitis tidak diketahui. Para ahli percaya bahwa kondisi ini terjadi ketika bagian dari usus buntu tersumbat atau terblokir.
Banyak hal yang berpotensi menyumbat usus buntu, termasuk:
- Penumpukan feses yang mengeras
- Folikel limfoid yang membesar
- Cacing usus
- Cedera traumatis
- Tumor
Apendisitis bisa dialami siapa saja. Namun, beberapa orang mungkin lebih berisiko mengalaminya, seperti:
- Usia: Apendisitis paling sering menyerang remaja dan orang berusia 20-an, tetapi bisa terjadi pada usia berapa pun.
- Jenis kelamin: Apendisitis lebih umum terjadi pada pria daripada wanita.
- Riwayat keluarga: Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan usus buntu memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidapnya.
Diagnosis
Berikut beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis usus buntu:
- Tes darah untuk memeriksa adanya infeksi
- MRI, CT scan, atau USG untuk melihat apakah usus buntu meradang
- Tes urine untuk mengidentifikasi infeksi ginjal atau kandung kemih.
Pengobatan
Pengobatan usus buntu biasanya dimulai dengan konsumsi obat antibiotik. Dalam beberapa kasus, obat antibiotik saja dianggap sudah cukup untuk mengobati apendisitis dan tidak memerlukan pembedahan. Namun, dalam kebanyakan kasus, dokter bedah harus mengangkat usus buntu melalui operasi apendektomi.
Untuk mengangkat usus buntu, dokter mungkin menggunakan laparoskopi untuk melakukan operasi minimal invasif. Sementara dalam kasus lain, dokter mungkin harus melakukan operasi terbuka untuk mengangkat usus buntu.
Jika usus buntu sudah pecah, maka dokter akan membersihkan rongga perut pasien.
Seperti operasi lainnya, operasi usus buntu memiliki beberapa risiko. Namun, risiko operasi usus buntu lebih kecil daripada risiko radang usus buntu yang tidak diobati.
Punya pertanyaan lain terkait usus buntu atau masalah pencernaan? Jangan ragu untuk datang ke Digestive & Liver Klinik Mandaya untuk mendapatkan saran medis, pemeriksaan, dan opsi pengobatan terbaik.
Segera buat janji temu dengan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.