fbpx

Tumor Hati: Penyebab, Jenis, dan Penanganannya di RS Mandaya Puri

tumor hati

Tumor hati adalah pertumbuhan jaringan berlebih akibat reproduksi sel yang tak terkendali di hati. Tumor ini dapat muncul sebagai benjolan di hati dan dikelompokkan menjadi jinak dan ganas. Pada tumor liver yang jinak, tidak terdapat sel kanker, sehingga umumnya tidak mengancam nyawa. Sebaliknya, pada tumor liver yang ganas atau kanker hati, mengandung sel kanker yang dapat menyebar dan membahayakan nyawa.

Konsultasi dokter

Jenis-jenis tumor hati jinak

Tumor hati jinak cukup umum terjadi dan sering tidak menimbulkan gejala. Kondisi ini biasanya terdeteksi secara tidak sengaja saat pemeriksaan medis lain seperti ultrasound, CT scan, atau MRI. Berikut adalah beberapa jenisnya:

1. Hepatocellular adenoma

Hepatocellular adenoma sering kali muncul akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Meskipun biasanya tidak terdeteksi, tumor ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan, sehingga perlu dioperasi. Namun, jarang ada adenoma yang berkembang menjadi kanker.

2. Hemangioma

Hemangioma adalah kumpulan pembuluh darah yang tumbuh secara berlebihan di hati. Tumor ini umumnya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus. Pada bayi dengan hemangioma besar, operasi mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi seperti gagal jantung.

3. Focal nodular hyperplasia (FNH)

FNH adalah tumor hati jinak kedua yang paling umum setelah hemangioma, sering ditemukan pada wanita berusia 20-30 tahun. Tumor ini biasanya tidak memerlukan perawatan kecuali ukurannya sangat besar dan berisiko pecah.

Konsultasi dokter

Baca Juga: Tes SGOT dan SGPT untuk Mengetahui Fungsi Hati

Tumor hati ganas: gejala dan perawatan

Tumor hati ganas atau kanker hati dapat berasal dari jaringan hati sendiri (kanker hati primer) atau dari penyebaran sel kanker dari organ lain (kanker hati metastasis). Berikut beberapa jenis kanker hati yang paling sering terjadi:

1. Hepatoblastoma

Hepatoblastoma adalah kanker hati yang sering terjadi pada anak-anak di bawah 3 tahun. Gejalanya meliputi pembesaran perut, jaundice, urine dan mata gelap, sakit punggung, demam, gatal-gatal, dan penurunan berat badan. Perawatannya meliputi operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi.

2. Hepatocellular carcinoma (HCC)

HCC atau hepatoma adalah kanker hati primer yang paling umum, sering terjadi pada penderita hepatitis B dan C kronis, pecandu alkohol, dan penderita sirosis. Gejalanya meliputi sakit perut, penurunan berat badan, mual, muntah, benjolan di perut kanan atas, jaundice, dan gatal-gatal. Perawatan termasuk kemoterapi, transplantasi hati, operasi, dan terapi radiasi.

3. Kanker saluran empedu (intrahepatic cholangiocarcinoma)

Jenis kanker ini terjadi di saluran empedu yang terhubung ke hati. Gejalanya meliputi jaundice, gatal-gatal, tinja berwarna putih, mudah lelah, sakit perut, dan penurunan berat badan. Perawatan meliputi kemoterapi, operasi, transplantasi hati, terapi radiasi, dan drainase empedu.

Konsultasi dokter

Lihat Juga: Pengobatan Kanker Liver dengan Hepatektomi oleh Prof. Toar JM Lalisang, Sp.B, Subs.BD (K)

Tim dokter ahli tumor hati di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri memiliki tim dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi (KGEH) dan juga spesialis bedah digestif yang ahli menangani tumor hati, yaitu:

1. Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K)

Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) adalah salah satu dokter bedah digestif dan transplantasi hati terkemuka di Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan Dokter Umum, Spesialis Bedah, Subspesialis Bedah Digestif, hingga program Doktor di Universitas Indonesia.

Selain aktif dalam praktik klinis, Prof. Toar juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Digestif Indonesia (IKABDI) dan dikenal sebagai pakar di bidang bedah digestif serta transplantasi hati.

Prof. Dr. dr. Toar Jean Maurice Lalisang, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 15.30 – 17.30 WIB
  • Kamis: 15.30 – 17.30 WIB
  • Sabtu: 11.00 – 13.00 WIB

2. dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K)

dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) menempuh pendidikan Dokter Umum di Universitas Padjadjaran, kemudian melanjutkan spesialisasi Bedah Umum serta Subspesialis Bedah Digestif di Universitas Indonesia.

Beliau berpengalaman melakukan berbagai tindakan bedah digestif, mulai dari operasi saluran cerna, pengangkatan kandung empedu dengan laparoskopi, operasi hernia, penanganan kanker usus besar, hingga operasi polip usus.

dr. Ocsyavina, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16:00 – 18:00 WIB
  • Selasa: 16:00 – 18:00 WIB
  • Rabu: 16:00 – 18:00 WIB
  • Kamis: 16:00 – 18:00 WIB
  • Jumat: 16:00 – 18:00 WIB

3. dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K)

dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K) merupakan dokter spesialis bedah digestif yang tak hanya ahli dalam menangani tumor/kanker hati, tetapi juga batu empedu, usus buntu, hernia, hingga kanker usus besar. Beliau juga terhimpun dalam Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia.

dr. Emerson Budiarman Masli, Sp.B. Subsp.BD (K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 10.00 – 13.00 WIB
  • Rabu: 10.00 – 13.00 WIB

4. dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH

dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi yang berfokus pada penanganan penyakit hati dan saluran empedu. Kasus yang bisa ditangani mencakup kanker hati, batu empedu, fatty liver, sirosis, nodul hati, hingga kanker saluran empedu.

Beliau juga aktif mengikuti pelatihan dan seminar internasional, seperti Live Demo Endoscopy di Cedars-Sinai Hospital, Los Angeles (2024), World Congress of Gastroenterology di Dubai (2022), WCIM di Cape Town, Afrika Selatan (2018), dan ACG Annual Meeting di Vancouver, Kanada (2023).

dr. Hendra Koncoro, Sp.PD-KGEH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Rabu: 10.30 – 12.30 WIB
  • Sabtu: 10.30 – 12.30 WIB

5. dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD-KGEH

dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD-KGEH adalah dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi yang menangani berbagai masalah pencernaan, seperti gastritis, tukak lambung, GERD (asam lambung), hingga tumor atau kanker saluran cerna.

Beliau juga kompeten melakukan tindakan medis seperti kolonoskopi, gastroskopi, endoskopi, serta operasi pengangkatan polip usus.

dr. Hendra Nurjadin, Sp.PD-KGEH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 15.00 – 17.00 WIB
  • Kamis: 15.00 – 17.00 WIB

6. dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH

dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH merupakan salah satu dokter liver berpengalaman di RS Mandaya Royal Puri. Beliau terbiasa melakukan berbagai prosedur medis, antara lain endoskopi, esofagoskopi, gastroskopi, kolonoskopi, operasi kandung empedu dengan laparoskopi, hingga pengangkatan polip usus.

dr. Epistel Pangujian Simatupang, Sp.PD-KGEH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 18.00 – 20.00 WIB
  • Rabu: 18.00 – 20.00 WIB
  • Jumat: 10.30 – 12.30 WIB

Penanganan tumor hati tanpa bedah oleh spesialis radiologi intervensi di RS Mandaya Royal Puri

RS Mandaya Royal Puri juga menghadirkan layanan medis untuk pasien dengan tumor hati tanpa harus menjalani operasi besar. Layanan ini ditangani langsung oleh dr. Sugianto Santoso, Sp.Rad (K)RI, seorang dokter spesialis radiologi intervensi yang berpengalaman dalam prosedur minimal invasif.

Beberapa metode non-bedah yang dapat dilakukan antara lain Radiofrequency Ablation (RFA), Microwave Ablation (MWA), dan Transarterial Chemoembolization (TACE).

1. Radiofrequency Ablation (RFA)

Radiofrekuensi ablasi (RFA)
Radiofrekuensi ablasi (RFA)

RFA menggunakan panas dari arus listrik berfrekuensi tinggi untuk menghancurkan tumor hati. Dengan bantuan panduan USG, dokter memasukkan jarum khusus langsung ke tumor sehingga sel kanker dapat dibakar secara tepat.

Keunggulan RFA:

  • Terbukti efektif dan sudah digunakan pada ribuan pasien di Amerika Serikat dan Eropa.
  • Minim luka karena tidak memerlukan operasi besar, hanya dengan jarum khusus.
  • Aman dan akurat tanpa merusak jaringan hati yang sehat.
  • Pemulihan lebih cepat dibandingkan dengan operasi terbuka.
  • Menjadi pilihan alternatif bagi pasien dengan tumor yang sulit dioperasi.

2. Microwave Ablation (MWA)

Microwave Ablation

MWA bekerja dengan energi gelombang mikro yang menghasilkan panas tinggi untuk menghancurkan jaringan tumor. Dokter memasukkan antena tipis ke dalam tumor melalui panduan CT scan atau USG, kemudian memancarkan gelombang mikro yang mampu menghancurkan tumor hanya dalam hitungan menit.

Keunggulan MWA:

  • Proses lebih cepat, rata-rata sekitar 10 menit per tumor.
  • Efektif menghancurkan beberapa tumor sekaligus dalam satu tindakan.
  • Dapat menangani tumor berukuran lebih besar dengan hasil yang tetap optimal.
  • Membutuhkan waktu anestesi yang lebih singkat sehingga lebih nyaman bagi pasien.

3. Transarterial Chemoembolization (TACE)

TACE adalah prosedur non-bedah yang menggabungkan kemoterapi langsung ke tumor dengan teknik embolisasi, yaitu penyumbatan pembuluh darah. Dokter akan menyuntikkan obat antikanker ke pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tumor, lalu menambahkan bahan khusus untuk memutus aliran darahnya.

Keunggulan TACE:

  • Efektif menghentikan atau mengecilkan tumor pada sekitar dua pertiga pasien.
  • Memberikan efek bertahan lama, rata-rata 10–14 bulan, dan bisa diulang bila diperlukan.
  • Dapat dikombinasikan dengan terapi lain seperti ablasi, kemoterapi, atau radioterapi.
  • Membantu menjaga fungsi hati serta menurunkan risiko gagal hati.
  • Meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memperpanjang harapan aktivitas meski menderita kanker hati.

dr. Sugianto Santoso, Sp.Rad (K)RI adalah dokter spesialis radiologi konsultan intervensi yang memiliki pengalaman luas dalam melakukan berbagai prosedur minimal invasif. Dengan dukungan teknologi pencitraan medis seperti USG, CT Scan, dan MRI, beliau dapat membantu mendiagnosis sekaligus mengobati beragam penyakit pada hampir seluruh organ tubuh, termasuk tumor hati.

Pendidikan kedokterannya dimulai di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, lalu beliau melanjutkan spesialisasi radiologi di Universitas Indonesia. Berbekal kompetensi dan pengalamannya, dr. Sugianto menjadi salah satu dokter yang dipercaya untuk menangani kasus-kasus kompleks di RS Mandaya Royal Puri.

Sebagai seorang ahli radiologi intervensi, dr. Sugianto menguasai berbagai teknik medis modern untuk menangani beragam kondisi tanpa perlu pembedahan besar. Beliau berpengalaman dalam terapi tumor hati menggunakan metode Radiofrequency Ablation (RFA), Microwave Ablation (MWA), hingga Transarterial Chemoembolization (TACE).

Selain itu, dr. Sugi juga ahli dalam menangani nodul tiroid dengan prosedur RFA yang minim invasif. Keahliannya tidak hanya terbatas pada organ tersebut, tetapi juga mencakup diagnosis dan terapi penyakit pembuluh darah otak, termasuk aneurisma, melalui tindakan lanjutan seperti DSA Otak, DSA Coiling, DSA Flow Diverter, hingga DSA Stent. Dengan keahlian ini, beliau berperan penting dalam memberikan penanganan medis yang komprehensif kepada pasien di RS Mandaya Royal Puri.

dr. Sugianto Santoso, Sp.Rad (K)RI bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 16.00 – 20.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 20.00 WIB.

Untuk mempermudah kunjungan Anda ke RS Mandaya Royal Puri dan bertemu dr. Sugi, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes