fbpx

Transplantasi Ginjal: Kapan Dilakukan dan Risikonya

Transplantasi Ginjal: Kapan Dilakukan dan Risikonya

Transplantasi ginjal adalah prosedur pembedahan untuk menggantikan ginjal yang tidak lagi berfungsi dengan ginjal sehat dari donor hidup atau donor yang telah meninggal. Ginjal berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Saat fungsi ini menurun drastis, biasanya pada stadium akhir penyakit ginjal kronis, dokter biasanya merekomendasikan transplantasi ginjal.

Berbeda dengan dialisis yang perlu dilakukan berkala, transplantasi ginjal memungkinkan pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan harapan hidup yang lebih panjang.

Konsultasi dokter

Kapan transplantasi ginjal perlu dilakukan?

Transplantasi ginjal biasanya direkomendasikan ketika pasien telah mencapai gagal ginjal tahap akhir (end-stage kidney disease), yaitu ketika fungsi ginjal tinggal kurang dari 15%. Penyebab umum kondisi ini antara lain:

  • Diabetes (nefropati diabetik)
  • Hipertensi kronis
  • Glomerulonefritis
  • Penyakit ginjal polikistik
  • Infeksi atau peradangan ginjal berulang

Transplantasi bisa dilakukan sebelum pasien memulai dialisis (preemptive transplant), atau setelah menjalani dialisis dalam jangka waktu tertentu. Transplantasi sebelum dialisis sering kali memberikan hasil jangka panjang yang lebih baik.

Prosedur transplantasi ginjal

Berikut ini adalah prosedur transplantasi ginjal yang penting untuk disimak:

Sebelum operasi

  • Evaluasi penerima: Pasien akan menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk berbagai tes darah dan jaringan, untuk menilai kondisi kesehatan serta kelayakan menerima transplantasi.
  • Evaluasi donor: Calon donor hidup akan diperiksa untuk memastikan kecocokan dan keamanan dalam mendonorkan ginjal.
  • Pencocokan: Tes golongan darah dan jaringan, termasuk human leukocyte antigen (HLA) typing dan crossmatch, dilakukan untuk memastikan kecocokan terbaik antara donor dan penerima, serta meminimalkan risiko penolakan organ.

Selama operasi

  • Anestesi: Pasien akan diberikan anestesi umum agar tertidur dan tidak merasakan nyeri selama prosedur berlangsung.
  • Sayatan: Dokter bedah membuat sayatan di bagian perut bawah, biasanya di dekat pangkal paha.
  • Transplantasi: Ginjal donor ditempatkan ke dalam rongga perut penerima. Dokter kemudian menghubungkan arteri dan vena ginjal baru ke pembuluh darah penerima untuk memastikan aliran darah. Ureter ginjal baru juga disambungkan ke kandung kemih penerima.
  • Ginjal lama: Ginjal asli pasien yang rusak biasanya dibiarkan tetap berada di tempatnya, kecuali ada alasan medis khusus untuk mengangkatnya.
  • Durasi: Operasi biasanya berlangsung selama tiga hingga empat jam.

Setelah operasi

  • Masa rawat inap: Sebagian besar pasien dirawat di rumah sakit selama tiga hingga tujuh hari.
  • Pemulihan awal: Pasien dianjurkan untuk mulai berjalan pada hari yang sama atau sehari setelah operasi untuk mencegah komplikasi. Pasien juga harus mengonsumsi obat antipenolakan seumur hidup untuk mencegah sistem imun menyerang ginjal baru.
  • Pemantauan: Tim medis akan memantau secara ketat fungsi ginjal baru dan memastikan bahwa ginjal memproduksi urine dengan baik.
  • Perawatan jangka panjang: Setelah pulang, pasien harus rutin menjalani kontrol berkala. Frekuensi kontrol akan berkurang seiring waktu apabila kondisi pasien dan ginjal barunya tetap stabil.

Konsultasi dokter

Kapan transplantasi ginjal tidak bisa dilakukan?

Transplantasi ginjal tidak selalu bisa dilakukan dalam beberapa kondisi. Bagi sebagian pasien, prosedur transplantasi atau cangkok ginjal bisa lebih berisiko jika dibandingkan dengan dialisis (cuci darah).

Namun, bagi sebagian orang dengan gagal ginjal, transplantasi ginjal bisa lebih berisiko dibandingkan dialisis. Beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang tidak memenuhi syarat untuk menjalani transplantasi ginjal antara lain:

  • Usia yang sudah lanjut
  • Penyakit jantung berat
  • Kanker yang masih aktif atau baru saja diobati
  • Demensia atau gangguan mental yang tidak terkontrol
  • Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang
  • Kondisi lain apa pun yang dapat menghambat pelaksanaan prosedur secara aman atau penggunaan obat-obatan pascatransplantasi untuk mencegah penolakan organ.

Apa saja risiko transplantasi ginjal?

Seperti prosedur medis besar lainnya, transplantasi ginjal memiliki risiko. Beberapa risiko umum meliputi:

  • Penolakan organ: Tubuh dapat mengenali ginjal baru sebagai benda asing dan menyerangnya.
  • Infeksi: Obat penekan imun membuat pasien lebih rentan terhadap infeksi.
  • Efek samping obat: Obat imunosupresif bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan meningkatkan risiko kanker kulit dan limfoma.
  • Masalah pembuluh darah: Seperti trombosis atau kebocoran dari sambungan pembuluh darah.
  • Kegagalan ginjal baru: Ginjal yang ditransplantasi bisa gagal bekerja kembali dalam hitungan hari, bulan, atau tahun.

Meskipun ada risiko, transplantasi ginjal memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Sekitar 90% ginjal dari donor hidup masih berfungsi satu tahun setelah transplantasi.

Tim dokter transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri

Tim dokter transplantasi ginjal Mandaya

RS Mandaya Royal Puri menjadi rumah sakit swasta ke-4 di Indonesia yang bisa melakukan transplantasi ginjal. Tidak hanya itu, rumah sakit ini memiliki tim dokter yang bisa melakukan transplantasi ginjal, di antaranya:

1. Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD merupakan salah satu dokter spesialis urologi senior yang memiliki reputasi luas di tingkat nasional maupun internasional.

Beliau memiliki keahlian dalam berbagai prosedur medis di bidang urologi, seperti operasi ginjal, operasi prostat, operasi varikokel, PCNL, pembedahan saluran kemih, hingga transplantasi ginjal.

Dikenal sebagai salah satu ahli dengan pengalaman yang sangat tinggi dalam melakukan tindakan transplantasi ginjal, Prof. Chaidir juga menguasai teknik operasi ginjal dengan metode laparoskopi. Kemampuannya tersebut diperoleh setelah mengikuti pelatihan khusus di Belanda yang berfokus pada teknik laparoskopi.

Prof. dr. Chaidir Arif Mochtar, Sp.U(K), PhD bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 18.00 WIB

2. Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD

Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD adalah dokter spesialis urologi yang dikenal luas sebagai ahli di bidang transplantasi ginjal.

Dengan pengalaman klinis yang mendalam dan jam terbang yang tinggi, beliau telah menangani berbagai kasus urologi kompleks, termasuk berbagai prosedur transplantasi ginjal.

Keahliannya membuatnya dipercaya dalam menangani pasien dengan kondisi urologi yang memerlukan penanganan tingkat lanjut.

Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), PhD bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 16.00 – 18.00 WIB

3. dr. Sigit Sholichin, SpU, FICRS

dr. Sigit Sholichin, Sp.U, FICRS merupakan dokter spesialis urologi yang memiliki keahlian dalam melakukan berbagai tindakan urologi, termasuk transplantasi ginjal.

Beliau menyelesaikan pendidikan Dokter Umum di Universitas Diponegoro, Semarang, dan melanjutkan pendidikan Spesialis Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Selain itu, dr. Sigit juga tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia. Ia memberikan pelayanan medis meliputi bedah saluran kemih, biopsi prostat, operasi ginjal, operasi prostat, operasi varikokel, hingga pemeriksaan uroflowmetri.

dr. Sigit Sholichin, SpU, FICRS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 13.30 – 16.00 WIB
  • Rabu: 13.30 – 16.00 WIB
  • Sabtu: 12.30 – 15.00 WIB

4. dr. Hendy Mirza, Sp.U(K)

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) adalah dokter spesialis urologi yang menempuh pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan melanjutkan pendidikan spesialis urologi di Universitas Indonesia.

Beliau kemudian memperdalam keahlian di bidang rekonstruksi urologi pediatrik dan laparoskopi melalui program fellowship di Universitas Indonesia, serta telah tersertifikasi sebagai Konsultan Urologi Pediatrik.

dr. Hendy memiliki pengalaman dalam berbagai tindakan urologi seperti operasi saluran kemih, biopsi prostat, PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), dan TURP (Transurethral Resection of the Prostate).

dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 19.00 WIB
  • Rabu: 16.00 – 19.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 19.00 WIB

Lihat juga: Metode Atasi Batu Ginjal dengan Laser RIRS & PCNL – dr. Hendy Mirza, Sp.U(K)

5. dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan juga meraih gelar Bachelor of Science (Honours) dari Faculty of Medical Sciences, Newcastle University, Inggris.

Dengan latar belakang pendidikan yang kuat serta pengalaman klinis yang luas, beliau memiliki kompetensi di berbagai tindakan urologi, termasuk operasi batu ginjal, penanganan pembesaran prostat, dan prosedur vasektomi.

dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 09.00 – 13.00 WIB
  • Selasa: 09.00 – 13.00 WIB
  • Rabu: 09.00 – 13.00 WIB
  • Kamis: 09.00 – 13.00 WIB
  • Jumat: 09.00 – 13.00 WIB
  • Sabtu: 09.00 – 13.00 WIB

Lihat juga: Pengalaman Pasien Batu Ginjal Berukuran 1 cm yang Melakukan Tindakan Laser RIRS

6. dr. Ima Nastiti Setyaningsih, SpU

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U merupakan dokter spesialis urologi yang menyelesaikan pendidikan kedokteran umum serta spesialisasinya di Universitas Indonesia.

Beliau berpengalaman dalam menangani berbagai kondisi urologi, seperti sistektomi, operasi ginjal, pembedahan saluran kemih, hingga prosedur TURP.

dr. Ima Nastiti Setyaningsih, SpU bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 14.00 – 16.00 WIB
  • Kamis: 14.00 – 16.00 WIB

Lihat juga: Fakta dan Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) bersama dr. Ima Nastiti Setyaningsih, Sp.U | Mandaya

7. dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH

Transplantasi ginjal melibatkan peran penting dari dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi (Sp.PD-KGH), karena mereka berperan dalam menilai fungsi ginjal pasien, menentukan kelayakan donor dan penerima, serta memantau kondisi ginjal setelah transplantasi dilakukan.

Dokter Sp.PD-KGH juga berperan dalam mengatur terapi imunosupresif guna mencegah penolakan organ, serta menangani komplikasi seperti infeksi atau gangguan fungsi ginjal yang mungkin terjadi. Dengan kompetensi dan keahliannya, dokter Sp.PD-KGH memastikan ginjal hasil transplantasi dapat berfungsi optimal dan pasien memperoleh hasil jangka panjang yang baik.

Salah satu dokter Sp.PD-KGH yang tergabung dalam tim transplantasi ginjal di RS Mandaya Royal Puri adalah dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH. Beliau menempuh pendidikan Dokter Umum di Universitas Atma Jaya, melanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di San Juan de Dios Educational Hospital, Filipina, dan mengambil fellowship di bidang nefrologi di Center for Renal Diseases, St Luke’s Medical Center, Filipina.

dr. Ratna Juliawati Soewardi, Sp.PD-KGH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Senin: 16.00 – 18.00 WIB
  • Kamis: 10.00 – 12.00 WIB
  • Jumat: 16.00 – 18.00 WIB

8. dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH

dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal dan Hipertensi di RS Mandaya Royal Puri. Beliau menempuh pendidikan Dokter Umum dan Spesialis Penyakit Dalam di Universitas Indonesia.

Selain aktif dalam pelayanan klinis, beliau juga merupakan anggota Perhimpunan Nefrologi Indonesia serta Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Sebagai bagian dari tim medis transplantasi ginjal, dr. Vidhia berperan dalam pemantauan fungsi ginjal, pengelolaan terapi imunosupresif, serta pencegahan komplikasi pascatransplantasi.

dr. Vidhia Umami, Sp.PD-KGH bisa ditemui di RS Mandaya Royal Puri pada:

  • Selasa: 08.00 – 12.00 WIB
  • Rabu: 08.00 – 12.00 WIB
  • Kamis: 08.00 – 10.00 WIB
  • Sabtu: 08.00 – 14.00 WIB

Jika Anda ingin berkonsultasi terkait transplantasi ginjal atau kondisi urologi lainnya, jangan ragu untuk menemui dokter-dokter di atas di RS Mandaya Royal Puri. 

Untuk mempermudah kunjungan Anda, gunakan fitur Chat melalui Whatsapp, Book Appointment, atau aplikasi Care Dokter yang bisa di-download di Google Play dan App Store untuk mempermudah kunjungan, melihat nomor antrian, dan mendapatkan informasi lengkap lainnya.

Konsultasi dokter

Need Help? Chat with us!
Start a Conversation
Hi! Click one of our members below to chat on WhatsApp
We usually reply in a few minutes