Leukimia atau kanker darah adalah sebuah kondisi dimana tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih. Tak hanya satu, ada beberapa jenis leukemia yang dibedakan berdasarkan seberapa cepat sel kanker berkembang dan lokasi atau asal mula sel kanker terbentuk. Memahami jenis-jenis leukemia akan membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat.
Klasifikasi jenis-jenis leukemia
Jenis-jenis leukemia dibedakan berdasarkan seberapa cepat sel kanker berkembang dan jenis sel yang terlibat.
1. Berdasarkan kecepatan perkembangan sel kanker
Sel kanker dapat berkembang secara lambat (kronis) ataupun agresif (akut).
- Leukemia akut
Pada leukimia akut, sel kanker berkembang dengan cepat, bahkan bisa memburuk dalam hitungan minggu. Jenis leukemia ini termasuk ke dalam kanker darah yang membahayakan nyawa dan butuh pengobatan segera. Leukemia akut umum terjadi pada anak-anak.
- Leukemia kronis
Sel kanker berkembang lebih lambat dibandingkan jenis akut. Anda mungkin saja bertahun-tahun tidak merasakan gejalanya bahkan tidak terdiagnosis. Dibanding anak-anak, leukemia kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa.
2. Berdasarkan jenis sel darah putih yang terdampak
Leukemia adalah kanker darah yang menyerang sel darah putih. Ada beberapa jenis sel darah putih, seperti limfosit. Asal sel kanker berkembang atau jenis sel darah putih yang terdampak dapat menentukan jenis leukemia yang Anda alami.
- Leukemia limfotik. Jenis leukemia yang menyerang sel darah putih, tepatnya limfosit, yang membentuk sistem limfatik. Sistem ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh seseorang.
- Leukemia myelogenous. Jenis leukemia yang terjadi pada sel mieloid. Sel mieloid normalnya berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.
Baca juga: Perbedaan Kanker Darah Leukemia & Multiple Myeloma
Jenis-jenis Leukemia
Berdasarkan klasifikasi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis leukemia yang mungkin terjadi:
1. Leukimia Limfoblastik Akut
Leukimia Limfoblastik Akut atau Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) adalah tipe leukimia yang dimulai di sumsum tulang belakang dan mempengaruhi sel darah putih yang belum matang.
Leukemia limfoblastik akut terjadi saat sumsum tulang memproduksi sel limfosit B dan T terlalu banyak. Sel limfosit ini tidak berkembang dengan sempurna, sehingga tidak berfungsi dengan benar.
ALL dapat menyebar dengan cepat lewat darah ke bagian tubuh lainnya, seperti otak, hati, kelenjar getah bening, limpa, dan testis pada pasien laki-laki. Maka itu, ALL seringkali memiliki gejala seperti pembengkakan hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
Kasus ALL sering ditemui pada anak dengan usia di bawah 5 tahun, namun bisa juga ditemukan pada orang dewasa. Beberapa teknik pengobatan yang dapat dilakukan bagi penderita leukimia lmfoblastik akut adalah kemoterapi, radioterapi atau stem cell.
2. Leukimia Mieloid Akut
Leukemia mieloid akut atau acute myelogenous leukemia (AML) adalah jenis leukemia akut yang paling umum terjadi pada orang dewasa, terutama yang berusia di atas 75 tahun.
Sama seperti ALL, AML juga dimulai di sumsum tulang belakang tetapi hanya akan mempengaruhi sel mieloid. Sel myeloid yang sudah terpengaruh akan menyebabkan mieloblast (sejenis sel darah putih yang belum matang) yang tidak normal.
AML bermula dari sel mieloid di sumsum tulang dan dapat menyebar dengan cepat lewat darah. Kondisi ini terjadi saat sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang disebut granulosit dan monosit.
3. Leukimia Limfoblastik Kronis
Leukimia limfoblastik kronis atau Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL) adalah jenis leukimia kronis yang sering terjadi pada orang dewasa dengan usia di atas 65 tahun. Penyakit ini akan mempengaruhi limfosit B dan sel darah putih yang sudah matang.
Tidak seperti leukimia akut, jenis leukimia kronis memiliki tingkat perkembangan dan penyebaran yang lebih lambat. Bahkan gejalanya bisa tidak muncul dalam beberapa tahun. Pasien leukimia CLL tanpa gejala umumnya tidak membutuhkan pengobatan. Meskipun begitu, tes darah rutin wajib dilakukan untuk melihat perkembangannya.
Lihat Juga: Terapi Pasien Menjalani Pengobatan Kanker Darah
4. Leukimia Mieloid Kronis
Chronic Myeloid Leukemia (CML) atau leukimia mieloid kronis cukup jarang terjadi dan hanya sekitar 10% pasien leukimia yang mengidap jenis ini. CML adalah jenis leukimia yang dimulai di sel mieloid. Kondisi ini dimulai ketika sel mieloid berubah menjadi sel kanker yang belum matang dan tumbuh perlahan serta menggantikan sel normal.
Leukemia mieloid kronis atau chronic myeloid leukaemia (CML) adalah jenis kanker darah yang terjadi pada sel mieloid di sumsum tulang yang harusnya berkembang menjadi granulosit. Itu sebabnya, CML juga disebut sebagai jenis leukemia granulosit kronis.
Sama seperti CLL, leukemia mieloid kronis juga bisa tidak memunculkan gejala selama bertahun-tahun sampai akhirnya masuk ke stadium yang lebih agresif.
5. Leukimia Sel Berambut
Leukemia sel berambut atau hairy cells leukemia adalah jenis leukemia kronis yang lebih jarang dibandingkan jenis lainnya. Sel kanker ini berkembang secara perlahan pada sel limfosit B.
Jika dilihat dari mikroskop, bentuk sel kanker ini terlihat seolah memiliki rambut di permukaannya.
Sama seperti jenis leukemia kronis lainnya, hairy cell leukemia bisa saja tidak menimbulkan gejala selama bertahun-tahun. Dengan pengobatan yang tepat, jenis leukemia ini dapat dikendalikan dengan baik.
6. Myeloproliferative Neoplasms
Myeloproliferative neoplasms adalah jenis leukemia yang juga jarang terjadi. Kondisi ini adalah sekelompok kelainan darah ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih, sel darah merah, ataupun platelet (trombosit).
Beberapa jenis myeloproliferative neoplasms yang termasuk leukemia, yaitu:
- Chronic eosinophilic leukemia: saat produksi eosinofil, sel darah putih yang melawan alergen, terlalu banyak.
- Chronic myelogenous leukemia: saat produksi sel darah putih dari sel mieloid terlalu banyak.
- Chronic neutrophilic leukemia: saat produksi neutrofil terlalu banyak. Neutrofil adalah sel darah putih yang melawan infeksi.
Baca juga: Raih Penghargaan Tiga Tahun Secara Beruntun, Mandaya Hadirkan Pusat Kanker Terintegrasi di Indonesia
Diagnosis leukemia
Mengetahui jenis leukemia yang dialami akan sangat membantu menentukan pengobatan leukemia beserta prognosisnya. Untuk mengetahui jenis-jenis leukemia yang Anda alami, ada beberapa prosedur pengobatan yang mungkin perlu dijalani, antara lain:
- Pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa gejala leukemia yang mungkin tampak, seperti pucat, pembengkakan kelenjar getah bening, hati, ataupun limpa.
- Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat mengetahui jenis sel darah yang produksinya abnormal. Dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan tes darah lengkap. Hal ini dapat menentukan jenis leukemia ataupun kanker darah yang dialami.
- Pemeriksaan sumsum tulang belakang. Dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang dengan mengambil sampel untuk melihat fungsi produksi sel darah.
- Tes pencitraan. Tes pencitraan seperti rontgen, CT scan, MRI, ataupun PET scan dapat melihat seberapa jauh sel kanker telah memengaruhi organ tubuh lain, seperti tulang, organ-organ, dan jaringan lainnya.
- Lumbar puncture. Dokter juga mungkin merekomendasikan pemeriksaan cairan tulang belakang untuk melihat apakah sel kanker telah menyebar ke otak ataupun sistem saraf tulang belakang.
Biasanya, dokter dapat merekomendasikan seluruh pemeriksaan ataupun hanya beberapa di antaranya. Konsultasikan dengan dokter tentang pemeriksaan mana yang tepat bagi Anda.
Sangat mungkin pada awal pemeriksaan dokter tidak dapat langsung menentukan jenis leukemia atau kanker yang Anda alami dan mendiagnosis dengan kondisi lain sebab ada beberapa kondisi yang memiliki kemiripan gejala. Namun, penting diingat bahwa ini adalah proses perjalanan diagnosis penyakit.
Jadi, penting untuk tidak menyerah dan terus melanjutkan pemeriksaan dan konsultasi sampai tegak diagnosis.
Perawatan Leukemia di Mandaya Royal Hospital Puri
Meskipun berbahaya, pengidap leukimia sering kali terlambat mendapat pengobatan karena tidak bergejala terutama yang bertipe kronis. Maka dari itu perlu dilakukan cek darah dan pemeriksaan berkala sebagai Langkah deteksi dini.
Sebagai bukti nyata Mandaya Royal Hospital Puri dalam peningkatan mutu layanan Kesehatan di Indonesia, khususnya dalam kasus leukemia. Kami didukung oleh tim dokter konsultan penyakit darah dan onkologi medik dewasa & anak di antaranya:
Konsultan Penyakit Darah & Onkologi Medik (Dewasa)
Konsultan Penyakit Darah & Onkologi Medik (Anak)
Anda bisa melakukan konsultasi dengan tim dokter spesialis onkologi RS Mandaya Royal di Advance Cancer & Radiotherapy Center yang dapat memberikan konsultasi serta perawatan terbaik.
Untuk mempermudah buat janji, Anda bisa langsung Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau download aplikasi Care Dokter di Google Play dan App Store.