Liver elastografi adalah teknik pencitraan medis non-invasif yang digunakan untuk mengukur kekakuan hati (liver stiffness). Alat ini sering juga digunakan untuk mendeteksi berbagai penyakit liver, termasuk fibrosis hati dan sirosis. Teknik ini lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan biopsi hati tradisional, karena tidak memerlukan pembedahan atau jarum untuk mengambil sampel jaringan.
Contents
Cara kerja liver elastografi
Liver elastografi menggunakan gelombang suara atau getaran mekanis untuk mengukur elastisitas jaringan hati. Terdapat tiga jenis utama elastografi hati, yaitu:
1. Elastografi gelombang transien (transient elastography)
- Menggunakan perangkat seperti FibroScan, yang memancarkan getaran rendah ke liver.
- Getaran ini menghasilkan gelombang suara yang merambat melalui jaringan hati.
- Kecepatan rambat gelombang suara inilah yang digunakan untuk mengukur kekakuan hati.
2. MRE (magnetic resonance elastography)
- Tes ini menggabungkan gelombang suara ultrasonik dan gelombang radio dari MRI liver untuk mendapatkan gambar organ secara keseluruhan.
- Sama sekali tidak menggunakan gelombang radiasi untuk mendapatkan gambaran dalam organ.
3. Elastografi SWE (shear wave elastography)
Ini adalah jenis elastografi dengan teknologi terbaru.
- Menggunakan perangkat ultrasonografi yang mengirimkan gelombang shear ke hati.
- Gelombang shear ini lebih lambat dari gelombang suara dan digunakan untuk mengukur kekakuan jaringan.
- Teknik ini biasanya digunakan bersamaan dengan USG konvensional untuk memberikan gambar hati yang lebih detail.
Lihat Juga: Paket Pemeriksaan
Baca juga: 9 Jenis Pemeriksaan untuk Cek Fungsi Hati
Kelebihan liver elastografi
Liver elastografi punya beberapa kelebihan, seperti:
- Non-invasif: tidak memerlukan pembedahan, sayatan, atau jarum, sehingga mengurangi risiko dan rasa sakit bagi pasien.
- Cepat dan efisien: proses elastografi liver umumnya hanya memakan waktu sekitar 10-20 menit.
- Akurat: memberikan hasil yang akurat dalam menilai kekakuan hati, yang berguna untuk mendiagnosis dan penanganan penyakit hati.
- Memantau kesehatan organ hati: dapat digunakan untuk memantau perkembangan penyakit hati dari waktu ke waktu, membantu dokter menilai efektivitas pengobatan.
Kapan liver elastografi digunakan?
Liver elastografi biasanya dianjurkan untuk pasien yang memiliki risiko atau sudah terdiagnosis dengan penyakit hati, termasuk:
- Hepatitis B atau C kronis
- Penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) atau steatohepatitis non-alkoholik (NASH)
- Sirosis hati
- Penyakit hati alkoholik
- Fibrosis hati
Prosedur liver elastografi
Prosedur liver elastografi cukup sederhana dan tidak memerlukan persiapan khusus. Prosedur ini umumnya dilakukan secara rawat jalan. Berikut langkah-langkah umumnya:
- Pasien diminta berbaring terlentang dengan tangan kanan diangkat ke atas kepala.
- Dokter memberikan gel konduktif pada kulit di area atas hati.
- Transduser ditempatkan di area yang diinginkan untuk mengirimkan gelombang suara atau shear ke hati.
- Gelombang yang dipantulkan dari hati diukur dan dianalisis untuk menentukan kekakuan hati.
Baca juga: 7 Gejala Kanker Hati Stadium Awal yang Penting Dikenali
Hasil dan interpretasi
Hasil liver elastografi biasanya dinyatakan dalam kilopascal (kPa), yang mengukur kekakuan jaringan. Semakin tinggi nilai kPa dari hasil pemeriksaan elastografi, semakin kaku pula jaringan hati yang dimiliki. Hasil ini membantu dokter dalam menentukan tahap atau stadium penyakit hati dan merencanakan pengobatan yang tepat.
Liver elastografi adalah alat diagnostik yang penting dalam penanganan penyakit hati. Dengan teknologi ini, dokter dapat menilai kondisi hati dengan cepat dan akurat tanpa perlu prosedur invasif. Penggunaan liver elastografi dapat meningkatkan deteksi dini dan pengelolaan penyakit hati, sehingga memperbaiki hasil kesehatan jangka panjang bagi pasien.
Lihat juga: Tangani Masalah Abses Hati/Liver dengan Dokter Radiologi Intervensi Mandaya Royal Hospital Puri
Kapan harus ke dokter?
Jika mengalami gejala yang mencurigakan, terumatam gejala yang berhubungan dengan penyakit liver, Anda bisa segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit hati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pengobatan penyakit liver tergantung pada stadium penyakit, kondisi kesehatan pasien, dan pilihan pengobatan yang tersedia.
Jangan ragu juga untuk berkonsultasi masalah hati Anda di Mandaya Hospital. Klinik Digestive & Liver kami dapat memberikan pelayanan terbaik untuk mengelola kondisi hati.
Didukung oleh dokter spesialis berpengalaman serta peralatan medis yang lengkap, kami dapat memberikan penanganan mulai dari pengobatan hingga prosedur operasi.
Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store. Selain janji temu, Anda juga bisa memantau nomor antrian dan mendapatkan informasi lengkap lainnya di sana.